Jarak rumah Damar dan Wulan hanya tiga puluh meter tidak jauh karena pemukiman desa setempat tidak padat penduduk. Tidak butuh waktu lama Damar sampai di depan rumah tingkat dua dengan gaya minimalis dan terlihat asri. Sesampainya Damar di rumah, Damar mendapati ayahnya yang sedang membaca koran di depan teras rumah.
" Assalamualaikum ... Ayah " salam Damar sambil mencium tangan ayahnya.
" Wa'alaikum salam nak, habis dari mana ? " tanya Ayah Damar sambil membuka kaca matanya dan meletakkan koran di meja.
" Habis dari rumah Wulan yah, beliin obat " Ucap Damar sambil duduk di sebelah ayahnya.
"Emang siapa yang sakit nak ?" tanya Ayah Damar.
" Tadi Wulan jatuh, tapi Damar lihat lukanya sudah mendingan kok yah " Damar
" Oohhh .... ternyata habis nengok calon mantu ku, kamu naksir sama Wulan yah nak ?" tanya ayah Damar sambil tersenyum
" Hehehe ayah tahu saja, Damar rasa belum waktunya untuk menjalin kasih di samping itu Damar juga belum memberi tahu Wulan niat untuk melanjutkan ke luar negeri. Damar takut membuat Wulan sedih yah ..." ucap Damar
"Kamu benar nak. Bagaimana sebelum kamu pergi, kalian bertunangan dulu " usul Ayah Damar
"Hmmm boleh yah, tapi biar Damar saja yang kasih cincinnya ya yah..." Damar
" Iya nanti biar ibu kamu beli bersama Wulan " usul ayah Damar
" Terimakasih ya yah " ucap Damar sambil memeluk tubuh ayahnya.
Tidak lama Damar berbincang dengan ayahnya, datanglah sebuah mobil sedan berwarna merah milik ibu Damar.
" Assalamualaikum, ada apa ini kok kayanya bahagia sekali ? " salam Ibu Damar sambil menghampiri mereka.
" Wa'alaikum salam ... " jawab Damar dan ayahnya bersamaan.
" Ibu mau tahu saja hehehe .... Ya sudah Damar masuk duluan ya yah, bu.... " pamit Damar pun masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri dan sholat karena tidak lama waktu Maghrib akan datang. Sedangkan ayah dan Ibu Damar masuk ke kamar.
" Ayah sebenarnya ada apa diantara kalian, ibu lihat dari Dalam mobil Damar bahagia sekali. "ucap Ibu Damar sambil meletakkan tas dan duduk di sofa yang ada di kamar tidur.
" Nanti ibu juga akan tahu, anak kita sedang kasmaran bu " jawab Ayah Damar sambil duduk di sebelah Ibu Damar.
" Beneran yah, siapa calon mantu kita ? " tanya Ibu Damar.
" Nanti kita bicarakan bu, setelah makan malam ... " Ayah Damar
" Ya sudah kalau begitu ibu mau mandi dulu yah... " ucap Ibu Damar beranjak dari tempat duduk dan ingin mengambil handuknya.
" Mandiin ayah dong bu " pinta Ayah Damar
" Sini ibu mandiin tapi di jalan raya ya yah 😂😂😂" canda Ibu Damar
"Ibu ga romantis " kesal Ayah Damar
" Ingat umur yah ..." ucap Ibu Damar sambil tertawa kecil dan berjalan ke arah kamar mandi.
Di rumah Wulan...
Wulan membawa masuk jaket Damar dan menghampiri Bi Ningsih di dapur. Ibu Wulan, ayahnya dan Rendi sedang berada di dalam kamar untuk istirahat karena sebentar lagi akan melaksanakan sholat Maghrib berjamaah.
" Bi tolong jaketnya besok di cuci ya bi, jangan lupa kasih pewangi " perintah Wulan sambil tersenyum.
"Siap Mba Cantik ! hehehe " ucap Bi Ningsih
" Cie yang hatinya lagi berbunga - bunga " imbuh Bi Ningsih
" Bibi tahu saja, oh ya bi Yani dimana bi ?" tanya Wulan
( Yani anak Bi Ningsih dan Mang Ujang yang duduk di bangku SMP kelas tiga )
" Yani masih mengerjakan tugas di rumah belakang mba, ada perlu apa mba Wulan ?" Bi Ningsih sambil membereskan masakannya.
" Oh engga bi nanya saja, ya sudah bi terimakasih bi " Wulan
" Sama-sama mba" Bi Ningsih
Wulan pun masuk ke dalam kamar dan berniat ingin memberi tahu Damar tentang jaketnya yang tertinggal. Diambillah ponsel lalu mengirim pesan ke Mr. D
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
" Jaket Mas Damar ketinggalan di rumah, besok Wulan cuci ya ..." pesan dari Wulan
Damar yang sedang asik dengan membaca buku pun menghentikan sejenak, karena mendengar ponselnya bergetar.
" Drrrrtttt ....!! " satu pesan masuk dari Wulan, Damar pun membuka dan membaca dengan raut wajah yang tersenyum dan membalasnya.
" Kalau kamu mau, buat kamu saja dek ..😁" pesan dari Mr. D
" 😯 Beneran mas ? " Balas Wulan
"Iya adik manis ...😘 " pesan Mr. D
" Issshh Mas Damar jangan gombal terus ya, engga mempan 😛" balas Wulan
" Hmmm dia masih belum peka, rasanya seperti Tom and Jerry" batin Damar dan tersenyum simpul
" Siapa juga yang mau gombalin cewek galak kayak kamu dek 😝 " pesan Mr.D
" 😒😒😒😒 " balas Wulan
" Senyum dong, 😂😂😂. Oh iya Dek kalau mau belajar main gitar besok sore saja ya jam 19.30 datang ke rumah " pesan dari Mr. D
" 👌 mas ku yang ganteng " balas Wulan
" Kalau ada maunya aja baik 🙄🙄🙄 " pesan Mr.D
" 😹😹😹 Oh iya Mas Damar enggak solat ke masjid, ayah sama Rendi sudah mau jalan " balas Wulan
" Ya sudah dulu ya Dek, mas mau siap-siap" pesan Mr.D
" Oke 👌" balas Wulan
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Damar pun keluar dari kamar berjalan ke arah kamar ayahnya, ketika menuruni tangga Damar melihat Bi Darmi sedang mempersiapkan makan malam. Bi Darmi seorang janda yang sudah tidak mempunyai siapapun, disisa hidupnya hanya ingin mengabdi kepada keluarga Damar yang sudah lama menjadi tuannya. Di rumah Damar ada dua assisten rumah tangga, Bi Susi yang bertugas membersihkan rumah, mencuci pakaian dan Bi Darmi yang bertugas memasak.
" Baru kelihatan bi, tadi siang bibi kemana ?" tanya Damar menghampiri Bi Darmi
" Tadi siang bibi dari makamnya almarhum suami bibi Mas Damar " jawab bi Darmi tertunduk.
" Oh ya sudah Bi Darmi istirahat dulu, nanti biar Bi Susi saja yang siapin makan malamnya " ucap Damar
" Enggak apa-apa mas, ini sudah tugas bibi " Bi Darmi
" Ya sudah, kalau capek jangan di paksakan ya bi. Bi Susi dimana ya bi ? " tanya Damar
" Baik mas, lagi di rumah belakang mas lagi nyetrika " Bi Darmi
Damar pun jalan menuju rumah belakang untuk mencari keberadaan Bi Susi,
" Bi nanti tolong bantu Bi Darmi membereskan makan malam ya bi, " ucap Damar
" Baik mas" Bi Susi pun mematikan setrikaannya lalu menghampiri Bi Darmi yang sedang berada di Dapur. Sedangkan Damar berjalan menuju kamar ayahnya.
" Bu Darmi kalau capek istirahat saja biar ini saya yang mengerjakan "ucap Bi Susi sambil menata makanan di meja makan.
" Enggak apa-apa sus, ini sudah mau selesai. Nanti saja bantuin saya setelah selesai makan malam " Bi Darmi
" Iya bu kalau begitu Susi kembali nyetrika ya bu " Bi Susi.
Kembali ke Damar
" Tok.. tok... tok..ayah ayok solat berjamaah di masjid " ucap Damar sambil mengetuk pintu. karena merasa lama Damar pun duduk menunggu ayahnya di ruang keluarga.
" Iya tunggu sebentar nak..." sahut Ayah Damar dari dalam kamar.
Lima menit kemudian
" Ceklek ...!! " suara pintu terbuka
" Ayah lama sekali, ibu mana yah ?" protes Damar
" Sabar nak, ayah habis pacaran hehehe ada. Lagi cek stok benang dan katanya mau solat di rumah saja " ayah Damar
" Ya sudah, ayok yah keburu telat " ajak Damar
Damar dan ayahnya berangkat solat bersama ke masjid, sesampainya di teras rumah sudah mendapati pak Danu yang sedang berjaga malam di pos depan rumahnya. Rumah Damar dan Wulan hanya di jaga satpam pada malam hari saja. Sedangkan di rumah Wulan sudah ada pak Hasan yang sudah standby.
" Pak Danu ayok solat bersama " ajak Damar
" Iya Mas Damar, duluan sebentar lagi saya nyusul " jawab Pak Danu
" Ya sudah kalau begitu kami duluan Pak Danu" ucap Ayah Damar
Damar dan ayahnya pun berjalan kaki bersama, sesampainya di depan rumah Wulan terlihat dua orang laki-laki yang baru saja Keluar dari dalam rumah. Dua orang laki-laki tersebut tidak lain adalah Rendi dan Anton ayah Wulan.
" Hey Ren ! Ayok kita duluan biar nanti Om Anton bareng sama ayah " seru Damar
" Iya mas, duluan Om Andi ( Ayah Damar ) " ucap Rendi sambil berjalan bersama Damar, dan Andi membalas dengan tersenyum dan anggukan.
" Anton, sepertinya kita tidak terlalu susah untuk menjodohkan mereka " ucap Andi membuka percakapan sambil berjalan
" Maksudnya, Wulan sama Damar Ndi ?" tanya Anton
" Iya seperti yang pernah di katakan papaku dulu, yang sudah berniat untuk menjodohkan Damar jika anakmu perempuan " ucap Andi mengingat ucapan mendiang ayahnya.
" Oh iya aku ingat, lain waktu kita bicarakan lagi Ndi, sekarang sudah mau sampai Masjid " Anto
" Oke, nanti aku kabarin lagi. Sekalian ada yang harus aku bicarakan Ton " Andi
" Sip kabarin saja kapan pun aku siap " ucap Anton sambil tersenyum dan Andi pun membalas dengan senyuman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Hanna Devi
baru mampir KK.. 🙏🙏
2021-12-29
0
riski iki
Semangat slalu KK author
Salken 😊😊
2021-07-31
0
HOKI~😪 R⃟
ehh, mereka mau ldr an ni ceritannya??🤔
2021-05-28
0