6. Perjodohan sejak kecil

Flash back on

Di suatu hari dimana Andi dan Intan tengah di selimuti rasa bahagia mereka karena telah di karuniai seorang anak laki-laki yang baru saja dilahirkan oleh Intan. Sebagai sahabat yang baik Anton dan Latifah ( Orang tua Wulan ) menjenguk untuk melihat keadaan sahabatnya. Mereka pun duduk di sofa dan berbincang dengan akrab di sebuah ruangan yang bernuansa baby boy, diantara mereka ada Ayah Andi. Ditengah obrolan mereka, Ayah Andi ikut berbicara.

" Andi anak kamu ayah panggil dengan nama Damar ya nak, terserah kamu ingin menggantinya atau enggak " ucap Wisnu kakek Damar

" Iya ayah, nama Damar juga bagus ya bu ?" tanya Andi ke Intan

"Iya ayah, nanti biar nama aktanya biar kami yang urus " ucap Intan

" Boleh ..." Jawab Wisnu

"Oh iya kalian kapan nyusul jangan di tunda - tunda ?" tanya Wisnu ke Anton dan Latifah

" Kita sudah berusaha pah, sedang menunggu pemberian yang di atas pah " jawab Anton sambil memegang tangan Latifah dan sudah menganggap Wisnu sebagai orang tua sendiri.

"Jika nanti anak kalian perempuan, tolong beri nama Wulan agar besok di nikahkan dengan Damar cucuku " ucap Wisnu

" Biarkan Damar dan Wulan hidup bersama untuk melanjutkan persahabatan kalian " imbuh Damar

" Aamiin.. ." ucap mereka bersama dengan raut wajah yang senang.

Flash back off

Ketika Anton dan Rendi sampai di depan rumahnya.

" Ayok Damar, Andi mampir ke rumah sudah lama kalian enggak kumpul bareng " ajak Anton

" Iya terimakasih, lain waktu saja." jawab Andi dan Damar hanya mengembangkan senyumnya. Anton pun masuk rumah terlebih dahulu kemudian di susul oleh Rendi. Rendi yang menyadari keberadaan Mang Ujang dan Pak Hasan pun bertanya.

"Eh Mang Ujang dan Pak Hasan, sudah solat ?" tanya Rendi ketika melihat Mang Ujang dan Pak Hasan yang sedang asik bermain catur di pos depan rumah.

" Sudah tadi mas " jawab Pak Hasan dan Mang Ujang.

" Oh, ya sudah kalau begitu Rendi masuk dulu pak " Rendi

" Iya mas Ren" ucap mereka bersama.

Setelah melepas baju koko nya Rendi dan ayahnya pun berkumpul di meja makan.

" Bi Ning dimana Yani ? " tanya Anton

" Yani... ada di rumah belakang pak " jawab Bi Ningsih

"Suruh dia kesini makan bareng kami bi, sekalian panggil Mang Ujang dan Pak Hasan " perintah Anton

" Baik pak .." jawab Bi Ningsih, lalu memanggil Yani.

" Ayo Yani sini, duduk di samping Wulan " ucap Wulan sambil menepuk kursi sebelahnya.

" Iya mba terimakasih, " jawab Yani seraya mendudukkan dirinya di sebelah Wulan. Bi Ningsih pun memanggil suaminya dan Pak Hasan yang sedang bermain catur.

" Pak ! ... Pak Hasan dan bapak di panggil Pak Anton katanya ada masalah urgent ! " bohong Bi Ningsih sambil berjalan cepat menuju meja makan.

Pak Hasan dan Mang Ujang pun berjalan tergesa-gesa , sesampainya di meja makan.

" Ada apa pak ? bapak memanggil kita ?" tanya Mang Ujang dengan nafas yang tidak beraturan.

" Ayo sini duduk makan bareng " ucap Anton

" Duh mah mah, kirain ada masalah " gumam Mang Ujang sambil duduk di sebelah Bi Ningsih. Tapi tidak dengan Pak Hasan

" Pak ... Anu pak saya, saya.... sedang tidak makan malam" ucap Pak Hasan sambil memainkan ke dua telunjuk di atas perutnya yang buncit, tumbuhnya yang gendut membuat baju kemeja yang ia gunakan terasa sempit terlihat dari kancing baju yang tidak rapih.

" Halah sekali ini saja pak, berat badan enggak langsung naik sepuluh kilo gram kan, setelah makan kancing kemejanya di lepas saja pak kasian ketarik tarik. " canda Rendi yang membuat semua orang tertawa kecil.

" Iya bener ya mas hehehe, ya sudah ayo makan semua. " ucap Pak Hasan.

"Sudah lengkap semua, mulai sekarang makannya bareng seperti ini setiap hari ya biar nikmat. " perintah Pak Anton

" Ayo Rendi pimpin doa " ucap Latifah

Rendi pun memimpin doa, mereka semua makan dengan lahap, hanya terdengar suara dentingan sendok pada piring. Meja panjang dan kursi yang dulunya kosong kini penuh dengan adanya Yani, Bi Ningsih, Pak Hasan, dan Mang Ujang. Mereka semua sudah di anggap seperti keluarga besar yang sedang berkumpul. Setelah selesai makan malam, mereka di sibukkan dengan tugas masing-masing.

" Terimakasih pak makan malamnya "ucap Pak Hasan yang sudah beranjak dari tempat duduknya dan menghadap ke Anton

" Tenang Hasan, besok jangan sungkan-sungkan lagi. Tenang untuk masalah kegendutan biar saya kasih latihan militer " ucap Anton

" Hehehe iya pak terimakasih, kalau begitu saya pamit ke depan pak " jawab Pak Hasan sambil berjalan dan mengernyitkan keningnya tentang latihan militer yang akan di berikan Anton kepadanya.

" Duh semoga saja latihan militernya enggak berat" batin Pak Hasan.

" Pak terimakasih sudah mau menampung orang miskin seperti kami " ucap Mang Ujang yang masih duduk di tempatnya. Tiba-tiba pandangan semua orang mengarah ke Mang Ujang dengan rasa haru.

" Jangan bicara seperti itu Ujang, kita ini saudara " ucap Latifah

" Iya baik Bi Ningsih, Yani dan termasuk Mang Ujang kalau butuh sesuatu tolong bicara jangan di tutup-tutupi. Ya sudah saya mau ke kamar dulu. " imbuh Anton

" Kalau begitu mari bu, saya mau ke depan nemenin Hasan" pamit Mang Ujang.

" Iya Rendi juga mau ngerjain tugas, duluan semua "susul dengan Rendi yang beranjak meninggalkan ruang makan.

" Iya, ... " Latifah

Kini tinggallah Wulan, Yani, Bi Ningsih dan Latifah.

" Terimakasih ya bu, semoga Allah membalas kebaikan kalian" ucap Bi Ningsih sambil peluk Latifah. Wulan dan Yani berpelukan dan tersenyum.

" Kamu sekarang jadi adik perempuan ku, jadi kalau ada masalah bicara ya" ucap Wulan sambil tersenyum.

" Iya mba terimakasih.. " jawab Yani

" Anak-anak ibu yang akur ya, maaf ibu enggak bisa bantu. Ibu mau bantuin ayah cek laporan." ucap Latifah sambil memegang pundak mereka berdua.

" Engga papa bu, biar Wulan sama Yani yang bereskan dapur. Bi Ning juga istirahat saja pasti capek seharian beresin rumah. " ucap Wulan.

" Ayo Ning kita pergi, biar anak perawan yang beresin ini semua " ajak Latifah.

" Iya Bu " Bi Ningsih pun pergi meninggalkan Yani dan Wulan yang sedang asik membersihkan meja makan.

" Terimakasih ya Allah, telah menghadirkan orang-orang yang baik di kehidupan kami." batin Bi Ningsih, Mang Ujang dan Bi Ningsih adalah penduduk setempat yang hidup dengan serba kekurangan. Hingga di suatu hari Anton mengetahui seluk beluk kehidupan mereka dan mempekerjakan mereka hingga saat ini.

"Sini dek, biar Mba Wulan yang cuci piring. Kamu lap meja makan aja ya dek." perintah Wulan yang tidak membiarkan adiknya bekerja berat.

" Iya mba " jawab Yani, batin Yani pun merasa senang karena memiliki seorang kakak perempuan yang cantik dan perhatian.

Di rumah Damar

Di ruang keluarga Damar, Andi dan Intan setelah selesai makan malam mereka duduk santai sambil menonton TV dan di temani potongan buah yang tersaji di atas meja, mereka bersama menikmati waktu malam yang tersisa. Tiba-tiba ayah Damar membuka pembicaraan.

" Bu Damar katanya ingin melanjutkan kuliah di luar negeri, " Ucap Andi

" Iya bu, Ibu jangan cemas insyaallah Damar bisa jaga diri." Imbuh Damar

" Heeeemmm...." Ibu Damar menarik nafas panjang.

" Jadi ini yang mau di bicarakan, apa ayah mengijinkan ?" tanya Ibu Damar. Ibu Damar yang masih sibuk dengan benang rajut dan jarum di tangannya pun berhenti dan meletakkan di atas meja.

" Ayah mengijinkan bu demi kebaikan Damar, dan ayah yakin, anak ayah mampu melindungi dirinya. " ucap Andi meyakinkan Intan.

" Ya udah kalau itu keputusan ayah, ibu juga mengijinkan dengan syarat setiap hari harus kasih kabar ke ibu." ucap Intan tersenyum sambil menatap wajah Damar.

"Benar bu, ibu mengijinkan Damar ?" tanya Damar, ibu Damar pun membalas dengan anggukan dan tersenyum pasrah.

" Iya nak disana harus jaga diri baik-baik ya" ucap Ibu Damar.

" Baik bu. Ayah, ibu jangan kasih tahu hal ini ke siapa pun bu. Terutama keluarga Wulan." pinta Damar

" Dan ada satu hal lagi yang ibu belum tahu rencana kita " ucap Andi melirik ke arah Damar. Damar hanya tersenyum malu mengingat akan niat baiknya.

🌺

🌺

🌺

🌺

🌺

🌺

🌺

Yuk dukung Author agar lebih semangat lagi berkarya dan jangan lupa vote, like dan komen ya.... 👌

Terimakasih 😘😘

Terpopuler

Comments

MochiChangsubie

MochiChangsubie

Loh Damarnya mau kuliah keluar negeri toh...trus Wulan ?

Aku mampir lagi nih thor, lanjutin baca yg tadi hehe

2021-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Lari pagi
2 2. Kuli panggul
3 3. Membeli obat
4 4. Mengobati luka
5 5. Rencana Damar
6 6. Perjodohan sejak kecil
7 7. Pesan Damar
8 8. Abang ojek
9 9. Kejahatan Anggi
10 10. Rumah rajut 1
11 11. Rumah rajut 2
12 12. Mencium Wulan
13 13. Ketahuan mencium Wulan
14 14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15 15. Penjual es krim
16 16. Kebun Cengkeh
17 17. Baju Damar sobek
18 18. Wulan kecelakaan
19 19. Wulan koma
20 20. Wulan siuman
21 21. Rencana Rafa
22 22. Pasar malam
23 23. Keberangkatan Damar 1
24 24. Keberangkatan Damar 2
25 25. Pulang ke rumah
26 26. Wulan ke kantor ayahnya
27 27. Menginap di rumah Damar 1
28 28. Menginap di rumah Damar 2
29 29. Anjani terkencing di celana
30 30. Kepergian orang tua Damar
31 31. Hari duka cita 1
32 32. Hari duka cita 2
33 33. Membuka lembaran baru
34 34. Makan siang bersama
35 35. Alex
36 36. Rendi masuk rumah sakit
37 37. Tawaran Menikah
38 38. Wulan hilang 1
39 39. Wulan Hilang 2
40 40. Rumah Rakha
41 41. Perjanjian Pranikah
42 42. Pesan Damar Melalui Radio
43 43. Mengubur Kenangan Damar
44 44. Ziarah
45 45. Pernikahan Wulan
46 46. Malam Pertama
47 47. Salah Ritual
48 48. Perhatian Wulan
49 49. Kebenaran
50 50. Terlambat pulang
51 51. Kejutan dari Dita
52 52. Kepergian Rakha
53 53. Salah Paham
54 54. Merindukan Rakha
55 55. Terobati
56 56. Kejutan
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Kembalinya Damar
59 59. Terungkap
60 60. Malam pengakuan
61 61. Hanya milikku
62 62. Menanyakan Rendi
63 63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64 64. Istri Pertama Rakha
65 65. Membuka kenangan lama
66 66. Rendi Bermimpi
67 67. Pengorbanan Rakha
68 68. Panji Dan Dita
69 69. Melunasi Hutang
70 70. Sweet Dreams
71 71. Dua Permen
72 72. Mengunjungi Panti
73 73. Dafa Panji Laksana
74 74. Menikah Dadakan
75 75. Hal Yang Tak Terduga
76 76. Penyebab
77 77. Kembalinya Anggi
78 78. Hasrat Panji
79 79. Nyi Blorong
80 80. Menjebak Anggi
81 81. Menjenguk
82 82. Rencana Pulang Kampung
83 83. Pulang Kampung
84 84. Gara-gara Rakha
85 85. Kecerobohan Rakha
86 86. Wanita Untuk Rendi
87 87. Gagal Bikin Anak
88 88. Menggoda Rakha
89 89. Perhatian Panji
90 90. Reuni Sekolah
91 91. Resepsi 1
92 92. Resepsi 2
93 93. Malam Panjang
94 94. Kepergian Laras
95 95. Burung Rakha
96 96. Rendi Mengurung Diri
97 97. Merekrut
98 98. Surat Perjanjian
99 99. Istri Itu Ratu
100 100. Cubitin
101 101. Ingin Honeymoon
102 102. Memilih tempat Honeymoon
103 103. First Kiss di Kapal
104 104. Lampion Terbang
105 105. Malam Penuh Peluh
106 106. Snorkeling di Komodo
107 107. Kembang api
108 108. Kehamilan Dita
109 109. Kesedihan Wulan
110 110. Test Pack
111 111. Kehamilan Wulan
112 112. Cek Kandungan
113 113. Pendarahan
114 114. Titik Terang Keberadaan Laras
115 115. Pengorbanan Seorang Ayah
116 116. Pesan Terakhir Rakha
117 117. Arumi Nasha Razeta
118 118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119 119. Hari Wisuda Wulan
120 120. Figur Seorang Ayah
121 Pengumuman
122 121. Happy Ending Together
123 Extra Part
124 Extra Part
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Lari pagi
2
2. Kuli panggul
3
3. Membeli obat
4
4. Mengobati luka
5
5. Rencana Damar
6
6. Perjodohan sejak kecil
7
7. Pesan Damar
8
8. Abang ojek
9
9. Kejahatan Anggi
10
10. Rumah rajut 1
11
11. Rumah rajut 2
12
12. Mencium Wulan
13
13. Ketahuan mencium Wulan
14
14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15
15. Penjual es krim
16
16. Kebun Cengkeh
17
17. Baju Damar sobek
18
18. Wulan kecelakaan
19
19. Wulan koma
20
20. Wulan siuman
21
21. Rencana Rafa
22
22. Pasar malam
23
23. Keberangkatan Damar 1
24
24. Keberangkatan Damar 2
25
25. Pulang ke rumah
26
26. Wulan ke kantor ayahnya
27
27. Menginap di rumah Damar 1
28
28. Menginap di rumah Damar 2
29
29. Anjani terkencing di celana
30
30. Kepergian orang tua Damar
31
31. Hari duka cita 1
32
32. Hari duka cita 2
33
33. Membuka lembaran baru
34
34. Makan siang bersama
35
35. Alex
36
36. Rendi masuk rumah sakit
37
37. Tawaran Menikah
38
38. Wulan hilang 1
39
39. Wulan Hilang 2
40
40. Rumah Rakha
41
41. Perjanjian Pranikah
42
42. Pesan Damar Melalui Radio
43
43. Mengubur Kenangan Damar
44
44. Ziarah
45
45. Pernikahan Wulan
46
46. Malam Pertama
47
47. Salah Ritual
48
48. Perhatian Wulan
49
49. Kebenaran
50
50. Terlambat pulang
51
51. Kejutan dari Dita
52
52. Kepergian Rakha
53
53. Salah Paham
54
54. Merindukan Rakha
55
55. Terobati
56
56. Kejutan
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Kembalinya Damar
59
59. Terungkap
60
60. Malam pengakuan
61
61. Hanya milikku
62
62. Menanyakan Rendi
63
63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64
64. Istri Pertama Rakha
65
65. Membuka kenangan lama
66
66. Rendi Bermimpi
67
67. Pengorbanan Rakha
68
68. Panji Dan Dita
69
69. Melunasi Hutang
70
70. Sweet Dreams
71
71. Dua Permen
72
72. Mengunjungi Panti
73
73. Dafa Panji Laksana
74
74. Menikah Dadakan
75
75. Hal Yang Tak Terduga
76
76. Penyebab
77
77. Kembalinya Anggi
78
78. Hasrat Panji
79
79. Nyi Blorong
80
80. Menjebak Anggi
81
81. Menjenguk
82
82. Rencana Pulang Kampung
83
83. Pulang Kampung
84
84. Gara-gara Rakha
85
85. Kecerobohan Rakha
86
86. Wanita Untuk Rendi
87
87. Gagal Bikin Anak
88
88. Menggoda Rakha
89
89. Perhatian Panji
90
90. Reuni Sekolah
91
91. Resepsi 1
92
92. Resepsi 2
93
93. Malam Panjang
94
94. Kepergian Laras
95
95. Burung Rakha
96
96. Rendi Mengurung Diri
97
97. Merekrut
98
98. Surat Perjanjian
99
99. Istri Itu Ratu
100
100. Cubitin
101
101. Ingin Honeymoon
102
102. Memilih tempat Honeymoon
103
103. First Kiss di Kapal
104
104. Lampion Terbang
105
105. Malam Penuh Peluh
106
106. Snorkeling di Komodo
107
107. Kembang api
108
108. Kehamilan Dita
109
109. Kesedihan Wulan
110
110. Test Pack
111
111. Kehamilan Wulan
112
112. Cek Kandungan
113
113. Pendarahan
114
114. Titik Terang Keberadaan Laras
115
115. Pengorbanan Seorang Ayah
116
116. Pesan Terakhir Rakha
117
117. Arumi Nasha Razeta
118
118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119
119. Hari Wisuda Wulan
120
120. Figur Seorang Ayah
121
Pengumuman
122
121. Happy Ending Together
123
Extra Part
124
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!