Maafkan Caraku Memilikimu

Udara malam terasa dingin dan lembab, hujan gerimis masih berlangsung sejak sore sampai tengah malam ini. Lampu di ruang kerja masih menyala, seorang pria tampak duduk menyandarkan punggungnya sambil memejamkan mata. Laptop di atas meja masih menyala, ia belum ada keinginan untuk beranjak dari ruangan itu. Setiap hari menghabiskan waktu untuk bekerja keras, ada mimpi yang ingin ia bktikan dan wujudkan untuk seseorang yang dicintainya.

Bersama rekannya, ia menggeluti usaha bidang tambang emas. Pelan tapi pasti, semakin dalam sumur tambang digali, semakin banyak pula ia mendulang rupiah. Dalam jangka waktu tiga bulan ini, ia melakukan ekspansi membeli  lahan warga yang memiliki kandungan emas di dalamnya. Dirinya begitu bersemangat, ia ingin segera menjemput kembali wanitanya di Jakarta. Ia akan membuktikan kalau dirinya bukan 'Anak Mama', dirinya telah mampu berdiri di kaki sendiri.

"Bang, ini sudah larut. Istirahalah dulu, besok ya dilanjutkannya..." pijatan lembut dari tangan halus seorang wanita, membuatnya membuka mata. Ia memperbaiki posisi duduknya menjadi tegak, perlahan tangan halus itu ia turunkan dari bahunya. Tak ada kemesraan diantara mereka, Rafa selalu bersikap dingin. Meski demikian, ia tetap bertanggungjawab memberikan nafkah lahir untuk sang istri.

"Aku sudah bilang, jangan pikirkan aku. Tidakkah kau ingin pergi dari kehidupanku, Nisa? Aku tak bisa mencintaimu, kalau kita terus bersama malah akan menyakitimu. Kamu tahu sendiri siapa pemilik hati ini..."

"Tidak, bang. Aku ini istrimu, orang yang telah halal untuk kau sentuh dan kau pakai. Aku mencintaimu sejak dulu, lupakanlah dia bang...biarkan aku mengganti posisinya di hatimu."

Rafa, lelaki itu. Ia beranjak keluar dari ruang kerjanya dengan marah tanpa berkata apapun. Terlalu sering mereka membahas hal ini, ujung-ujungnya hanya pertengkaran, lebih tepatnya Rafa yang memarahi istrinya itu. Baginya, istrinya itu terlalu jauh ikut campur mengatur hidupnya. Menikah dengannya adalah keterpaksaan, karena desakan Mamanya yang menolak Suci karena cacat dan nggak mau memundurkan hari pernikahan yang tinggal dua minggu lagi, saat itu.

Mama Nur, Ibunya Rafa. Ia tidak mau rugi dengan besarnya biaya yang sudah dikeluarkan untuk pesta mewah yang akan digelar. Darpada batal, lebih baik mengganti mempelai wanitanya dengan Nisa, seorang gadis yang merupakan anak pejabat setempat. Setelah menikah, mereka menempati rumah mewah satu lantai pemberian orangtua Nisa.

Nisa berdiri terpaku memandang punggung suaminya sampai  tak terlihat oleh mata. Lima bulan pernikahannya, Rafa sama sekali tidak mau menyentuhnya. Di luar, hujan gerimis tak kunjung surut, menambah hawa dingin yang menusuk sampai ke tulang. Nisa melangkah menuju dapur untuk membuatkan segelas teh panas. "Maafkan aku,bang...terpaksa melakukan ini..." Nisa membatin saat menaburkan serbuk ke dalam teh yang dibuatnya.

Nisa membawa segelas teh panas ke dalam kamar Rafa, meletakkannya di atas meja rias. Mereka memang tidur beda kamar atas permintaan Rafa. Suara gemericik dari kamar mandi menandakan pemilik kamar ada di dalamnya. Perlahan Nisa menutup kembali pintu kamar, ia tidak masuk ke kamarnya tapi duduk di sofa menatap jarum jam yang bergerak maju detik demi detik.

Selang 20 menit kemudian, suara erangan nyaring terdengar di kesunyian malam. Nisa yang memejamkan matanya langsung terperanjat bangun dari sofa menuju kamar sang suami. Bibirnya tersenyum tipis, melihat Rafa sudah membuka baju bertelanjang dada mengerang merasakan hawa panas yang menjalar di tubuhnya. Nisa membuka lapis luar piyama tidurnya, hingga menampakkan lingerie merah yang dipakainya. Ia mendekat ke atas ranjang menghampiri Rafa yang wajahnya memerah karena hasrat.

"Bang, aku milikmu malam ini, lakukan apa yang ingin kau lakukan..." jari tangan Nisa menelusuri dada bidang suaminya itu, gerakan yang semakin membangkitkan gairah pria di bawahnya itu. Dengan tatapan nanar dan berkabut hasrat, Rafa meraih tangan itu dan menciuminya penuh nafsu. Nisa tersenyum lebar melihat reaksi Rafa, tapi hanya sesaat dia merasakan kebahagiaan. Senyumnya perlahan berubah asam nan perih saat sang suami memanggilnnya.

"Suci...."

"Jangan tinggalkan aku....aku sangat merindukanmu..."

Rafa memeluk erat Nisa yang dalam halusinasinya seolah Suci. Ia membalikkan tubuhnya hingga posisi dirinya yang menindih wanita itu. Ia menelan salivanya saat menatap tubuh seksi berbalut kain tipis itu, semua aset terpampang nyata di hadapannya, sangat menggoda.

"Aku mencintaimu Suci...aku sangat mencintaimu...." Rafa menghujani dengan ciuman ke seluruh wajah Nisa, melum** bibirnya penuh gairah menggebu.

"Ak-aku tidak sanggup menahan diri, ijinkan aku melakukannya...aku akan bertanggung jawab..." Rafa mengelus pipi Nisa dengan tatapan sayu berkabut.

Nisa hanya mengangguk lemah dengan mata berkaca-kaca. Sakit tapi tak berdarah, tak ada tempat untuknya di hati Rafa. Hanya Suci dan Suci yang selalu melekat dalam pikiran. "Aku akan melakukannya dengan pelan..." Rafa merobek lingerie dengan buru-buru, hasratnya begitu kuat untuk segera melakukan pelepasan. Ia menyangka lelehan air mata wanita itu menggambarkan ketakutannya karena hubungan badan pertama kalinya.

Dengan rakus tapi halus Rafa mencumbu, meninggalkan jejak-jejak kepemilikan dari leher sampai dada. Lenguhan dan desahan dari bibir Nisa semakin menambah semangat Rafa untuk terus mencumbu. Malam basah mengiringi percintaan dua insan dengan rasa yang berbeda. Nisa menikmati  dengan cinta yang dimilikinya, Rafa menikmati dengan halusinasi Suci yang berada di kungkungannya.

Nisa belum bisa memejamkan matanya. Ia melirik Rafa yang tidur terkulai memeluk tubuh polosnya di balik selimut. Ia merasakan remuk badan dan perih di area intimnya. Hanya dalam jeda 30 menit, Rafa kembali mengulang percintaannya sampai pukul tiga pagi.

"Maafkan aku bang, hanya dengan cara ini aku bisa mengikatmu. Semoga ada benih yang bersemi di dalam sini..." lirihnya. Nisa mengelus perut ratanya penuh harapan, tak lama rasa mengantuk mulai memberat di pelupuk matanya. Apa yang akan terjadi esok hari biarlah bagaimana nanti...

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

ish ish ish .. mending kalo Rafa luluh kalo makin jadi.. tambah menderita koe

2024-04-24

1

Reiva Momi

Reiva Momi

kasian Nisa

2022-06-20

1

Mbah Edhok

Mbah Edhok

Waduh ... bercinta sambil ngayal, ini ... ana-ana wae ...

2022-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 2. Mencari Tahu
3 3. Operasi
4 4. Keputusan
5 5. Tanggungjawab Nico
6 6. Janjimu Dusta
7 7. Persiapan
8 8. Jakarta
9 9.Terungkap
10 10. Kenalan
11 11. Surat Kesembuhan
12 12. Lowongan Sekretaris
13 13. Kini Kau Mendekat
14 Sekretaris Suci
15 Sehari Bersamamu (1)
16 Sehari Bersamamu (2)
17 Kopi Less Sugar
18 Maafkan Caraku Memilikimu
19 Perubahan
20 Kok Aku Kesel
21 Pesonamu
22 Dua Perempuan
23 Lampu Hijau
24 Hati Dua Pria
25 Cara Halus
26 Cara Halus (2)
27 Ujian
28 Pendekatan
29 Mengungkapkan
30 Minta Pendapat
31 Tamu Malam Minggu
32 Minggu Kita
33 Kasmaran
34 Taman
35 Taman (2)
36 Lega
37 Akal
38 Akal (2)
39 Percaya Padaku Saja
40 Ultimatum
41 Ultimatum (2)
42 Persiapan
43 Jangan Menolak Takdir
44 Jangan Menolak Takdir (2)
45 Ijab Kabul
46 Sentuhan Hangat
47 Bertahap Dong
48 Memulai Hidup Baru
49 Secercah Bukti
50 Secercah Bukti (2)
51 Smart Way
52 Malam Pengukuhan
53 Jangan Salah Faham
54 Aku Baik-Baik Saja
55 Malam Aksi
56 Malam Aksi (2)
57 Kejutan Dari Ayah
58 Saatnya Memikirkan Diri Sendiri
59 Liburan
60 Liburan (2)
61 Liburan (3)
62 Bersamamu
63 Bersamamu (2)
64 Galau
65 Skenario
66 Perpisahan
67 Perpisahan (2)
68 Pulang Tanpa Beban
69 Lon Galak Gata??
70 Meraba Hati
71 Meraba Hati (2)
72 Khodijah atau Fatimah?
73 Tabungan Rindu
74 Kau Mencuri Hatiku
75 Kau Mencuri Hatiku (2)
76 Di Tengah Keluarga Besar
77 Cinta Kan Menemukan Jalannya
78 Cinta Tlah Temukan Jalannya
79 Cinta Tlah Temukan Jalannya (The End Ss1)
80 S2 - Hidup Baru
81 S2 - Kabar Duka
82 S2 - I'm Yours
83 S2 - Tentang Istri
84 S2 - Syarat dan Makna
85 S2 - Kejutan Manis
86 S2 - Semoga Kita Berjodoh
87 S2- Ujian Cinta
88 S2- Sambutan Tak Terduga
89 S2- Sambutan Tak Terduga (2)
90 S2- Ketetapan Hati
91 S2- Bidadari Surgaku
92 S2- Suasana Pesta
93 S2- Suasana Pesta (2)
94 S2- Makan Dulu!
95 S2- Pernikahan Harus Dibatalkan
96 S2- Mari Jalani Hidup Masing-Masing
97 S2- Gelagat Ipar
98 S2- Rahasia Ipar
99 S2- Tragedi di Rumah Besar
100 S2- Menenangkan Diri
101 S2- Papa Sang Pelindung
102 S2- Rencana Pindah
103 S2- Goodbye Kemewahan
104 S2- Amplop Apa?
105 S2- Rebutan
106 S2- Masa Depan
107 S2- Menentukan Pilihan
108 S2- Akhir Bahagia (The End)
109 Extra Part 1
110 Extra Part 2
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Awal
2
2. Mencari Tahu
3
3. Operasi
4
4. Keputusan
5
5. Tanggungjawab Nico
6
6. Janjimu Dusta
7
7. Persiapan
8
8. Jakarta
9
9.Terungkap
10
10. Kenalan
11
11. Surat Kesembuhan
12
12. Lowongan Sekretaris
13
13. Kini Kau Mendekat
14
Sekretaris Suci
15
Sehari Bersamamu (1)
16
Sehari Bersamamu (2)
17
Kopi Less Sugar
18
Maafkan Caraku Memilikimu
19
Perubahan
20
Kok Aku Kesel
21
Pesonamu
22
Dua Perempuan
23
Lampu Hijau
24
Hati Dua Pria
25
Cara Halus
26
Cara Halus (2)
27
Ujian
28
Pendekatan
29
Mengungkapkan
30
Minta Pendapat
31
Tamu Malam Minggu
32
Minggu Kita
33
Kasmaran
34
Taman
35
Taman (2)
36
Lega
37
Akal
38
Akal (2)
39
Percaya Padaku Saja
40
Ultimatum
41
Ultimatum (2)
42
Persiapan
43
Jangan Menolak Takdir
44
Jangan Menolak Takdir (2)
45
Ijab Kabul
46
Sentuhan Hangat
47
Bertahap Dong
48
Memulai Hidup Baru
49
Secercah Bukti
50
Secercah Bukti (2)
51
Smart Way
52
Malam Pengukuhan
53
Jangan Salah Faham
54
Aku Baik-Baik Saja
55
Malam Aksi
56
Malam Aksi (2)
57
Kejutan Dari Ayah
58
Saatnya Memikirkan Diri Sendiri
59
Liburan
60
Liburan (2)
61
Liburan (3)
62
Bersamamu
63
Bersamamu (2)
64
Galau
65
Skenario
66
Perpisahan
67
Perpisahan (2)
68
Pulang Tanpa Beban
69
Lon Galak Gata??
70
Meraba Hati
71
Meraba Hati (2)
72
Khodijah atau Fatimah?
73
Tabungan Rindu
74
Kau Mencuri Hatiku
75
Kau Mencuri Hatiku (2)
76
Di Tengah Keluarga Besar
77
Cinta Kan Menemukan Jalannya
78
Cinta Tlah Temukan Jalannya
79
Cinta Tlah Temukan Jalannya (The End Ss1)
80
S2 - Hidup Baru
81
S2 - Kabar Duka
82
S2 - I'm Yours
83
S2 - Tentang Istri
84
S2 - Syarat dan Makna
85
S2 - Kejutan Manis
86
S2 - Semoga Kita Berjodoh
87
S2- Ujian Cinta
88
S2- Sambutan Tak Terduga
89
S2- Sambutan Tak Terduga (2)
90
S2- Ketetapan Hati
91
S2- Bidadari Surgaku
92
S2- Suasana Pesta
93
S2- Suasana Pesta (2)
94
S2- Makan Dulu!
95
S2- Pernikahan Harus Dibatalkan
96
S2- Mari Jalani Hidup Masing-Masing
97
S2- Gelagat Ipar
98
S2- Rahasia Ipar
99
S2- Tragedi di Rumah Besar
100
S2- Menenangkan Diri
101
S2- Papa Sang Pelindung
102
S2- Rencana Pindah
103
S2- Goodbye Kemewahan
104
S2- Amplop Apa?
105
S2- Rebutan
106
S2- Masa Depan
107
S2- Menentukan Pilihan
108
S2- Akhir Bahagia (The End)
109
Extra Part 1
110
Extra Part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!