10. Kenalan

Nico pulang dini hari setelah clubbing bersama Malik. Perlahan membuka pintu rumah dengan kunci cadangan yang dibawa. Lampu sudut menyala di ruang keluarga memberi sinar temaram. Dia berjalan mengendap-ngendap seperti maling agar tidak mengeluarkan suara dari langkahnya.

"Baru pulang ?" suara Bunda di kesunyian membuat Nico terkaget. Dia melihat Bundanya duduk di kursi makan.

Nico menghampiri Bunda dan berdiri dibelakang kursi, memijit bahunya. "Bunda sedang apa disini...?"

"Bunda haus, habis ambil minum," Bunda memperlihatkan gelas kosong yang dipegangnya. "Kamu sampai kapan keluyuran malam terus hmm ?" ucap Bunda dengan lembut.

Nico berpindah posisi, menarik kursi ikut duduk di sisi Bunda. "Aku kan cowok Bun, masa harus diam di rumah saja, suntuk Bun...butuh hiburan. Aku habis clubbing sama teman, tapi aku nggak minum Bun. Sumpah !" ujar Nico mengangkat dua jarinya.

"Bunda percaya. Tapi kamu nggak boleh seperti ini terus. Ada cara agar kamu betah di rumah..." Bunda menatap lembut anaknya itu.

"Apa Bun ?" Nico mengerutkan keningnya.

"NIKAH !" sahut Bunda penuh tekanan.

Nico meremas rambut dengan kedua tangannya. Menghela nafas berat, "Tidak mudah mencari perempuan yang baik Bun," ujarnya lemah.

Bunda mengusap rambut Nico dengan sayang. "Besok ada teman Bunda mau main kesini dengan anaknya. Bunda tidak akan menjodoh-jodohkan, kamu kenalan saja dulu siapa tahu suka. Kalau kamu tidak membuka diri, bagaimana bisa ketemu wanita yang cocok. Usiamu sudah matang untuk menikah, nak." Bunda terus berkata dengan lembut.

"Aku ngantuk Bun, aku ke kamar dulu ya..." Nico meninggalkan Bunda nya yang hanya bisa geleng-geleng kepala.

****

Seperti apa yang dikatakan Bunda, siang ini rumahnya kedatangan tamu teman pengusaha. Security membuka gerbang setelah mendapat konfirmasi dari nyonya rumah. Sebuah sedan mercy hitam perlahan parkir di depan teras yang bertangga dua titian.

Bunda menyambut dengan senyum kedatangan dua orang perempuan yang tampil modis dan cantik. Bunda dengan ramah menyapa Bu Siska dan saling berpelukan.

"Bu Devi..perkenalkan ini Winda anak saya.." Bu Siska, wanita anggun dengan tatanan rambut coklat dicepol rapih hasil karya salon langganannya, memperkenalkan anak semata wayangnya.

"Hai tante...aku Winda--" ujar gadis cantik dengan tampilan modis dari atas sampai bawah memakai brand luar ternama. Bunda tersenyum lembut dan memeluknya, ia mempersilakan kedua tamunya masuk.

Bunda menemani mereka mengobrol santai di ruang tamu berdesain modern nan elegan. Dari arah tangga Nico tergesa turun dengan pakaian santainya, tampak segar sepertinya habis mandi.

"Nico kebetulan...sini kenalkan sama tamu Bunda..." Bunda berseru memanggil Nico yang akan berbelok ke dapur. Nico menghentikan langkahnya menoleh, dengan enggan dia menuju ruang tamu.

"Wah ini anaknya Bu Devi...ganteng sekali." sahut Bu Siska. "Kenalkan ini anak saya...." Bu Siska tampak antusias, dia memberi kode dengan ekor mata, menyuruh Winda untuk berkenalan.

"Hai...aku Winda." Winda mengulurkan tangannya dengan seulas senyum manis tersungging di bibirnya.

"Nico!" balasnya. Singkat dan datar menerima uluran tangan Winda. "Maaf, tante, Winda, aku tinggal dulu ke belakang," ujar Nico membungkuk sopan. Dia berlalu cepat tanpa menunggu jawaban.

****

"Mas Nico, boleh aku duduk disini?" Winda menghampiri Nico yang sedang duduk selonjoran di kursi santai menghadap kolam renang yang airnya beriak tertiup angin sepoy. Sinar matahari serta pantulan dasar kolam yang biru, menghasilkan warna air ikut membiru. Menyegarkan.

Nico sedang menikmati musik dengan haadset di telinganya. Ia mendongak mendengar sapaan seseorang, ia lalu melepaskan headsetnya dan memperbaiki duduknya menjadi tegak.

"Duduk Winda!" Nico mempersilakan dengan isyarat tangannya ke arah kursi disampingnya.

"Hmm, Mas Nico bisakah kita berteman...aku baru pulang dari Singapura baru lulus kuliah. Di Indo aku nggak punya teman..." ujar Winda dengan malu-malu.

"Usiamu berapa Winda ?" tanya Nico menoleh ke Winda yang ada disampingnya.

"Aku 24 Mas--" ujar Winda tersenyum lebar menatap Nico. Pria di sampingnya ini menyenangkan juga diajak bicara, batinnya.

"Kamu baru lulus S2 ya ?" tebak Nico.

"Lulus S1 Mas, aku banyak main-main jadi tamat kuliahnya molor hehe--" dengan tersipu malu, gadis itu menjawab sambil terkekeh manja.

"Owh" hanya itu tanggapan yang keluar dari mulut Nico. Selanjutnya obrolan basa basi mengalir. Lebih banyak Winda yang bicara, Nico sekadar menaggapi dengan kalimat-kalimat pendek.

"Dia memang cantik dan menarik, tapi tingkahnya masih kekanakan untuk seusia itu. Sepertinya dia anak manja. Aku mencoba saja saran Bunda untuk membuka diri mengenal wanita lain. Selama ini hati ini ini dipenuhi oleh cinta pertama yang kandas. Aku tidak mau lagi membuang waktu dengan sia-sia. Baiklah, aku harus move on. " Nico membatin.

Terpopuler

Comments

titiek

titiek

apakah keluarga suci?? klo emang bnr betul betul jodoh ini 😁😁

2025-02-05

0

titiek

titiek

ternyata bukan

2025-02-05

0

Yanti Linggar

Yanti Linggar

diyan clubbing ko pengin pny istri yg sempurna. perbaiki drimu dulu bang niko,bru request pengin istri yg baik🙄🙄

2022-02-19

5

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 2. Mencari Tahu
3 3. Operasi
4 4. Keputusan
5 5. Tanggungjawab Nico
6 6. Janjimu Dusta
7 7. Persiapan
8 8. Jakarta
9 9.Terungkap
10 10. Kenalan
11 11. Surat Kesembuhan
12 12. Lowongan Sekretaris
13 13. Kini Kau Mendekat
14 Sekretaris Suci
15 Sehari Bersamamu (1)
16 Sehari Bersamamu (2)
17 Kopi Less Sugar
18 Maafkan Caraku Memilikimu
19 Perubahan
20 Kok Aku Kesel
21 Pesonamu
22 Dua Perempuan
23 Lampu Hijau
24 Hati Dua Pria
25 Cara Halus
26 Cara Halus (2)
27 Ujian
28 Pendekatan
29 Mengungkapkan
30 Minta Pendapat
31 Tamu Malam Minggu
32 Minggu Kita
33 Kasmaran
34 Taman
35 Taman (2)
36 Lega
37 Akal
38 Akal (2)
39 Percaya Padaku Saja
40 Ultimatum
41 Ultimatum (2)
42 Persiapan
43 Jangan Menolak Takdir
44 Jangan Menolak Takdir (2)
45 Ijab Kabul
46 Sentuhan Hangat
47 Bertahap Dong
48 Memulai Hidup Baru
49 Secercah Bukti
50 Secercah Bukti (2)
51 Smart Way
52 Malam Pengukuhan
53 Jangan Salah Faham
54 Aku Baik-Baik Saja
55 Malam Aksi
56 Malam Aksi (2)
57 Kejutan Dari Ayah
58 Saatnya Memikirkan Diri Sendiri
59 Liburan
60 Liburan (2)
61 Liburan (3)
62 Bersamamu
63 Bersamamu (2)
64 Galau
65 Skenario
66 Perpisahan
67 Perpisahan (2)
68 Pulang Tanpa Beban
69 Lon Galak Gata??
70 Meraba Hati
71 Meraba Hati (2)
72 Khodijah atau Fatimah?
73 Tabungan Rindu
74 Kau Mencuri Hatiku
75 Kau Mencuri Hatiku (2)
76 Di Tengah Keluarga Besar
77 Cinta Kan Menemukan Jalannya
78 Cinta Tlah Temukan Jalannya
79 Cinta Tlah Temukan Jalannya (The End Ss1)
80 S2 - Hidup Baru
81 S2 - Kabar Duka
82 S2 - I'm Yours
83 S2 - Tentang Istri
84 S2 - Syarat dan Makna
85 S2 - Kejutan Manis
86 S2 - Semoga Kita Berjodoh
87 S2- Ujian Cinta
88 S2- Sambutan Tak Terduga
89 S2- Sambutan Tak Terduga (2)
90 S2- Ketetapan Hati
91 S2- Bidadari Surgaku
92 S2- Suasana Pesta
93 S2- Suasana Pesta (2)
94 S2- Makan Dulu!
95 S2- Pernikahan Harus Dibatalkan
96 S2- Mari Jalani Hidup Masing-Masing
97 S2- Gelagat Ipar
98 S2- Rahasia Ipar
99 S2- Tragedi di Rumah Besar
100 S2- Menenangkan Diri
101 S2- Papa Sang Pelindung
102 S2- Rencana Pindah
103 S2- Goodbye Kemewahan
104 S2- Amplop Apa?
105 S2- Rebutan
106 S2- Masa Depan
107 S2- Menentukan Pilihan
108 S2- Akhir Bahagia (The End)
109 Extra Part 1
110 Extra Part 2
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Awal
2
2. Mencari Tahu
3
3. Operasi
4
4. Keputusan
5
5. Tanggungjawab Nico
6
6. Janjimu Dusta
7
7. Persiapan
8
8. Jakarta
9
9.Terungkap
10
10. Kenalan
11
11. Surat Kesembuhan
12
12. Lowongan Sekretaris
13
13. Kini Kau Mendekat
14
Sekretaris Suci
15
Sehari Bersamamu (1)
16
Sehari Bersamamu (2)
17
Kopi Less Sugar
18
Maafkan Caraku Memilikimu
19
Perubahan
20
Kok Aku Kesel
21
Pesonamu
22
Dua Perempuan
23
Lampu Hijau
24
Hati Dua Pria
25
Cara Halus
26
Cara Halus (2)
27
Ujian
28
Pendekatan
29
Mengungkapkan
30
Minta Pendapat
31
Tamu Malam Minggu
32
Minggu Kita
33
Kasmaran
34
Taman
35
Taman (2)
36
Lega
37
Akal
38
Akal (2)
39
Percaya Padaku Saja
40
Ultimatum
41
Ultimatum (2)
42
Persiapan
43
Jangan Menolak Takdir
44
Jangan Menolak Takdir (2)
45
Ijab Kabul
46
Sentuhan Hangat
47
Bertahap Dong
48
Memulai Hidup Baru
49
Secercah Bukti
50
Secercah Bukti (2)
51
Smart Way
52
Malam Pengukuhan
53
Jangan Salah Faham
54
Aku Baik-Baik Saja
55
Malam Aksi
56
Malam Aksi (2)
57
Kejutan Dari Ayah
58
Saatnya Memikirkan Diri Sendiri
59
Liburan
60
Liburan (2)
61
Liburan (3)
62
Bersamamu
63
Bersamamu (2)
64
Galau
65
Skenario
66
Perpisahan
67
Perpisahan (2)
68
Pulang Tanpa Beban
69
Lon Galak Gata??
70
Meraba Hati
71
Meraba Hati (2)
72
Khodijah atau Fatimah?
73
Tabungan Rindu
74
Kau Mencuri Hatiku
75
Kau Mencuri Hatiku (2)
76
Di Tengah Keluarga Besar
77
Cinta Kan Menemukan Jalannya
78
Cinta Tlah Temukan Jalannya
79
Cinta Tlah Temukan Jalannya (The End Ss1)
80
S2 - Hidup Baru
81
S2 - Kabar Duka
82
S2 - I'm Yours
83
S2 - Tentang Istri
84
S2 - Syarat dan Makna
85
S2 - Kejutan Manis
86
S2 - Semoga Kita Berjodoh
87
S2- Ujian Cinta
88
S2- Sambutan Tak Terduga
89
S2- Sambutan Tak Terduga (2)
90
S2- Ketetapan Hati
91
S2- Bidadari Surgaku
92
S2- Suasana Pesta
93
S2- Suasana Pesta (2)
94
S2- Makan Dulu!
95
S2- Pernikahan Harus Dibatalkan
96
S2- Mari Jalani Hidup Masing-Masing
97
S2- Gelagat Ipar
98
S2- Rahasia Ipar
99
S2- Tragedi di Rumah Besar
100
S2- Menenangkan Diri
101
S2- Papa Sang Pelindung
102
S2- Rencana Pindah
103
S2- Goodbye Kemewahan
104
S2- Amplop Apa?
105
S2- Rebutan
106
S2- Masa Depan
107
S2- Menentukan Pilihan
108
S2- Akhir Bahagia (The End)
109
Extra Part 1
110
Extra Part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!