18. Wulan kecelakaan

" Krriiiiiiinnnnggg !!!! "

Bel sekolah berbunyi, menandakan jam sekolah telah usai. Wulan keluar kelas dengan cepat menuju ke loker miliknya untuk mengambil jaket, hari ini ia mengenakan jaket pemberian Damar. Jarak yang berlawan dengan sekolah Rendi membuatnya harus mengendarai sepeda motor setiap hari. Anton sudah sering menawarkan supir untuk Wulan, namun Wulan menolak dengan alasan malas macet. Dari sekolah Wulan sudah berniat membeli figura untuk menaruh hasil lukisan Damar dan berniat memajangnya di kamar.

"Bye frend.... " ucap Wulan yang berada di atas motornya dan melambaikan tangan ke Ayu dan Anjani.

"Bye hati-hati pacar, sampai jumpa besok " jawab Anjani, sedangkan Ayu hanya tersenyum melihat Wulan yang mengepalkan tangannya.

Damar berada di parkiran motor, melihat Wulan pergi mengendarai motornya. Tidak lama Damar menyusul Wulan namun kehilangan jejak. Damar terus menyusuri jalan dari kejauhan nampak Wulan mengendarai motornya, keluar dari sebuah toko. Dari arah belakang Damar melihat mobil sedan yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Braaak ! " suara benturan keras terdengar di telinga Damar. Damar melihat sebuah figura yang melayang dan korban yang terpental bebas membuat ia langsung berhenti dengan cepat kilat, meletakkan motornya dengan sembarang arah.

" Wulaaaannn !!! " teriak Damar histeris mendekap kepala Wulan yang berlumuran darah.

"Aahhh sial kenapa harus di tolong Damar sih ! " gerutu Anggi, kini Anggi melarikan diri dengan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

"Luli luli luli" suara ambulans tiba di Rumah Sakit.

" Kamu harus kuat dek, kamu harus jadi ibu buat anak anak ku " ucap Damar pilu sambil memegangi tangan Wulan dan mendorong Brankar Wulan tak sadarkan diri, sejenak membuka matanya mendengar ucapan Damar.

" Mas lukisan ... nya ....Ma a afin Wulan mas" ucap Wulan terbata lalu memejamkan matanya kembali.

" Disaat genting seperti ini, kamu masih memikirkan lukisan dek " batin Damar

"Maaf dek, kami akan menangani pasien anda tidak boleh masuk. Silahkan menunggu di luar dan mengisi formulir pasien " ucap suster. Damar menghentikan langkahnya, kini Damar berlari menuju Resepsionis mengisi formulir pendaftaran pasien, setelah selesai Damar menghubungi orang tua Wulan.

" Assalamualaikum om,..." Damar

" Wa'alaikum salam nak ada apa tumben telepon ? " tanya Anton

"Om, om sekarang datang ke Rumah Sakit Mulia Indah. Wulan...." Damar

" Kenapa dengan Wulan nak,? " Anton

"Wulan kecelakaan om, sekarang Wulan masih di tangani dokter " Damar.

" Oke, om kesana sekarang" Anton mematikan teleponnya. Setelah menghubungi orang tua Wulan, kini Damar memberi kabar ke orang tuannya.

Di kantor Ayah Wulan

Latifah melihat wajah berubah Anton setelah mendapatkan telepon pun bertanya.

" Ada apa yah ? "tanya Latifah yang masih terduduk membereskan map binder.

"Anak kita buk, Wulan di Rumah Sakit ayo kita kesana bu "ajak Anton bergegas pergi tanpa memberi tahu kalau Wulan kecelakaan karena akan membuat istrinya lebih shock.

Orang tua Wulan tiba di rumah sakit, dengan langkah tunggang langgang mereka sampai di depan Resepsionis

" Sus pasien atas nama Wulan Purnamasari ada di ruangan mana ya sus ?" tanya Anton

"Sebentar saya cek dulu pak, pasien masih dalam penanganan di ruangan UGD silahkan bapak jalan lurus nanti belok kanan " Jawab suster

"Yah... " ucap Latifah dengan tangan bergetar hebat dan cairan bening yang mulai mengumpul di peluk matanya.

" Sudah ayo bu, kita lihat Wulan " jawab Anton merangkul bahu istrinya dan mengelus tangan Latifah yang melingkar di pinggangnya. Mereka jalan sesuai dengan arahan yang di ucapkan oleh suster. Dilihatnya Damar masih berpakaian seragam, sepatu sekolah dan terlihat bercakan noda darah yang mengenai jaket Damar. Damar menunggu di depan ruangan UGD duduk dengan kedua siku bertumpu di paha sedangkan ke dua telapak tangannya menutupi wajahnya. Damar tidak menyadari kedatangan orang tua Wulan.

" Bagaimana keadaan Wulan nak ? " tanya Anton yang berdiri di sebelah Damar. Seketika Damar membuka tangannya menatap orang yang berada di samping, terlihat bola mata Damar yang memerah karena menangis.

"Damar belum tahu om, dokter belum keluar " Jawab Damar. Tubuh Latifah lunglai lemas mendengar jawaban Damar, dengan sigap Anton mendudukkan tubuh Latifah.

" Seberapa parah kamu nak " batin Latifah terus menangisi buah hatinya.

" Sebenarnya apa yang terjadi dengan Wulan nak ?" tanya Anton kembali, ingin tahu kronologi kejadian.

" Damar melihat Wulan yang tertabrak dari arah belakang om. Sepertinya ini di sengaja, kejadiannya di Jalan Melati No.12 ." ungkap Damar. Mendengar penuturan Damar Anton langsung meminta tolong rekannya yang bertugas di kepolisian.

" Halo yud, maaf menganggu " Anton

" Yud ...saya minta tolong selidik tabrak lari yang menimpa anakku di Jalan Melati No. 12 kejadiannya siang tadi " Anton

" Oke terimakasih Yud, atas bantuannya" Anton. Anton berjalan kesana kemari dengan kegelisahan yang menimpa putrinya.

" Anton !" panggil Andi datang bersama Intan

" Bagaimana keadaan Wulan ?" tanya Intan

" Hiks hiks hiks putri ku intaaann " ungkap Latifah yang berada di pelukan Intan begitu pun dengan Andi memeluk Anton, memberikan dukungan untuk sahabatnya. Kemudian Intan menghampiri Damar mengusap lembut kepalanya,

" Nak.... " ucap Intan menatap wajah putranya yang sendu dan lusuh.

" Bu.... " Damar

" Menangis lah, " jawab Intan

" Hiks hiks hiks ... Damar enggak bisa lihat Wulan sakit bu .... ! " tangis Damar pecah saat di peluk kan ibunya.

" Kita doakan yah nak, semoga Wulan baik- baik saja " ucap Intan sambil mengelus rambut Damar dari belakang....

" Ceklek " pintu UGD terbuka, semua berdiri tegang.

"Erek erek erek" beberapa suster mendorong Brankar Wulan, terlihat perban yang menempel di kepala dan kaki Wulan.

"Wulaaaannn ! " Latifah histeris diperlukan Anton

" Bagaimana kondisi putri saya dok ? " tanya Anton.

"Tenang bapak, ibu pasien kami pindahkan ke Ruang ICU " ucap Dokter Akbar. Dokter Akbar merupakan kerabat jauh dari Damar, ia salah satu keluarga Damar yang sukses menempuh ilmu kedokterannya.

" Om Akbar " lirih Damar yang berdiri dekat dengan Andi.

" Kami sudah melakukan CT Scan dan kondisi putri bapak saat ini mengalami koma, karena benturan keras di kepalanya mengakibatkan adanya penyumbatan." ucap Dokter Akbar.

" Wulan koma yah... " ucap Latifah yang berada di dekapan.

"Tenang Anton dia pasti berusaha, Akbar ini kerabat jauh kita Anton." Andi

"Anton ..." Anton mengulurkan tangannya tanda ia perkenalkan diri.

"Akbar " jawab Akbar menerima uluran tangan Anton.

" Akbar apa kita boleh melihat keadaan Wulan ? " tanya Intan

" Boleh, hanya satu orang bergantian " jawab Akbar. Mereka pun berjalan ke ruangan ICU dimana Wulan dirawat. Satu persatu dari mereka masuk bergantian dengan syarat memakai baju yang sudah di sediakan oleh rumah sakit. Sekarang gantian ibu Wulan masuk melihat keadaan Wulan.

"Siapa yang tega melakukan ini sama kamu nak, kamu harus kuat ya nak... Kita semua sayang kamu. Kamu harus bisa melewati masa kritis ini ... " ucap Latifah menangis melihat putrinya tidur tak berdaya. Latifah mencium dan mengelus tangan Wulan, tiga puluh menit berlalu Latifah menyapa Wulan. Kini berganti Damar yang terakhir.

" Assalamualaikum dek, jangan tidur lama-lama ya dek. Mas ....hiks hiks hiks mas sayang kamu dek. Saaaayyyaaaannngg banget. Mas akan selalu berdoa semoga kamu cepat pulih. Mas akan berjuang untuk masa depan kita dek... Kamu juga harus berjuang untuk ini ya dek " Damar mengungkapkan isi hatinya yang tak tahan ia bendung. Damar memegang tangan Wulan

Terpopuler

Comments

MochiChangsubie

MochiChangsubie

Tuh kan si Anggi berulah lg, kasihan kan si Wulan jd koma😢

2021-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Lari pagi
2 2. Kuli panggul
3 3. Membeli obat
4 4. Mengobati luka
5 5. Rencana Damar
6 6. Perjodohan sejak kecil
7 7. Pesan Damar
8 8. Abang ojek
9 9. Kejahatan Anggi
10 10. Rumah rajut 1
11 11. Rumah rajut 2
12 12. Mencium Wulan
13 13. Ketahuan mencium Wulan
14 14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15 15. Penjual es krim
16 16. Kebun Cengkeh
17 17. Baju Damar sobek
18 18. Wulan kecelakaan
19 19. Wulan koma
20 20. Wulan siuman
21 21. Rencana Rafa
22 22. Pasar malam
23 23. Keberangkatan Damar 1
24 24. Keberangkatan Damar 2
25 25. Pulang ke rumah
26 26. Wulan ke kantor ayahnya
27 27. Menginap di rumah Damar 1
28 28. Menginap di rumah Damar 2
29 29. Anjani terkencing di celana
30 30. Kepergian orang tua Damar
31 31. Hari duka cita 1
32 32. Hari duka cita 2
33 33. Membuka lembaran baru
34 34. Makan siang bersama
35 35. Alex
36 36. Rendi masuk rumah sakit
37 37. Tawaran Menikah
38 38. Wulan hilang 1
39 39. Wulan Hilang 2
40 40. Rumah Rakha
41 41. Perjanjian Pranikah
42 42. Pesan Damar Melalui Radio
43 43. Mengubur Kenangan Damar
44 44. Ziarah
45 45. Pernikahan Wulan
46 46. Malam Pertama
47 47. Salah Ritual
48 48. Perhatian Wulan
49 49. Kebenaran
50 50. Terlambat pulang
51 51. Kejutan dari Dita
52 52. Kepergian Rakha
53 53. Salah Paham
54 54. Merindukan Rakha
55 55. Terobati
56 56. Kejutan
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Kembalinya Damar
59 59. Terungkap
60 60. Malam pengakuan
61 61. Hanya milikku
62 62. Menanyakan Rendi
63 63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64 64. Istri Pertama Rakha
65 65. Membuka kenangan lama
66 66. Rendi Bermimpi
67 67. Pengorbanan Rakha
68 68. Panji Dan Dita
69 69. Melunasi Hutang
70 70. Sweet Dreams
71 71. Dua Permen
72 72. Mengunjungi Panti
73 73. Dafa Panji Laksana
74 74. Menikah Dadakan
75 75. Hal Yang Tak Terduga
76 76. Penyebab
77 77. Kembalinya Anggi
78 78. Hasrat Panji
79 79. Nyi Blorong
80 80. Menjebak Anggi
81 81. Menjenguk
82 82. Rencana Pulang Kampung
83 83. Pulang Kampung
84 84. Gara-gara Rakha
85 85. Kecerobohan Rakha
86 86. Wanita Untuk Rendi
87 87. Gagal Bikin Anak
88 88. Menggoda Rakha
89 89. Perhatian Panji
90 90. Reuni Sekolah
91 91. Resepsi 1
92 92. Resepsi 2
93 93. Malam Panjang
94 94. Kepergian Laras
95 95. Burung Rakha
96 96. Rendi Mengurung Diri
97 97. Merekrut
98 98. Surat Perjanjian
99 99. Istri Itu Ratu
100 100. Cubitin
101 101. Ingin Honeymoon
102 102. Memilih tempat Honeymoon
103 103. First Kiss di Kapal
104 104. Lampion Terbang
105 105. Malam Penuh Peluh
106 106. Snorkeling di Komodo
107 107. Kembang api
108 108. Kehamilan Dita
109 109. Kesedihan Wulan
110 110. Test Pack
111 111. Kehamilan Wulan
112 112. Cek Kandungan
113 113. Pendarahan
114 114. Titik Terang Keberadaan Laras
115 115. Pengorbanan Seorang Ayah
116 116. Pesan Terakhir Rakha
117 117. Arumi Nasha Razeta
118 118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119 119. Hari Wisuda Wulan
120 120. Figur Seorang Ayah
121 Pengumuman
122 121. Happy Ending Together
123 Extra Part
124 Extra Part
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Lari pagi
2
2. Kuli panggul
3
3. Membeli obat
4
4. Mengobati luka
5
5. Rencana Damar
6
6. Perjodohan sejak kecil
7
7. Pesan Damar
8
8. Abang ojek
9
9. Kejahatan Anggi
10
10. Rumah rajut 1
11
11. Rumah rajut 2
12
12. Mencium Wulan
13
13. Ketahuan mencium Wulan
14
14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15
15. Penjual es krim
16
16. Kebun Cengkeh
17
17. Baju Damar sobek
18
18. Wulan kecelakaan
19
19. Wulan koma
20
20. Wulan siuman
21
21. Rencana Rafa
22
22. Pasar malam
23
23. Keberangkatan Damar 1
24
24. Keberangkatan Damar 2
25
25. Pulang ke rumah
26
26. Wulan ke kantor ayahnya
27
27. Menginap di rumah Damar 1
28
28. Menginap di rumah Damar 2
29
29. Anjani terkencing di celana
30
30. Kepergian orang tua Damar
31
31. Hari duka cita 1
32
32. Hari duka cita 2
33
33. Membuka lembaran baru
34
34. Makan siang bersama
35
35. Alex
36
36. Rendi masuk rumah sakit
37
37. Tawaran Menikah
38
38. Wulan hilang 1
39
39. Wulan Hilang 2
40
40. Rumah Rakha
41
41. Perjanjian Pranikah
42
42. Pesan Damar Melalui Radio
43
43. Mengubur Kenangan Damar
44
44. Ziarah
45
45. Pernikahan Wulan
46
46. Malam Pertama
47
47. Salah Ritual
48
48. Perhatian Wulan
49
49. Kebenaran
50
50. Terlambat pulang
51
51. Kejutan dari Dita
52
52. Kepergian Rakha
53
53. Salah Paham
54
54. Merindukan Rakha
55
55. Terobati
56
56. Kejutan
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Kembalinya Damar
59
59. Terungkap
60
60. Malam pengakuan
61
61. Hanya milikku
62
62. Menanyakan Rendi
63
63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64
64. Istri Pertama Rakha
65
65. Membuka kenangan lama
66
66. Rendi Bermimpi
67
67. Pengorbanan Rakha
68
68. Panji Dan Dita
69
69. Melunasi Hutang
70
70. Sweet Dreams
71
71. Dua Permen
72
72. Mengunjungi Panti
73
73. Dafa Panji Laksana
74
74. Menikah Dadakan
75
75. Hal Yang Tak Terduga
76
76. Penyebab
77
77. Kembalinya Anggi
78
78. Hasrat Panji
79
79. Nyi Blorong
80
80. Menjebak Anggi
81
81. Menjenguk
82
82. Rencana Pulang Kampung
83
83. Pulang Kampung
84
84. Gara-gara Rakha
85
85. Kecerobohan Rakha
86
86. Wanita Untuk Rendi
87
87. Gagal Bikin Anak
88
88. Menggoda Rakha
89
89. Perhatian Panji
90
90. Reuni Sekolah
91
91. Resepsi 1
92
92. Resepsi 2
93
93. Malam Panjang
94
94. Kepergian Laras
95
95. Burung Rakha
96
96. Rendi Mengurung Diri
97
97. Merekrut
98
98. Surat Perjanjian
99
99. Istri Itu Ratu
100
100. Cubitin
101
101. Ingin Honeymoon
102
102. Memilih tempat Honeymoon
103
103. First Kiss di Kapal
104
104. Lampion Terbang
105
105. Malam Penuh Peluh
106
106. Snorkeling di Komodo
107
107. Kembang api
108
108. Kehamilan Dita
109
109. Kesedihan Wulan
110
110. Test Pack
111
111. Kehamilan Wulan
112
112. Cek Kandungan
113
113. Pendarahan
114
114. Titik Terang Keberadaan Laras
115
115. Pengorbanan Seorang Ayah
116
116. Pesan Terakhir Rakha
117
117. Arumi Nasha Razeta
118
118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119
119. Hari Wisuda Wulan
120
120. Figur Seorang Ayah
121
Pengumuman
122
121. Happy Ending Together
123
Extra Part
124
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!