15. Penjual es krim

Di parkiran sekolah Damar sudah menunggu Wulan. Dari pintu gerbang sekolah Wulan sudah melihat Damar yang sedang duduk di motornya.

" Arjuna kamu udah nungguin tuh Lan " ucap Ayu

" Iri ya hehehe ... " tunjuk Wulan pada muka Ayu

" Iya deh yang punya gebetan iya enggak Yu, " Anjani

" Makannya cari cowok, bye duluan ya " sahut Wulan

" Bye sayang sampai jumpa besok hahaha " Anjani

" Gila yah "jawab Wulan. Wulan berjalan ke pos jaga parkiran yang ada di sekolahnya.

" Pak Hadi nanti motor saya menginap disini, dan akan diambil besok pulang sekolah. Nitip ya pak !" ucap Wulan tersenyum

"Baik nak " jawab Pak Hadi

"Terimakasih pak, mari " ucap Wulan ramah

" Mari ... " jawab Pak Hadi dengan tersenyum.

Di sepanjang jalan Damar mengendarai motor, tepat di sebuah taman Damar melihat seorang bapak tua yang sedang berjualan es krim menggunakan sepeda.

" Semoga jualan bapak laris " batin Damar berdoa untuk bapak tua itu.

Damar memberhentikan motornya di parkiran sebuah Swalayan. Mereka turun dari motor...

" Kamu sudah izin ibu belum dek ?" tanya Damar

" Belum mas," jawab Wulan

" Telepon Tante Latifah, biar mas yang bicara " perintah Damar. Wulan pun mengambil ponselnya dan memencet deal panggilan.

" Ini..." Wulan memberikan ponselnya yang telah terhubung

" Hallo assalamualaikum tante, ini Damar "

Damar

" Wa'alaikum salam nak, ada apa nak ?" Latifah

"Sebelumnya minta maaf tan, Damar minta izin untuk mengajak Wulan ke Swalayan sebentar" Damar

" Iya enggak apa-apa nak, pulangnya jangan terlalu sore ya " Latifah

" Baik tan, terimakasih ... assalamualaikum " Damar

" Wa'alaikum salam " Latifah.

******

" Ini hpnya, yuk masuk " ajak Damar menggandeng tangan Wulan dan menyelipkan jarinya dengan jari Wulan. Kini mereka memasuki Swalayan dan mencari toko yang mereka tuju. Toko peralatan lukis yang mereka singgahi, Damar pun mulai memilih apa yang ia butuhkan.

" Bukanya Mas Damar punya ini semua ?" tanya Wulan yang memang mengetahui hobi Damar.

"Iya punya, tapi udah enggak layak pakai dek" jawab Damar yang masih memilih

"Emangnya Mas Damar mau lukis apa di sekolahan nanti ? " tanya Wulan

" Hmmm apa yah ? mas mau lukis wajah perempuan yang selalu ada di hati mas dek " Damar

"Ohhh " jawab Wulan singkat

" Apa Mas Damar sudah punya pacar ya ?" batin Wulan bertanya penasaran.

" Sudah yuk, mas beli yang ini aja" ucap Damar menunjukkan paket lengkap untuk melukis.

Setelah membayar di kasir Damar dan Wulan berjalan ke luar toko. Damar melihat Wulan yang terus memandangi kedai es krim.

" Dek kamu mau es krim ?" tanya Damar yang tahu keinginan Wulan

" Boleh mas, rasa vanila coklat " jawab Wulan dengan senyuman

"Kalau gitu kamu tunggu di sana, mas mau antri dulu " ucap Damar menunjukkan meja bulat dan dua kursi.

" Iya " Wulan. Wulan pun duduk dan memandangi damar dari kejauhan yang sedang mengantri.

"Hmmm coba punya pacar seperti Mas Damar pasti aaahh .... Apa si Wulan menghayal nya kejauhan " batin Wulan sambil menopang dagu.

Tidak lama Damar datang membawa dua mangkuk kecil es krim di tangannya. Damar tidak langsung memberikan es krim milik Wulan ia lebih dulu menyendok dan memakan es krim Wulan baru kemudian dikasihkan ke Wulan.

" Issh mas Damar curang " kesal Wulan.

"Hehehe nyicip dikit dek " Jawab Damar santai

Mereka pun menikmati es krim masing-masing, sekilas Damar mempunyai niat jahil.

" Dek coba kamu lihat anak kecil itu lucu banget "ucap Damar mengalihkan pandangan Wulan, Wulan yang tidak menyadari pun mencari keberadaan anak kecil tersebut. Sedangkan Damar menikmati es krim milik Wulan sampai habis.

" Mana enggak ada mas" pandangan Wulan kembali dan melihat es krim miliknya telah habis.

" Mas Damar enggak ikhlas ya, beliin Wulan es krim ? " tanya Wulan dengan wajah cemberut

"Ikhlas kok nih aaaa " Damar menyuapi Wulan es krim milik Damar dengan sendok yang telah digunakan oleh Damar. Damar pun menyuapi Wulan sampai habis.

" Tapi mas, Wulan masih mau yang rasa tadi " rengek Wulan

"Dek kamu lihat itu, antriannya panjang " tunjuk Damar melihat antrian.

" Ya udah kalau gitu kita pulang aja mas " jawab Wulan dengan wajah tanpa ekspresi.

Di sepanjang jalan pulang, Wulan masih terdiam kesal karena merasa tidak puas menikmati es krim dan sifat Damar yang enggan mengantri. Tepat di sebuah taman Damar menyapu pandangan mencari bapak tua yang sejak berangkat ia pandangi tersirat rasa kasihan dalam hati Damar. Damar pun menepikan motornya.

" Kenapa berhenti mas ?" tanya Wulan

" Yuk turun, kita duduk di taman " ajak Damar. Wulan pun turun dari motor dan duduk di salah satu bangku panjang yang ada di taman.

" Pak es krimnya dua, " ucap Damar

" Silahkan pilih mau yang mana nak ? "tanya bapak tua penjual es krim.

" Yang ini saja pak " Damar mengambil dua es krim corn dan melihat dagangan bapak tua yang masih sedikit lagi.

" Dari jam berapa bapak mulai jualan ? " tanya Damar sambil mengeluarkan uang.

" Dari jam delapan nak, maaf nak ini terlalu banyak " ucap bapak tua yang menerima uang dari Damar.

" Oh engga pak, saya tambahin uangnya dan saya borong es krim bapak biar cepat pulang istirahat di rumah " ucap Damar karena merasa iba melihat perjuangan seorang ayah.

" Terimakasih nak, Alhamdulillah" ucap bapak penjual es bersyukur karena jualannya habis.

" Iya pak tapi tunggu yah nanti saya ambil, saya mau habiskan ini dulu" ucap Damar mengarah ke es krim di tangannya

" Oh iya, saya tunggu disini nak"

Di lihatnya suasana sore yang mulai ramai dan mata Wulan kini mengarah ke Damar yang kembali membawa dua es krim corn di tangannya.

" Ini dek es krimnya " tangan Damar mengulurkan es krim

"Terimakasih mas, " jawab Wulan.

" Maaf ya dek bukannya enggak mau antri buat beli es tadi, kamu lihat bapak tua itu ? " tanya Damar mengarah ke penjual es krim.

" Maksud Mas Damar, bapak tua penjual es krim ini ? " tanya Wulan

"Iya kamu benar, kalau tadi mas antri untuk beli es krim mungkin kita enggak bisa beli es krim milik bapak itu dan artinya, bapak itu enggak bisa pulang awal karena dagangannya belum habis. Seenggaknya kita membeli dagangannya walaupun kita enggak bisa membantu secara materi atau mungkin kita tidak memakan jualannya dan bisa di bagikan untuk orang lain." ucap Damar panjang lebar.

" Maafin Wulan, Wulan sempat berburuk sangka ke Mas Damar " jawab Wulan tertunduk.

" Dengerin mas dek, jangan pernah menundukkan kepala kalau kamu enggak salah " ucap Damar sambil mengangkat dagu Wulan. Mata mereka pun beradu pandang.

" Mereka adalah pejuang keluarga dek, enggak mudah untuk mereka mendapatkan rupiah. Jadi kita harus bersyukur " perkataan Damar membuat hati Wulan tersentuh, Wulan hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Mas mau kesana dulu ya dek " Damar menghampiri penjual es krim.

" Maaf menunggu lama ya pak, ini uangnya pak " ucap Damar memberikan uang

"Tidak apa-apa tapi ini uangnya terlalu banyak nak,"

" Sisanya untuk bapak" Damar

"Ini es krimnya. Terimakasih sudah membeli dagangan saya " jawab penjual es krim sambil memberikan es krim yang ada di kantong plastik sisa jualannya.

" Sama-sama pak" Damar

****

" Ayo pulang dek, ini di bawa ya buat Rendi dan Yani di rumah" ucap Damar memberikan kantong plastik yang berisi es krim dan Wulan pun menerima.

Di perjalanan pulang Wulan teringat perkataan Damar yang menyadarkan Wulan. Sering kali Wulan acuh dengan nenek-nenek yang berjualan tanpa membeli dagangan mereka. Teringat ucapan Damar bahwa mereka sulit untuk mendapatkan rupiah. Membuat hati Wulan bersedih, tanpa sadar Wulan memeluk erat Damar dan meneteskan air mata. Damar yang menyadari Wulan menangis mengusap lembut kepala Wulan.

" Huuussssttt jangan menangis, maafin mas kalau kata-kata mas menyinggung mu dek," ucap Damar. Wulan hanya membenamkan wajahnya di punggung Damar dan hanya mampu menggelengkan kepala.

Sesampainya di depan rumah Wulan, Damar memberhentikan motornya. Terlihat jelas wajah Wulan yang sendu.

" Tuh kan hidungnya merah, jangan menangis lagi dek. Mas enggak bisa lihat kamu menangis " ucap Damar sambil mengelus pipi Wulan, Wulan terpaku diam.

" Ya udah sana masuk gih, jangan lupa es krimnya taruh di lemari es. Besok berangkat bareng " ucap Damar dan hanya di angguki oleh Wulan.

Jangan lupa like, vote dan komentar ya ❤️

Terpopuler

Comments

MochiChangsubie

MochiChangsubie

hai thor aku dtg lagii...selalu setia bawa like n baca ceritamu yuhuu...😍

2021-01-10

1

MochiChangsubie

MochiChangsubie

Damar hatinya baik bgt, tukang es krim aja diperhatiin smpai segitunya apalagi..ehemm..☺, beruntung dah yg jd istrinya nanti

2021-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Lari pagi
2 2. Kuli panggul
3 3. Membeli obat
4 4. Mengobati luka
5 5. Rencana Damar
6 6. Perjodohan sejak kecil
7 7. Pesan Damar
8 8. Abang ojek
9 9. Kejahatan Anggi
10 10. Rumah rajut 1
11 11. Rumah rajut 2
12 12. Mencium Wulan
13 13. Ketahuan mencium Wulan
14 14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15 15. Penjual es krim
16 16. Kebun Cengkeh
17 17. Baju Damar sobek
18 18. Wulan kecelakaan
19 19. Wulan koma
20 20. Wulan siuman
21 21. Rencana Rafa
22 22. Pasar malam
23 23. Keberangkatan Damar 1
24 24. Keberangkatan Damar 2
25 25. Pulang ke rumah
26 26. Wulan ke kantor ayahnya
27 27. Menginap di rumah Damar 1
28 28. Menginap di rumah Damar 2
29 29. Anjani terkencing di celana
30 30. Kepergian orang tua Damar
31 31. Hari duka cita 1
32 32. Hari duka cita 2
33 33. Membuka lembaran baru
34 34. Makan siang bersama
35 35. Alex
36 36. Rendi masuk rumah sakit
37 37. Tawaran Menikah
38 38. Wulan hilang 1
39 39. Wulan Hilang 2
40 40. Rumah Rakha
41 41. Perjanjian Pranikah
42 42. Pesan Damar Melalui Radio
43 43. Mengubur Kenangan Damar
44 44. Ziarah
45 45. Pernikahan Wulan
46 46. Malam Pertama
47 47. Salah Ritual
48 48. Perhatian Wulan
49 49. Kebenaran
50 50. Terlambat pulang
51 51. Kejutan dari Dita
52 52. Kepergian Rakha
53 53. Salah Paham
54 54. Merindukan Rakha
55 55. Terobati
56 56. Kejutan
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Kembalinya Damar
59 59. Terungkap
60 60. Malam pengakuan
61 61. Hanya milikku
62 62. Menanyakan Rendi
63 63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64 64. Istri Pertama Rakha
65 65. Membuka kenangan lama
66 66. Rendi Bermimpi
67 67. Pengorbanan Rakha
68 68. Panji Dan Dita
69 69. Melunasi Hutang
70 70. Sweet Dreams
71 71. Dua Permen
72 72. Mengunjungi Panti
73 73. Dafa Panji Laksana
74 74. Menikah Dadakan
75 75. Hal Yang Tak Terduga
76 76. Penyebab
77 77. Kembalinya Anggi
78 78. Hasrat Panji
79 79. Nyi Blorong
80 80. Menjebak Anggi
81 81. Menjenguk
82 82. Rencana Pulang Kampung
83 83. Pulang Kampung
84 84. Gara-gara Rakha
85 85. Kecerobohan Rakha
86 86. Wanita Untuk Rendi
87 87. Gagal Bikin Anak
88 88. Menggoda Rakha
89 89. Perhatian Panji
90 90. Reuni Sekolah
91 91. Resepsi 1
92 92. Resepsi 2
93 93. Malam Panjang
94 94. Kepergian Laras
95 95. Burung Rakha
96 96. Rendi Mengurung Diri
97 97. Merekrut
98 98. Surat Perjanjian
99 99. Istri Itu Ratu
100 100. Cubitin
101 101. Ingin Honeymoon
102 102. Memilih tempat Honeymoon
103 103. First Kiss di Kapal
104 104. Lampion Terbang
105 105. Malam Penuh Peluh
106 106. Snorkeling di Komodo
107 107. Kembang api
108 108. Kehamilan Dita
109 109. Kesedihan Wulan
110 110. Test Pack
111 111. Kehamilan Wulan
112 112. Cek Kandungan
113 113. Pendarahan
114 114. Titik Terang Keberadaan Laras
115 115. Pengorbanan Seorang Ayah
116 116. Pesan Terakhir Rakha
117 117. Arumi Nasha Razeta
118 118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119 119. Hari Wisuda Wulan
120 120. Figur Seorang Ayah
121 Pengumuman
122 121. Happy Ending Together
123 Extra Part
124 Extra Part
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Lari pagi
2
2. Kuli panggul
3
3. Membeli obat
4
4. Mengobati luka
5
5. Rencana Damar
6
6. Perjodohan sejak kecil
7
7. Pesan Damar
8
8. Abang ojek
9
9. Kejahatan Anggi
10
10. Rumah rajut 1
11
11. Rumah rajut 2
12
12. Mencium Wulan
13
13. Ketahuan mencium Wulan
14
14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15
15. Penjual es krim
16
16. Kebun Cengkeh
17
17. Baju Damar sobek
18
18. Wulan kecelakaan
19
19. Wulan koma
20
20. Wulan siuman
21
21. Rencana Rafa
22
22. Pasar malam
23
23. Keberangkatan Damar 1
24
24. Keberangkatan Damar 2
25
25. Pulang ke rumah
26
26. Wulan ke kantor ayahnya
27
27. Menginap di rumah Damar 1
28
28. Menginap di rumah Damar 2
29
29. Anjani terkencing di celana
30
30. Kepergian orang tua Damar
31
31. Hari duka cita 1
32
32. Hari duka cita 2
33
33. Membuka lembaran baru
34
34. Makan siang bersama
35
35. Alex
36
36. Rendi masuk rumah sakit
37
37. Tawaran Menikah
38
38. Wulan hilang 1
39
39. Wulan Hilang 2
40
40. Rumah Rakha
41
41. Perjanjian Pranikah
42
42. Pesan Damar Melalui Radio
43
43. Mengubur Kenangan Damar
44
44. Ziarah
45
45. Pernikahan Wulan
46
46. Malam Pertama
47
47. Salah Ritual
48
48. Perhatian Wulan
49
49. Kebenaran
50
50. Terlambat pulang
51
51. Kejutan dari Dita
52
52. Kepergian Rakha
53
53. Salah Paham
54
54. Merindukan Rakha
55
55. Terobati
56
56. Kejutan
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Kembalinya Damar
59
59. Terungkap
60
60. Malam pengakuan
61
61. Hanya milikku
62
62. Menanyakan Rendi
63
63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64
64. Istri Pertama Rakha
65
65. Membuka kenangan lama
66
66. Rendi Bermimpi
67
67. Pengorbanan Rakha
68
68. Panji Dan Dita
69
69. Melunasi Hutang
70
70. Sweet Dreams
71
71. Dua Permen
72
72. Mengunjungi Panti
73
73. Dafa Panji Laksana
74
74. Menikah Dadakan
75
75. Hal Yang Tak Terduga
76
76. Penyebab
77
77. Kembalinya Anggi
78
78. Hasrat Panji
79
79. Nyi Blorong
80
80. Menjebak Anggi
81
81. Menjenguk
82
82. Rencana Pulang Kampung
83
83. Pulang Kampung
84
84. Gara-gara Rakha
85
85. Kecerobohan Rakha
86
86. Wanita Untuk Rendi
87
87. Gagal Bikin Anak
88
88. Menggoda Rakha
89
89. Perhatian Panji
90
90. Reuni Sekolah
91
91. Resepsi 1
92
92. Resepsi 2
93
93. Malam Panjang
94
94. Kepergian Laras
95
95. Burung Rakha
96
96. Rendi Mengurung Diri
97
97. Merekrut
98
98. Surat Perjanjian
99
99. Istri Itu Ratu
100
100. Cubitin
101
101. Ingin Honeymoon
102
102. Memilih tempat Honeymoon
103
103. First Kiss di Kapal
104
104. Lampion Terbang
105
105. Malam Penuh Peluh
106
106. Snorkeling di Komodo
107
107. Kembang api
108
108. Kehamilan Dita
109
109. Kesedihan Wulan
110
110. Test Pack
111
111. Kehamilan Wulan
112
112. Cek Kandungan
113
113. Pendarahan
114
114. Titik Terang Keberadaan Laras
115
115. Pengorbanan Seorang Ayah
116
116. Pesan Terakhir Rakha
117
117. Arumi Nasha Razeta
118
118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119
119. Hari Wisuda Wulan
120
120. Figur Seorang Ayah
121
Pengumuman
122
121. Happy Ending Together
123
Extra Part
124
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!