Ardi masih terduduk lemas. Dirinya juga jika mengingat peristiwa 5 tahun yang lalu hati Ardi sangat sakit, bukan hanya Lisa, karena dirinya juga saat itu memutuskan hubungan dengan Lisa karena terpaksa, lalu Ardi mengingat Lisa saat menerima pesan langsung pergi
" Lisa, apa kau sangat mencintainya, hingga kau sampai mengirim mata-mata untuk Livino, bahkan kau ada saat dia terjatuh oleh perasaan benci dan sayang, dua pilihan yang tidak bisa Livino pilih, kau datang untuk menangkan Livino, kau terlihat hangat dengan Livino, bukan hanya manja dengannya, tapi kau juga ada di saat di butuhkan, apa kau sudah benar-benar tidak ada perasaan untukku sedikitpun, kau bahkan menulis surat perjanjian yang tidak masuk akal hanya untuk Livino." Batin Ardi
Santi masih berdiri dirinya melihat atasannya sedikit bingung
" Apa yang pak CEO lihat tadi, sampai pak CEO melamun, apa bener nona Lisa istrinya, tapi kenapa dirinya tidak bisa marah jika benar, mungkin saja pak CEO sangat mencintai nona Lisa, aku juga tidak melihat orang lain selain nona Lisa. Jika benar berarti cinta segitiga, kasihan sekalih pak CEO." Batin Santi yang terus bertanya-tanya
...****************...
Sekarang Lisa dan Livino sudah ada di bandara. Keduanya memiliki rasa kesedihan. Livino yang tidak ingin Ardi terus memiliki salah paham pada dirinya terpaksa harus kembali ke Paris. Livino memang 1 tahun yang lalu datang ke Indonesia untuk Lisa, agar menghilangkan kesedihannya pada Ardi
" Kak, kapan kau akan kembali ke Indonesia?"
" Sayang, kau sekarang sudah memiliki suami bukan anak-anak lagi, Kaka minta jaga dirimu baik-baik, satu lagi tolong hargai mertuamu, dia tidak memiliki kesalahan dalam hubungan kalian, kau harus tetap bersikap baik padanya, anggap saja dia seperti orang tuamu."
" Kak, banyak sekali yang kau minta, aku bukan wanita baik yang selalu menghormati orang lain, aku juga tidak ingin seperti mayat hidup, tapi sikap aku tidak bisa di rubah, hanya kau satu-satunya yang bisa membuat aku bersikap seperti wanita baik."
" Sayang, Kaka minta satu hal, bisa kau menurutinya?"
" Apa kak, selama aku bisa."
" Tolong hargai suamimu, aku yakin banyak sekali kesalah pahaman di masalalu yang jelas ingat selama 8 tahun ini kalian tetap bersama, Ardi adalah jodoh yang terbaik untukmu. Jika bukan yang terbaik tidak mungkin kalian di persatuan dalam janji suci di hadapan tuhan."
" Apa Kaka menginginkan aku untuk menghargai bajingan itu, tidak mungkin kak. Jika kau menyuruh aku untuk menghargai orang tuanya aku bisa, tapi untuk menerima Ardi lagi itu tidak mungkin."
" Baiklah, Kaka berangkat dulu."
" Iya kak."
Lisa langsung memeluk Livino, keduanya memang berat untuk meninggalkan, tapi Livino juga tidak ingin terus terlibat dalam rumah tangga Lisa, memang dulu keduanya memiliki perasaan, tapi apa daya, Lisa yang memiliki hubungan darah, membuat keduanya harus mengiklaskan. Setidaknya Livino sudah tau, Ardi orang yang baik dan pantas untuk Lisa. Lisa dan Livino melepaskan pelukannya. Livino dan Lisa meteskan air matanya
" Kak, jaga diri kaka baik-baik, Kaka harus berjanji suatu saat akan kembali lagi untuk menemuiku." Ucap Lisa dengan lirih
" Sayang, Kaka berjanji akan kembali lagi untuk menemuimu." Jawab Livino sambil menghapus air mata di pipi Lisa menaiki kedua tangannya
" Baiklah kak hati-hati."
" Iya sayang."
Livino langsung berjalan sambil menarik kopernya dirinya tidak ingin menengok ke belakang karena sangat berat untuk meninggalkan Lisa. Lisa melihat Livino yang sudah tidak terlihat lalu dirinya langsung berjalan dengan langkah kaki yang lemas. Dulu 5 tahun yang lalu mantan kekasihnya yang pergi, dan sekarang orang yang paling dirinya sayangi harus pergi lagi. Lisa melihat ibunya Livino yang sedang duduk di lantai dirinya langsung mendekatinya, hingga sampai di hadapan Livia. Lisa langsung membangunkan Livia yang sedang terduduk lemas
" Lisa." Panggil Livia
" Iya tente."
Livia langsung memeluk Lisa. Setelah 1 menit Lisa dan Livina melepaskan pelukannya
" Tante, maafkan aku, aku tidak bisa membujuk Kaka, aku sudah sering menasetinya, tapi dia tidak ingin mendengar nasehat aku." Ucap Lisa sambil memegang kedua tangan Livia
" Iya Lisa tidak apa-apa, ini salah tante, seandainya dulu tante memilih keluarga, Livino tidak akan membenci tante, tante sudah mendengar pernikahan kalian, semoga kau selalu bahagia nak, jangan sampai memiliki penyesalan seperti tante, cukup tante yang mengalaminya, tante juga tau, kau memiliki masalalu yang menyedihkan, tapi sekarang Ardi suamimu, tante menasetimu karena tante ingin yang terbaik untukmu, walaupun kau orang yang cuek, tapi kau juga orang yang hangat, maafkan kesalahan tante, sendainya tante tidak bercerai kau tidak akan menjadi wanita dingin, tante tau perubahan sikapmu karena Livino."
" Tante, semua yang terjadi di masalalu, Lisa tidak pernah membenci tante, tapi dari kejadian di masalalu setidaknya Lisa bisa menerima kenyataan kalau tidak bisa bersama kak Livino, Lisa sangat beruntung bertemu dengan Ardi yang bisa melupakan kak Livino, meski pada akhirnya tidak seindah yang Lisa bayangkan."
" Iya Lisa, kehidupan itu tidak selalu indah, terkadang yang di anggap kita baik, itu belum tentu baik untuk kita."
" Ayo pulang nak."
" Iya tante."
Lisa dan Livia pun berjalan ke parkiran lalu Lisa dan Livia sampai di parkiran
" Hati-hati nak."
" Iya tante."
Lisa dan Livia langsung masuk mobil masing-masing lalu langsung melaju untuk pulang. Pikiran Lisa tidak tenang setelah ada dua orang yang menasehatinya, keduanya orang terdekat dengan dirinya, membuat Lisa bingung
" Apa aku akan menyesal jika tidak menerima bajingan itu, tapi jika aku menerimanya, perasaan aku tidak bisa di bohongi, aku memiliki rasa benci yang mendalam pada bajingan itu, apa nasehat Kaka dan tante harus aku dengarkan, atau harus aku abaikan, tapi dua orang itu sangat berarti." Batin Lisa
Setelah menempuh perjalanan 34 menit Lisa sampai di rumah mertuanya dirinya langsung turun dengan wajah yang sangat murung
" Sore nona muda." Sapa Bi Minah dengan ramah
Lisa tidak menjawab sapaan Bi Minah dirinya terus melanjutkan langkah kakinya masuk ke dalam rumah, bukan karena tidak ingin menjawab, namen karena pikiran seperti orang linglung, berasa ada yang hilang setelah 13 tahun pergi meninggalkan dirinya karena hak asuh anak jatuh pada tangan Om Rian dan sekarang pergi karena Livino sudah menetap di Paris
" Ada apa lagi dengan nona muda, tapi bukan tatapan sinis, seperti tatapan sedih, apa orang tuanya sakit, nona muda tadi pagi pergi buru-buru sekalih, baru juga kemarin lihat senyum manis nona muda, sekarang harus lihat wajah yang tidak gairah, nona muda juga bukan orang yang kasar, hanya saja tidak suka banyak bicara." Batin Bi Minah m
Lisa langsung menaiki tangga
" Sore menantu mamah yang cantik." Sapa Mirna sambil tersenyum
Lisa tidak menjawab sapaan dari mertuanya dirinya terus saja menaiki tangga lalu langsung masuk ke dalam kamar mandi
" Ada apa dengan Lisa, kenapa wajahnya murung, siapa yang mengirim pesan pada Lisa tadi pagi, hingga pergi buru-buru." Batin Mirna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Neti Jalia
5 like untukmu
*hujan dibalik punggung
*suamiku ceo ganas
2021-04-26
1
Nyai iia
Like lagi..
semangat untuk berkarya..
yuk kita saling dukung..
"will die in love"
2021-03-27
1
👑Meylani Putri Putti
3like langsung
2021-03-16
1