"Sudah dek, biarkan saja Rendi juga adik kamu, gimana dengan luka kamu sudah mendingan ?" tanya Damar
" Sudah kok mas , " jawab Wulan
" Sini mas pakai kan helmnya " Damar
" Enggak usah Wulan bisa sendiri kok mas " Wulan pun memakai helm dan bergegas naik motor Damar.
" Pegangan dek, " perintah Damar. Wulan pun berpegangan di pundak.
" Jangan pegangan di pundak dek" protes Damar.
" Sini tangannya " ucap Damar sambil memegang ke dua tangan Wulan untuk memeluk perut Damar dari belakang.
" Sudah seperti ini jangan di lepas ya " ucap Damar
" Isssshhhh mas Damar modus ya " kesal Wulan yang bertolak belakang dengan hatinya.
"Kok modus ini biar kamu enggak jatuh dek," kilah Damar
"Iya iya ..." Wulan pun memeluk Damar sampai di parkiran sekolah.
Di dalam rumah Wulan terlihat Anton dan Latifah yang sudah lama mengintip Damar dan Wulan di balik kaca jendela kamarnya.
" Kelakuan anak muda jaman sekarang ya yah .. romantis " ucap Latifah
" Ayah juga romantis bu," Anton
" Iya romantis tapi dulu, sekarang laptop sama ponsel terus yang di elus - elus " Latifah
"Ibu ngambek ? " tanya Anton
" Enggak ! ya sudah ibu mau siapin bekal makan siang ayah, sekalian buat yang kerja" Latifah
" Terimakasih istri ku " Anton
" Hemm ! " Latifah
Bina Bangsa adalah sekolah yang bertaraf internasional tidak mudah bagi siswa yang ingin masuk di sekolah tersebut.
Sesampainya Wulan dan Damar di perkirakan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.
" Dek, nanti siang ada acara enggak dek ?" tanya Damar
" Sepertinya enggak ada mas, kenapa mas ? " ucap Wulan bertanya kembali seraya turun dari kuda besi milik Damar.
" Enggak kenapa-kenapa, gimana kalau pulang sekolah nanti mampir ke Rumah Rajut." ajak Damar
" Boleh mas, sudah lama Wulan enggak main kesana, ya udah Wulan duluan mas teman Wulan udah nungguin di sana" tunjuk Wulan pada ke dua temannya yaitu Anjani dan Ayu yang selalu menunggu Wulan di parkiran.
"Lepas dulu helmnya dek" Damar
" Oh iya " Wulan pun berusaha melepaskan helmnya Namun naas pengait yang ada di bawah dagunya sulit di lepas.
" Aduh kok susah yah " batin Wulan. Damar yang melihat Wulan kesulitan pun turun dari motor.
" Sini mas bantu, susah ya dek " ucap Damar Wulan pun mengangguk. Damar pun membantu Wulan untuk melepaskan helmnya.
" Duh so sweet banget mereka "
" Dasar anak baru, engga tahu malu !"
begitulah cuitan siswa siswi yang melihat Damar dan Wulan.
" Akhirnya lepas juga, belajar yang rajin ya dek " Damar
" Iya Abang Ojek 😂 " ucap Wulan
" Eh enggak gratis ya " Damar sambil menarik tangan Wulan
" Apa lagi si mas ? " keluh Wulan
" Nih cium tangan dulu" ucap Damar sambil menyodorkan tangan kanannya. Alih - alih mau cium tangan Damar, Wulan malah menggigitnya.
" Aauuuww Wulan !! " aduh Damar sambil mengelus tangan putih yang terlihat merah akibat ulah Wulan.
" Hahaha maaf ya mas enggak sengaja " ucap Wulan sambil berlari ke arah temannya.
" Awas kamu ya dek " batin Damar
" Lagian sih suami bukan, pacar juga bukan suruh cium- cium tangan. " batin Wulan . Wulan pun berjalan mengahampiri ke dua temannya.
" Hay girl ... maaf ya jadi nunggu lama ya ?" Wulan
" Enggak apa-apa kok, enak ya Yu ada yang berangkat sekolah bareng pacarnya. " Anjani
" Apa ! beneran Lan ?" tanya Ayu.
" Iya Yu kemarin joging, aku ketemu mereka " Anjani
" Apa sih kalian pagi-pagi udah ghibah saja. "protes Wulan. Wulan dan ke dua temannya pun masuk ke area sekolah. Banyak teman dan kakak kelas yang mengagumi kecantikan Wulan. Sedangkan di atas gedung sekolah ada dua pasang mata yang sedari tadi memperhatikan mereka bertiga.
" Sial Grit, sepertinya ancaman aku kemarin engga Mempan ," Anggi
" Tenang Gi, besok kita kasih pelajaran si Wulan. Sampai dia kapok " Inggrit
"Oke besok kita atur rencana " Anggi
" Sip, ayo kita masuk ke kelas" ajak Inggrit. Mereka pun berjalan ke arah kelas mereka, ketika sampai di pintu Anggi dan Inggrit berpapasan dengan Damar.
" Eh ... Damar tangan kamu kok merah ? " tanya Anggi sambil memegang tangan Damar yang pura-pura tidak tahu ke jadian di area parkiran.
"Bukan urusan mu " Damar menarik tangan yang ada di genggaman Anggi secara kasar dan berjalan begitu saja melewati Anggi dan Inggrit.
" Isss sial kapan si, dia engga pernah lirik aku. Aku kan lebih cantik dari Wulan ! " kesal Anggi
" Udah sabar-sabar nanti juga Damar pasti luluh " ucap Inggrit seraya menepuk pelan bahu Anggi
Di dalam kelas Damar...
" Hai bro.... tumben pagi-pagi muka udah di tekuk aja " Hendi teman Damar
" Iya nih tumben, eh tangan lu kenapa merah ?" tanya Rama yang di abadikan Damar
" Kalian ini ya, bisa diem enggak. Geser gue mau duduk " Damar yang menyuruh Dafa untuk geser tempat duduk.
" Kenapa bro kaya perempuan aja lagi PMS ya " ucap Dafa
" Duh tangan gue berasa nyut-nyutan nih, " keluh Damar sambil mengelus-elus tangganya.
" Tuh tangan kenapa bisa begitu ?" tanya Rama
" Gara-gara si Wulan nih, " kesal Damar
"Oh si cantik Wulan bidadari ku, " ucap Dafa yang mengagumi Wulan sejak SMP. Dafa adalah satu satunya teman Damar sejak mereka duduk di bangku SMP.
" Huuussssttt jangan macam-macam sama pacar gue ya, awas lu !" ancam Damar, karena Damar tahu Dafa menaruh hati untuk Wulan sejak lama.
" Hahaha kasian lu Daf, " Hendi
" Sabar cewek cantik masih banyak, besok-besok jangan kalah start bro " canda Rama. Dafa hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Sejak duduk di bangku kelas Anggi dan Inggrit memperhatikan Damar.
" Aahhhh ternyata benar Damar udah jadian sama Wulan" batin Anggi teriak frustasi dan memasang wajah masamnya.
" Udah - udah ada Pak Raka tuh, " ucap Inggrit
"Huuussssttt depan tuh ada guru " ucap Damar yang memberi kode ke Hendi dan Rama. Mereka pun menghadap ke depan.
" Pagi anak-anak.... " ucap Pak Raka sambil berjalan masuk kelas
" Pagi pak ...." jawab semua murid.
" Bapak tidak akan berlama-lama di kelas, dan untuk tugas hari ini kalian buka buku paket halaman dua puluh, tentang seni lukis dan tugas untuk Minggu depan kalian jangan lupa membawa alat-alat lukis ya. " ucap Pak Raka yang masih berdiri di samping meja guru.
" Baik pak... " jawab semua Murid
" Oke silahkan kalian kerjakan tugasnya, jika ada yang mau bertanya, silahkan tanyakan " ucap Pak Raka.
Pak Raka adalah guru seni di sekolah Damar, Ia terkenal santai saat mengajar karena kelihaiannya dalam menerangkan melalui gambaran, membuat banyak murid menyukai pelajarannya karena mudah di cermati.
Ding dong ding dong ...Suara bel Istirahat
" Ayo ke kantin Lan " ajak Anjani dan Ayu.
"Ayo ! " Wulan pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, Wulan melihat keberadaan Damar dan ke tiga temannya.
" Wulan ... Lan ! itu lihat mas ganteng " ucap Anjani menunjukkan keberadaan Damar sambil berjalan mencari tempat yang kosong di kantin. Wulan duduk membelakangi Damar
" Husstt jangan berisik.." ucap Wulan sambil meletakan telunjuk di depan bibirnya.
" Lan mereka ganteng- ganteng banget, bagi Ayu satu dong " Ayu
" Kalian ini jadi makan enggak sih ? " tanya Wulan ke teman-temannya...
" Eh iya lupa, ya udah kalian mau makan apa biar aku pesan sekalian " ucap Anjani
" Aku jus alpukat aja, perutku masih kenyang " Wulan. Anjani pun melirik ke arah Ayu
" Aku lemon tea saja " Ayu
" Oke ... aku pesan dulu ya " Anjani pun memesan minuman Ayu dan Wulan.
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
Selamat membaca 😘😘
jangan lupa like,komen dan vote ya...
salam kenal dari pendatang baru ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
🌻Ruby Kejora
sampai sinindlu thor
2021-02-07
1
Salsa.W
pegangan yg kuat, 🤣🤣
2021-01-18
1
Salsa.W
Hay sa lanjut lgi🥰
2021-01-18
1