9. Kejahatan Anggi

" Eh Yu, aku ke toilet bentar ya " Wulan

"Ya udah jangan lama-lama ya Lan, " Ayu

Wulan pun berjalan ke arah toilet, selesai buang air kecil Wulan bertemu dengan Anggi dan Inggrit yang sedang merapikan rambut di depan kaca. Anggi yang melihat Wulan pun langsung membalikkan badannya.

" Kak Anggi " sapa Wulan yang baru keluar.

" Aduh ada Duo Mak Lampir nih " batin Wulan.

" Apa ! kaget lu ada gue ! ? " bentak Anggi

" Enggak " jawab Wulan yang hendak berjalan keluar toilet

" Eh mau kemana lu, ayo Grit kita kasih pelajaran anak ini biar kapok ! " ucap Anggi yang mencengkram tangan kiri Wulan dan berjalan keluar toilet sambil menarik tangan Wulan membawa ke atas gedung sekolah.

" Kak Anggi lepasin Wulan kak ! " pinta Wulan sambil berusaha melepaskan diri namun hanya di acuhkan Anggi.

"Udah ikut kita aja " Inggrit

Anggi dan Inggrit pun berjalan ke arah roof top untuk melancarkan aksinya. Tanpa mereka sadari tindakan mereka di lihat oleh siswa siswi yang hendak ke toilet . Sedangkan di kantin Ayu dan Anjani menunggu Wulan.

" Ayu ... Wulan kemana ?" tanya Anjani yang baru saja datang membawa pesanan Ayu dan Wulan.

"Oh Wulan, tadi bilangnya sih ke toilet kok lama yah...?" jawab Ayu

" Ya udah kita tunggu disini sampai jam istirahat habis " Anjani.

Damar yang duduk tidak jauh dari Ayu dan Anjani pun mendengar percakapan mereka.

" Kemana perginya Wulan yah, sepertinya ada yang engga beres. kenapa perasaan ku jadi engga enak gini ya" batin Damar sambil melamun dan mengaduk aduk minuman yang di gelas.

" Hey bro ngelamun aja " tegur Dafa sambil memukul pelan lengan Damar

" Eh engga apa-apa, gue cabut duluan ya " Damar

"Tumben cepet" Rama

" Iya aneh tuh anak, engga kaya biasanya " timpal Hendi

" Udahlah biarin mungkin lagi ada masalah sama ceweknya " Dafa

Keluar dari kantin Damar pun berlari ke arah toilet perempuan. Sesampainya di depan pintu toilet, Damar pun ragu untuk masuk ke toilet perempuan.

" Duh masuk enggak ya ?" batin Damar sambil mondar-mandir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Tidak lama keluarlah Fani, teman satu kelas Damar yang kenal sejak SMP.

" Ceklek " suara pintu terbuka

" Damar, ngapain kamu di depan pintu toilet perempuan ? " tanya Fani

" Eh Fan, kebetulan banget ada kamu. Di dalam toilet ada Wulan enggak ?" Damar

" Oh, Wulan... tadi pas aku mau masuk toilet lihat Wulan naik ke roof top bareng Anggi sama Inggrit. Sepertinya mereka...." belum selesai Fani bicara sudah di selah Damar.

" Oke thanks ya... " ucap Damar sambil menepuk pelan pundak kanan Fani.

"Huh dasar pasti masalah buyutan yang enggak kelar-kelar " tebak Fani yang sudah lama tahu masalah Wulan dan Anggi.

Damar pun berlari menaiki tangga, sesampainya di atas Damar berjalan pelan. Damar menyaksikan kejadian yang tidak diinginkan. Tanpa basa-basi Damar ingin mengungkap hal ini kepada kepala sekolah.

" Oh ternyata ini yang di maksud Wulan Duo Mak Lampir, maaf ya dek mas nonton dulu" batin Damar

Damar pun tersenyum miris dan dengan sembunyi Damar merekam semua yang terjadi untuk bahan bukti. Sedangkan Anggi yang tersulut emosi tidak bisa mengendalikan amarahnya.

" Dengar ya Wulan, mungkin kita saudara jauh. Tapi gue engga sudi punya saudara kaya elu ! dan gue engga akan rela apa yang gue inginkan dimiliki orang lain!!. " ucap Anggi sambil memegang ke dua tangan Wulan dari belakang.

" Kak Anggi ngomong apa ? Wulan engga ngerti ! " Wulan

" Kamu lupa kejadian hari libur kemarin hah ! ?" tanya Anggi

" Apa tentang mas Damar ? maaf kak Wulan engga bisa jauhi mas Damar" ucap Wulan jujur memang sulit baginya jauh dari Damar.

" Apa kamu bilang ! ! " ucap Anggi yang semakin marah. Anggi semakin kencang mencengkeram ke dua tangan Wulan dan menjambak rambut Wulan.

" aahhhhh sakit kak lepasin Wulan hiks hiks hiks ! " pinta Wulan yang mulai menangis.

" Jangan harap ya ! " Anggi

" Maaf ya dek, mas enggak bisa bantuin kamu demi menyingkirkan mereka dari sekolah " batin Damar terasa sedih melihat Wulan.

" Anggi lepas, ingat ini saudara lu juga. Jangan kelewatan Anggi ! " ucap Inggrit sambil melepaskan cengkraman Anggi karena dirasa sudah melewati batas.

" Lu itu sahabat macam apa hah ! " Anggi

" Bukan itu maksud gue Gi, lu udah kelewatan Anggi ! lu bisa di keluarin sekolah kalau kaya gini Gi " Inggrit yang merasa kasihan melihat Wulan menangis, namun ucapan Inggrit membuat Anggi semakin emosi. Tanpa melihat sekitar Anggi mendorong dan melepaskan Wulan begitu saja. Wulan yang tidak jauh dari tepi gedung dengan pembatas besi pun hilang kendali membuatnya menggantung berpegangan di pagar besi. Damar yang melihat kejadian ini pun tidak bisa tinggal diam dan keluar dari persembunyiannya. Inggrit yang menyadari kejadian tersebut berusaha membantu Wulan.

" Wulan ayo bertahan Wulan " ucap Inggrit sambil menarik tangan Wulan.

" Kak tolong Wulan kak ...." mohon Wulan yang sudah di basahi air mata.

" Wulaaaannn " teriak Damar sambil berlari.

" Keterlaluan ! " ucap Damar di samping Anggi. Anggi hanya terpaku melihat kedatangan Damar.

Sedangkan di bawah gedung sudah ramai pelajar dan para guru yang berhamburan keluar menyaksikan Wulan yang masih bergelantung.

Di kantin

" Yu ada apa sih mereka kok ramai banget " tanya Anjani

" Iya yah, coba Jan kita ke sana " ajak Ayu. Sesampainya di tempat Ayu dan Anjani melihat ke atas.

" Astaghfirullah itu Yu ... Yu itu Wulan kenapa bisa di sana " ucap Anjani

" Ayo kita ke sana Jan... bantuin Wulan " Ayu

Ayu dan Anjani pun menyusul Wulan.

" Ayo cepat, cepat taruh sini " ucap salah seorang guru yang memberikan petunjuk untuk menaruh matras tepat di bawah Wulan.

Kembali ke Wulan

" Mas Damar ! mas Wulan takut, tolongin Wulan mass ! " Wulan.

" Iya dek, ayo pegang tangan mas dek" Damar pun mengulungkan tangan kanannya

" Ayo Grit kita tarik Wulan " Damar

" Ayo Wulan kamu pasti bisa !" Inggrit. Sedangkan Anggi duduk lemas menyadari apa yang terjadi itu kesalahannya.

" Ayo dek berusaha satu... dua...., tiga..... ahhh !" teriak Damar yang berhasil membawa Wulan selamat dari maut. Wulan pun terduduk karena sekujur tubuhnya terasa lemas. Terasa Wulan aman Damar menghampiri Anggi.

" Urusan kita belum selesai !" ucap Damar dengan wajah penuh penekanan dan berjongkok di depan Anggi.

" Wulan lu enggak apa-apa ?" tanya Inggrit sambil memegang tangan Wulan yang gemetar. Wulan pun menggelengkan kepalanya.

" Wulaaaannn ! Alhamdulillah kamu selamat " ucap Ayu yang baru saja tiba di tempat.

" Minggir ...!" ucap Anjani mengalihkan Inggrit. Inggrit yang merasa di acuhkan pun pergi bersama Anggi ke kelas.

" Dek ayo berdiri " pinta Damar.

" Enggak bisa mas, kaki Wulan lemas " Wulan

" Ya udah biar kita aja yang bawa Wulan ke UKS kak" ucap Ayu

"Iya kak biar kita yang nemenin Wulan." tambah Anjani

" Ya sudah kalau begitu, saya titip Wulan. Nanti biar saya jemput di jam pulang sekolah ." Damar

Ayu dan Anjani pun memapah Wulan sampai di ruang UKS, sedangkan Damar pergi ke ruang Lab komputer berniat memindahkan file yang ia rekam ke flashdisk miliknya. Setelah selesai Damar menuju ruang kepala sekolah.

" Tok tok tok... " Damar mengetuk pintu kepala sekolah

" Silahkan masuk " jawab kepada kepala sekolah

" Selamat siang pak, .." Damar

" Siang ... silahkan duduk " kepala sekolah

" Terimakasih pak, saya ingin menyerahkan bukti kejadian yang barusan terjadi di lingkungan sekolah kita pak. Saya harap bapak bisa menindak lanjut permasalahan ini, mengingat tidak seharusnya pelajar melakukan hal tersebut." Damar pun duduk dan menyodorkan flashdisk untuk di putar di laptop milik pak kepsek.

"Silahkan di buka file sekolah disitu bapak lihat videonya." imbuh Damar. Kepala sekolah pun mengambil flashdisk Damar untuk di sambungkan ke laptopnya.

" Oke .... biar nanti saya yang akan memutuskan " Kepada Sekolah

" Terimakasih pak,saya izin masuk kelas " Damar

" Oh iya sama-sama nak, silahkan " jawab pak kepsek. Damar pun meninggalkan flashdisk miliknya dan bergegas untuk masuk kelas.

Di UKS

" Maaf ya jadi ngerepotin kalian " ucap Wulan sambil duduk di ranjang tidur UKS.

" Sudah engga apa-apa Lan, kita temani kamu di sini ya " Ayu

" Enggak usah Yu, kalian masuk kelas aja nanti guru nanyain kita loh, disini juga ada dokter Windy yang jaga. Iyakan dok ?." tanya Wulan ke dokter Windy. Dokter Windy pun tersenyum dan mengangguk. Ia memang sudah bertugas di sekolah sejak lama.

" Ya udah ayo Yu kita ke kelas, nanti aku bawain tas kamu ya Lan, " Anjani

" Dok, nitip teman kita ya dok" Ayu

" Sip...." ucap Dokter Windy. Ayu dan Anjani pun masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

" Wulan, sebaiknya kamu istirahat karena badan kamu terlalu shock" ucap Dokter Windy

" Baik dok, terimakasih " Wulan pun merebahkan tubuhnya.

" Sama-sama " ucap Dokter Windy tersenyum dan Wulan pun tidak lama merasakan kantuk yang membuatnya terlelap.

Terpopuler

Comments

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

q mampir kk

2021-02-11

1

누나 슈가 🖤

누나 슈가 🖤

Wulan pke hijab atau nggk Thor?

2021-02-03

1

Salsa.W

Salsa.W

Anggi.....😡

2021-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 1. Lari pagi
2 2. Kuli panggul
3 3. Membeli obat
4 4. Mengobati luka
5 5. Rencana Damar
6 6. Perjodohan sejak kecil
7 7. Pesan Damar
8 8. Abang ojek
9 9. Kejahatan Anggi
10 10. Rumah rajut 1
11 11. Rumah rajut 2
12 12. Mencium Wulan
13 13. Ketahuan mencium Wulan
14 14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15 15. Penjual es krim
16 16. Kebun Cengkeh
17 17. Baju Damar sobek
18 18. Wulan kecelakaan
19 19. Wulan koma
20 20. Wulan siuman
21 21. Rencana Rafa
22 22. Pasar malam
23 23. Keberangkatan Damar 1
24 24. Keberangkatan Damar 2
25 25. Pulang ke rumah
26 26. Wulan ke kantor ayahnya
27 27. Menginap di rumah Damar 1
28 28. Menginap di rumah Damar 2
29 29. Anjani terkencing di celana
30 30. Kepergian orang tua Damar
31 31. Hari duka cita 1
32 32. Hari duka cita 2
33 33. Membuka lembaran baru
34 34. Makan siang bersama
35 35. Alex
36 36. Rendi masuk rumah sakit
37 37. Tawaran Menikah
38 38. Wulan hilang 1
39 39. Wulan Hilang 2
40 40. Rumah Rakha
41 41. Perjanjian Pranikah
42 42. Pesan Damar Melalui Radio
43 43. Mengubur Kenangan Damar
44 44. Ziarah
45 45. Pernikahan Wulan
46 46. Malam Pertama
47 47. Salah Ritual
48 48. Perhatian Wulan
49 49. Kebenaran
50 50. Terlambat pulang
51 51. Kejutan dari Dita
52 52. Kepergian Rakha
53 53. Salah Paham
54 54. Merindukan Rakha
55 55. Terobati
56 56. Kejutan
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Kembalinya Damar
59 59. Terungkap
60 60. Malam pengakuan
61 61. Hanya milikku
62 62. Menanyakan Rendi
63 63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64 64. Istri Pertama Rakha
65 65. Membuka kenangan lama
66 66. Rendi Bermimpi
67 67. Pengorbanan Rakha
68 68. Panji Dan Dita
69 69. Melunasi Hutang
70 70. Sweet Dreams
71 71. Dua Permen
72 72. Mengunjungi Panti
73 73. Dafa Panji Laksana
74 74. Menikah Dadakan
75 75. Hal Yang Tak Terduga
76 76. Penyebab
77 77. Kembalinya Anggi
78 78. Hasrat Panji
79 79. Nyi Blorong
80 80. Menjebak Anggi
81 81. Menjenguk
82 82. Rencana Pulang Kampung
83 83. Pulang Kampung
84 84. Gara-gara Rakha
85 85. Kecerobohan Rakha
86 86. Wanita Untuk Rendi
87 87. Gagal Bikin Anak
88 88. Menggoda Rakha
89 89. Perhatian Panji
90 90. Reuni Sekolah
91 91. Resepsi 1
92 92. Resepsi 2
93 93. Malam Panjang
94 94. Kepergian Laras
95 95. Burung Rakha
96 96. Rendi Mengurung Diri
97 97. Merekrut
98 98. Surat Perjanjian
99 99. Istri Itu Ratu
100 100. Cubitin
101 101. Ingin Honeymoon
102 102. Memilih tempat Honeymoon
103 103. First Kiss di Kapal
104 104. Lampion Terbang
105 105. Malam Penuh Peluh
106 106. Snorkeling di Komodo
107 107. Kembang api
108 108. Kehamilan Dita
109 109. Kesedihan Wulan
110 110. Test Pack
111 111. Kehamilan Wulan
112 112. Cek Kandungan
113 113. Pendarahan
114 114. Titik Terang Keberadaan Laras
115 115. Pengorbanan Seorang Ayah
116 116. Pesan Terakhir Rakha
117 117. Arumi Nasha Razeta
118 118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119 119. Hari Wisuda Wulan
120 120. Figur Seorang Ayah
121 Pengumuman
122 121. Happy Ending Together
123 Extra Part
124 Extra Part
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Lari pagi
2
2. Kuli panggul
3
3. Membeli obat
4
4. Mengobati luka
5
5. Rencana Damar
6
6. Perjodohan sejak kecil
7
7. Pesan Damar
8
8. Abang ojek
9
9. Kejahatan Anggi
10
10. Rumah rajut 1
11
11. Rumah rajut 2
12
12. Mencium Wulan
13
13. Ketahuan mencium Wulan
14
14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15
15. Penjual es krim
16
16. Kebun Cengkeh
17
17. Baju Damar sobek
18
18. Wulan kecelakaan
19
19. Wulan koma
20
20. Wulan siuman
21
21. Rencana Rafa
22
22. Pasar malam
23
23. Keberangkatan Damar 1
24
24. Keberangkatan Damar 2
25
25. Pulang ke rumah
26
26. Wulan ke kantor ayahnya
27
27. Menginap di rumah Damar 1
28
28. Menginap di rumah Damar 2
29
29. Anjani terkencing di celana
30
30. Kepergian orang tua Damar
31
31. Hari duka cita 1
32
32. Hari duka cita 2
33
33. Membuka lembaran baru
34
34. Makan siang bersama
35
35. Alex
36
36. Rendi masuk rumah sakit
37
37. Tawaran Menikah
38
38. Wulan hilang 1
39
39. Wulan Hilang 2
40
40. Rumah Rakha
41
41. Perjanjian Pranikah
42
42. Pesan Damar Melalui Radio
43
43. Mengubur Kenangan Damar
44
44. Ziarah
45
45. Pernikahan Wulan
46
46. Malam Pertama
47
47. Salah Ritual
48
48. Perhatian Wulan
49
49. Kebenaran
50
50. Terlambat pulang
51
51. Kejutan dari Dita
52
52. Kepergian Rakha
53
53. Salah Paham
54
54. Merindukan Rakha
55
55. Terobati
56
56. Kejutan
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Kembalinya Damar
59
59. Terungkap
60
60. Malam pengakuan
61
61. Hanya milikku
62
62. Menanyakan Rendi
63
63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64
64. Istri Pertama Rakha
65
65. Membuka kenangan lama
66
66. Rendi Bermimpi
67
67. Pengorbanan Rakha
68
68. Panji Dan Dita
69
69. Melunasi Hutang
70
70. Sweet Dreams
71
71. Dua Permen
72
72. Mengunjungi Panti
73
73. Dafa Panji Laksana
74
74. Menikah Dadakan
75
75. Hal Yang Tak Terduga
76
76. Penyebab
77
77. Kembalinya Anggi
78
78. Hasrat Panji
79
79. Nyi Blorong
80
80. Menjebak Anggi
81
81. Menjenguk
82
82. Rencana Pulang Kampung
83
83. Pulang Kampung
84
84. Gara-gara Rakha
85
85. Kecerobohan Rakha
86
86. Wanita Untuk Rendi
87
87. Gagal Bikin Anak
88
88. Menggoda Rakha
89
89. Perhatian Panji
90
90. Reuni Sekolah
91
91. Resepsi 1
92
92. Resepsi 2
93
93. Malam Panjang
94
94. Kepergian Laras
95
95. Burung Rakha
96
96. Rendi Mengurung Diri
97
97. Merekrut
98
98. Surat Perjanjian
99
99. Istri Itu Ratu
100
100. Cubitin
101
101. Ingin Honeymoon
102
102. Memilih tempat Honeymoon
103
103. First Kiss di Kapal
104
104. Lampion Terbang
105
105. Malam Penuh Peluh
106
106. Snorkeling di Komodo
107
107. Kembang api
108
108. Kehamilan Dita
109
109. Kesedihan Wulan
110
110. Test Pack
111
111. Kehamilan Wulan
112
112. Cek Kandungan
113
113. Pendarahan
114
114. Titik Terang Keberadaan Laras
115
115. Pengorbanan Seorang Ayah
116
116. Pesan Terakhir Rakha
117
117. Arumi Nasha Razeta
118
118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119
119. Hari Wisuda Wulan
120
120. Figur Seorang Ayah
121
Pengumuman
122
121. Happy Ending Together
123
Extra Part
124
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!