12. Lowongan Sekretaris

"Masuk!"

Nico bersuara setelah mendengar pintu ruangannya diketuk. Ia tidak mengalihkan perhatiannya dari layar laptop, membaca grafik pertumbuhan perusahaan yang menunjukkan adanya peningkatan selama dirinya serius bekerja.

"Ehm. Pak Nico, apa saya mengganggu waktunya ?" Yola sekretaris Nico, dengan ragu mendekat ke arah meja kerja.

Nico mendongak menatap sang sekretaris dengan perut yang membuncit besar. "Duduk Yola, ada apa ?"

Yola menarik kursi, lalu duduk berhadapan dengan sang boss. "Begini pak, kandungan saya sudah menginjak 8 bulan dan saya memutuskan untuk resign. Saya akan segera menyiapkan surat resignnya."

Nico terkejut mendengar keputusan Yola yang baginya sudah cocok menjadi sekretarisnya. "Kenapa harus resign La ? Kamu kan bisa cuti melahirkan saja...." Nico berusaha membujuk agar Yola berubah pikiran.

"Saya mau fokus mengurus baby, mau full jadi ibu rumah tangga, Pak Nico. Saya sudah cukup mengejar mimpi, sudah 5 tahun menjadi sekretaris di perusahaan ini. Dan sekarang saatnya mewujudkan mimpi membentuk karakter anak-anak IMTAK dan IPTEK. Menurut saya, semua itu akan terwujud jika saya fokus menjadi ibu rumah tangga. Hal ini sudah menjadi komitmen saya dengan suami." Yola menjelaskan dengan tenang, sama sekali tidak ada raut kesedihan melepaskan karirnya.

Nico manggut-manggut mendengar penjelasan Yola. "Aku respect dengan pemikiranmu, Yola. Baiklah aku akan menyetujui keputusanmu meskipun berat. Tapi sebelum resign, kamu harus bantu saya memilih calon sekretaris penggantimu. Dan nanti ajari tugas-tugas yang harus dikerjakannya. Saya akan menghubungi HRD untuk membuka lowongan baru."

"Siap Pak, saya akan bantu. Semoga dalam seminggu ini ada calonnya ya Pak, karena saya ingin segera undur diri. Sudah berat ini perut, jadi mudah cape...." Yola terkekeh sambil mengusap perut buncitnya. Ia kemudian permisi meninggalkan ruangan bosnya.

*****

Jam istirahat, Candra keluar dari ruang kerjanya melenggang tegap melewati meja sekretarisnya. "Pak Candra, mau makan siang di kantin ?" Salma sekretarisnya menyapa, membuat Candra menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Kamu mau ikut bareng ?" Candra menautkan kedua alisnya menatap Salma.

"Kalau boleh, saya mau bareng...." sahut Salma tersenyum malu.

"Ayo! Tapi saya mau ke Mushola dulu, kamu tolong pesenin menu buatku ya..." kemudian Candra melanjutkan langkahnya yang segera disusul Salma. Mereka bersama memasuki lift yang sudah ada tiga orang didalamnya, Salma sigap menekan tombol no 2.

"Menu biasa kan Pak ?" Salma meyakinkan dulu sebelum mereka berpisah arah di lantai 2.

"Ya."

Salma dengan semangat menuju antrian yang belum banyak orang. karena sebagian karyawan ada yang memilih melaksanakan sholat Duhur dulu.

"Hai Yola..." Salma menepuk bahu Yola yang berdiri di depannya. Membuat Yola menoleh ke belakang.

"Hai Salma, kebetulan nih bertemu. Aku mau ngasih kabar, seminggu lagi aku akan resign." Yola berkata setengah berbisik.

"Lho lho...kok mendadak gini ada apa...? Ah bukan resign tapi cuti melahirkan ya...?" Salma memastikan lagi dugaannya.

"Beneran resign, Salma. Aku mau fokus jadi Ibu RT.." jawab Yola terkikik pelan. Aku sudah konfirmasi HRD untuk mencari sekretaris baru, maunya besok sudah ada pelamar..." lanjut Yola lagi, sambil mengambil nasi dan lauk yang tersaji prasmanan.

"Yaaah aku bakalan kesepian dong beb...nggak ada lagi teman curhat..." wajah Salma menjadi sendu, bibirnya ikut cemberut.

"Moga aja nanti penggantiku orangnya asyik dan kamu cocok berteman dengannya..." Yola menghibur Salma dengan harapannya.

"I hope so, Yola. Aku kesana dulu ya, menyiapkan dulu buat Pak Candra..." Salma dan Yola berpisah menuju meja masing-masing.

Setelah menunggu 15 menit, Candra menghampiri meja Salma dan mulai menyantap menu favoritnya, nasi plus gado-gado dan ikan goreng. Dalam diam, Salma selalu mengagumi atasannya itu yang selalu tampil cool, tampan blasteran indo arab tampak jelas terpahat di wajahnya.

"Ehm. Oh ya Pak, ada berita terhangat hari ini. Pak Nico mencari sekretaris baru, Yola sudah mengajukan resign, setelah melahirkan ia mau fokus mengurus anak, katanya." Salma memecah kesunyian selesai mereka menghabiskan makannya. Tinggal dua jus yang belum tersentuh.

"Oh ya!" Candra sedikit mengulas senyum mendengar berita itu. Ia teringat adiknya yang sudah punya pengalaman menjadi sekretaris saay di Aceh.

"Kenapa senyum Pak ?" Salma mengerutkan keningnya. Rupanya ia memperhatikan Candra yang tiba-tiba melamun.

"Eh, nggak kok. Sal, coba cek HRD sudah membuat iklan rekrutmennya belum !"

Salma mengangguk, ia meraih hapenya yang tersimpan di saku celana. Ia membuka website perusahaan untuk mencari info lowongan kerja. "Iya pak, sudah terpasang." Salma mengangkat kepalanya menatap netra Candra sesaat, sorot mata yang selalu membuat hatinya berdesir.

"Ok. Makasih infonya. Saya duluan ke ruangan ya, ada pekerjaan yang terpending tadi," Candra menyeruput es jeruknya sampai tandas sebelum beranjak.

"Silakan Pak, saya mau pergi ke mushola dulu," dengan sopan Salma membungkukkan badannya.

"Diterima tidaknya tergantung qualified. Abang nggak akan bantu hanya karena kamu adik abang. Kamu harus berhasil karena skillmu. Jangan lupa kirim CV via email ya. Assalamualaikum" Candra mengakhiri pembicaraan panjangnya. Ia sudah menghubungi Suci memberitahukan adanya peluang untuknya kembali bekerja.

****

Hari kedua setelah mengajukan lamaran, hape Suci berdering. Ia yang sedang sarapan pagi bersama Umi dan abangnya, mengernyit melihat layar hape. Nomer tak dikenal memanggilnya.

"Angkat saja, siapa tahu panggilan interview..." ujar Candra yang faham melihat gestur sang adik.

Dan Suci pun terlibat pembicaraan serius dengan sang penelepon. Wajahnya nampak sumringah menanggapi setiap pertanyaan penelepon.

"Baik Pak, saya akan datang tepat waktu. Terimakasih untuk pemberitahuannya."

"Selamat pagi Pak." Suci menyudahi obrolan,nmenyimpan hapenya kembali di samping piringnya.

"Alhamdulillah Umi, abang, aku bersama 9 orang lainnya dipanggil untuk interview hari ini...." Suci tersenyum lebar, kedua tanggannya mengusap wajahntanda syukur.

"Umi doakan, semoga kamu lolos nak..." Umi ikut tersenyum simpul.

"Aamiin Umi..." sahut Suci dan Candra.

"Kamu siap-siap gih....kita berangkat bareng. Kalau kamu keterima, kita bisa tiap hari bareng."

"Semoga ya bang. Oke, aku ganti pakaian dulu..." dengan semangat 45 Suci menuju kamarnya. Pakain formalnya masih lengkap karena ia pernah bekerja. Ini hari interview, kesan pertama harus good looking. Semua harus terlihat perfect, batin Suci saat menjatuhkan pilihan setelan baju kerjanya.

**********

Dear netizen,

dukung karya ini yup ! kasih Like Komen Vote agar story bergerak ramai lancar 😉

Terpopuler

Comments

Aira Azzahra Humaira

Aira Azzahra Humaira

semangat 💪

2024-12-01

0

Ida Farida

Ida Farida

Siap teh Nia🥰🥰

2023-03-13

1

Reiva Momi

Reiva Momi

aq suka karya mu thor 👍👍

2022-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 2. Mencari Tahu
3 3. Operasi
4 4. Keputusan
5 5. Tanggungjawab Nico
6 6. Janjimu Dusta
7 7. Persiapan
8 8. Jakarta
9 9.Terungkap
10 10. Kenalan
11 11. Surat Kesembuhan
12 12. Lowongan Sekretaris
13 13. Kini Kau Mendekat
14 Sekretaris Suci
15 Sehari Bersamamu (1)
16 Sehari Bersamamu (2)
17 Kopi Less Sugar
18 Maafkan Caraku Memilikimu
19 Perubahan
20 Kok Aku Kesel
21 Pesonamu
22 Dua Perempuan
23 Lampu Hijau
24 Hati Dua Pria
25 Cara Halus
26 Cara Halus (2)
27 Ujian
28 Pendekatan
29 Mengungkapkan
30 Minta Pendapat
31 Tamu Malam Minggu
32 Minggu Kita
33 Kasmaran
34 Taman
35 Taman (2)
36 Lega
37 Akal
38 Akal (2)
39 Percaya Padaku Saja
40 Ultimatum
41 Ultimatum (2)
42 Persiapan
43 Jangan Menolak Takdir
44 Jangan Menolak Takdir (2)
45 Ijab Kabul
46 Sentuhan Hangat
47 Bertahap Dong
48 Memulai Hidup Baru
49 Secercah Bukti
50 Secercah Bukti (2)
51 Smart Way
52 Malam Pengukuhan
53 Jangan Salah Faham
54 Aku Baik-Baik Saja
55 Malam Aksi
56 Malam Aksi (2)
57 Kejutan Dari Ayah
58 Saatnya Memikirkan Diri Sendiri
59 Liburan
60 Liburan (2)
61 Liburan (3)
62 Bersamamu
63 Bersamamu (2)
64 Galau
65 Skenario
66 Perpisahan
67 Perpisahan (2)
68 Pulang Tanpa Beban
69 Lon Galak Gata??
70 Meraba Hati
71 Meraba Hati (2)
72 Khodijah atau Fatimah?
73 Tabungan Rindu
74 Kau Mencuri Hatiku
75 Kau Mencuri Hatiku (2)
76 Di Tengah Keluarga Besar
77 Cinta Kan Menemukan Jalannya
78 Cinta Tlah Temukan Jalannya
79 Cinta Tlah Temukan Jalannya (The End Ss1)
80 S2 - Hidup Baru
81 S2 - Kabar Duka
82 S2 - I'm Yours
83 S2 - Tentang Istri
84 S2 - Syarat dan Makna
85 S2 - Kejutan Manis
86 S2 - Semoga Kita Berjodoh
87 S2- Ujian Cinta
88 S2- Sambutan Tak Terduga
89 S2- Sambutan Tak Terduga (2)
90 S2- Ketetapan Hati
91 S2- Bidadari Surgaku
92 S2- Suasana Pesta
93 S2- Suasana Pesta (2)
94 S2- Makan Dulu!
95 S2- Pernikahan Harus Dibatalkan
96 S2- Mari Jalani Hidup Masing-Masing
97 S2- Gelagat Ipar
98 S2- Rahasia Ipar
99 S2- Tragedi di Rumah Besar
100 S2- Menenangkan Diri
101 S2- Papa Sang Pelindung
102 S2- Rencana Pindah
103 S2- Goodbye Kemewahan
104 S2- Amplop Apa?
105 S2- Rebutan
106 S2- Masa Depan
107 S2- Menentukan Pilihan
108 S2- Akhir Bahagia (The End)
109 Extra Part 1
110 Extra Part 2
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Awal
2
2. Mencari Tahu
3
3. Operasi
4
4. Keputusan
5
5. Tanggungjawab Nico
6
6. Janjimu Dusta
7
7. Persiapan
8
8. Jakarta
9
9.Terungkap
10
10. Kenalan
11
11. Surat Kesembuhan
12
12. Lowongan Sekretaris
13
13. Kini Kau Mendekat
14
Sekretaris Suci
15
Sehari Bersamamu (1)
16
Sehari Bersamamu (2)
17
Kopi Less Sugar
18
Maafkan Caraku Memilikimu
19
Perubahan
20
Kok Aku Kesel
21
Pesonamu
22
Dua Perempuan
23
Lampu Hijau
24
Hati Dua Pria
25
Cara Halus
26
Cara Halus (2)
27
Ujian
28
Pendekatan
29
Mengungkapkan
30
Minta Pendapat
31
Tamu Malam Minggu
32
Minggu Kita
33
Kasmaran
34
Taman
35
Taman (2)
36
Lega
37
Akal
38
Akal (2)
39
Percaya Padaku Saja
40
Ultimatum
41
Ultimatum (2)
42
Persiapan
43
Jangan Menolak Takdir
44
Jangan Menolak Takdir (2)
45
Ijab Kabul
46
Sentuhan Hangat
47
Bertahap Dong
48
Memulai Hidup Baru
49
Secercah Bukti
50
Secercah Bukti (2)
51
Smart Way
52
Malam Pengukuhan
53
Jangan Salah Faham
54
Aku Baik-Baik Saja
55
Malam Aksi
56
Malam Aksi (2)
57
Kejutan Dari Ayah
58
Saatnya Memikirkan Diri Sendiri
59
Liburan
60
Liburan (2)
61
Liburan (3)
62
Bersamamu
63
Bersamamu (2)
64
Galau
65
Skenario
66
Perpisahan
67
Perpisahan (2)
68
Pulang Tanpa Beban
69
Lon Galak Gata??
70
Meraba Hati
71
Meraba Hati (2)
72
Khodijah atau Fatimah?
73
Tabungan Rindu
74
Kau Mencuri Hatiku
75
Kau Mencuri Hatiku (2)
76
Di Tengah Keluarga Besar
77
Cinta Kan Menemukan Jalannya
78
Cinta Tlah Temukan Jalannya
79
Cinta Tlah Temukan Jalannya (The End Ss1)
80
S2 - Hidup Baru
81
S2 - Kabar Duka
82
S2 - I'm Yours
83
S2 - Tentang Istri
84
S2 - Syarat dan Makna
85
S2 - Kejutan Manis
86
S2 - Semoga Kita Berjodoh
87
S2- Ujian Cinta
88
S2- Sambutan Tak Terduga
89
S2- Sambutan Tak Terduga (2)
90
S2- Ketetapan Hati
91
S2- Bidadari Surgaku
92
S2- Suasana Pesta
93
S2- Suasana Pesta (2)
94
S2- Makan Dulu!
95
S2- Pernikahan Harus Dibatalkan
96
S2- Mari Jalani Hidup Masing-Masing
97
S2- Gelagat Ipar
98
S2- Rahasia Ipar
99
S2- Tragedi di Rumah Besar
100
S2- Menenangkan Diri
101
S2- Papa Sang Pelindung
102
S2- Rencana Pindah
103
S2- Goodbye Kemewahan
104
S2- Amplop Apa?
105
S2- Rebutan
106
S2- Masa Depan
107
S2- Menentukan Pilihan
108
S2- Akhir Bahagia (The End)
109
Extra Part 1
110
Extra Part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!