Umi mendekati Suci yang sedang duduk tertunduk diatas kursi rodanya. Dirinya selesai sholat magrib di atas kursi roda. Matanya sembab karena menangis.
Diusapnya kepala Suci yang masih berbalut mukena. "Nak, kamu boleh sedih...tapi sedihlah sewajarnya..." Suci kembali terisak mendengar nasihat lembut Umi.
"InsyaAllah Umi...aku akan berusaha ikhlas menerima takdir ini. Makanya aku ingin segera pergi dari sini biar bisa cepat melupakan," sahut
Suci.
"Kita tidak tahu akan skenario Allah. Jaga hatimu jangan sampai berprasangka buruk kepada Allah. Barangkali Allah sedang menyiapkan jodoh yang lebih baik dari dia....," lanjut Umi. Suci hanya mengangguk.
"Umi udah packing pakaian, punyamu sudah beres belum nak...?" tanya Umi. "Sudah Umi....sudah tinggal berangkat," jawab Suci.
Hape diatas kasur berbunyi, Umi melangkah mengambilnya. Ada panggilan video call dari Candra.
"Assalamualaikum...." sapa Umi setelah diusapnya layar hape.
Disebrang sana tampak wajah Candra menghiasi laya, menjawab salamnya.
"Besok pakai pesawat jam berapa umi ?" tanya Candra.
"Besok penerbangan jam 8. Kita dari rumah berangkat jam 6 pagi akan diantar Om Badru dan Rahma..." jelas Umi.
"Umi....aku mau bicara sama Suci...."
Umi memberikan hape ke Suci. "Iya Bang...." Suci menatap layar hape, abangnya sedang menatapnya intens.
"Sucita adek abang yang cantik....jangan lesu begitu dong. Kamu harus buktikan sama si Rafa dan keluarganya, kalau kamu baik-baik saja tanpanya. Jangan menangisi laki-laki tak punya prinsip seperti dia..." ucap Candra memotivasi adik nya.
Suci menarik nafas berat. "Aku akan berusaha move on bang...."jawab Suci masih lesu.
"Kamu pasti bisa ! Dek...jangan lupa berkas riwayat pengobatan dibawa ya...abang sudah cari rumah sakit yang cocok untuk lanjut check up dan fisioterapi. Semangat ya ! biar bisa sembuh lebih cepat," Candra tampak mengepalkan tangannya.
"Iya bang...." lagi-lagi Suci menjawab pendek.
"Abang akan jemput di bandara Soekarno Hatta, sampai ketemu besok...."
Video call diakhiri oleh Candra. Suci menyimpan hape nya di meja rias.
Pagi menjelang, Rahma dan Om Badru bapaknya yang merupakan adiknya Umi, sudah berada di rumah Suci siap mengantar. Umi sudah pamitan ke tetangga terdekat dan menitipkan rumah kepada adiknya yang tinggal di belakang rumahnya.
Mobil mulai melaju meninggalkan halaman rumah. Perjalanan ke bandara yang terletak di kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar memakan waktu normal 1 jam. Setelah melewati 1 km, Suci memandang rumah besar ber cat abu-abu dipinggir jalan raya yang dilewatinya yang merupakan rumah Rafa. Belum terlihat adanya aktivitas karena masih pagi. Ada rasa perih tiba-tiba di dada. "Sabar...." ucap Rahma seolah faham melihat ekspresi Suci.
Tiba di bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, situasi sudah ramai dengan calon penumpang yang dan penumpang yang baru datang ke Aceh.
Mereka duduk di ruang tunggu keberangkatan. Tak lama panggilan maskapai tujuan Jakarta terdengar. Suci dan Rahma berpelukan erat, "Aku tunggu kamu di Jakarta...kamu harus nengok aku nanti..." ucap Suci. "InsyaAllah aku akan datang saat kau kembali menjadi Suci yang ceria... jawab Rahma.
Semua saling berpelukan, tak lupa Umi berpesan ke Om Badru untuk mau menempati rumahnya agar terurus.
Selesai boarding pass, Sucita tersenyum melambaikan tangan ke arah Rahma.
Dari kejauhan seorang pria berlari mendekati Rahma dengan tersengal-sengal. "Rahma...dimana Suci...aku ingin bertemu dulu..." tanya Rafa dengan wajah kalutnya.
"Ck, mau apa lagi...dia sudah berangkat..." jawab Rahma sinis.
"Plis Rahma...aku ingin menemuinya sebentar saja..." Rafa memelas. "Nih kamu denger sendiri...." Rahma menunjuk tangannya ke atas saat terdengar panggilan untuk penumpang maskapai tujuan Jakarta.
Rafa terduduk lesu di kursi, mengusap wajahnya kasar. Rahma menarik ayahnya untuk meninggalkan tempat itu tanpa pamit ke Rafa.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Yuli Yuliani Natabraja
Kasian Rafa... pribadinya kayak hello kitty
2023-08-23
0
Astrie Cy
baca ke dua kalinya
2023-03-11
0
Reiva Momi
kasian deh lo Rafa 👎😤
2022-06-20
1