20. Wulan siuman

Damar mendengar Adzan berkumandang, setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaiannya ia memutuskan untuk pergi ke Mushola dimana Mushola tersebut ada Rendi, Anton dan Andi. Setelah selesai solat Damar berdoa mengangkat kedua tangannya.

" Ya Allah yang maha pengasih, dan penyayang .... Sesungguhnya engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan melainkan dari - Mu. Berikanlah kesembuhan kepada Wulan ya Allah , kesembuhan tanpa rasa sakit Aamiin Aamiin Ya Rabbal Al-Amin ." Damar berdoa di dalam hati

" Nak " panggil Andi menepuk bahu Damar...

"Ayah ...." Damar mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

Di malam hari Anton mendapatkan laporan dari Yuda melalui sambungan telepon tentang pelaku yang melakukan tabrak lari terhadap putrinya. Anton cukup terkejut ketika mendengar semua hasil penyelidikan Yuda, Anton menyerahkan semua kepada pihak yang berwenang. Anggi yang tersandung kasus ini hanya bisa pasrah mengakui kebodohannya yang kesekian kalinya. Jeruji besi dan tempat tidur beralaskan tikar kini sudah menantinya. Rafa selaku Ayah Anggi pun turut rugi besar, karena ia yang akan membiayai semua pengobatan Wulan di Rumah Sakit. Seminggu berlalu operasi Wulan sudah berjalan dengan lancar. Kini hanya menunggu kesadaran Wulan kembali. Ayu dan Anjani pun sering menengok sahabatnya yang masih enggan membuka matanya. Damar sering bergantian dengan Latifah untuk menjaga Wulan, seperti hari libur ini, ia habiskan untuk menjaga Wulan.

Pukul 07.00 pagi

"Ceklek " suara pintu terbuka Damar berjalan pelan karena melihat Rendi yang masih tertidur pulas.

" Assalamualaikum tan, tante istirahat saja biar Damar yang jaga Wulan... ini ada sarapan tadi ibu buat untuk tante dan Rendi." salam Damar mencium tangan Latifah dan meletakkan kotak nasi di atas meja. Damar mendekati Latifah yang duduk di sebelah Wulan.

" Wa'alaikum salam... Terimakasih ya nak " jawab Latifah tersenyum simpul.

" Tan, tante istirahat saja biar Damar yang gantian jaga ." ucap Damar lirih

" Iya terimakasih nak, tante tinggal yah nak " Ucap Latifah, Damar pun mengangguk ... Latifah beranjak dari duduknya dan berniat membangunkan Rendi yang tidur di sofa. Damar duduk di sebelah Wulan di lihatnya wajah Wulan yang pucat pasi dan alat - alat yang masih menempel di tubuh Wulan.

" Nak Damar, maaf ya merepotkan... Tante boleh minta tolong jaga Wulan sebentar, tante mau pulang ke rumah bersama Rendi" ucap Latifah setelah menyantap masakan sahabatnya bersama Rendi.

" Silahkan tante nanti kalau ada kabar Wulan, Damar kabari. " jawab Damar

" Terimakasih ya nak " Ucap Latifah yang seminggu ini sudah menginap di rumah sakit.

Damar membalas dengan senyuman. Damar melihat bibir Wulan yang mengering, diambillah kapas kecil yang basah untuk kemudian di sentuhnya bibir Wulan dengan kapas tersebut agar tetap lembab.

" Assalamualaikum dek, hari ini adalah hari ke tujuh kamu memejamkan mata. Apa rasanya sesakit itu dek." ucap Damar yang mulai menitihkan air mata dan memegang tangan Wulan.

"Biarkan mas yang menggantikan rasa sakit ini dek, ini semua salah mas dek. Harusnya mas yang ada diposisi ini. Bukalah matamu dek, sudah banyak yang menanti kesembuhan mu. Bangunlah dek sebelum mas terbang jauh meninggalkan mu, mari kita ukir kenangan manis dek " ucap Damar yang terisak pilu dan terus mengecup lembut genggaman tangan Wulan. Tak terasa tetesan air mata Damar mengenai tangan Wulan, tangan Damar merasa genggaman Wulan semakin terasa walaupun lemah. Damar melihat wajah Wulan yang pucat dan mata yang terpejam kini perlahan terbuka.

" Mas ..." ucap Wulan lirih dengan suara seraknya.

"Alhamdulillah terimakasih Ya Allah hiks hiks hiks " ucap syukur Damar menangis bahagia, tetap memegangi tangan Wulan dan tidak henti mengecup lembut tangan Wulan. Wulan mengusap lembut wajah Damar, lelaki yang memang membuatnya nyaman.

" Jangan menangis lagi ya mas " ucap Wulan tersenyum simpul, Damar pun menggelengkan kepalanya tersenyum manis.

" Kamu juga jangan tidur terus ya dek, semua menunggu kamu termasuk mas dek. Sebentar mas mau panggil dokter dulu ya dek " ucap Damar mencium kening Wulan, Wulan yang mendapat perlakuan Damar hanya bisa memejamkan matanya. Tidak lupa Damar menekan tombol yang digunakan untuk memanggil dokter. Dokter Akbar selalu siaga untuk Wulan. Ia tidak pernah pulang semenjak Wulan masuk rumah sakit, mengingat bahwa Wulan adalah calon mantu Andi membuatnya harus berjaga ekstra. Tidak lama Dokter Akbar datang dengan satu suster, melihat Damar dan Wulan berpegangan tangan Dokter Akbar pun menegurnya.

" Ehem ehem ! " suara batuk jadi jadian dari Dokter Akbar

" Alhamdulillah sudah siuman berarti kamu sudah melewati masa kritis mu dek, ingat belum sah Damar " ucap Dokter Akbar menghampiri mereka dan memisahkan tangan Damar dan Wulan.

" Maaf Om Akbar, Damar khilaf " Jawab Damar.

" Om ingin periksa pacar kamu, siapa tahu hatinya pindah ke om " ucap Akbar yang sibuk mengecek kondisi Wulan.

" Om Akbar " kilah Damar yang masih gengsi mengungkapkan isi hatinya.

" Pak dokter bisa saja " ucap Wulan tersenyum.

" Jangan tersenyum, melihat senyummu nanti Om Akbar diabetes dek ! " perintah Damar merasa cemburu melihat Akbar berdekatan dengan Wulan. Akbar hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" Hai dek, wajah mu manis sayang kalau tidak bisa senyum. Senyum juga ibadah loh Damar " ucap Akbar

" Haduh ada apa dengan manusia dua ini " batin Wulan yang terheran melihat Damar dan Akbar.

" Heeeemmm iya iya om "jawab Damar yang memang kalah telak.

" Dok bagaimana mana dengan kaki ku ?" tanya Wulan dengan wajah sendu, melihat kakinya yang masih terbalut perban.

" Tenang adik manis, kakimu hanya cidera ringan. Untuk sementara kamu bisa menggunakan kursi roda dan untuk hari berikutnya jika memang kaki kamu mampu menopang, kamu boleh berjalan dengan pelan-pelan. " jawab Dokter Akbar

" Terimakasih dok.." ucap Wulan sambil tersenyum.

" Oke pagi ini kamu boleh makan bubur nanti suster yang akan bawakan beserta obatnya ya. " Akbar

" Baik dok" Wulan

" Ya sudah saya pergi dulu ya." Akbar

" Terimakasih om," Damar

" Sama-sama good boy " jawab Akbar menepuk pelan bahu Damar. Sepergi nya Akbar, Damar langsung memberikan kabar ke semua orang termasuk Ayu dan Anjani yang terus menanyakan keadaan Wulan. Pukul delapan, suster membawa nampan yang berisi sarapan Wulan.

" Mas suapi ya dek..." ucap Damar, Wulan pun mengangguk. Suap demi suap Wulan terima di suapan ke enam, Wulan menolak dengan alasan kenyang. Sejak awal memang lidah Wulan merasa hambar karena memang makanan rumah sakit yang kurang enak. Damar meletakkan mangkuknya ke meja dan mengambil minum untuk Wulan.

"Tok tok tok "

" Ceklek!"

" Wulllaaaaaann ! " seru Anjani dan Ayu memeluk sahabatnya. Damar yang mendengar teriakan sahabat Wulan hanya bisa menutup ke dua telinganya.

" Ah kalian aku enggak bisa nafas " ucap Wulan. Anjani dan Ayu pun melepaskan pelukannya.

" Haduh lama - lama telingaku budeg nih " sahut Damar sambil mengusap kedua telinganya.

" Maaf, kak kelepasan hehehe" Anjani

" Eh Lan kamu seperti ... Kaya seperti pendekar apa yah ? "ucap Ayu bingung memikirkan kondisi Wulan dengan kepala di perban mirip dengan pendekar.

"Oh iya kamu mirip Wiro sableng hahaha" semua tertawa mendengar penuturan Ayu, tetapi tidak dengan Wulan.

" Seneng ya teman kena musibah hah " Wulan melempar jeruk dan mengenai kening Ayu.

" Hahahaha "semua terbahak melihat ekspresi Ayu, Ayu merasa senang sahabatnya kembali tersenyum riang.

"Assalamualaikum waaahh sepertinya seru sekali "ucap Latifah, Anton, serta ayah dan ibu Damar. Latifah yang masih belum menyadari Wulan yang sudah siuman, karena hanya Latifah saja yang belum mendapatkan kabar Wulan siuman. Pada saat Damar memberi kabar Anton yang menerima telepon dan saat ini Anton ingin memberikan kejutan untuk istrinya.

" Wa'alaikum salam tan " jawab Damar, Anjani, dan Ayu bersamaan.

" Ibu uuu " semua terdiam Latifah merasa dirinya dipanggil oleh suara yang sudah lama ia rindukan, dilihatnya Wulan... ternyata benar suara itu milik putrinya yang ia tunggu tunggu sejak kemarin. Suasana menjadi sendu ketika Wulan melihat area mata ibunya yang menghitam karena menjaga dirinya. Latifah memeluk Wulan, Wulan bersyukur masih banyak orang yang menyayanginya.

"Ibu, ibu pasti lelah ya nunggu Wulan... Maafin Wulan ya buk." ucap Wulan melepas pelukan ibunya dan menatap kembali wajah Latifah. Latifah hanya bisa menggelengkan kepalanya, apapun yang ia lakukan hanya untuk kesembuhan putrinya.

🌿

🌿

🌿

🌿

🌿

🌿

🌿

Jangan lupa like, komen dan vote ya...😘😘

Terpopuler

Comments

MochiChangsubie

MochiChangsubie

Emg ya si Ayu teman gk ada akhlak, temen lg sakit malah di bilang kek Wiro sableng donk wkwkwk...ngakak kan aku jdinya...😂😂😂

2021-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Lari pagi
2 2. Kuli panggul
3 3. Membeli obat
4 4. Mengobati luka
5 5. Rencana Damar
6 6. Perjodohan sejak kecil
7 7. Pesan Damar
8 8. Abang ojek
9 9. Kejahatan Anggi
10 10. Rumah rajut 1
11 11. Rumah rajut 2
12 12. Mencium Wulan
13 13. Ketahuan mencium Wulan
14 14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15 15. Penjual es krim
16 16. Kebun Cengkeh
17 17. Baju Damar sobek
18 18. Wulan kecelakaan
19 19. Wulan koma
20 20. Wulan siuman
21 21. Rencana Rafa
22 22. Pasar malam
23 23. Keberangkatan Damar 1
24 24. Keberangkatan Damar 2
25 25. Pulang ke rumah
26 26. Wulan ke kantor ayahnya
27 27. Menginap di rumah Damar 1
28 28. Menginap di rumah Damar 2
29 29. Anjani terkencing di celana
30 30. Kepergian orang tua Damar
31 31. Hari duka cita 1
32 32. Hari duka cita 2
33 33. Membuka lembaran baru
34 34. Makan siang bersama
35 35. Alex
36 36. Rendi masuk rumah sakit
37 37. Tawaran Menikah
38 38. Wulan hilang 1
39 39. Wulan Hilang 2
40 40. Rumah Rakha
41 41. Perjanjian Pranikah
42 42. Pesan Damar Melalui Radio
43 43. Mengubur Kenangan Damar
44 44. Ziarah
45 45. Pernikahan Wulan
46 46. Malam Pertama
47 47. Salah Ritual
48 48. Perhatian Wulan
49 49. Kebenaran
50 50. Terlambat pulang
51 51. Kejutan dari Dita
52 52. Kepergian Rakha
53 53. Salah Paham
54 54. Merindukan Rakha
55 55. Terobati
56 56. Kejutan
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Kembalinya Damar
59 59. Terungkap
60 60. Malam pengakuan
61 61. Hanya milikku
62 62. Menanyakan Rendi
63 63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64 64. Istri Pertama Rakha
65 65. Membuka kenangan lama
66 66. Rendi Bermimpi
67 67. Pengorbanan Rakha
68 68. Panji Dan Dita
69 69. Melunasi Hutang
70 70. Sweet Dreams
71 71. Dua Permen
72 72. Mengunjungi Panti
73 73. Dafa Panji Laksana
74 74. Menikah Dadakan
75 75. Hal Yang Tak Terduga
76 76. Penyebab
77 77. Kembalinya Anggi
78 78. Hasrat Panji
79 79. Nyi Blorong
80 80. Menjebak Anggi
81 81. Menjenguk
82 82. Rencana Pulang Kampung
83 83. Pulang Kampung
84 84. Gara-gara Rakha
85 85. Kecerobohan Rakha
86 86. Wanita Untuk Rendi
87 87. Gagal Bikin Anak
88 88. Menggoda Rakha
89 89. Perhatian Panji
90 90. Reuni Sekolah
91 91. Resepsi 1
92 92. Resepsi 2
93 93. Malam Panjang
94 94. Kepergian Laras
95 95. Burung Rakha
96 96. Rendi Mengurung Diri
97 97. Merekrut
98 98. Surat Perjanjian
99 99. Istri Itu Ratu
100 100. Cubitin
101 101. Ingin Honeymoon
102 102. Memilih tempat Honeymoon
103 103. First Kiss di Kapal
104 104. Lampion Terbang
105 105. Malam Penuh Peluh
106 106. Snorkeling di Komodo
107 107. Kembang api
108 108. Kehamilan Dita
109 109. Kesedihan Wulan
110 110. Test Pack
111 111. Kehamilan Wulan
112 112. Cek Kandungan
113 113. Pendarahan
114 114. Titik Terang Keberadaan Laras
115 115. Pengorbanan Seorang Ayah
116 116. Pesan Terakhir Rakha
117 117. Arumi Nasha Razeta
118 118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119 119. Hari Wisuda Wulan
120 120. Figur Seorang Ayah
121 Pengumuman
122 121. Happy Ending Together
123 Extra Part
124 Extra Part
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Lari pagi
2
2. Kuli panggul
3
3. Membeli obat
4
4. Mengobati luka
5
5. Rencana Damar
6
6. Perjodohan sejak kecil
7
7. Pesan Damar
8
8. Abang ojek
9
9. Kejahatan Anggi
10
10. Rumah rajut 1
11
11. Rumah rajut 2
12
12. Mencium Wulan
13
13. Ketahuan mencium Wulan
14
14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15
15. Penjual es krim
16
16. Kebun Cengkeh
17
17. Baju Damar sobek
18
18. Wulan kecelakaan
19
19. Wulan koma
20
20. Wulan siuman
21
21. Rencana Rafa
22
22. Pasar malam
23
23. Keberangkatan Damar 1
24
24. Keberangkatan Damar 2
25
25. Pulang ke rumah
26
26. Wulan ke kantor ayahnya
27
27. Menginap di rumah Damar 1
28
28. Menginap di rumah Damar 2
29
29. Anjani terkencing di celana
30
30. Kepergian orang tua Damar
31
31. Hari duka cita 1
32
32. Hari duka cita 2
33
33. Membuka lembaran baru
34
34. Makan siang bersama
35
35. Alex
36
36. Rendi masuk rumah sakit
37
37. Tawaran Menikah
38
38. Wulan hilang 1
39
39. Wulan Hilang 2
40
40. Rumah Rakha
41
41. Perjanjian Pranikah
42
42. Pesan Damar Melalui Radio
43
43. Mengubur Kenangan Damar
44
44. Ziarah
45
45. Pernikahan Wulan
46
46. Malam Pertama
47
47. Salah Ritual
48
48. Perhatian Wulan
49
49. Kebenaran
50
50. Terlambat pulang
51
51. Kejutan dari Dita
52
52. Kepergian Rakha
53
53. Salah Paham
54
54. Merindukan Rakha
55
55. Terobati
56
56. Kejutan
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Kembalinya Damar
59
59. Terungkap
60
60. Malam pengakuan
61
61. Hanya milikku
62
62. Menanyakan Rendi
63
63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64
64. Istri Pertama Rakha
65
65. Membuka kenangan lama
66
66. Rendi Bermimpi
67
67. Pengorbanan Rakha
68
68. Panji Dan Dita
69
69. Melunasi Hutang
70
70. Sweet Dreams
71
71. Dua Permen
72
72. Mengunjungi Panti
73
73. Dafa Panji Laksana
74
74. Menikah Dadakan
75
75. Hal Yang Tak Terduga
76
76. Penyebab
77
77. Kembalinya Anggi
78
78. Hasrat Panji
79
79. Nyi Blorong
80
80. Menjebak Anggi
81
81. Menjenguk
82
82. Rencana Pulang Kampung
83
83. Pulang Kampung
84
84. Gara-gara Rakha
85
85. Kecerobohan Rakha
86
86. Wanita Untuk Rendi
87
87. Gagal Bikin Anak
88
88. Menggoda Rakha
89
89. Perhatian Panji
90
90. Reuni Sekolah
91
91. Resepsi 1
92
92. Resepsi 2
93
93. Malam Panjang
94
94. Kepergian Laras
95
95. Burung Rakha
96
96. Rendi Mengurung Diri
97
97. Merekrut
98
98. Surat Perjanjian
99
99. Istri Itu Ratu
100
100. Cubitin
101
101. Ingin Honeymoon
102
102. Memilih tempat Honeymoon
103
103. First Kiss di Kapal
104
104. Lampion Terbang
105
105. Malam Penuh Peluh
106
106. Snorkeling di Komodo
107
107. Kembang api
108
108. Kehamilan Dita
109
109. Kesedihan Wulan
110
110. Test Pack
111
111. Kehamilan Wulan
112
112. Cek Kandungan
113
113. Pendarahan
114
114. Titik Terang Keberadaan Laras
115
115. Pengorbanan Seorang Ayah
116
116. Pesan Terakhir Rakha
117
117. Arumi Nasha Razeta
118
118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119
119. Hari Wisuda Wulan
120
120. Figur Seorang Ayah
121
Pengumuman
122
121. Happy Ending Together
123
Extra Part
124
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!