Menjenguk vira

Bram masuk kedalam kamar Vira. Vira tertidur lelap dan nancy sedang duduk menungguinya.

"Sore tuan muda" ucap nancy menunduk hormat.

"Apakah ada yang datang kesini menengok Vira bi?" tanya nya.

"Tidak ada tuan muda. Memangnya siapa yang mau datang menjenguk non Vira?" tanya Nancy bingung.

"tidak ada. Tadi pengawal mengatakan jika ada dua orang anak yang mencari Vira ke rumah. Aku pikir dia akan datang kesini." ucap Bram.

"Mana mungkin mereka tahu jika non Vira ada disini. Lagipula tidak sembarangan orang yang bisa masuk ke ruangan. ini tuan. Anda tenang saja." jawab Nancy.

Benar yang dia ucapkan, mengapa aku tidak berpikir sampai kesana ya,mereka takkan pernah tahu jika yome dirawat disini, dan bodohnya aku datang kesini tergopoh gopoh dan panik.

Kenapa aku jadi bodoh begini? pikir Bram.

"Tuan muda." panggil Nancy, karena dia lihatnya Bram diam.

Bram tersadar dan salah tingkah. "Aku akan menemui dokter, ingat jangan sampai siapapun masuk ke ruangan ini." ucap Bram.

Setelah itu dia berjalan keluar ruangan. Menutup pintu dan menuju lift.

Ken dan Cici keluar dari persembunyian mereka setelah Bram masuk ke dalam lift.

"Sore Bik!" sapa Ken dan Cici.

Nancy terkejut melihat dua anak yang berdiri di depan pintu kamar Vira. Dilihat dari pakaian nya, mereka adalah teman sekolah Vira.

"Sore," jawab Nancy. Wajahnya masih terlihat bingung, haruskah aku mengusirnya atau aku biarkan saja mereka.

"Boleh kami masuk Bik, aku Ken dan ini Cici. Kami adalah teman sekelas Vira." ucap Ken memperkenalkan diri.

"Oh ya, silahkan masuk." jawab nancy akhirnya.

"Vira sakit apa bi?" tanya Cici saat sudah duduk di hadapan Vira.

Mendengar ada suara berisik, Vira terbangun dan perlahan membuka matanya.

Alangkah terkejutnya dirinya saat tahu yang datang adalah Ken dan Cici.

"Bagaimana kalian bisa tahu aku ada disini?" tanya Vira dengan ekspresi bingung.

"Tenanglah Om Bram sudah keluar, Aku dan Ken mengikuti om Bram. Awalnya kami hanya ingin menanyakan kabarmu, mengapa kau tidak masuk sekolah, tapi ternyata om Bram malah membawa kami menemuimu. Bagaimana keadaan mu Vira?" tanya Cici.

"Seperti yang kau lihat." ucap Vira pelan.

Vira bangkit dan berusaha duduk.

"Boleh aku tahu apa sebenernya yang terjadi, dan bagaimana hubunganmu dengan om Bram?" tanya Cici penasaran.

"Aku rasa ada rahasia yang tidak aku ekathui mengenai hubungan kalian, buktinya kau tak pernah mengijinkan ku datang ke rumahmu padahal.kita sahabat." ucap Cici.

"Maafkan aku, Tapi!!!"

"Tapi apa, kau Tidka menganggap aku teman???" ucapnya lagi.

Vira sudah menangis. "Kau mau tahu yang sebenarnya?" tanya Vira. Dada sesak mungkin akan lebih baik jika dia menceritakan nya, mungkin sesaak dan kesedihannya berkurang.

Vira kemudian menceritakan awal pertemuan nya dengan Bram, dan perlakuan bram selama ini dengannya. Cici ikut menangis mendengarnya.

"Aku akan melaporkannya ke polisi." tiba tiba Ken berucap. Ken sangat sedih dan prihatin mendengar semua kesedihan dan penderitaan Vira.

"Jangan kak Ken, aku mohon." ucapnya sedih dan masih menangis.

"Paman Bram adalah saudara ku satu satunya, jika dia di penjara, kepada siapa lagi aku bersandar..Aku tidak apa apa, aku yakin suatu hari nanti paman akan menyayangimu ku." ucap Vira.

"Tapi ini sudah keterlaluan Vira, ini Tidka bisa di biarkan. Danu hampir saja membunuhmu, apa kau sadar itu." ucap Ken penuh emosi.

"Aku mohon kak!" ucap Vira sedih.

"Atau kau pergi saja yang jauh dan tinggalkan dia. Aku akan membantumu, bagaimana?" tanya Ken.

Vira masih diam, dan Ken tahu arti dari diamnya vira.

"Dengar Vira kau harus berpikiran real, selama ini kau sudah tinggal dengannya selama delapan tahun, dan itu bukan waktu yang singkat, namun dia tetap membencimu, itu artinya dia benar-benar tidak menganggap dirimu sebagai bagian dari keluarganya. Dia hanya membencimu

. Aku janji, aku akan membebaskan mu dari penjara ini. Hidup ini indah Vira, dan hidup mu masih panjang. Jangan sia sia kan dengan mengharapkan dirinya.Karena itu akan sia sia dan kau nanti akan menyesalinya. Akan aku tunjukkan kehidupan yang sesungguhnya kepadamu. Dunia luar yang indah dan menyenangkan." ucap Ken.

"Untuk sementara kau bertahan lah, hingga sekolahmu selesai, setelah itu aku akan membawa mu pergi jauh, hingga om Bram tidak bisa menemukan mu lagi."

Vira menatap nancy, dia takut nancy akan melaporkan kepada Bram. Namun ternyata nancy tersenyum dan mengangguk.

"Tapi Ken, nanti kau akan terkena masalah dengan om Bram, karena menolong ku. Aku tidak mau merepotkan mu" ucap Vira

"Aku tidak merasa di repotkan, aku menyayangimu, tulus. Percayalah padaku, Vira. Kau berhak untuk bahagia." ucap Ken kembali meyakinkan Vira.

"Aku setuju," jawab Vira.

Cici merasa sangat senang dan memeluk sahabatnya Vira, Bersamaan dengan terbukanya pintu dan Bram masuk kedalam.

Bram terkejut mendapati dua anak sekolah yang menjenguk yome.

Darimana mereka bisa tahu jika Vira di rawat disini. Apa yang mereka bicarakan. Dan ini, bukan kah ini anak kecil yang memegang tangan yome waktu itu. Sial, ternyata dia nekad, aku harus mengusirnya dari kehidupan yome sebelum dia bertingkah terlalu jauh. bathin Bram.

"Siapa kalian, dan siapa yang mengijinkan kalian masuk?" bentak Bram.

"Aku teman sekolahnya Vira om," ucap Cici ramah.

"Halo om Bram, masih ingat aku kan!" sapa Ken ramah.

"Ada apa kalian kesini? Vira harus istirahat." ucap Bram marah.

"Aku kesini melihat calon istri ku, Om. Bolehkan?" ucap Ken.

Bram mengepalkan tangannya kesal mendengar ucapan Ken. Wajahnya sudah merah menahan emosi.

Calon istri katanya, kau bermimpi nak, aku takkan akan melepaskan Vira begitu saja.

"Vira butuh istirahat, sekarang kalian pulang lah." ucap Bram ketus.

"Vira, aku pulang dulu, ya . Semoga cepat sembuh." ucap Cici mencium pipi Vira.

"Kakak pulang dulu ya, ingat jaga kesehatan mu." ucap Ken mengusap lembut kepala Vira.

Semua itu tak lepas dari pengawasan Bram. Dan saat Ken mengusap kepala Vira di balas dengan senyum manis Vira, hati Bram semakin kesal dan marah. Karena Vira tidak pernah tersenyum semanis itu padanya. Yang ada Vira hanya memandang takut dan tersenyum paksa. Sangat berbeda dengan tatapannya pada Ken.

"Aku sudah menemui dokter dan malam ini kita akan pulang ke rumah." ucap Ken.

"Nancy bereskan semua barang barang yome. Dan kau yome, istirahat. Aku tidak mau kau jatuh sakit lagi. Merepotkan ku saja." ucap Bram ketus.

Bram duduk di sofa dan menyandarkan tubuhnya.

"Nancy, bisa belikan makanan untukku." ucap Bram.

"Baik, tuan." jawab nancy.

Kemudian dia keluar kamar Vira, kini tinggallah Vira dan Bram berdua.

Apa yang akan di lakukan Bram kepada Vira????

Tunggu di episode selanjutnya.

Dukung penulis dengan like, vote dan koin seikhlas ya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

i hope yome well soon

2023-03-23

0

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

sdh vira tinggal kan aja tuh bram

2022-03-05

0

🌷Tuti komalasari🌷

🌷Tuti komalasari🌷

hahaha...Bram cemburu sama Ken anak ABG...😅😅😅

2021-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Kesal
2 Tugas Vira
3 Visual
4 Kecelakaan
5 Rumah baru
6 Sekolah
7 Andin
8 Insiden
9 Kesalahan vira
10 Ke makam
11 Amarah Bram
12 Gelisah
13 Bersalah
14 Masuk rumah sakit
15 Bimbang
16 Mencari Vira
17 Menjenguk vira
18 Kenyataan terungkap
19 Pernikahan
20 Bimbang
21 Ke Bali
22 Kiss
23 Dinner
24 Kesal
25 Menyuapi vira
26 Panas
27 Pulang
28 Perhatian
29 Sekamar
30 Usaha Ken
31 Perhatian
32 Mulai ada rasa
33 Manis
34 Yakin
35 Kencan Pertama
36 Gagal
37 Pacaran
38 Sarapan spesial
39 Ketemu Andin
40 Dia istriku
41 Ke Pantai
42 Wisuda
43 Pergi
44 Tempat baru
45 Penyesalan
46 Pekerjaan Baru
47 Ulangtahun Bagas
48 Dia Putriku
49 Miss You
50 Mengejar vira
51 Aku Menemukan Mu
52 Cobaan
53 Ketakutan Bagas
54 Pengakuan
55 Awal hubungan baru.
56 Saling memahami
57 Menemui Bagas
58 Bendera perang
59 Rumah eyang.
60 Pengakuan
61 Bertemu Mertua
62 Terbongkar
63 Rencana Fitria
64 Bahagia
65 Es krim
66 Makan siang
67 Kembali ke jakarta
68 Memasak makan malam
69 Pengganggu
70 Fitting baju
71 Penculikan
72 Kesedihan Bram.
73 Titik Terang
74 Penjelasan Fitria
75 Penyerangan
76 Tertembak
77 Selamat
78 Menjenguk Bagas
79 Jujur
80 Ziarah
81 Sadar
82 Gemeeees
83 Ijab kabul
84 Bukan Malam Pertama
85 Malam Bahagia
86 Manis
87 Honeymoon
88 Honeymoon (2)
89 Ke rumah nenek
90 Tim sepak bola
91 Lelah
92 Akmal
93 Hamil
94 Kejutan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Kesal
2
Tugas Vira
3
Visual
4
Kecelakaan
5
Rumah baru
6
Sekolah
7
Andin
8
Insiden
9
Kesalahan vira
10
Ke makam
11
Amarah Bram
12
Gelisah
13
Bersalah
14
Masuk rumah sakit
15
Bimbang
16
Mencari Vira
17
Menjenguk vira
18
Kenyataan terungkap
19
Pernikahan
20
Bimbang
21
Ke Bali
22
Kiss
23
Dinner
24
Kesal
25
Menyuapi vira
26
Panas
27
Pulang
28
Perhatian
29
Sekamar
30
Usaha Ken
31
Perhatian
32
Mulai ada rasa
33
Manis
34
Yakin
35
Kencan Pertama
36
Gagal
37
Pacaran
38
Sarapan spesial
39
Ketemu Andin
40
Dia istriku
41
Ke Pantai
42
Wisuda
43
Pergi
44
Tempat baru
45
Penyesalan
46
Pekerjaan Baru
47
Ulangtahun Bagas
48
Dia Putriku
49
Miss You
50
Mengejar vira
51
Aku Menemukan Mu
52
Cobaan
53
Ketakutan Bagas
54
Pengakuan
55
Awal hubungan baru.
56
Saling memahami
57
Menemui Bagas
58
Bendera perang
59
Rumah eyang.
60
Pengakuan
61
Bertemu Mertua
62
Terbongkar
63
Rencana Fitria
64
Bahagia
65
Es krim
66
Makan siang
67
Kembali ke jakarta
68
Memasak makan malam
69
Pengganggu
70
Fitting baju
71
Penculikan
72
Kesedihan Bram.
73
Titik Terang
74
Penjelasan Fitria
75
Penyerangan
76
Tertembak
77
Selamat
78
Menjenguk Bagas
79
Jujur
80
Ziarah
81
Sadar
82
Gemeeees
83
Ijab kabul
84
Bukan Malam Pertama
85
Malam Bahagia
86
Manis
87
Honeymoon
88
Honeymoon (2)
89
Ke rumah nenek
90
Tim sepak bola
91
Lelah
92
Akmal
93
Hamil
94
Kejutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!