Andin

Bell berbunyi menandakan waktunya pulang sekolah. Vira dan Cici membereskan bukunya dan berjalan keluar kelas.

Didepan pintu sudah ada Ken, yang menunggu Vira.

"Kak Ken?" ucap Cici kaget.

"Hai Cici, bisa pinjam Vira bentar nggak?" tanya nya.

Cici yang bingung memandang kearah Vira. Vira juga hanya menatap bingung kearah Cici.

"Bentar doang, ntar juga aku balikin, ya.." Ucap Ken menarik Vira ke belakang sekolah. Disana sudah tersusun bunga bunga dan ada beberapa anak yang berdiri.

"Ada apa sih kak?" kok rame orang gini?" tanya Vira bingung.

'Bentar, tunggu ya." ucap Ken lagi.

"Kamu tunggu disini, ingat jangan kemana mana?" ucap Ken yang langsung berlari meninggalkan vira di tengah taman belakang.

Apa sih yang mau dia lakukan?" tanya Vira dalam hati.

Ken datang membawa setangkai mawar merah dan tiba tiba berlutut di depan vira.

Kemudian beberapa anak yang berbaris di depan mereka berbaris memegang kertas dengan tulisan "Maukah kau menjadi pacarku?"

"Vira, sudah sejak lama aku menunggu mu, aku diam diam mengagumi dirimu, merindukan mu dan aku ...aku mencintaimu? maukah kau menjadi pacarku?" tanya Ken tiba tiba.

Vira bingung dan tak tahu harus bicara apa. Dia diam tak menjawab.

Sementara teman teman mereka sudah bersorak, "terima ....terima....."

Beberapa menit berlalu dan vira masih belum memberikan jawabannya. Akhirnya Ken kembali berucap " jika kau menerima ku, ambil bunga mawar ini dan cium, tapi jika kau menolak, ambil mawar ini dan buang" ucap Ken.

Ken sendiri panas dingin menunggu jawaban Vira. Jantungnya berdetak tak karuan. Harap harap cemas, jika nanti Vira menolak cintanya.

"Vira...please...." ucap Ken.

"Maafkan aku Ken." ucap Vira.

Dia mengambil bunga mawar tersebut dan membuangnya.

"Aku sudah bilang bukan, jika aku tidak mau pacaran, aku mau fokus pada sekolah ku, sekali lagi terima kasih. " ucap Vira berlalu meninggalkan Ken yang sudah disorakin oleh teman temannya.

"Vira....!!!!" panggil Ken.

Vira berhenti dan menoleh ke belakang.

"Aku tidaka akan menyerah, aku akan terus mengejar mu." ucapnya lagi.

Setelah bicara Ken terduduk lemas. Joy temannya datang menghampirinya. "Tenang men, cinta di tolak dukun bertindak" ucapnya.

langsung mendapat tonyoran oleh Ken.

"Gila loe" ucap Ken.

" Siapa tau lo berminat, gue bisa bantuin" ucapnya lagi.

"Buat loe aja, gua nggak butuh, gue mau kejar Vira dengan cara gue sendiri." ucap Ken.

Joy tertawa mendengarnya."Cinta emang buta." ucap Joy.

Vira terus berjalan menuju parkiran. Mang Udin sudah menunggunya disana.

"Maaf ya mang, Vira agak lama." ucap Vira.

"Nggak papa non, mamang juga baru nyampe. Mari non." ucap mang udin membukakan pintu untuk vira.

Vira berjalan pulang bersama mang Udin. Di sepanjang jalan dia diam, teringat kembali dengan kejadian beberapa saat lalu. Ken begitu nekat menyatakan cintanya.

Vira sampai mengeleng geleng sendiri memikirkannya.

Mang Udin merasa heran melihat Vira geleng geleng kepala.

"Ada apa non, non Vira sakit ya. Sejak tadi pagi diam aja, ini malah geleng geleng lagi." ucapnya.

"Eh...saya nggak papa mang, cuma capek aja. tadi ulangan soalnya susah mang. Vira mpe pusing jawabnya." ucap Vira beralasan.

"Oh...mamang kira non Vira sakit." jawabnya dan terus mengemudikan mobilnya hingga sampai ke rumah.

Dikantornya, Bram yang baru saja selesai meeting merebahkan dirinya di kursi kebesarannya.

Lelah rasanya hari ini. Dan seperti biasa dia selalu butuh hiburan. Bram memanggil Henry.

"Henry,... apa lagi jadwal ku hari ini." tanya Bram.

"Malam ini tuan ada janji makan malam dengan pak Dino Atmaja, dari perusahaan Sinar expand Corporation." ucap Henry membacakan jadwal Bram.

"Tunda, dan pastikan beliau tidak marah. Aku pusing dan aku akan pergi keluar." ucapnya.

"Tuan?" panggil Henry lagi.

Bram berhenti, dan Henry kembali melanjutkan ucapannya.

"Nona Andin sedang ada disini. Tadi managernya mengabari saya. Apakah tuan ingin mengunjunginya?" tanya Henry.

Bram tersenyum, Ya, saat ini dia butuh hiburan dan Andin datang disaat yang tepat.

"Atur makan malam dengannya nanti malam. Jangan lupa belikan perhiasan mahal untuknya." ucap Bram sebelum melangkah pergi meninggalkan Henry.

Henry mengangguk patuh. Dan langsung menghubungi manager Andin. Mereservasi hotel dan Restoran untuk nanti malam. Memesan perhiasan keluaran terbaru dan mengirimkannya kepada Andin.

Inilah tugasnya yang sebenarnya, harus bisa memenuhi dan memaklumi semua sifat dan kemauan boss nya.

Bram memang bukan pria yang baik, dia senang menghabiskan malam dengan wanita wanita berkelas setara artis atau putri pengusaha kaya. Jika dia sudah merasa bosan dia akan memutuskannya secara sepihak. Tak pernah lama dia berhubungan paling lama tiga bulan.

Bram terkenal dan banyak diminati para wanita, selain dia tampan dan kaya dia adalah pewaris tunggal keluarga Bramantyo yang memiliki perusahaan besar dengan cabang se Asia tenggara bahkan sampai ke Eropa.

Bram juga tidak sembarangan memilih wanita nya, wanita itu harus benar benar cantik dan bersih. Bram tidak mau sembarangan dan akan terkena penyakit menular.

......................

"Nona Andin, asisten pribadi tuan Bram meminta anda menemaninya makan malam malam ini." ucap Grace manager Andin.

""Benarkah, wow!!! thank you Grace. You are the best." ucap Andin memeluk Grace.

"Ok, aku akan ke salon dulu. Aku harus tampil cantik malam ini. Dan aku pastikan Bram akan bertekuk lutut di hadapan ku." ucap nya.

Andin mengambil ponsel dan tasnya. Kemudian keluar menuju salon langganan nya.

Malam menjelang, jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Henry mengemudikan mobilnya menuju Restoran dimana Bram akan makan malam dengan Andin.

Bram turun dan masuk ke dalam menuju ruang VIP yang telah dipesan Henry.

Tak berapa lama mobil yang membawa Andin juga telah sampai. Pelayan mengantar Andin menuju ruangan Bram.

"Malaam sayang." sapa Andin saat bertemu dengan Bram.

Berjalan ngemulai dengan langkah yang menggoda. Pakaian yang dia gunakan juga sangat seksi dan kurang bahan. Andin bener benar terlihat cantik.

"Halo sayang," jawab Bram lembut. Tangannya menjabat tangan Andin dan membawanya ke mulutnya, lalu mencium nya lembut.

"Aku sangat merindukan mu, Bram?" ucap Andin.

"Benarkah?" tanya Bram berpura pura manis.

"Sebaiknya kita makan malam dulu." ucap Bram membawa Andin menuju meja.

Makan malam telah dimulai dan mereka makan sambil mengobrol.

"Bram, kapan kau akan melamar ku?" tanya Andin kepada Bram.

"Melamar?" tanya Bram mengerutkan keningnya.

"Iya Bram, aku benar benar mencintai mu" ucapnya lagi.

"ayolah Andin, bukan kah kau sudah mengenalku. Tidak ada kata pernikahan dalam hubungan kita. Sejak awal sudah aku katakan jangan pakai hati. Hubungan ini hanya hubungan saling memuaskan. Aku puas dan kau juga senang mendapatkan apa yang kau inginkan." ucap Bram.

Kata kata Bram sangat menusuk di hati Andin. Sungguh dia sangat mencintai Bram. Tapi Bram memang benar, sejak awal Bram sudah mengatakan padanya, hanya saja dia yang serakah ingin memiliki Bram sendiri. Dia menyimpan cinta yang dalam pada Bram.

"mengapa kau tidak menghabiskan makananmu?" tanya Bram.

"Eh..." Andin tersadar dari lamunannya dan melanjutkan makannya.

Biarlah saat ini bram belum mencintaiku, setidaknya dia selalu ada buatku. Perlahan aku akan membuatnya mencintaiku. bathin Andin.

Setelah makan malam, Andi dan Bram keluar restoran menuju hotel yang telah di siapkan oleh Henry. Dan malam ini dia menghabiskan malamnya bersama dengan Andin.

Pagi menjelang, Bram bangun dan sudah bersiap. Andin yang masih terbaring di tempat tidur menatap heran kearahnya.

"Kau mau kemana?" tanya nya.

"Aku ada rapat pagi ini. Kau bisa pulang sendiri. Kemarin Henry sudah mengirimkan perhiasan keluaran terbaru sesuai dengan keinginanmu." ucap Bram sambil merapikan dasinya.

Andin bangun dan memeluk Bram. "Terima kasih sayang." ucapnya manja.

Inilah salah satu yang membuat dia menyukai Bram, Bram sangat royal dan selalu tahu apa yang dia inginkan.

Bram berlalu meninggalkan Andin keluar kamar hotel, dan berjalan menuju parkiran.

Jika suka klik like, vote, komen dan koin seikhlasnya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

ehm a casanova man

2023-03-23

0

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

kasihan vira ya kalau menikah dengan dengan bram yg sering gunta ganti wanita

2022-03-05

1

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

ternyata Bram laki" teh celup,rugi la klu Vira dapetin Bram

2022-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Kesal
2 Tugas Vira
3 Visual
4 Kecelakaan
5 Rumah baru
6 Sekolah
7 Andin
8 Insiden
9 Kesalahan vira
10 Ke makam
11 Amarah Bram
12 Gelisah
13 Bersalah
14 Masuk rumah sakit
15 Bimbang
16 Mencari Vira
17 Menjenguk vira
18 Kenyataan terungkap
19 Pernikahan
20 Bimbang
21 Ke Bali
22 Kiss
23 Dinner
24 Kesal
25 Menyuapi vira
26 Panas
27 Pulang
28 Perhatian
29 Sekamar
30 Usaha Ken
31 Perhatian
32 Mulai ada rasa
33 Manis
34 Yakin
35 Kencan Pertama
36 Gagal
37 Pacaran
38 Sarapan spesial
39 Ketemu Andin
40 Dia istriku
41 Ke Pantai
42 Wisuda
43 Pergi
44 Tempat baru
45 Penyesalan
46 Pekerjaan Baru
47 Ulangtahun Bagas
48 Dia Putriku
49 Miss You
50 Mengejar vira
51 Aku Menemukan Mu
52 Cobaan
53 Ketakutan Bagas
54 Pengakuan
55 Awal hubungan baru.
56 Saling memahami
57 Menemui Bagas
58 Bendera perang
59 Rumah eyang.
60 Pengakuan
61 Bertemu Mertua
62 Terbongkar
63 Rencana Fitria
64 Bahagia
65 Es krim
66 Makan siang
67 Kembali ke jakarta
68 Memasak makan malam
69 Pengganggu
70 Fitting baju
71 Penculikan
72 Kesedihan Bram.
73 Titik Terang
74 Penjelasan Fitria
75 Penyerangan
76 Tertembak
77 Selamat
78 Menjenguk Bagas
79 Jujur
80 Ziarah
81 Sadar
82 Gemeeees
83 Ijab kabul
84 Bukan Malam Pertama
85 Malam Bahagia
86 Manis
87 Honeymoon
88 Honeymoon (2)
89 Ke rumah nenek
90 Tim sepak bola
91 Lelah
92 Akmal
93 Hamil
94 Kejutan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Kesal
2
Tugas Vira
3
Visual
4
Kecelakaan
5
Rumah baru
6
Sekolah
7
Andin
8
Insiden
9
Kesalahan vira
10
Ke makam
11
Amarah Bram
12
Gelisah
13
Bersalah
14
Masuk rumah sakit
15
Bimbang
16
Mencari Vira
17
Menjenguk vira
18
Kenyataan terungkap
19
Pernikahan
20
Bimbang
21
Ke Bali
22
Kiss
23
Dinner
24
Kesal
25
Menyuapi vira
26
Panas
27
Pulang
28
Perhatian
29
Sekamar
30
Usaha Ken
31
Perhatian
32
Mulai ada rasa
33
Manis
34
Yakin
35
Kencan Pertama
36
Gagal
37
Pacaran
38
Sarapan spesial
39
Ketemu Andin
40
Dia istriku
41
Ke Pantai
42
Wisuda
43
Pergi
44
Tempat baru
45
Penyesalan
46
Pekerjaan Baru
47
Ulangtahun Bagas
48
Dia Putriku
49
Miss You
50
Mengejar vira
51
Aku Menemukan Mu
52
Cobaan
53
Ketakutan Bagas
54
Pengakuan
55
Awal hubungan baru.
56
Saling memahami
57
Menemui Bagas
58
Bendera perang
59
Rumah eyang.
60
Pengakuan
61
Bertemu Mertua
62
Terbongkar
63
Rencana Fitria
64
Bahagia
65
Es krim
66
Makan siang
67
Kembali ke jakarta
68
Memasak makan malam
69
Pengganggu
70
Fitting baju
71
Penculikan
72
Kesedihan Bram.
73
Titik Terang
74
Penjelasan Fitria
75
Penyerangan
76
Tertembak
77
Selamat
78
Menjenguk Bagas
79
Jujur
80
Ziarah
81
Sadar
82
Gemeeees
83
Ijab kabul
84
Bukan Malam Pertama
85
Malam Bahagia
86
Manis
87
Honeymoon
88
Honeymoon (2)
89
Ke rumah nenek
90
Tim sepak bola
91
Lelah
92
Akmal
93
Hamil
94
Kejutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!