2. Kuli panggul

Di warung

" Assalamualaikum bi " Damar

" Wa'alaikum salam, eh ada Mas Damar, sendiri aja mas ?" tanya Bi Lastri

" Enggak bi, sama Wulan " jawab Damar

" Lah mana mba Wulan nya, kok gak ada ? Bu Lastri

" Tadi di belakang saya, kok enggak ada ya. Tunggu sebentar ya bi" pamit Damar yang berniat mencari keberadaan Wulan. Ketika Damar hendak keluar dari warung, Wulan sudah sampai di depan pintu. Tentunya dengan jalan tertatih karena luka di kaki dan tangan terasa perih, sontak membuat Damar kaget.

" Dek ! kamu kenapa bisa seperti ini ? " cemas Damar sambil memapah Wulan untuk duduk. Bi Lastri yang melihat langganannya terluka langsung mengambil kotak P3K .

" Enggak papa kok mas ini tadi Wulan pas mau ngejar mas Damar, Wulan tersandung batu " kilah Wulan

" Tapi lengan kamu juga terluka dek ! kamu kok bisa ceroboh gini dek ! " cerocos Damar

" Sudah - sudah mas, kasian Mba Wulan nya Sudah sakit kena omel pula. Ini obati saja lukanya mba Wulan takut infeksi " pungkas Bi Lastri sambil menyodorkan kotak P3K.

" Terimakasih bi.." ucap Damar dan Wulan bersamaan. Bi Lastri hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum.

" Sakit enggak ?" tanya Damar menatap Wulan, Wulan hanya merespon dengan menggelengkan kepalanya.

" Kalau sakit bilang ya " ucap Damar sambil meniup luka Wulan.

Lima menit berlalu, selesai sudah Damar membersihkan luka baret di tangan dan kaki putih bersih milik Wulan.

" Ya ampun mas sampai lupa dek, ini di minum " ucap Damar berjalan mendekati lemari es dan mengambilkan air mineral untuk Wulan.

"Gara - gara Wulan Mas Damar jadi lupa ya " Wulan

"Enggak papa asal jangan pikun akut saja, sayang.." bisik Damar dengan suara pelan.

"Apaan sih, ada - ada saja Mas Damar " Wulan dengan wajah yang cantik merah merona di pipi.

" Sudah yuk pulang takut di cariin tante" Damar.

Damar pun merogoh kantong saku celana, mengeluarkan selembar uang kertas warna biru.

" Ini bi, Enggak usah kembalian. Sisanya untuk bibi saja " ucap Damar sambil menyodorkan uang.

" Terimakasih Mas Damar, bibi jadi terharu setiap melihat Mas Damar bibi jadi ingat anak bibi" ucap Bi Lastri

( Sudah satu tahun Bi Lastri wanita paruh baya hidup sebatang kara. Kecelakaan yang menimpa anak dan suaminya menjadikan ia bekerja keras untuk mencukupi kehidupannya dengan jualan kopi, nasi uduk dan gorengan di warung )

" Tidak usah sedih bi yang lalu biarlah berlalu, kan masih ada Damar. Doain Damar ya bi biar sukses." Damar

" Aamiin, " jawab Bi Lastri dan Wulan dengan senyum yang mengembang dari wajah mereka.

" Dan semoga semoga kalian bisa hidup bersama, Mba Wulan dan Mas Damar cocok. Lekas sembuh ya mba Wulan .... " Bi Lastri

" Aamiin bi, jika Allah menghendaki " jawab Damar dengan senyum manisnya.

" Aamiin ya Allah semoga kita tetap bersama mas " batin Wulan dengan penuh harap dan tersenyum

Awal melihat Wulan terluka dan jalan tertatih membuat Damar meras iba, seketika Damar berjongkok di depan kursi Wulan. Wulan yang mendapat perlakuan tersebut membuatnya bingung.

" Mas Damar mau ngapain ?" Wulan

"Ayo mas Damar gendong saja dek, hitung-hitung olah raga " Damar

" Cie ternyata Mas Damar selain ganteng bisa perhatian juga ya " goda Bi Lastri

Wulan yang mendapat perlakuan pun tersipu malu.

" Bibi bisa saja" Damar

" Kita pamit pulang dulu ya bi, terimakasih obatnya, assalamualaikum " pamit Wulan yang sudah ada di punggung Damar.

" Sama - sama Mba Wulan... wa'alaikum salam " Bi Lastri

Jarak warung Bi Lastri tidak terlalu jauh dengan rumah Wulan dan Damar.

Di pertengahan jalan....

" Mas ... Wulan berat mas, turunin saja ya " pinta Wulan

" Mas masih kuat kok dek, gendong sampai Monas. Mas juga masih mampu" ucap Damar sambil menengok Wulan ke belakang.

Tidak di pungkiri badan kekar Damar dapat membawa badan Wulan yang ramping dengan mudah.

" Izinkan hamba mu bersanding dengan-Nya di kelak nanti ya Allah" batin Damar

"Terimakasih mas buat semuanya" ucap Wulan yang hanya di angguki oleh Damar.

" Assalamualaikum bu ! " salam Wulan sambil mengetuk pintu rumah, tentu dengan posisi yang masih di gendong oleh Damar.

"Wa'alaikum salam .... sebentar nak " sahut Ibu Wulan yang terdengar dari dalam rumah.

Ketika pintu terbuka....

" Loh kenapa kaki dan lengan kamu nak, ? tanya Ibu Wulan.

" Tadi Wulan jatuh bu " jawab Wulan, sedangkan Damar mendudukkan Wulan di sofa ruang tamu. Tanpa di sengaja Damar menggerakkan badan ke kanan dan ke kiri karena lelah 🤭

"Kamu sudah besar masih saja terjatuh nak, sebentar ya ibu ambil minum dulu. Kasian kuli panggulnya gendong kamu pasti capek." goda Ibu Wulan sambil tersenyum.

" Eh enggak papa kok tante, kamu emang berat dek " canda Damar dengan senyum manisnya.

" Iiihhh tuh kan mas Damar sama ibu sama saja. Emang Wulan gendut banget apa !"

jawab Wulan dengan wajah cemberut

" Engga kok kamu cantik dek " puji Damar dengan berbisik ke Wulan.

Wulan yang mendengar perkataan Damar hatinya berbunga-bunga. Pipinyanya jelas tersipu malu seperti buah tomat. Tidak lama kemudian ibu Wulan datang membawa nampan.

" Diminum dulu nak Damar, maaf ya merepotkan dan terimakasih sudah jadi kuli panggulnya Wulan " goda Ibu Wulan sambil meletakan jus ke meja dan duduk di sebelah Wulan

" Ibuuu...emang Wulan beras " timpal Wulan

" Hehehe engga papa bu, Damar siap jadi kuli panggulnya Wulan " ucap Damar seketika Wulan memukul pelan tangan Damar

" Mas sudah ya dari tadi godain Wulan terus" Wulan.

Setelah meneguk minuman yang telah disuguhi, Damar pun berpamitan untuk pulang ke rumah.

"Tante Damar pamit pulang dulu ya... " pamit Damar

" Terimakasih Nak Damar, maaf merepotkan ya... " ibu Wulan

" Engga apa-apa tante, Damar senang bisa bantu Wulan. Assalamualaikum tan " salam Damar sambil mencium tangan ibu Wulan.

"Wa'alaikum salam " ucap ibu Wulan dan Wulan

Setelah Damar pulang, ibu Wulan dan Wulan pun masuk ke dalam rumah. Setelah membersihkan diri dan sarapan, Wulan membatu ibunya memasak untuk para pekerja di perkebunan.

" Ibu apa ayah sudah berangkat ? tanya Wulan menghampiri ibunya.

"Sudah nak, tadi pagi bareng sama adik " ibu Wulan

( Adik Wulan bernama Rendi, dia masih duduk di bangku kelas 1 SMP )

" Kok tumben ayah berangkat pagi bu ? " tanya Wulan

"Iya nak hari ini sudah musim panen cengkeh" Ibu Wulan

" Oh, Alhamdulillah ya bu semoga hasil panennya melimpah " Wulan

"Aamiin .... " Ibu Wulan

" Wulan bantu ibu masak ya, biar Wulan jago masak. " Wulan

" Sudah Wulan perhatikan ibu dulu, besok baru Wulan praktekkan. " ibu Wulan

"Siap ibu ku tersayang !!! hehehe " ucap Wulan tersenyum dengan memberi hormat kepada ibunya. Ibu Wulan hanya menggelengkan kepalanya

"Duh anak ibu yang cantik, sini duduk bantu siapin tempat buat lauk pauknya " Ibu Wulan

Wulan memang dijuluki sebagai kembang desa dan si cantik tanpa pensil alis. Paras yang cantik, kulit putih, hidung mancung, bulu mata lentik, alis tebal dan tentunya sikap sopan santun yang membuatnya banyak di sukai para kaum Adam. Setelah selesai membantu ibunya Wulan pun masuk ke dalam kamar merebahkan tubuhnya di kasur sedangkan ibunya pergi ke perkebunan mengantarkan makan siang.

Pukul 11.00 di kamar Wulan

" Heeeemmm, ganteng sih tapi aku gak rela kamu di bagi - bagi " mengingat kejadian pagi Wulan membuang nafas kasarnya. Wulan memandangi dan meraba foto Damar yang berada di ponsel milik Wulan.

"Pagi ini aku harus ucap syukur Alhamdulillah bisa joging bersama mas Damar atau ucap innalilahi karena aku terjatuh ya ..." batin Wulan tersenyum sambil mengingat perhatian yang diberikan oleh Damar. Tidak terasa Wulan pun terlelap dalam tidurnya dengan posisi menggenggam ponsel miliknya.

Jangan lupa like yah ....

Dan tolong beri kritik serta saran untuk memperbaiki kesalahan penulis 😘😘😘

Terimakasih ^°^

Terpopuler

Comments

Genik_A.A

Genik_A.A

semangat berkarya kak

2021-03-02

1

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

q hadir thor. .

2021-02-07

1

SShetyaw_

SShetyaw_

Wulan dan Damar bikin keinget masa kecil😪😪
Bikin baper tu dua mahluk🤣🤣

2021-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Lari pagi
2 2. Kuli panggul
3 3. Membeli obat
4 4. Mengobati luka
5 5. Rencana Damar
6 6. Perjodohan sejak kecil
7 7. Pesan Damar
8 8. Abang ojek
9 9. Kejahatan Anggi
10 10. Rumah rajut 1
11 11. Rumah rajut 2
12 12. Mencium Wulan
13 13. Ketahuan mencium Wulan
14 14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15 15. Penjual es krim
16 16. Kebun Cengkeh
17 17. Baju Damar sobek
18 18. Wulan kecelakaan
19 19. Wulan koma
20 20. Wulan siuman
21 21. Rencana Rafa
22 22. Pasar malam
23 23. Keberangkatan Damar 1
24 24. Keberangkatan Damar 2
25 25. Pulang ke rumah
26 26. Wulan ke kantor ayahnya
27 27. Menginap di rumah Damar 1
28 28. Menginap di rumah Damar 2
29 29. Anjani terkencing di celana
30 30. Kepergian orang tua Damar
31 31. Hari duka cita 1
32 32. Hari duka cita 2
33 33. Membuka lembaran baru
34 34. Makan siang bersama
35 35. Alex
36 36. Rendi masuk rumah sakit
37 37. Tawaran Menikah
38 38. Wulan hilang 1
39 39. Wulan Hilang 2
40 40. Rumah Rakha
41 41. Perjanjian Pranikah
42 42. Pesan Damar Melalui Radio
43 43. Mengubur Kenangan Damar
44 44. Ziarah
45 45. Pernikahan Wulan
46 46. Malam Pertama
47 47. Salah Ritual
48 48. Perhatian Wulan
49 49. Kebenaran
50 50. Terlambat pulang
51 51. Kejutan dari Dita
52 52. Kepergian Rakha
53 53. Salah Paham
54 54. Merindukan Rakha
55 55. Terobati
56 56. Kejutan
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Kembalinya Damar
59 59. Terungkap
60 60. Malam pengakuan
61 61. Hanya milikku
62 62. Menanyakan Rendi
63 63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64 64. Istri Pertama Rakha
65 65. Membuka kenangan lama
66 66. Rendi Bermimpi
67 67. Pengorbanan Rakha
68 68. Panji Dan Dita
69 69. Melunasi Hutang
70 70. Sweet Dreams
71 71. Dua Permen
72 72. Mengunjungi Panti
73 73. Dafa Panji Laksana
74 74. Menikah Dadakan
75 75. Hal Yang Tak Terduga
76 76. Penyebab
77 77. Kembalinya Anggi
78 78. Hasrat Panji
79 79. Nyi Blorong
80 80. Menjebak Anggi
81 81. Menjenguk
82 82. Rencana Pulang Kampung
83 83. Pulang Kampung
84 84. Gara-gara Rakha
85 85. Kecerobohan Rakha
86 86. Wanita Untuk Rendi
87 87. Gagal Bikin Anak
88 88. Menggoda Rakha
89 89. Perhatian Panji
90 90. Reuni Sekolah
91 91. Resepsi 1
92 92. Resepsi 2
93 93. Malam Panjang
94 94. Kepergian Laras
95 95. Burung Rakha
96 96. Rendi Mengurung Diri
97 97. Merekrut
98 98. Surat Perjanjian
99 99. Istri Itu Ratu
100 100. Cubitin
101 101. Ingin Honeymoon
102 102. Memilih tempat Honeymoon
103 103. First Kiss di Kapal
104 104. Lampion Terbang
105 105. Malam Penuh Peluh
106 106. Snorkeling di Komodo
107 107. Kembang api
108 108. Kehamilan Dita
109 109. Kesedihan Wulan
110 110. Test Pack
111 111. Kehamilan Wulan
112 112. Cek Kandungan
113 113. Pendarahan
114 114. Titik Terang Keberadaan Laras
115 115. Pengorbanan Seorang Ayah
116 116. Pesan Terakhir Rakha
117 117. Arumi Nasha Razeta
118 118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119 119. Hari Wisuda Wulan
120 120. Figur Seorang Ayah
121 Pengumuman
122 121. Happy Ending Together
123 Extra Part
124 Extra Part
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Lari pagi
2
2. Kuli panggul
3
3. Membeli obat
4
4. Mengobati luka
5
5. Rencana Damar
6
6. Perjodohan sejak kecil
7
7. Pesan Damar
8
8. Abang ojek
9
9. Kejahatan Anggi
10
10. Rumah rajut 1
11
11. Rumah rajut 2
12
12. Mencium Wulan
13
13. Ketahuan mencium Wulan
14
14. Terungkapnya kejahatan Anggi
15
15. Penjual es krim
16
16. Kebun Cengkeh
17
17. Baju Damar sobek
18
18. Wulan kecelakaan
19
19. Wulan koma
20
20. Wulan siuman
21
21. Rencana Rafa
22
22. Pasar malam
23
23. Keberangkatan Damar 1
24
24. Keberangkatan Damar 2
25
25. Pulang ke rumah
26
26. Wulan ke kantor ayahnya
27
27. Menginap di rumah Damar 1
28
28. Menginap di rumah Damar 2
29
29. Anjani terkencing di celana
30
30. Kepergian orang tua Damar
31
31. Hari duka cita 1
32
32. Hari duka cita 2
33
33. Membuka lembaran baru
34
34. Makan siang bersama
35
35. Alex
36
36. Rendi masuk rumah sakit
37
37. Tawaran Menikah
38
38. Wulan hilang 1
39
39. Wulan Hilang 2
40
40. Rumah Rakha
41
41. Perjanjian Pranikah
42
42. Pesan Damar Melalui Radio
43
43. Mengubur Kenangan Damar
44
44. Ziarah
45
45. Pernikahan Wulan
46
46. Malam Pertama
47
47. Salah Ritual
48
48. Perhatian Wulan
49
49. Kebenaran
50
50. Terlambat pulang
51
51. Kejutan dari Dita
52
52. Kepergian Rakha
53
53. Salah Paham
54
54. Merindukan Rakha
55
55. Terobati
56
56. Kejutan
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Kembalinya Damar
59
59. Terungkap
60
60. Malam pengakuan
61
61. Hanya milikku
62
62. Menanyakan Rendi
63
63. Kedatangan Rendi, Laras dan Desi
64
64. Istri Pertama Rakha
65
65. Membuka kenangan lama
66
66. Rendi Bermimpi
67
67. Pengorbanan Rakha
68
68. Panji Dan Dita
69
69. Melunasi Hutang
70
70. Sweet Dreams
71
71. Dua Permen
72
72. Mengunjungi Panti
73
73. Dafa Panji Laksana
74
74. Menikah Dadakan
75
75. Hal Yang Tak Terduga
76
76. Penyebab
77
77. Kembalinya Anggi
78
78. Hasrat Panji
79
79. Nyi Blorong
80
80. Menjebak Anggi
81
81. Menjenguk
82
82. Rencana Pulang Kampung
83
83. Pulang Kampung
84
84. Gara-gara Rakha
85
85. Kecerobohan Rakha
86
86. Wanita Untuk Rendi
87
87. Gagal Bikin Anak
88
88. Menggoda Rakha
89
89. Perhatian Panji
90
90. Reuni Sekolah
91
91. Resepsi 1
92
92. Resepsi 2
93
93. Malam Panjang
94
94. Kepergian Laras
95
95. Burung Rakha
96
96. Rendi Mengurung Diri
97
97. Merekrut
98
98. Surat Perjanjian
99
99. Istri Itu Ratu
100
100. Cubitin
101
101. Ingin Honeymoon
102
102. Memilih tempat Honeymoon
103
103. First Kiss di Kapal
104
104. Lampion Terbang
105
105. Malam Penuh Peluh
106
106. Snorkeling di Komodo
107
107. Kembang api
108
108. Kehamilan Dita
109
109. Kesedihan Wulan
110
110. Test Pack
111
111. Kehamilan Wulan
112
112. Cek Kandungan
113
113. Pendarahan
114
114. Titik Terang Keberadaan Laras
115
115. Pengorbanan Seorang Ayah
116
116. Pesan Terakhir Rakha
117
117. Arumi Nasha Razeta
118
118. Hari - Hari Tanpa Rakha
119
119. Hari Wisuda Wulan
120
120. Figur Seorang Ayah
121
Pengumuman
122
121. Happy Ending Together
123
Extra Part
124
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!