13. Ketahuan mencium Wulan

Andi dan Intan pulang bersama, ketika mereka memasuki rumah melihat Damar dan Wulan yang berada di taman belakang. Tanpa di sadari orang tua Damar menyaksikan kenakalan anaknya yang kini sudah tumbuh dewasa. Mereka pun mengambil kesempatan untuk memotret anaknya yang sedang mencium pipi Wulan.

" Anak kamu tuh pah main nyosor aja" ucap Intan

"Anak kamu juga bu" Andi

" Awas saja nanti ibu kasih pelajaran nak, " Intan

" Ibu kaya enggak pernah muda saja " Andi

" Jangan - jangan ayah juga dulu begini yah " Intan

" Enggak bu, enggak salah lagi " ucap Andi memelankan suaranya di kalimat terakhir. Mereka pun masuk kedalam kamarnya.

Kembali ke Wulan

Wulan meletakkan gitar di samping ia duduk. Mengingat dirinya ingin menjaga semuanya untuk calon suaminya kelak, kini raut wajah Wulan berubah menjadi sendu.

" Hiks hiks hiks, pipi Wulan sudah enggak perawan lagi mas. Ini juga kan aset Wulan untuk suami Wulan nanti " ucap Wulan sambil meraba pipinya dan menangis.

" Huuusstt sudah dek, kok kamu nangis, pipi mas juga engga perjaka lagi nih !" ucap Damar sambil menunjukkan pipinya yang telah di kecup Wulan.

" Dasar anak kecil hmmm " batin Damar

"Tapikan Wulan enggak sengaja " Wulan

"Mas juga enggak sengaja dek, " Damar

"Bohong banget sih " kesal Wulan sambil membelakangi Damar. Sedangkan Damar duduk di tangan bangku.

" Masih marah ? mas cium lagi yah " Damar

" Tuh kan niat banget !" Wulan memukul Damar.

" Aaaauuhh " seru Damar merasa sakit karena pukulan Wulan.

" Coba sini Wulan lihat " ucap Wulan. Damar yang sudah duduk di samping Wulan kini mengulurkan tangannya. Karena Wulan tidak tega, Wulan mulai mengelus tangan Damar.

" Ini tuh bekas nolongin kamu di sekolah, ada orang habis di pukul sekarang di elus- elus " Damar pura-pura marah

" Maaf ya mas Wulan enggak peka. Pikir Wulan tadi cuma merah biasa. " ucap Wulan

"Sudah enggak apa-apa, ini juga karena mas jarang olahraga sekalinya olah raga langsung angkat karung gede banget " Damar

" Mas Damar...! mulai ya nih " Wulan mulai mencubit kecil tangan Damar

" Aaaaauuuhhh dek, shhh sakit " Damar reflek menarik tangannya.

"Lagian Wulan juga bukan karung " Wulan

" Iya iya maaf " Damar

Mereka masih duduk di satu bangku menikmati indahnya langit di malam hari, Wulan pun teringat pesan dari ibunya yang tidak boleh pulang lewat jam sembilan malam, dilihatnya jam di tangan menunjukkan pukul 20.25 waktu setempat.

" Mas jam sembilan nanti Wulan mau pulang " Wulan

" Oh iya dek, kapan-kapan kita main gitar bareng yuk. Kamu bisa nyanyi kan ?" tanya Damar

" Insya Allah bisa mas," Wulan

"Kamu masih mau belajar main gitar ? " tanya Damar

"Sebenarnya Wulan sudah lama ingin belajar gitar, biar nanti minta ayah untuk beliin " Wulan

" Enggak usah dek pakai itu saja. Lagi pula mas juga jarang pakai. Apa lagi bulan - bulan besok pasti sudah sibuk untuk persiapan ujian. " Damar

" Oh kalau gitu Wulan pinjam ya mas, Mas Damar juga harus semangat belajarnya " Wulan

" Pasti dong, tunggu sebentar yah mas mau ambil case ( Tas gitar )" Damar pun berjalan ke kamar untuk mengambil tas gitar beserta perlengkapannya.

" Iyaa mas" Wulan

Tidak lama pergi Damar menenteng tas gitar dan buku panduan di ke dua tangannya.

" Buku apa itu mas ?" tanya Wulan dari kejauhan.

" Oh ini, buku panduan biar kamu lebih jago lagi main gitarnya dek" jawab Damar sambil mengangkat buku di tangannya.

"Wah, terimakasih ya mas " Wulan

" Iya, sini mas bantu masukin gitarnya biar nanti bawanya di motor engga susah di dalam juga udah ada strap nya " Damar

" Oh iya ini juga ada pick yang gunanya untuk memetik gitar, biar tangan kamu juga enggak sakit dek " imbuh Damar

" Oke lengkap banget ya mas ... Hmmm terimakasih untuk hari ini mas, " Wulan tersenyum sambil mengambil pick dari tangan Damar

" Terimakasih juga buat kissnya dek " Damar tersenyum jail

" Hmmm rugilah aku ..." Wulan memasang wajah cemberut.

"Sudah enggak usah cemberut gitu, jelek gitu " Damar

" Biarin wlee (Menjulurkan lidahnya ) sudah mas, Wulan mau pulang dulu. Oh iya mas besok Wulan berangkat sekolah sendiri " Wulan

" Iya .. Ya sudah yuk mas antar ke luar " Damar

Mereka pun berjalan masuk ke dalam rumah Damar ketika di ruang keluarga mendapati orang tua Damar yang sedang asik mengobrol.

" Ayah ... Ibu kapan pulang ? "tanya Damar

" Barusan bareng sama ibu " jawab Andi

"Wulan kamu enggak di apa apain kan sama Damar nak ? " Intan

" Eh enggak kok tan, Wulan mau pamit pulang tan. Takut di marahin ayah hehehe" Wulan menatap Damar.

" Semoga aja ayah sama ibu engga tau kejadian tadi " batin Damar

" Owh iya... kapan-kapan main lagi ya nak " Intan

" Iya tan, assalamualaikum " pamit Wulan mencium tangan ke dua orang tua Damar.

" Wa'alaikum salam " jawab mereka.

Damar mengantarkan Wulan sampai depan rumahnya. Dipandangi punggung Wulan yang semakin menghilang.

"Hmmm banyak cerita untuk hari ini " batin Damar seraya melangkahkan kakinya untuk masuk.

"Udah pulang Wulan nya nak ?" tanya ibu Damar yang melihat damar masuk ke dalam rumah.

" Udah bu " Damar

" Sini duduk dekat ibu, ibu mau bicara nak " Intan

" Iya bu" Damar menuruti perintah ibunya dan duduk di sebelahnya.

" Dasar anak nakal ini apa nak ?! main cium cium anak gadis orang !" ucap Intan sambil melihatkan foto dan menjewer telinga Damar.

" Aduh duh duh bu maafin Damar " Damar mengelus telinganya yang memerah. Andi hanya bisa tertawa kecil

" Ayah kok ketawa sih " Damar

"Kamu nak, tau ibu kamu galak kenapa main main hahaha" Andi

" Oh jadi selama ini ibu galak ya yah " Intan

" Duh salah ngomong " Andi sambil melirik takut ke istrinya.

" Hahaha ayah takut bu, maafin Damar ya bu.. cup cup cup " Damar memegangi dan mencium tangan ibunya.

" Damar khilaf " imbuh Damar

" Awas kalau di ulangi lagi " Intan

" Iya ibu cantik emmuuach (mencium pipi ibunya ) Damar ke kamar ya bu " pamit Damar beranjak dari duduknya.

" Ibu ayok ke kamar, " ajak Andi

" Enggak ada jatah ya malam ini"jawab jutek Intan berjalan ke kamar.

" Duh apes - apes" ucap Andi sambil menepuk pelan kelapanya dan berjalan mengekor istrinya.

Hari sudah larut mereka pun masuk ke dalam kamar. Sedangkan Wulan yang masih asik belajar memainkan gitar milik Damar di kamarnya dan mengingat apa yang terjadi di rumah Damar.

" Ceklek " suara pintu terbuka

" Cie cie yang habis pacaran " canda Rendi yang mendapat lemparan bantal dari Wulan

" Apa sih dek, bisa enggak sih ketuk pintu dulu " Wulan

" Kenapa mba Wulan lagi asik ngelamun Mas Damar ya " Rendi

" Kok kamu tahu dek," Wulan

"Taulah kan kelihatan dari mukanya Mba Wulan, malam malam gini masih ceria... " Rendi sambil mendudukkan dirinya di kursi belajar Wulan.

" Dek tadi siang mba hampir jatuh dari lantai atas sekolah " curhat Wulan

" Kok bisa mba ?" Rendi

" Iya mba di dorong Kak Anggi, tapi jangan bilang ayah sama ibu yah " pinta Wulan

" Hmm tapi ada syaratnya, Rendi boleh ya mba pinjam gitarnya " Rendi

" Iya iya... Awas loh kalau sampai ibu dan ayah tahu " Wulan

" Iya Rendi janji mba" Rendi

" Mba .. Rendi tidur dulu ya, Mba Wulan juga jangan malam-malam tidurnya." Rendi

" Iya adikku, udah sana tidur " Wulan. Rendi pun keluar dari kamar Wulan.

" Sabar ya mba, Rendi tau Mba Wulan orang yang baik. Besar nanti Rendi janji akan lindungi Mba Wulan " batin Rendi merasa iba dengan kejadian yang terjadi pada Wulan.

Terpopuler

Comments

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

like mendarat.mari qt slg dukung.
di tunggu feedbacknya

2021-02-17

1

MochiChangsubie

MochiChangsubie

duh malunya kegep sma ortu pake acara difotoin segala lagi wkwkwk...

akhirnya pipi mereka brdua udh gk perawan n perjaka lagi, ngakak...😂

2021-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Lari pagi
2 2. Kuli panggul
3 3. Membeli obat
4 4. Mengobati luka
5 5. Rencana Damar
6 6. Perjodohan sejak kecil
7 7. Pesan Damar
8 8. Abang ojek
9 9. Kejahatan Anggi
10 10. Rumah rajut 1
11 11. Rumah rajut 2
12 12. Mencium Wulan
13 13. Ketahuan mencium Wulan
14 14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15 15. Penjual es krim
16 16. Kebun Cengkeh
17 17. Baju Damar sobek
18 18. Wulan kecelakaan
19 19. Wulan koma
20 20. Wulan siuman
21 21. Rencana Rafa
22 22. Pasar malam
23 23. Keberangkatan Damar 1
24 24. Keberangkatan Damar 2
25 25. Pulang ke rumah
26 26. Wulan ke kantor ayahnya
27 27. Menginap di rumah Damar 1
28 28. Menginap di rumah Damar 2
29 29. Anjani terkencing di celana
30 30. Kepergian orang tua Damar
31 31. Hari duka cita 1
32 32. Hari duka cita 2
33 33. Membuka lembaran baru
34 34. Makan siang bersama
35 35. Alex
36 36. Rendi masuk rumah sakit
37 37. Tawaran Menikah
38 38. Wulan hilang 1
39 39. Wulan Hilang 2
40 40. Rumah Rakha
41 41. Perjanjian Pranikah
42 42. Pesan Damar Melalui Radio
43 43. Mengubur Kenangan Damar
44 44. Ziarah
45 45. Pernikahan Wulan
46 46. Malam Pertama
47 47. Salah Ritual
48 48. Perhatian Wulan
49 49. Kebenaran
50 50. Terlambat pulang
51 51. Kejutan dari Dita
52 52. Kepergian Rakha
53 53. Salah Paham
54 54. Merindukan Rakha
55 55. Terobati
56 56. Kejutan
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Kembalinya Damar
59 59. Terungkap
60 60. Malam pengakuan
61 61. Hanya milikku
62 62. Menanyakan Rendi
63 63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64 64. Istri Pertama Rakha
65 65. Membuka kenangan lama
66 66. Rendi Bermimpi
67 67. Pengorbanan Rakha
68 68. Panji Dan Dita
69 69. Melunasi Hutang
70 70. Sweet Dreams
71 71. Dua Permen
72 72. Mengunjungi Panti
73 73. Dafa Panji Laksana
74 74. Menikah Dadakan
75 75. Hal Yang Tak Terduga
76 76. Penyebab
77 77. Kembalinya Anggi
78 78. Hasrat Panji
79 79. Nyi Blorong
80 80. Menjebak Anggi
81 81. Menjenguk
82 82. Rencana Pulang Kampung
83 83. Pulang Kampung
84 84. Gara-gara Rakha
85 85. Kecerobohan Rakha
86 86. Wanita Untuk Rendi
87 87. Gagal Bikin Anak
88 88. Menggoda Rakha
89 89. Perhatian Panji
90 90. Reuni Sekolah
91 91. Resepsi 1
92 92. Resepsi 2
93 93. Malam Panjang
94 94. Kepergian Laras
95 95. Burung Rakha
96 96. Rendi Mengurung Diri
97 97. Merekrut
98 98. Surat Perjanjian
99 99. Istri Itu Ratu
100 100. Cubitin
101 101. Ingin Honeymoon
102 102. Memilih tempat Honeymoon
103 103. First Kiss di Kapal
104 104. Lampion Terbang
105 105. Malam Penuh Peluh
106 106. Snorkeling di Komodo
107 107. Kembang api
108 108. Kehamilan Dita
109 109. Kesedihan Wulan
110 110. Test Pack
111 111. Kehamilan Wulan
112 112. Cek Kandungan
113 113. Pendarahan
114 114. Titik Terang Keberadaan Laras
115 115. Pengorbanan Seorang Ayah
116 116. Pesan Terakhir Rakha
117 117. Arumi Nasha Razeta
118 118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119 119. Hari Wisuda Wulan
120 120. Figur Seorang Ayah
121 Pengumuman
122 121. Happy Ending Together
123 Extra Part
124 Extra Part
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Lari pagi
2
2. Kuli panggul
3
3. Membeli obat
4
4. Mengobati luka
5
5. Rencana Damar
6
6. Perjodohan sejak kecil
7
7. Pesan Damar
8
8. Abang ojek
9
9. Kejahatan Anggi
10
10. Rumah rajut 1
11
11. Rumah rajut 2
12
12. Mencium Wulan
13
13. Ketahuan mencium Wulan
14
14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15
15. Penjual es krim
16
16. Kebun Cengkeh
17
17. Baju Damar sobek
18
18. Wulan kecelakaan
19
19. Wulan koma
20
20. Wulan siuman
21
21. Rencana Rafa
22
22. Pasar malam
23
23. Keberangkatan Damar 1
24
24. Keberangkatan Damar 2
25
25. Pulang ke rumah
26
26. Wulan ke kantor ayahnya
27
27. Menginap di rumah Damar 1
28
28. Menginap di rumah Damar 2
29
29. Anjani terkencing di celana
30
30. Kepergian orang tua Damar
31
31. Hari duka cita 1
32
32. Hari duka cita 2
33
33. Membuka lembaran baru
34
34. Makan siang bersama
35
35. Alex
36
36. Rendi masuk rumah sakit
37
37. Tawaran Menikah
38
38. Wulan hilang 1
39
39. Wulan Hilang 2
40
40. Rumah Rakha
41
41. Perjanjian Pranikah
42
42. Pesan Damar Melalui Radio
43
43. Mengubur Kenangan Damar
44
44. Ziarah
45
45. Pernikahan Wulan
46
46. Malam Pertama
47
47. Salah Ritual
48
48. Perhatian Wulan
49
49. Kebenaran
50
50. Terlambat pulang
51
51. Kejutan dari Dita
52
52. Kepergian Rakha
53
53. Salah Paham
54
54. Merindukan Rakha
55
55. Terobati
56
56. Kejutan
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Kembalinya Damar
59
59. Terungkap
60
60. Malam pengakuan
61
61. Hanya milikku
62
62. Menanyakan Rendi
63
63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64
64. Istri Pertama Rakha
65
65. Membuka kenangan lama
66
66. Rendi Bermimpi
67
67. Pengorbanan Rakha
68
68. Panji Dan Dita
69
69. Melunasi Hutang
70
70. Sweet Dreams
71
71. Dua Permen
72
72. Mengunjungi Panti
73
73. Dafa Panji Laksana
74
74. Menikah Dadakan
75
75. Hal Yang Tak Terduga
76
76. Penyebab
77
77. Kembalinya Anggi
78
78. Hasrat Panji
79
79. Nyi Blorong
80
80. Menjebak Anggi
81
81. Menjenguk
82
82. Rencana Pulang Kampung
83
83. Pulang Kampung
84
84. Gara-gara Rakha
85
85. Kecerobohan Rakha
86
86. Wanita Untuk Rendi
87
87. Gagal Bikin Anak
88
88. Menggoda Rakha
89
89. Perhatian Panji
90
90. Reuni Sekolah
91
91. Resepsi 1
92
92. Resepsi 2
93
93. Malam Panjang
94
94. Kepergian Laras
95
95. Burung Rakha
96
96. Rendi Mengurung Diri
97
97. Merekrut
98
98. Surat Perjanjian
99
99. Istri Itu Ratu
100
100. Cubitin
101
101. Ingin Honeymoon
102
102. Memilih tempat Honeymoon
103
103. First Kiss di Kapal
104
104. Lampion Terbang
105
105. Malam Penuh Peluh
106
106. Snorkeling di Komodo
107
107. Kembang api
108
108. Kehamilan Dita
109
109. Kesedihan Wulan
110
110. Test Pack
111
111. Kehamilan Wulan
112
112. Cek Kandungan
113
113. Pendarahan
114
114. Titik Terang Keberadaan Laras
115
115. Pengorbanan Seorang Ayah
116
116. Pesan Terakhir Rakha
117
117. Arumi Nasha Razeta
118
118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119
119. Hari Wisuda Wulan
120
120. Figur Seorang Ayah
121
Pengumuman
122
121. Happy Ending Together
123
Extra Part
124
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!