Nico menghampiri Malik yang tadi memanggilnya. "Ck, manja banget minta di jemput ke bandara segala," ujar Nico dengan mendelik kesal. Malik terlihat kalem tak terpengaruh ekspresi temannya itu. "Kamu butuh info kan ?" Malik mengangkat dua alisnya. Mereka berjalan keluar menuju parkiran.
"Bagaimana hasilnya ?" tanya Nico saat memasuki mobilnya. "Nanti aku ceritakan sambil makan," Malik mengambil alih kemudi saat Nico melemparkan kunci mobil ke tangannya.
Mereka berhenti disebuah restoran dan mengambil tempat private room. "Cepetan cerita...!" Nico sudah tidak sabar ingin mendengar hasil investigasi Malik.
"Aku sudah menelusuri semua rumah sakit yang ada di Medan. Dia dirawat di rumah sakit Advent Medan selama 2 minggu..." ujar Malik.
"Kondisinya bagaimana..." Nico cepat memotong.
"Kedua kakinya mengalami patah tulang dan dioperasi. Kaki kanannya dipasang pen dan kaki kirinya di gips," lanjut Malik. Obrolan terjeda karena waiter datang membawakan pesanan makanan mereka.
"Nama korbannya Cut Sucita Yasmin Alkatiri, beralamat di Banda Aceh," terang Malik sambil menyuapkan makanannya.
Nico termenung, merasa familiar dengan nama belakangnya. "Kamu dapat fotonya ?" tanya Nico penasaran.
Malik yang sedang makan dengan lahap, langsung mendongak. "Bro, zaman now hampir semua orang punya sosmed. Kamu cek sendiri lah...dia punya igeh," ujarnya.
"Aduh kenapa nggak kepikiran ya..." Nico menepuk keningnya. Makanan yang baru disentuh sesuap, diabaikannya dulu. Dia lebih bersemangat membuka sosmed untuk melihat wajah pemilik nama itu. Meski dia punya akun tapi hanya dipakai untuk memfollow akun bisnis dan berita.
Nico nampak serius, dahinya berkerut saat melihat foto-foto pemilik akun yang cocok dengan nama itu. "Cantik !" spontan bibirnya berucap. Malik yang mendengarnya menyunggingkan senyum tipis.
"Tunggu-tunggu....aku sepertinya pernah melihat wajah ini..." Nico terlihat berpikir keras. Berusaha mengingat dimana dia pernah melihatnya. "Kamu yakin pernah bertemu ?" Malik memicingkan matanya. Nico tak menghiraukan pertanyaan Malik, dahinya masih berkerut mencoba mengingat-ngingat.
Brakkk. Suara gebrakan tangan Nico di meja membuat Malik yang sedang minum langsung tersedak karena kaget. "Astaga ! Kamu bikin aku jantungan." Malik melotot menatap Nico.
"Sorry sorry....aku baru ingat, bro. Dia wanita yang tadi aku tabrak kursi rodanya. Bener ini nggak salah lagi....wajahnya kayak turunan Arab, sama persis dengan di foto ini," ujar Nico nampak girang. Dia terus menscroll foto-foto ke bawah. Hampir semua foto yang di update adalah foto rame-rame, kalau melihat captionnya berarti foto dengan teman-temannya. Nico terkejut saat melihat foto selfie dua orang yang tersenyum lebar dengan caption "My Brother".
"Ya Tuhan ! Keberadaan mereka sedekat ini denganku...." Nico langsung mengurut keningnya yang tiba-tiba merasa berat.
Malik yang sudah selesai makan langsung mengambil hape yang tergeletak di meja. "Kamu kenal pria ini ?" Malik mendongak menatap Nico.
Nico mengangguk lemah. "Pantesan aku merasa familiar dengan nama Alkatiri. Dia Teuku Candra Alkatiri, manager di departemen produksi. Berarti gadis itu adiknya Candra...huft dunia ternyata sempit...." Nico menghela nafas berat.
"Aku harus bagaimana sekarang, bro. Kalau jujur, bisa-bisa si Candra melaporkan aku ke Polisi dan nama baik keluarga dan perusahaan menjadi taruhannya, investor bisa kabur lagi. Padahal aku baru saja berhasil memulihkan perusahaan..." ujar Nico sambil menyandarkan punggungnya ke belakang kursi. Selera makannya sudah hilang, berganti rasa was-was.
"Kamu niat bertanggung jawab kan ?" tanya Malik menatap tajam Nico. "Tentu saja. Aku bukan pria pengecut yang akan lari dari tanggung jawab !" tegas Nico.
"Hm, dugaanku dia ke Jakarta untuk melanjutkan pengobatan atau terapi kakinya. Di Jakarta banyak pilihan dokter spesialis ortopedi. Kamu bisa kasih referensi klinik dengan dokter ortopedi terbaik dengan mengirimkan surat ke rumahnya. Biaya pengobatan kamu tanggung 100%. Gimana ?"
"Aku setuju. Kamu cari tahu klinik terbaik dan atur saja caranya agar dia tidak curiga. Untuk alamat rumahnya Candra, senin aku akan tanya ke personalia. Pastinya mereka tinggal serumah kan...." ujar Nico.
Malik mengangkat tangannya membentuk huruf O. Dia kembali punya tugas.
"By the way...nanti malam ngapel nggak ?" tanya Nico.
"Aku masih betah jomblo. Nggak ada waktu untuk wanita. Melihat hidupmu yang mengejar-ngejar cinta membuatku ilfill," jawab Malik sambil menghembuskan asap rokoknya dari mulut.
"Awas ya kalau kamu menyukaiku !" Nico bergidik menatap Malik yang duduk dihadapannya.
"******* kau ya ! Gue NORMAL !!!" Malik melemparkan bungkus rokok yang sigap ditangkap Nico yang tertawa terbahak.
"Let's clubbing tonight, bro !" ajak Malik. Nico mengangkat gelasnya, "Deal".
...Be**rsambung**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
titiek
ni jodoh ayah bunda Dika ternyata krn saudara sam suci 😁😁
2025-02-05
0
Aira Azzahra Humaira
ayahnya dika kocak juga ya bang malik penasaran ketemu di novel ini ya bun Rahma ama bang malik
2024-12-01
0
Yuli Yuliani Natabraja
Cerdas banget thor, sampai ada ide untuk mengcover pengobatan Suci... Kereeen
2023-08-23
0