Mencari Vira

Disekolah Vira,

Ken sudah berdiri menunggu di depan kelasnya.

"Ken" panggil Cici heran.

"Eh..Ci. Vira kemana, sudah beberapa hari ini dia tidak masuk ke sekolah. Apa dia sakit?" ucap Ken terdekat khawatir.

"Entahlah, aku pun tidak tahu. Tidak ada kabar darinya Ken." ucap Cici.

"Apa kau tidak memiliki nomor ponselnya?" tanya Ken.

"Tidak ada." jawab Cici menggeleng lemah.

"Kalau nomor telpon rumahnya?" tanya Ken lagi.

Kembali Cici menggeleng.

"Ken tampak berpikir. "Gimana kalau kita kerumahnya aja. Kamu mau kan ikut denganku?' ucap Ken bersemangat.

"Tapi Ken!!!" Cici terdiam sejenak.

"Aku takut om nya marah, aku takut dengan Om Bram." jawab Cici manyun.

"Kan ada aku, aku kenal kok dengan om nya, kami tinggal satu komplek. Cuma aku nggak pernah ke rumahnya." ucap Ken.

"Benarkah, aku nggak tahu rumahnya, karena Vira selalu mengatakan jangan ke rumahnya karena takut om nya marah. Ya udah deh, aku ikut." ucap Cici.

Setelah itu mereka berpisah dan masuk ke dalam kelas masing masing.

Bell tanda pulang berdering, Ken sudah menunggu Cici di depan kelasnya.

"Ayo." ucap Ken begitu Cici terlihat di depan pintu kelasnya.

Cici berjalan mengikuti Ken dari belakang. Hingga di parkiran, Cici masuk ke dalam mobil Ken.

Semau anak tahu jika Ken adalah anak orang kaya, papa nya seorang pengusaha yang terkenal di Indonesia.

Mobil yang di kendarai Ken dan Cici memasuki gerbang rumah Bram. Cici terkejut melihat indahnya dan megahnya rumah yang di tinggali oleh sahabatnya ini.

Melihat Cici diam, Ken berucap.

"Vira memang tinggal disini, tapi aku juga bingung mengapa pamannya seperti nya begitu mengekang dirinya. Hingga tidak sekalipun aku melihat nya keluar rumah, jika bukan ke sekolah." ucap Ken.

Pengawal menghentikan mobil Ken, Ken membuka kaca mobilnya dan menyapa pengawal.

"Siang pak, Vira nya ada?" tanya Ken.

"Kalian siapa, ada apa mencari non Vira?" tanya pengawal.

"Saya teman sekolahnya Vira, ada tugas sekolah yang harus saya beritahukan langsung kepada Vira. Dan saya tidak sendiri, ini Cici teman saya yang juga sekelas dengannya." ucap Ken.

"Maaf non Vira tidak ada di rumah. Kalian bisa datang lagi besok atau tunggu hingga non Vira masuk sekolah." usir pengawal.

Dengan tertunduk lemas, Ken memutar mobilnya kembali. Di depan tidak sengaja di berpapasan dengan mobil Bram.

"Kau yakin?" tanya Cici.

"Yakin, aku kan selalu ketemu dengan om Bram." ucap Ken.

"Siapa di dalam mobil tadi?" tanya Bram kepada pengawal yang membuka kan pintu gerbang rumahnya.

"Katanya teman non Vira tuan. Mereka bilang ingin menyampaikan tugas sekolah untuk non Vira." jawab pengawal

"Jangan biarkan siapa pun masuk dan katakan jika Vira sedang keluar kota." ucap Bram.

Bram kembali melajukan mobilnya kedalam rumah. Belum juga turun dari mobilnya, Bram kembali menghidupkannya. Dia memutar arah ke rumah sakit. Takut jika anak yang mencari Vira tadi datang ke ruang sakit.

Bram langsung menancap gas mobilnya kembali keluar gerbang dan melaju menuju rumah sakit.

Ken dan Cici sedang berhenti minum di pinggir jalan takmjauh dari kompleks perumahan Vira.

"Ken, itukan mobil om nya Vira?" ucap Cici menunjuk mobil sport merah yang baru keluar dari gerbang kompleks.

Ken menoleh mengikuti arah telunjuk Cici. " benar, itu mobilnya Om Bram." ucap nya.

Ken segera berdiri menuju mobilnya. "Cepat ci, kita kejar om Bram, dan kita tanyakan kemana Vira." ucap Ken antusias.

Cici berlari dan mengikuti langkah Ken yang tergesa gesa menuju mobilnya.

Ken melajukan mobilnya dengan kencang mengejar mobil Bram.

Keberuntungan masih berada di pihak mereka, mobil Bram masih berhenti di lampu merah.

Dengan cepat Ken melaju dan berhenti di belakang mobil Bram.

Saat lampu hijau menyala, mobil melaju kembali dan Ken mengikuti mobil Bram yang melaju.

Bram terus melajukan mobilnya dan berbelok ke rumah sakit. Membuat Ken dan Cici bertanda tanya.

"Ken, kenapa om Bram ke rumah sakit, apa jangan jangan Vira sedang sakit?" ucap Cici.

"Aku juga nggak tahu, kita ikutin aja." ucap Ken.

Bram memarkirkan mobilnya dan turun. Ken dan Vira juga segera turun dan mengikuti Bram secara sembunyi sembunyi.

Bram terus melangkah masuk ke dalam rumah sakit. Dan terus berjalan ke ruangan Vira. Ruangan Vira berada di lantai paling atas, ruang VVIP, Bram sengaja memasukkannya disana karena dia ingin menjaga agar tidak ada yang tahu.

Memang tidak banyak yang mengetahui dan mengenal Vira, karena Bram selalu menyembunyikannya. Tak sekalipun Bram membawa Vira keluar rumah.

Ken dan Cici ketinggalan karena Bram masuk kedalam lift dan mereka tidak tahu lantai berapa tujuan Bram.

Tak kehabisan akal,Ken menanyakan kepada perawat yang kebetulan lewat. Namun perawat tersebut mengatakan tidak tahu dan menyuruh mereka ke resepsionis.

Ken menuju resepsionis dan menanyakan kamar Vira. Akhirnya mereka menemukan kamar Vira yang terletak di lantai teratas rumah sakit ini.

Ken dan Cici berjalan menuju lantai atas, namun saat akan masuk, Ken menarik tangan Cici.

Cici memandang protes kearah Ken.

"Apa lagi?" ucapnya

"Kita tunggu om Bram keluar, sama saja kalau kita masuk sekarang. Yang ada kita akan diusir olehnya." Ucap Ken.

Cici mengangguk setuju. "Benar juga." ucapnya pelan.

Kita tunggu disana, tunjuk Ken kearah pojok ruangan tersebut.

Bantu penulis dengan like, vote dan komen. Koin seikhlasnya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

good luck you two

2023-03-23

0

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

ya ternyata belum pergi to

2022-03-05

0

Zahra Kabil

Zahra Kabil

d kirain kabur

2021-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 Kesal
2 Tugas Vira
3 Visual
4 Kecelakaan
5 Rumah baru
6 Sekolah
7 Andin
8 Insiden
9 Kesalahan vira
10 Ke makam
11 Amarah Bram
12 Gelisah
13 Bersalah
14 Masuk rumah sakit
15 Bimbang
16 Mencari Vira
17 Menjenguk vira
18 Kenyataan terungkap
19 Pernikahan
20 Bimbang
21 Ke Bali
22 Kiss
23 Dinner
24 Kesal
25 Menyuapi vira
26 Panas
27 Pulang
28 Perhatian
29 Sekamar
30 Usaha Ken
31 Perhatian
32 Mulai ada rasa
33 Manis
34 Yakin
35 Kencan Pertama
36 Gagal
37 Pacaran
38 Sarapan spesial
39 Ketemu Andin
40 Dia istriku
41 Ke Pantai
42 Wisuda
43 Pergi
44 Tempat baru
45 Penyesalan
46 Pekerjaan Baru
47 Ulangtahun Bagas
48 Dia Putriku
49 Miss You
50 Mengejar vira
51 Aku Menemukan Mu
52 Cobaan
53 Ketakutan Bagas
54 Pengakuan
55 Awal hubungan baru.
56 Saling memahami
57 Menemui Bagas
58 Bendera perang
59 Rumah eyang.
60 Pengakuan
61 Bertemu Mertua
62 Terbongkar
63 Rencana Fitria
64 Bahagia
65 Es krim
66 Makan siang
67 Kembali ke jakarta
68 Memasak makan malam
69 Pengganggu
70 Fitting baju
71 Penculikan
72 Kesedihan Bram.
73 Titik Terang
74 Penjelasan Fitria
75 Penyerangan
76 Tertembak
77 Selamat
78 Menjenguk Bagas
79 Jujur
80 Ziarah
81 Sadar
82 Gemeeees
83 Ijab kabul
84 Bukan Malam Pertama
85 Malam Bahagia
86 Manis
87 Honeymoon
88 Honeymoon (2)
89 Ke rumah nenek
90 Tim sepak bola
91 Lelah
92 Akmal
93 Hamil
94 Kejutan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Kesal
2
Tugas Vira
3
Visual
4
Kecelakaan
5
Rumah baru
6
Sekolah
7
Andin
8
Insiden
9
Kesalahan vira
10
Ke makam
11
Amarah Bram
12
Gelisah
13
Bersalah
14
Masuk rumah sakit
15
Bimbang
16
Mencari Vira
17
Menjenguk vira
18
Kenyataan terungkap
19
Pernikahan
20
Bimbang
21
Ke Bali
22
Kiss
23
Dinner
24
Kesal
25
Menyuapi vira
26
Panas
27
Pulang
28
Perhatian
29
Sekamar
30
Usaha Ken
31
Perhatian
32
Mulai ada rasa
33
Manis
34
Yakin
35
Kencan Pertama
36
Gagal
37
Pacaran
38
Sarapan spesial
39
Ketemu Andin
40
Dia istriku
41
Ke Pantai
42
Wisuda
43
Pergi
44
Tempat baru
45
Penyesalan
46
Pekerjaan Baru
47
Ulangtahun Bagas
48
Dia Putriku
49
Miss You
50
Mengejar vira
51
Aku Menemukan Mu
52
Cobaan
53
Ketakutan Bagas
54
Pengakuan
55
Awal hubungan baru.
56
Saling memahami
57
Menemui Bagas
58
Bendera perang
59
Rumah eyang.
60
Pengakuan
61
Bertemu Mertua
62
Terbongkar
63
Rencana Fitria
64
Bahagia
65
Es krim
66
Makan siang
67
Kembali ke jakarta
68
Memasak makan malam
69
Pengganggu
70
Fitting baju
71
Penculikan
72
Kesedihan Bram.
73
Titik Terang
74
Penjelasan Fitria
75
Penyerangan
76
Tertembak
77
Selamat
78
Menjenguk Bagas
79
Jujur
80
Ziarah
81
Sadar
82
Gemeeees
83
Ijab kabul
84
Bukan Malam Pertama
85
Malam Bahagia
86
Manis
87
Honeymoon
88
Honeymoon (2)
89
Ke rumah nenek
90
Tim sepak bola
91
Lelah
92
Akmal
93
Hamil
94
Kejutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!