3. Membeli obat

Di kantor perkebunan karet Damar selalu membantu pekerjaan ayahnya.

" Yah, apa ayah akan mendukung jika suatu saat nanti Damar melanjutkan pendidikan ke luar negeri ? " tanya Damar

" Pasti nak, itu semua untuk kebaikan kamu di masa depan kelak " ayah Damar

" Terimakasih ya yah atas supportnya, ayah memang yang terbaik... " ucap Damar sambil mengacungkan jempol tangan kanannya dan tersenyum riang, begitupun dengan ayah Damar ada rasa senang dan disisi lain merasa sedih karena harus berjauhan dengan anak semata wayangnya.

Sekolahan Damar menyediakan tes untuk para siswa - siswinya yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Damar terkenal dengan keaktifan dan kecerdasannya. Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas Damar sudah dilibatkan dalam pekerjaan kantor ayahnya. Ayah Damar selalu mengasah dan menggali potensi Damar agar suatu saat nanti Damar dapat mengelola perkebunan milik ayahnya, dari hal yang terkecil sampai yang besar.

" Yah, nanti Damar akan mengikuti tes di sekolah untuk mendapatkan beasiswa, biar ayah enggak terlalu terbebani" ucap Damar

" Ya Allah nak semoga kamu lulus ya nak, ayah bangga sekali " ayah Damar

" Aamiin ayah "ucap Damar seraya memeluk ayahnya. Perlahan Damar melepas pelukannya.

" Yah, tapi bagaimana dengan ibu ? " tanya Damar mengingat ibunya yang selalu cemas dengan keadaan Damar jika jauh darinya.

"Nanti biar ayah yang bicara " ayah Damar

"Terimakasih yah, oh iya yah... ini sudah jam makan siang. Lebih baik ayah istirahat dulu, dan ini laporan hari ini yah. "ucap Damar sambil menyodorkan map ke ayahnya.

" Hmmm .... kamu memang pandai nak, jadi ayah tidak terlalu cemas jika kamu ingin mengejar pendidikan di tempat yang jauh" batin ayah Damar seraya mengecek laporan Damar.

"Oke kerja bagus nak,"ucap ayah Damar dengan tersenyum.

"Pasti dong siapa dulu gurunya, ayah ..!" puji Damar, mereka pun tertawa kecil.

"Ayah mau makan di rumah atau nunggu catering ? "Damar

"Ayah nunggu catering aja nak, sebentar lagi ayah juga pulang" Ayah Damar

"Kalau begitu Damar pamit pulang dulu yah, assalamualaikum !" pamit Damar mencium tangan ayahnya.

"Wa'alaikum salam nak... " jawab ayah Damar

Selepas Damar pergi, ayah Damar melihat sekeliling meja yang sudah di gunakan oleh Damar. Terlihat rapih meski banyak tumpukan - tumpukan berkas. Lalu ayah Damar membuka laci diambillah sebuah foto anak laki - laki yang masih berusia 5 tahun, iya itu adalah Damar kecil. Dipandangi dan di raba foto Damar dengan wajah yang sendu akan di tinggalkan oleh putranya.

" Anak ayah sekarang sudah besar, dan sebentar lagi mau ninggalin ayah dan ibu disini, hmmm rasanya berat tapi untuk mengembangkan pengetahuan kamu ayah rela nak." batin ayah damar sambil memijat pangkal hidungnya tanpa terasa ada cairan bening yang mengalir. Begitulah seorang ayah yang selalu memberi semangat untuk anaknya walaupun rapuhnya tidak diketahui siapa pun.

Setiba Damar di rumah ....

" Tok ... Tok... Tok... bu... Damar pulang " ucap Damar sambil mengetuk pintu.

"Iya sebentar nak " sahut Ibu Damar dari dalam.

" Assalamualaikum bu ... " salam Damar ketika pintu rumah terbuka dan mencium tangan ibunya.

" Wa'alaikum salam nak, ayah mana nak ?

ayah enggak ikut pulang ? " tanya ibu Damar seraya menutup pintunya kembali

" Oh, ayah katanya nunggu catering aja bu. Soalnya sebentar lagi mau pulang, jadi nanggung." ucap Damar sambil mengembangkan senyum menaruh ransel di atas kursi meja makan.

"Hem begitu ya, ya sudah yuk kita makan dulu kamu pasti lapar kan habis bantuin ayah ." ajak Ibu Damar sambil membuka tudung saji.

"Sebentar bu, Damar belum cuci tangan " Damar pun pergi ke Dapur untuk mencuci tangannya.

" Terimakasih ya bu." ucap Damar ketika kembali dan melihat sepiring nasi yang sudah lengkap dengan lauk pauknya.

"Iya sayang ... " Ibu Damar

" Hmmm kalau Damar jauh dari ibu, Damar pasti kangen masakan ibu" batin Damar

Ibu dan Damar makan siang bersama dengan hikmat tanpa ada suara diantara mereka. Setelah selesai makan siang ibu Damar bergegas untuk kembali menyambangi Rumah Rajut milik-Nya ( Ibu Damar seorang pengrajin tas rajut dan memiliki pekerja dari kalangan ibu rumah tangga desa setempat ). Sedangkan Damar masuk ke dalam kamar untuk solat dan istirahat. Ketika merebahkan badannya di kasur Damar teringat luka Wulan dan ingin tahu keadaan Wulan.

" Apa aku kirim pesan aja ya " batin Damar.

Damar pun bergegas bangun dari tempat tidurnya untuk mengambil ponsel di atas meja belajarnya.

Dikamar Wulan masih tertidur pulas tiba - tiba ponsel Wulan berbunyi " Tring !!!" bunyinya terasa nyaring karena ada di dekat telinga Wulan. Seketika Wulan bangun dari tidurnya, perlahan membuka matanya dan di bacalah pesan dari Damar.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

" Dek, gimana dengan lukanya. Apa sudah mendingan ? " pesan dari ari Mr. D, Wulan memberi nama Damar di ponsel miliknya dengan sebutan Mr. D

" Oh ya ampun, kenapa Mas Damar perhatian sekali " batin Wulan sambil tersenyum sendirian.

"Sudah kok mas, luka kecil enggak apa-apa " balas Wulan tanpa melihat luka memar di tangannya.

" Coba kirim foto tangan kamu yang terluka " pesan Mr.D

"Kenapa tanganku jadi begini" gumam Wulan ketika melihat tangannya yang lebam biru. Wulan pun mengambil gambar tangannya yang lebam untuk di kirimkan ke Damar.

"Apa sudah di beri obat ?" pesan dari Mr.D

"Belum mas, Wulan baru bangun tidur. Kebetulan obat memarnya habis 😁" balas Wulan

" Ya sudah, tunggu aku di depan rumah dua puluh menit lagi " pesan dari Mr.D

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Damar pun beranjak dari tempat tidurnya, bersiap-siap memakai jaket dan helm untuk pergi membeli obat ke apotek terdekat dengan menggunakan moge pemberian ayahnya. Sedangkan Wulan bergegas dari tempat tidurnya untuk makan siang dan melaksanakan sholat Dzuhur. Setelah selesai Wulan keluar dari kamar menuju teras depan rumahnya untuk menunggu Damar. Dipandangi bunga - bunga yang ada di depan rumah terlihat layu karena siang ini matahari sangat terik. Diambillah selang untuk di pasangkan ke kran air, saking asiknya menyiram Wulan tidak menyadari kedatangan Damar. Damar pun berniat jahil, ingin mengejutkan Wulan dengan jalan pelan.

" Dooorrr !!! " ucap Damar sambil memegang bahu Wulan yang membelakanginya, Wulan pun terhenyak kaget. Seketika selang yang dipegang Wulan mengarah ke muka Damar.

" Mas Damar, " gumam Wulan yang masih terkejut, sedangkan selangnya masih mengarah ke muka Damar. Damar yang mendapat siraman mendadak hanya bisa memejamkan matanya.

" Ehhh maaf mas, maaf ya Wulan enggak sengaja " ucap Wulan yang menyadari kesalahannya dan meletakkan selang begitu saja.

"Oh ! jadi begini ya balasannya, udah di beliin obat malah kena siram " Damar pura - pura marah dan menyeringai melihat selang tergeletak.

" Iya maaf Wulan salah, habis Mas Damar juga sih. Kan mas Damar duluan ngagetin Wulan wleee " ucap Wulan sambil menjulurkan lidahnya

" Hem ya ya ya, disini ada obat untuk luka lebamnya dan es kelapa muda tanpa gula. Aku beli 5 bungkus. " jawab Damar sembari meletakkan dua kantong plastik di meja depan rumah Wulan.

" Iya terimakasih mas.." Wulan tersenyum manis

" Aku engga butuh terimakasih ya, nih pembalasan aku" ucap Damar sambil mengarahkan selang ke Wulan.

" Udah ya mas, kan tadi Wulan udah minta maaf ! stop mas ...! Wulan sudah basah kuyup " Wulan pun berusaha merebut selang di tangan Damar namun naas badan Damar yang tinggi tidak bisa Wulan jangkau. Damar terpaku melihat pakaian dalam Wulan yang terlihat jelas.

" Sudah dek masuk rumah gih. Ganti baju, baju kamu basah kuyup. nanti sakit lagi." perintah Damar, Damar pun mematikan kran air dan membelakangi Wulan.

" Ya udah, sini masuk mas. Nunggu Wulan di dalem saja, di dalem juga ada Bi Ning ." Wulan

( Ningsih adalah asisten rumah tangga yang bekerja sejak Wulan kecil dan sering di panggil Bi Ning ).

❤️Jangan lupa vote, like dan komentar ya ❤️

Terpopuler

Comments

HOKI~😪 R⃟

HOKI~😪 R⃟

aku datang kak🏃‍♀️

2021-05-28

0

Genik_A.A

Genik_A.A

semangat berkarya kak 😉

2021-03-05

1

.

.

damar ku mana 😭

2021-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Lari pagi
2 2. Kuli panggul
3 3. Membeli obat
4 4. Mengobati luka
5 5. Rencana Damar
6 6. Perjodohan sejak kecil
7 7. Pesan Damar
8 8. Abang ojek
9 9. Kejahatan Anggi
10 10. Rumah rajut 1
11 11. Rumah rajut 2
12 12. Mencium Wulan
13 13. Ketahuan mencium Wulan
14 14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15 15. Penjual es krim
16 16. Kebun Cengkeh
17 17. Baju Damar sobek
18 18. Wulan kecelakaan
19 19. Wulan koma
20 20. Wulan siuman
21 21. Rencana Rafa
22 22. Pasar malam
23 23. Keberangkatan Damar 1
24 24. Keberangkatan Damar 2
25 25. Pulang ke rumah
26 26. Wulan ke kantor ayahnya
27 27. Menginap di rumah Damar 1
28 28. Menginap di rumah Damar 2
29 29. Anjani terkencing di celana
30 30. Kepergian orang tua Damar
31 31. Hari duka cita 1
32 32. Hari duka cita 2
33 33. Membuka lembaran baru
34 34. Makan siang bersama
35 35. Alex
36 36. Rendi masuk rumah sakit
37 37. Tawaran Menikah
38 38. Wulan hilang 1
39 39. Wulan Hilang 2
40 40. Rumah Rakha
41 41. Perjanjian Pranikah
42 42. Pesan Damar Melalui Radio
43 43. Mengubur Kenangan Damar
44 44. Ziarah
45 45. Pernikahan Wulan
46 46. Malam Pertama
47 47. Salah Ritual
48 48. Perhatian Wulan
49 49. Kebenaran
50 50. Terlambat pulang
51 51. Kejutan dari Dita
52 52. Kepergian Rakha
53 53. Salah Paham
54 54. Merindukan Rakha
55 55. Terobati
56 56. Kejutan
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Kembalinya Damar
59 59. Terungkap
60 60. Malam pengakuan
61 61. Hanya milikku
62 62. Menanyakan Rendi
63 63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64 64. Istri Pertama Rakha
65 65. Membuka kenangan lama
66 66. Rendi Bermimpi
67 67. Pengorbanan Rakha
68 68. Panji Dan Dita
69 69. Melunasi Hutang
70 70. Sweet Dreams
71 71. Dua Permen
72 72. Mengunjungi Panti
73 73. Dafa Panji Laksana
74 74. Menikah Dadakan
75 75. Hal Yang Tak Terduga
76 76. Penyebab
77 77. Kembalinya Anggi
78 78. Hasrat Panji
79 79. Nyi Blorong
80 80. Menjebak Anggi
81 81. Menjenguk
82 82. Rencana Pulang Kampung
83 83. Pulang Kampung
84 84. Gara-gara Rakha
85 85. Kecerobohan Rakha
86 86. Wanita Untuk Rendi
87 87. Gagal Bikin Anak
88 88. Menggoda Rakha
89 89. Perhatian Panji
90 90. Reuni Sekolah
91 91. Resepsi 1
92 92. Resepsi 2
93 93. Malam Panjang
94 94. Kepergian Laras
95 95. Burung Rakha
96 96. Rendi Mengurung Diri
97 97. Merekrut
98 98. Surat Perjanjian
99 99. Istri Itu Ratu
100 100. Cubitin
101 101. Ingin Honeymoon
102 102. Memilih tempat Honeymoon
103 103. First Kiss di Kapal
104 104. Lampion Terbang
105 105. Malam Penuh Peluh
106 106. Snorkeling di Komodo
107 107. Kembang api
108 108. Kehamilan Dita
109 109. Kesedihan Wulan
110 110. Test Pack
111 111. Kehamilan Wulan
112 112. Cek Kandungan
113 113. Pendarahan
114 114. Titik Terang Keberadaan Laras
115 115. Pengorbanan Seorang Ayah
116 116. Pesan Terakhir Rakha
117 117. Arumi Nasha Razeta
118 118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119 119. Hari Wisuda Wulan
120 120. Figur Seorang Ayah
121 Pengumuman
122 121. Happy Ending Together
123 Extra Part
124 Extra Part
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Lari pagi
2
2. Kuli panggul
3
3. Membeli obat
4
4. Mengobati luka
5
5. Rencana Damar
6
6. Perjodohan sejak kecil
7
7. Pesan Damar
8
8. Abang ojek
9
9. Kejahatan Anggi
10
10. Rumah rajut 1
11
11. Rumah rajut 2
12
12. Mencium Wulan
13
13. Ketahuan mencium Wulan
14
14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15
15. Penjual es krim
16
16. Kebun Cengkeh
17
17. Baju Damar sobek
18
18. Wulan kecelakaan
19
19. Wulan koma
20
20. Wulan siuman
21
21. Rencana Rafa
22
22. Pasar malam
23
23. Keberangkatan Damar 1
24
24. Keberangkatan Damar 2
25
25. Pulang ke rumah
26
26. Wulan ke kantor ayahnya
27
27. Menginap di rumah Damar 1
28
28. Menginap di rumah Damar 2
29
29. Anjani terkencing di celana
30
30. Kepergian orang tua Damar
31
31. Hari duka cita 1
32
32. Hari duka cita 2
33
33. Membuka lembaran baru
34
34. Makan siang bersama
35
35. Alex
36
36. Rendi masuk rumah sakit
37
37. Tawaran Menikah
38
38. Wulan hilang 1
39
39. Wulan Hilang 2
40
40. Rumah Rakha
41
41. Perjanjian Pranikah
42
42. Pesan Damar Melalui Radio
43
43. Mengubur Kenangan Damar
44
44. Ziarah
45
45. Pernikahan Wulan
46
46. Malam Pertama
47
47. Salah Ritual
48
48. Perhatian Wulan
49
49. Kebenaran
50
50. Terlambat pulang
51
51. Kejutan dari Dita
52
52. Kepergian Rakha
53
53. Salah Paham
54
54. Merindukan Rakha
55
55. Terobati
56
56. Kejutan
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Kembalinya Damar
59
59. Terungkap
60
60. Malam pengakuan
61
61. Hanya milikku
62
62. Menanyakan Rendi
63
63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64
64. Istri Pertama Rakha
65
65. Membuka kenangan lama
66
66. Rendi Bermimpi
67
67. Pengorbanan Rakha
68
68. Panji Dan Dita
69
69. Melunasi Hutang
70
70. Sweet Dreams
71
71. Dua Permen
72
72. Mengunjungi Panti
73
73. Dafa Panji Laksana
74
74. Menikah Dadakan
75
75. Hal Yang Tak Terduga
76
76. Penyebab
77
77. Kembalinya Anggi
78
78. Hasrat Panji
79
79. Nyi Blorong
80
80. Menjebak Anggi
81
81. Menjenguk
82
82. Rencana Pulang Kampung
83
83. Pulang Kampung
84
84. Gara-gara Rakha
85
85. Kecerobohan Rakha
86
86. Wanita Untuk Rendi
87
87. Gagal Bikin Anak
88
88. Menggoda Rakha
89
89. Perhatian Panji
90
90. Reuni Sekolah
91
91. Resepsi 1
92
92. Resepsi 2
93
93. Malam Panjang
94
94. Kepergian Laras
95
95. Burung Rakha
96
96. Rendi Mengurung Diri
97
97. Merekrut
98
98. Surat Perjanjian
99
99. Istri Itu Ratu
100
100. Cubitin
101
101. Ingin Honeymoon
102
102. Memilih tempat Honeymoon
103
103. First Kiss di Kapal
104
104. Lampion Terbang
105
105. Malam Penuh Peluh
106
106. Snorkeling di Komodo
107
107. Kembang api
108
108. Kehamilan Dita
109
109. Kesedihan Wulan
110
110. Test Pack
111
111. Kehamilan Wulan
112
112. Cek Kandungan
113
113. Pendarahan
114
114. Titik Terang Keberadaan Laras
115
115. Pengorbanan Seorang Ayah
116
116. Pesan Terakhir Rakha
117
117. Arumi Nasha Razeta
118
118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119
119. Hari Wisuda Wulan
120
120. Figur Seorang Ayah
121
Pengumuman
122
121. Happy Ending Together
123
Extra Part
124
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!