Perjodohan Sejak Kecil

Perjodohan Sejak Kecil

1. Lari pagi

Di suatu desa yang asri dan sejuk, banyak penduduk yang mulai melakukan aktivitas seperti bercocok tanam dan bekerja sebagai buruh perkebunan. Desa Linggarjati terkenal dengan perkebunan karet dan perkebunan cengkeh. Damar merupakan putra tunggal dari Andi dan Intan ( pemilik perkebunan karet ).

Andi dan Anton ( ayah Wulan pemilik perkebunan cengkeh) menjalin persahabatan sejak kecil, walaupun mereka hidup di pedesaan banyak masyarakat yang menyegani mereka. Andi dan Anton berniat menjodohkan Wulan dan Damar dari sejak kecil, Wulan dan Damar tumbuh bersama namun tanpa mereka sadari dalam lubuk hati Damar dan Wulan menyimpan rasa sayang satu sama lain, disamping itu rumah mereka pun berdekatan.

Pukul 05.15

Waktunya para kaum adam keluar dari Masjid setelah melaksanakan solat subuh berjamaah, salah satu dari mereka ada Damar . Ketika Damar melewati rumah Wulan hendak bertanya, tetapi Wulan lebih dulu menyapa -Nya.

" Pagi Mas Damar ..." sapa Wulan yang sedang bersiap - siap memakai sepatu di teras rumah untuk joging pagi.

" Pagi juga dek, berangkat joging nya pagi banget dek. Emang mau joging kemana ? " tanya Damar penuh dengan rasa selidik.

"Heeemm ... ke Curug ( air terjun ) desa sebelah mas, Mas Damar mau ikut ?" ajak Wulan.

" Boleh, tunggu sebentar ya dek ! mas ambil sepatu dulu " Damar.

Damar dan Wulan pun mulai berlari - lari kecil sambil menikmati pemandangan sawah yang terbentang luas nan hijau dan udara sejuk yang menusuk hidung. Banyak muda mudi yang melakukan joging begitupun dengan pagi ini.

" Mas ayo kejar Wulan !!! " tantang Wulan yang terlebih dulu lari di depan.

" Siapa takut, nanti kalau mas di depan kamu harus kejar yah ! " Damar

" Oke ! weee kejar sini " seru Wulan sambil menjulurkan lidahnya.

" Awas kamu ya dek, " jawab Damar.

Tidak lama kemudian Damar melewati Wulan.

" Wleeeeee duluan dek ayo kejar !!!" ucap Damar sambil menjulurkan lidahnya dan melambaikan tangan dengan memasang wajah yang tersenyum riang.

" Pelan saja mas, Wulan sudah capek " Wulan

Namun hanya dapat anggukan dari Damar yang masih berlari tanpa melihat Wulan yang ada dibelakang.

"Duh ni Mas Damar joging rasa maraton nyesel nantangin huuuuuhhh capek " batin Wulan sambil menghembuskan nafas kasarnya, dan memegangi lutut karena merasa lelah. Damar yang melihat tingkah Wulan dari kejauhan pun memutuskan untuk menunggu di jembatan sambil berlari - lari kecil di tempat dengan pandangan masih lurus ke depan.

"Aaaaakkkkhhhirnya ! " ucap Wulan tentunya dengan nafas yang masih belum beraturan dan kedua tangan Wulan memegangi baju Damar dari belakang tepatnya di atas pinggul.

" Mas pelan saja, lagi juga masih pagi " ajak Wulan sambil melepaskan baju Damar dan berjalan sejajar dengan Damar.

” Iya ya siap Tuan Putri !" jawab Damar sambil memberi hormat kepada Wulan. Wulan hanya tersenyum melihat tingkah Damar.

Setelah sampai di tempat tujuan, mereka pun duduk bersebelahan di batu besar yang ada di tepi air. Tiba - tiba ada salah satu teman dekat Wulan menyapa mereka.

" Hai Wulan... cowok di sebelah pacar kamu ya ? " tanya Anjani yang muncul dari arah belakang Wulan dan Damar yang sedang bermain air.

" Hehehe kalau iya kenapa ? jawab Wulan menatap Damar dengan kedipan dan tersenyum.

"Oh selamat ya... kalau gitu aku duluan Wulan " Anjani

"Bye Anjani sampai ketemu besok " Wulan

" Bye - bye Wulan eemmmuuuaacch " ucap Anjani sambil memberi kiss bye

" Isshhh jijik kesambet kamu ya !" seru Wulan dengan candanya.

" Mas ganteng jagain pacar aku ya hahahaha !!! " Anjani

" Ni anak benar - benar kesambet kali yah ! awas aja besok " ucap Wulan sambil memberi isyarat telunjuk miring di jidatnya. Anjani yang melihat kelakuan Wulan makin gencar meledek Wulan dengan menjulurkan lidahnya. Wulan yang melihat tingkah Anjani ingin rasanya melempar sepatu. Ketika Wulan hendak melepas sepatu Damar mencegah-Nya.

" Sudah - sudah adek sayaaaannggg !!! hahaha " Damar

"Apaan sih mas hehehe" ucap Wulan memalingkan wajahnya yang tersipu malu.

Tanpa mereka sadari di balik pohon besar ada sepasang mata yang memerhatikan Wulan dan Damar sedari tadi, yaitu Anggi perempuan yang merupakan sepupu Wulan yang sudah lama memendam hati kepada Damar, Anggi pernah mengungkapkan perasaannya namu Damar hanya menganggap teman.

"Sial ! aku tidak bisa melihat ini terjadi, lihat saja Wulan " geram Anggi sambil mengepalkan sebelah tangannya.

" Heii !! lagi ngapain lu ? lagi ngintip orang pacaran ya ! " sapa Inggrit seraya mendorong pelan bahu bahu Anggi.

" Huuussssttt jangan kencang - kencang " ucap Anggi sambil membekap mulut Inggrit, namun secara reflek Inggrit menjilat tangan Anggi.

" Iiiissshhh uweek tangan lu asin gi, " Inggrit

" Lagi siapa suruh datang - datang berisik ! lu enggak lihat tuh mereka berdua - duan " ucap Anggi menunjukkan ke arah Damar dan Wulan dengan wajah kesalnya.

" Kayanya ada yang lagi kebakaran nih, gimana kalau kita kasih pelajaran pas pulangnya " usul Inggrit sambil melipat kedua tangannya.

" Oh ide bagus " jawab Anggi sambil melakukan tos dengan Inggrit.

Kembali ke Wulan dan Damar yang masih duduk di atas batu.

" Oh iya mas setelah lulus nanti, Mas Damar mau lanjutin ke Universitas mana ?" tanya Wulan

" Mas belum tahu dek, mungkin ke luar negeri atau mungkin ke ibukota dek, " jawab Damar sambil menatap wajah Wulan yang berubah sendu. Ya sekarang Damar duduk di bangku kelas 3 SMA sedangkan Wulan duduk di bangku kelas 1 SMA. Rasa kehilangan tidak bisa di pungkiri dari hati Wulan karena waktu satu tahun sangat cepat.

" Jangan jauh-jauh ya mas, nanti Wulan enggak ada teman joging lagi " pinta Wulan masih dengan wajah sendu

"Kalau jodoh, garis takdir pun tidak ada yang mampu merubahnya dek" jawab Damar sambil mencubit pipi Wulan.

" Iissshhh sakit tau mas ! " keluh Wulan sambil mengusap pipinya yang sakit.

"Lagi juga aku masih kecil, jodohku masih jauh mas " canda Wulan

" Pulang yuk dek sudah mulai panas " ajak Damar, mendapat anggukan dari Wulan.

Damar dan Wulan pun beranjak dari duduknya. Di pertengahan jalan Wulan meraba saku celana, mencari uang untuk membeli air mineral. Kenyataannya Wulan tidak membawa uang sepeserpun. Damar yang melihat Wulan seperti mencari sesuatu pun bertanya .

" Cari apa dek ? " Damar

" Perasaan tadi Wulan bawa uang terus taruh di saku celana tapi kok enggak ada ya " Wulan

"Jangan pakai perasaan dek ,😀 emang mau buat apa dek ? " Damar

"Wulan haus mas " Wulan

" Oh, mas juga haus .... nanti sekalian mas beliin saja, kebetulan mas bawa uang. Kita mampir ke warungnya Bi Lastri ya " Damar

" Oke " Jawab Wulan

Tidak lama kemudian Wulan sampai di depan gang warung ( letak warungnya Bi Lastri agak masuk dari jalan raya ) Damar lebih dulu berjalan. ketika Wulan ingin menyusul Damar, Wulan di hadang oleh Anggi dan Inggrit.

" Eeeiiiit ! mau kemana cewek murahan, bisa gak sih lu jauhi Damar ! " bentak Anggi sambil melipat ke dua tangannya.

" Kak Anggi, jaga ucapannya kak . Kita itu saudara enggak pantas kakak bicara kaya gitu. Lagi pula aku enggak ada apa - apa sama mas Damar. " Wulan

"Alaaahh ! gak usah pura - pura lupa lu. Awas lu ya kalau gw lihat lu dekat - dekat lagi sama Damar ! ini pelajaran buat lu Wulan !" bentak Anggi dengan kedua tangannya mendorong Wulan hingga tersungkur.

" Aauuuwww ...." erang Wulan

" Uuupppsss .... Hahaha ini enggak seberapa Wulan, aku bisa berbuat lebih ingat kata-kata itu ! " ancam Anggi dengan tangan yang memegang dagu Wulan.

" Bye bye Wulan... " Anggi dan Inggrit melambaikan tangan dengan senyum liciknya dan berjalan meninggalkan Wulan yang masih terduduk.

"Ya Allah sadarkan mereka dengan apa yang mereka perbuat, hhmmmm rasanya tangan dan kaki ku perih sekali" batin Wulan sambil melihat tangan dan kaki yang terluka.

Terpopuler

Comments

Nadira Ayu

Nadira Ayu

Halo kak.
Jangan lupa mampir juga di karyaku ya kak.
" DIA ISTRI PILIHAN NENEK "
Semangat kak.

2021-03-12

1

Genik_A.A

Genik_A.A

tinggalin jejak dulu
semngat kak😉

2021-03-02

2

Eypila

Eypila

❤️❤️❤️❤️

2021-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Lari pagi
2 2. Kuli panggul
3 3. Membeli obat
4 4. Mengobati luka
5 5. Rencana Damar
6 6. Perjodohan sejak kecil
7 7. Pesan Damar
8 8. Abang ojek
9 9. Kejahatan Anggi
10 10. Rumah rajut 1
11 11. Rumah rajut 2
12 12. Mencium Wulan
13 13. Ketahuan mencium Wulan
14 14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15 15. Penjual es krim
16 16. Kebun Cengkeh
17 17. Baju Damar sobek
18 18. Wulan kecelakaan
19 19. Wulan koma
20 20. Wulan siuman
21 21. Rencana Rafa
22 22. Pasar malam
23 23. Keberangkatan Damar 1
24 24. Keberangkatan Damar 2
25 25. Pulang ke rumah
26 26. Wulan ke kantor ayahnya
27 27. Menginap di rumah Damar 1
28 28. Menginap di rumah Damar 2
29 29. Anjani terkencing di celana
30 30. Kepergian orang tua Damar
31 31. Hari duka cita 1
32 32. Hari duka cita 2
33 33. Membuka lembaran baru
34 34. Makan siang bersama
35 35. Alex
36 36. Rendi masuk rumah sakit
37 37. Tawaran Menikah
38 38. Wulan hilang 1
39 39. Wulan Hilang 2
40 40. Rumah Rakha
41 41. Perjanjian Pranikah
42 42. Pesan Damar Melalui Radio
43 43. Mengubur Kenangan Damar
44 44. Ziarah
45 45. Pernikahan Wulan
46 46. Malam Pertama
47 47. Salah Ritual
48 48. Perhatian Wulan
49 49. Kebenaran
50 50. Terlambat pulang
51 51. Kejutan dari Dita
52 52. Kepergian Rakha
53 53. Salah Paham
54 54. Merindukan Rakha
55 55. Terobati
56 56. Kejutan
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Kembalinya Damar
59 59. Terungkap
60 60. Malam pengakuan
61 61. Hanya milikku
62 62. Menanyakan Rendi
63 63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64 64. Istri Pertama Rakha
65 65. Membuka kenangan lama
66 66. Rendi Bermimpi
67 67. Pengorbanan Rakha
68 68. Panji Dan Dita
69 69. Melunasi Hutang
70 70. Sweet Dreams
71 71. Dua Permen
72 72. Mengunjungi Panti
73 73. Dafa Panji Laksana
74 74. Menikah Dadakan
75 75. Hal Yang Tak Terduga
76 76. Penyebab
77 77. Kembalinya Anggi
78 78. Hasrat Panji
79 79. Nyi Blorong
80 80. Menjebak Anggi
81 81. Menjenguk
82 82. Rencana Pulang Kampung
83 83. Pulang Kampung
84 84. Gara-gara Rakha
85 85. Kecerobohan Rakha
86 86. Wanita Untuk Rendi
87 87. Gagal Bikin Anak
88 88. Menggoda Rakha
89 89. Perhatian Panji
90 90. Reuni Sekolah
91 91. Resepsi 1
92 92. Resepsi 2
93 93. Malam Panjang
94 94. Kepergian Laras
95 95. Burung Rakha
96 96. Rendi Mengurung Diri
97 97. Merekrut
98 98. Surat Perjanjian
99 99. Istri Itu Ratu
100 100. Cubitin
101 101. Ingin Honeymoon
102 102. Memilih tempat Honeymoon
103 103. First Kiss di Kapal
104 104. Lampion Terbang
105 105. Malam Penuh Peluh
106 106. Snorkeling di Komodo
107 107. Kembang api
108 108. Kehamilan Dita
109 109. Kesedihan Wulan
110 110. Test Pack
111 111. Kehamilan Wulan
112 112. Cek Kandungan
113 113. Pendarahan
114 114. Titik Terang Keberadaan Laras
115 115. Pengorbanan Seorang Ayah
116 116. Pesan Terakhir Rakha
117 117. Arumi Nasha Razeta
118 118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119 119. Hari Wisuda Wulan
120 120. Figur Seorang Ayah
121 Pengumuman
122 121. Happy Ending Together
123 Extra Part
124 Extra Part
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Lari pagi
2
2. Kuli panggul
3
3. Membeli obat
4
4. Mengobati luka
5
5. Rencana Damar
6
6. Perjodohan sejak kecil
7
7. Pesan Damar
8
8. Abang ojek
9
9. Kejahatan Anggi
10
10. Rumah rajut 1
11
11. Rumah rajut 2
12
12. Mencium Wulan
13
13. Ketahuan mencium Wulan
14
14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15
15. Penjual es krim
16
16. Kebun Cengkeh
17
17. Baju Damar sobek
18
18. Wulan kecelakaan
19
19. Wulan koma
20
20. Wulan siuman
21
21. Rencana Rafa
22
22. Pasar malam
23
23. Keberangkatan Damar 1
24
24. Keberangkatan Damar 2
25
25. Pulang ke rumah
26
26. Wulan ke kantor ayahnya
27
27. Menginap di rumah Damar 1
28
28. Menginap di rumah Damar 2
29
29. Anjani terkencing di celana
30
30. Kepergian orang tua Damar
31
31. Hari duka cita 1
32
32. Hari duka cita 2
33
33. Membuka lembaran baru
34
34. Makan siang bersama
35
35. Alex
36
36. Rendi masuk rumah sakit
37
37. Tawaran Menikah
38
38. Wulan hilang 1
39
39. Wulan Hilang 2
40
40. Rumah Rakha
41
41. Perjanjian Pranikah
42
42. Pesan Damar Melalui Radio
43
43. Mengubur Kenangan Damar
44
44. Ziarah
45
45. Pernikahan Wulan
46
46. Malam Pertama
47
47. Salah Ritual
48
48. Perhatian Wulan
49
49. Kebenaran
50
50. Terlambat pulang
51
51. Kejutan dari Dita
52
52. Kepergian Rakha
53
53. Salah Paham
54
54. Merindukan Rakha
55
55. Terobati
56
56. Kejutan
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Kembalinya Damar
59
59. Terungkap
60
60. Malam pengakuan
61
61. Hanya milikku
62
62. Menanyakan Rendi
63
63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64
64. Istri Pertama Rakha
65
65. Membuka kenangan lama
66
66. Rendi Bermimpi
67
67. Pengorbanan Rakha
68
68. Panji Dan Dita
69
69. Melunasi Hutang
70
70. Sweet Dreams
71
71. Dua Permen
72
72. Mengunjungi Panti
73
73. Dafa Panji Laksana
74
74. Menikah Dadakan
75
75. Hal Yang Tak Terduga
76
76. Penyebab
77
77. Kembalinya Anggi
78
78. Hasrat Panji
79
79. Nyi Blorong
80
80. Menjebak Anggi
81
81. Menjenguk
82
82. Rencana Pulang Kampung
83
83. Pulang Kampung
84
84. Gara-gara Rakha
85
85. Kecerobohan Rakha
86
86. Wanita Untuk Rendi
87
87. Gagal Bikin Anak
88
88. Menggoda Rakha
89
89. Perhatian Panji
90
90. Reuni Sekolah
91
91. Resepsi 1
92
92. Resepsi 2
93
93. Malam Panjang
94
94. Kepergian Laras
95
95. Burung Rakha
96
96. Rendi Mengurung Diri
97
97. Merekrut
98
98. Surat Perjanjian
99
99. Istri Itu Ratu
100
100. Cubitin
101
101. Ingin Honeymoon
102
102. Memilih tempat Honeymoon
103
103. First Kiss di Kapal
104
104. Lampion Terbang
105
105. Malam Penuh Peluh
106
106. Snorkeling di Komodo
107
107. Kembang api
108
108. Kehamilan Dita
109
109. Kesedihan Wulan
110
110. Test Pack
111
111. Kehamilan Wulan
112
112. Cek Kandungan
113
113. Pendarahan
114
114. Titik Terang Keberadaan Laras
115
115. Pengorbanan Seorang Ayah
116
116. Pesan Terakhir Rakha
117
117. Arumi Nasha Razeta
118
118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119
119. Hari Wisuda Wulan
120
120. Figur Seorang Ayah
121
Pengumuman
122
121. Happy Ending Together
123
Extra Part
124
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!