Malu

"Puahhhh..hahhh..hahhh..hahhhh", Soo Hwa berusaha berenang keluar dari sungai sambil menarik tubuh Dae Hoo kepinggiran sungai. Sesampainya dipinggir sungai Soo Hwa membaringkan Dae Hoo terlentang dan mencoba menekan-nekan dada Dae Hoodie dengan menumpuk kedua tangannya diatas dada Dae Hoo.

"UKHH..UHUKK!!", air keluar dari mulut Dae Hoo...setelah dirasa air sudah keluar semua dari mulut Dae Hoo, Soo Hwa membantu Dae Hoo untuk duduk.

"Sadarlah Dae Hoo!", Soo Hwa menepuk-nepuk pipi Soo Hwa.

Perlahan mata Dae Hoo terbuka..samar-samar ia melihat wajah Soo Hwa.."Soo Hwa", ucapnya lirih..namun setelah itu matanya terpejam kembali dan tubuhnya melemah, racun dari anak panah yang ditembakkan sudah membuatnya tak berdaya..bibirnya mulai pucat membiru.

"Bagaimana ini..dia terkena racun..jika aku tidak segera menolongnya dia akan mati..aku harus bergegas!", Soo Hwa segera menyeret tubuh Dae Hoo ke tempat yang lebih aman..tubuh Dae Hoo yang tinggi tegap membuat Soo Hwa kewalahan mengangkatnya.

.....

Di sebuah Gua yang letaknya tidak jauh dari Sungai Doenjun yang merupakan sungai diwilayah hanreum tergeletak seorang laki-laki dengan bagian dada tertutupi daun..ia menggigil kedinginan..disekelilingnya ada beberapa pakaian basah yang sedang dijemur didekat api unggun.

Seorang gadis baru saja datang dengan pakaian sedikit basah membawa beberapa ramuan obat. Ia mendekat ke arah laki-laki itu dan mengoleskan ramuan itu ke luka panah bahu kiri laki-laki itu. Ia juga mengoles beberapa ramuan lain ke luka-luka bekas sayatan pedang dibeberapa bagian. Setelah selesai mengobati luka ia mendudukkan dan menyenderkannya tubuh laki-laki itu ke dinding gua, ia mencoba meminumkan semangkuk obat kemulut laki-laki itu..

Mereka adalah Dae Hoo dan Soo Hwa..

"Dae Hoo minumlah obat ini agar racun ditubuhmu segera bisa hilang", gadis itu mencoba menyuapi dengan sendok dari daun..tapi obat itu terus saja keluar dari mulut Dae Hoo.

"Uuhhh..bagaimana ini..kenapa dia tidak mau membuka mulutnya..kalau begini obatnya akan terbuang sia-sia", Soo Hwa berhenti menyuapi obat tersebut dan berpikir sejenak.

"Kalau begini aku harus mencoba memasukkannya lewat mulutku saja", namun tiba-tiba gerakannya terhenti.

'Tapi ini memalukan', batin Soo Hwa dengan wajah merona. Soo Hwa sedikit teringat jika tadi ia melepaskan seluruh pakaian bagian atas Dae Hoo yang basah dengan menutup matanya, benar-benar ia merasa malu seperti sudah menelanjangi seorang laki-laki.

'Ahh..tidak..tidak...tidak....aku hanya berniat menolongnya...ini tidak ada hubungannya dengan melakukan hal kotor', pikirnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Baiklah Dae Hoo, maafkan kelancanganku!", Soo Hwa segera meminum obat itu dan membuka mulut Dae Hoo sedikit dan menempelkan bibirnya ke bibir Dae Hoo untuk memasukkan obat.

"Hahhh..sudah selesai", sambil mengelap bibirnya sendiri. Ia kemudian membaringkan tubuh Dae Hoo kembali. Soo Hwa beranjak pergi ke arah api unggun untuk menghangatkan tubuhnya..dilepasnya pakaian bagian luar yang memperlihatkan pundaknya yang putih bersih..digantungnya didekat perapian agar segera kering.

Soo Hwa tahu jenis-jenis racun dan obatnya disini karena dia selain menjadi dewi alam juga mempelajari beberapa pengobatan didunia manusia untuk menyembuhkan hewan-hewan yang terluka..baginya hewan-hewan di alam bebas merupakan sahabatnya. Racun yang mengenai Dae Hoo adalah racun kalajengking dengan begitu mudah bagi Soo Hwa mengobatinya.

"Uhh..uhhh...", Dae Hoo mengerang kedinginan dan kesakitan tanda obat ditubuhnya sedang bereaksi melawan racun yang ada. Soo Hwa segera beranjak mendekati Dae Hoo, ia meletakkan tangannya dikening Dae Hoo.."Dia demam, tapi apa yang harus kulakukan..disini tidak ada kain kering untuk menghangatkan tubuhnya", Soo Hwa bingung, malam yang dingin dengan tubuh yang basah bisa memperburuk keadaan Dae Hoo.

"Apa aku harus memeluknya menghangatkan dengan tubuhku?ahhhhh...kenapa jadi seperti ini!!!", wajah Soo Hwa benar-benar sudah memerah karena malu.

'Ahhh tidak....tidak...tidak...aku hanya menolong...tidak mengambil keuntungan darinya', Soo Hwa mempertegas niatnya. Ia kemudian beringsut tidur disamping Dae Hoo dan menarik satu tangan Dae Hoo kepinggangnya, kemudian kedua tangan Soo Hwa membenamkan kepala Dae Hoo kedadanya. Tak terasa tangan Dae Hoo mempererat pelukannya ke tubuh Soo Hwa, tanda kehangatan mulai terasa ditubuh Dae Hoo.

Desah nafas Dae Hoo berhembus hangat didada Soo Hwa "Deg...deg....deg....jantung Soo Hwa benar-benar ingin meloncat rasanya..mukanya benar-benar merona malu..."Ah sudahlah,,tidak ada apa-apa diantara kami...lebih baik aku juga tidur", perlahan mata Soo Hwa terpejam.

Angin malam berhembus dengan sangat kencang..membuat hawa dingin disekitar hutan semakin menusuk tulang.

.....

"Euumphhhh"...Dae Hoo mulai membuka matanya perlahan..saat matanya terbuka ia mendapati sebuah pemandangan yang sangat indah..wajah tertidur seorang dewi..bulu mata yang lentik...bibir tipis yang merah merona..kulit yang bersih...sungguh Dae Hoo sangat terpesona.."Apa aku bermimpi?", gumamnya..ia segera melihat kearah sekitar dan melirik kearah gadis itu..ia mendapati tangannya memeluk erat tubuh gadis itu..gadis itu masih terlelap...perlahan senyum mengembang diwajah Dae Hoo..itu bukan mimpi.

"Cup", Dae Hoo diam-diam mengecup bibir indah itu..dan mempererat pelukannya, ia kembali tidur dengan seulas senyum diwajahnya.

.....

Pagi hari Soo Hwa mulai membuka matanya, namun ia dikejutkan dengan wajah Dae Hoo yang sudah sangat dekat dengan wajahnya "BLUUSHHH", wajah Soo Hwa merona seperti cacing kepanasan..ia mencoba bergerak menjauh..namun tangan kokoh Dae Hoo mengunci tubuhnya.

'bagaimana ini??aku harus segera bangun sebelum Dae Hoo bangun, aku tidak mau dia salah paham', ia perlahan mencoba menggeser tangan Dae Hoo.

"Selamat pagi Soo Hwa", bisik Dae Hoo lembut ditelinga Soo Hwa.

"Deg!!!", mata Soo Hwa membelalak, jantung berdebar tak karuan..ia seperti maling yang ketahuan habis mencuri sesuatu. Sepasang mata didepannya sudah terbuka..bibirnya tersenyum indah memandang Soo Hwa, tubuh Soo Hwa benar-benar terkunci dalam pelukan Dae Hoo.

"Enggg Da...Dae Hoo..a..aku...bisa jelaskan..aku tidak berniat lancang padamu", Soo Hwa benar-benar mati kutu ditempat.

"Benarkah??", mata Dae Hoo memicing.

"I...iya benar..ta..ta...di malam kau kedinginan..ja...ja..di aku...", Soo Hwa terbata-bata mencoba menjelaskan.

"Lalu bagaimana jika aku memintamu bertanggung jawab?", Dae Hoo semakin senang menggoda Soo Hwa yang sudah gelagapan.

"Aa...ahhh...tentu Dae Hoo", Soo Hwa sudah pasrah, ia tak berani memandang mata Dae Hoo lagi.

"Lihat aku Soo Hwa", Dae Hoo lembut, perlahan Soo Hwa mengangkat mukanya memberanikan menatap Dae Hoo.

"Cup"..bibir Dae Hoo mendarat dibibir Soo Hwa tiba-tiba..Soo Hwa membelalak kaget..pipi Soo Hwa benar-benar merah merona, ia segera bangun melepaskan diri dari Dae Hoo, ia kemudian berlari keluar gua.

Dae Hoo berusaha bangun, ia tersenyum sangat lebar, ia senang sekali melihat Soo Hwa yang salah tingkah.

Di luar gua Soo Hwa menepuk-nepuk pipinya yang sudah semerah tomat..ia sangat malu, Soo Hwa ini meskipun seorang dewi dia masih sangat polos, dia belum mengerti tentang hubungan sepasang kekasih dibumi.

Dae Hoo mengenakan pakaiannya yang sudah sedikit kering..diraihnya pakaian luar Soo Hwa..ia berjalan keluar gua..ia tersenyum melihat Soo Hwa sedang berdiri dengan muka ditutupi tangannya menahan malu.

Dae Hoo menghampiri Soo Hwa kemudian menutupi tubuh Soo Hwa sembari memeluknya dari belakang "Pakailah ini...nanti kau kedinginan"

"Deg", lagi-lagi Soo Hwa tersentak kaget, ia kemudian beringsut menjauh dari Dae Hoo.

"Da....da..dae Hoo..", Soo Hwa tergagap. Dae Hoo mendekat, ia tersenyum, digenggamnya tangan Soo Hwa "Terima kasih Soo Hwa kau sudah merawatku".

"Enggg..iya Dae Hoo, aku minta maaf jika lancang tadi malam", Soo Hwa tertunduk.

"Tidak apa-apa Soo Hwa, kau tidak perlu minta maaf. aku harusnya yang meminta maaf padamu", Dae Hoo tersenyum lembut memandang Soo Hwa. Soo Hwa mengangguk paham.

"Ayo masuk ke dalam, bersiaplah kita harus segera kembali ke Pyehan, perjalanan kita akan sangat panjang", Dae Hoo menggandeng tangan Soo Hwa masuk ke dalam gua.

Yah..jarak kota Hanreum ke Pyehan paling tidak memakan waktu 3 sampai 5 hari.

Yuk like and comment readers...

Terpopuler

Comments

Na.Shrlyn

Na.Shrlyn

emm terlalu bertele-tele dan bahasanya yang berlebihan

2021-07-27

0

Herman Pulalo

Herman Pulalo

mantap

2021-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Pertemuan
3 Perayaan
4 Terhempas
5 Jatuh
6 Malu
7 Perjalanan
8 Penyelamatan
9 Pemberontakan
10 Berkabung
11 Hamil
12 Terbangun
13 Pergi
14 Permintaan
15 Menerima
16 Tamu
17 Syarat
18 Pernikahan
19 YUN JAE HWA
20 Perpisahan
21 Masa Lalu
22 Kejujuran
23 Ketegaran
24 Hong Su Yu
25 Sakit
26 Keberangkatan
27 Palsu
28 Selamat
29 JUNG HAN DAN
30 JUNG HAN DAN 2
31 DAE HA RI
32 DAE HA RI 2
33 Kesedihan
34 Permulaan
35 Kebenaran
36 Kemarahan
37 Penjelasan
38 Kilasan
39 ULANG TAHUN
40 Ketegangan
41 Pertimbangan
42 Informasi
43 Waktu
44 Terpesona
45 Wang Ye Ji
46 Sekilas
47 Tersentuh
48 Kematian
49 Perpaduan
50 Lelah
51 Tertipu
52 Terluka
53 Sandera
54 Diam
55 Terperangkap
56 Segel Langit
57 Mabuk
58 Aura memikat
59 Sadar
60 Bingung
61 Efek Racun
62 Awal Cerita
63 Bertemu
64 Belajar
65 Keberuntungan
66 Lukisan
67 Jebakan
68 Perubahan
69 Serangan
70 Naga
71 Bebas
72 Kembali
73 Salah tingkah
74 Meracau
75 Tidak Mungkin
76 Melindungimu
77 Janji
78 Bangun
79 Memanggil roh
80 Lampion
81 Pulang
82 Sekarat
83 Penawaran
84 Hantu
85 Berubah
86 Kedatangan
87 Layang-layang
88 Untukmu
89 Dugaan
90 Permasalahan
91 Ancaman
92 Undangan
93 Khawatir
94 Kegelisahan
95 Amarah
96 Tidur
97 Tunggu aku
98 Pergi
99 Bingung
100 Menghilang
101 Pertentangan
102 Kecurigaan
103 Mencari
104 Menghubungkan
105 Keterpaksaan
106 Pengakuan
107 Sikap
108 Keadaan
109 Cerita Hwa Yu 1
110 Cerita Hwa Yu 2
111 Kalut
112 Percaya
113 Surat
114 Terbuka
115 Bukti
116 Perencanaan
117 Cerita Lalu
118 Terlahir kembali
119 Pasrah
120 Kegontaian
121 Pernyataan
122 Siasat
123 Berburu
124 Duo Yu Yang
125 Duo Yu Yang (2)
126 Shuo Yu An
127 Cara
128 Kunjungan
129 Rahasia
130 Menelaah
131 Muram
132 Berbicara
133 Bumi
134 Berbeda
135 Sama
136 Menurut
137 Cantik
138 Yong Yuan
139 Pelajaran
140 Gurat
141 Hubungan
142 Petunjuk
143 Ikatan
144 Teka-teki
145 Naga Shu Yi
146 Pintu Keabadian
147 Percayalah
148 Ilusi
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertemuan
3
Perayaan
4
Terhempas
5
Jatuh
6
Malu
7
Perjalanan
8
Penyelamatan
9
Pemberontakan
10
Berkabung
11
Hamil
12
Terbangun
13
Pergi
14
Permintaan
15
Menerima
16
Tamu
17
Syarat
18
Pernikahan
19
YUN JAE HWA
20
Perpisahan
21
Masa Lalu
22
Kejujuran
23
Ketegaran
24
Hong Su Yu
25
Sakit
26
Keberangkatan
27
Palsu
28
Selamat
29
JUNG HAN DAN
30
JUNG HAN DAN 2
31
DAE HA RI
32
DAE HA RI 2
33
Kesedihan
34
Permulaan
35
Kebenaran
36
Kemarahan
37
Penjelasan
38
Kilasan
39
ULANG TAHUN
40
Ketegangan
41
Pertimbangan
42
Informasi
43
Waktu
44
Terpesona
45
Wang Ye Ji
46
Sekilas
47
Tersentuh
48
Kematian
49
Perpaduan
50
Lelah
51
Tertipu
52
Terluka
53
Sandera
54
Diam
55
Terperangkap
56
Segel Langit
57
Mabuk
58
Aura memikat
59
Sadar
60
Bingung
61
Efek Racun
62
Awal Cerita
63
Bertemu
64
Belajar
65
Keberuntungan
66
Lukisan
67
Jebakan
68
Perubahan
69
Serangan
70
Naga
71
Bebas
72
Kembali
73
Salah tingkah
74
Meracau
75
Tidak Mungkin
76
Melindungimu
77
Janji
78
Bangun
79
Memanggil roh
80
Lampion
81
Pulang
82
Sekarat
83
Penawaran
84
Hantu
85
Berubah
86
Kedatangan
87
Layang-layang
88
Untukmu
89
Dugaan
90
Permasalahan
91
Ancaman
92
Undangan
93
Khawatir
94
Kegelisahan
95
Amarah
96
Tidur
97
Tunggu aku
98
Pergi
99
Bingung
100
Menghilang
101
Pertentangan
102
Kecurigaan
103
Mencari
104
Menghubungkan
105
Keterpaksaan
106
Pengakuan
107
Sikap
108
Keadaan
109
Cerita Hwa Yu 1
110
Cerita Hwa Yu 2
111
Kalut
112
Percaya
113
Surat
114
Terbuka
115
Bukti
116
Perencanaan
117
Cerita Lalu
118
Terlahir kembali
119
Pasrah
120
Kegontaian
121
Pernyataan
122
Siasat
123
Berburu
124
Duo Yu Yang
125
Duo Yu Yang (2)
126
Shuo Yu An
127
Cara
128
Kunjungan
129
Rahasia
130
Menelaah
131
Muram
132
Berbicara
133
Bumi
134
Berbeda
135
Sama
136
Menurut
137
Cantik
138
Yong Yuan
139
Pelajaran
140
Gurat
141
Hubungan
142
Petunjuk
143
Ikatan
144
Teka-teki
145
Naga Shu Yi
146
Pintu Keabadian
147
Percayalah
148
Ilusi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!