Amarah Bram

Vira sampai di rumah sore ahri. Dan itu tak luput dari pengawasan Bram.

Pengawalnya yang khusus mengikuti Vira melaporkan semua yang telah terjadi hari ini. Tak satupun terlewat dari laporannya.

Bram yang mendengar laporan dari pengawal tersebut marah. Hatinya kesal mendengar ada pria yang coba mendekati Yome. Bram tidak ingin seorang pun berada disampingnya dan mencoba menolongnya.

"Dimana dia sekarang?" tanya Bram pada pengawalnya.

"Nona Vira sudah ada di rumah tuan." jawab pengawalnya.

"Baik, aku akan segera pulang dan memberikan hukuman padanya. Ternyata dia sudah berani menggoda laki laki diluar sana. Aku akan memberi pelajaran wanita murahan itu." ucap Bram kesal.

"Henry...siapkan mobil. Kita pulang sekarang." ucapnya.

"Baik tuan." jawab Henry.

Bram berjalan mendahului Henry dan masuk ke dalam lift. Lift bergerak turun menuju lantai dasar. Bram melangkah keluar begitu pintu lift terbuka.

"Henry...batalkan pertemuan ku malam ini." ucap Bram.

"Tapi tuan, kita sudah menundanya sekali." bantah Henry.

"Aku boss nya dan aku katakan jika aku ingin membatalkannya. Apa kau tidak dengar?" bentak Bram.

"Baik, tuan." jawab Henry.

Mobil terus melaju kencang menuju ke rumah besar Bram.

Dengan langkah cepat dan penuh keyakinan, Bram berjalan masuk ke dalam rumah.

Rumah tampak sepi, Bram terus masuk ke dalam diikuti oleh paman Danu.

"Yome...!!" panggil bram dengan suara kuat.

Bram terus melangkah memasuki kamarnya. Duduk di tepi ranjang.

"Paman panggilkan anak sial itu!!" ucap Bram.

Entah mengapa setiap melihat Vira, hati dan pikiran Bram menjadi sangat kesal.

Paman Danu segera memanggil vira yang sedang berada di kamarnya.

"Non Vira di panggil tuan muda." ucap paman Danu.

"Cepatlah, sepertinya moodnya sedang buruk. Jangan sampai kau berbuat kesalahan dan mendapatkan hukuman darinya." ucap paman Danu dan meninggalkan Vira.

Vira menghapus air matanya yang tidak mau berhenti mengalir.

Dengan perlahan dia bangkit dan berjalan menuju kamar tuannya, Bram.

Vira masuk kedalam kamar. dilihatnya Bram berdiri di balkon dan menatap entah kemana.

"Cepat siapkan air mandi ku Apa kau sudah lupa tugas mu, hah!!" bentak Bram.

Vira berjalan ke kamar mandi dan menyiapkan air mandi untuk Bram

Vira tak berniat membantah nya. Hatinya di rundung kesedihan.yang mendalam.

Vira keluar kamar mandi dan berucap.

"Airnya sudah siap tuan." ucapnya pelan dan menunduk. Tidak seperti biasanya yang selalu ceria dan tersenyum, sikap Vira kali ini berbeda. Dan itu tidak luput dari pengawasan Bram.

Bram masuk kedalam kamar mandi. Membuka bajunya dan membuangnya asal. Kemudian masuk kedalam bath up yang berisi air hangat.

Bram memejamkan matanya dan menikmati air hangat yang merendam tubuhnya.

Wajah sedih Vira tiba tiba muncul dan menari nari di kepalanya. Mencuri perhatian dan rasa penasaran di dalam dirinya.

Apa yang membuatnya sedih, bahkan aku belum menghukumnya. Apa dia sedih karena tidak bisa berpacaran dengan anak ingusan itu. bathin Bram.

Bram keluar kamar amndis etenga jam kemudian. Dia mendapati pakaiannya sudah terletak di tempat biasanya. Dan Vira tampak.duduk melamun disofa.

"Kau, apa yang kau pikirkan, cepat keringkan rambutku." ucapnya melempar handuk kepada Vira.

Vira mengambil handuk tersebut dan mendatangi Bram. Bram duduk di kursi meja rias. Vira mulai mengeringkan rambutnya yang basah.

"kenapa wajahmu?? apa kau sedih karena tidak bisa pergi kencan dengan kekasih mu itu?" ucap bram mengejek.

Wajah Vira mendadak pucat, dari mana om Bram tahu jika dia diajak pergi oleh Ken.

"Tidak usah bingung, aku tahu semua yang kau lakukan hingga hal sekecil apapun Ingat sampai mati kau akan tetap menjadi budak ku, ingat itu!" ucap Bram .

"Tapi om, mengapa kau sangat membenciku?" akhirnya pertanyaan itu lolos dari mulut Vira

Bram terkejut dan berbalik menghadap yome nya. "Apa kau tidak tahu mengapa selama ini aku sangat membencimu???" tanya nya dengan nada sinis kental dengan ejekan.

Vira langsung menggelengkan kepalanya pelan.

"Apa kau benar ingin tahu???" tanya nya lagi.

kali ini Vira mengangguk sebagai jawabannya.

"Aku sangat membenci mu, karena ibumu adalah penyebab Kakak ku meninggal. Dan untuk itu kau harus menerima hukuman mu, karena kau adalah anak wanita Pembawa sial itu." ucap Bram penuh emosi.

"Jika kakakku Tidak menikah dengan ibumu, mungkin kakakku masih hidup hingga saat ini. Kau dan ibumu itu sama, sama sama pembawa sial.. paham!!!! bentak Bram menjambak rambut yome hingga dia mengaduh dan meringis.

Melihat yome menangis, Bram bukannya kasihan, malah dia sengaja menariknya lebih kuat.

"Karena kau sudah berani bertanya padaku, maka terimalah hukuman mu.* ucap Bram berdiri dan menarik paksa Vira.

Membuka pintu kamar mandi dan menarik paksa Vira ke dalam bath up dan menghidupkan air kran. Bram sengaja menghidupkan air panas untuk mengguyur tubuh Vira. Vira menangis dan memohon ampun. Namun Bram tetap mengguyurnya.

Hingga bak penuh, kemudian dia berjalan meninggalkan Vira dan mengunci pintunya dari luar.

Vira tidak berusaha untuk bangun, dia sudah terlalu lelah. Vira bersiap menyambut papa dan mama nya. "papa ,mama..Vira ikut." ucapnya terus menangis hingga dia tidak bisa bersuara lagi.

"Untuk apa aku hidup jika terus menderita begini. Mama tunggu aku ma, aku sudah tidak kuat lagi. " ucap Vira sebelum semuanya terasa gelap dan dia pinggsan.

Bantu mamie dengan tekan like, vote dan komen.

Jika banyak vote dan likenya, kita crazy up besok. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

your heart is too small to see the good in other's and too big to see your bad

2023-03-23

0

Hartaty

Hartaty

biarkan Vira pergi Thor,agar Bram tahu rasanya kehilangan

2023-01-09

0

Nuris Wahyuni

Nuris Wahyuni

kejam sunggu kejam banget ,binatang saja msh sayang BS ngelindungin la ini 😤😤😤

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kesal
2 Tugas Vira
3 Visual
4 Kecelakaan
5 Rumah baru
6 Sekolah
7 Andin
8 Insiden
9 Kesalahan vira
10 Ke makam
11 Amarah Bram
12 Gelisah
13 Bersalah
14 Masuk rumah sakit
15 Bimbang
16 Mencari Vira
17 Menjenguk vira
18 Kenyataan terungkap
19 Pernikahan
20 Bimbang
21 Ke Bali
22 Kiss
23 Dinner
24 Kesal
25 Menyuapi vira
26 Panas
27 Pulang
28 Perhatian
29 Sekamar
30 Usaha Ken
31 Perhatian
32 Mulai ada rasa
33 Manis
34 Yakin
35 Kencan Pertama
36 Gagal
37 Pacaran
38 Sarapan spesial
39 Ketemu Andin
40 Dia istriku
41 Ke Pantai
42 Wisuda
43 Pergi
44 Tempat baru
45 Penyesalan
46 Pekerjaan Baru
47 Ulangtahun Bagas
48 Dia Putriku
49 Miss You
50 Mengejar vira
51 Aku Menemukan Mu
52 Cobaan
53 Ketakutan Bagas
54 Pengakuan
55 Awal hubungan baru.
56 Saling memahami
57 Menemui Bagas
58 Bendera perang
59 Rumah eyang.
60 Pengakuan
61 Bertemu Mertua
62 Terbongkar
63 Rencana Fitria
64 Bahagia
65 Es krim
66 Makan siang
67 Kembali ke jakarta
68 Memasak makan malam
69 Pengganggu
70 Fitting baju
71 Penculikan
72 Kesedihan Bram.
73 Titik Terang
74 Penjelasan Fitria
75 Penyerangan
76 Tertembak
77 Selamat
78 Menjenguk Bagas
79 Jujur
80 Ziarah
81 Sadar
82 Gemeeees
83 Ijab kabul
84 Bukan Malam Pertama
85 Malam Bahagia
86 Manis
87 Honeymoon
88 Honeymoon (2)
89 Ke rumah nenek
90 Tim sepak bola
91 Lelah
92 Akmal
93 Hamil
94 Kejutan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Kesal
2
Tugas Vira
3
Visual
4
Kecelakaan
5
Rumah baru
6
Sekolah
7
Andin
8
Insiden
9
Kesalahan vira
10
Ke makam
11
Amarah Bram
12
Gelisah
13
Bersalah
14
Masuk rumah sakit
15
Bimbang
16
Mencari Vira
17
Menjenguk vira
18
Kenyataan terungkap
19
Pernikahan
20
Bimbang
21
Ke Bali
22
Kiss
23
Dinner
24
Kesal
25
Menyuapi vira
26
Panas
27
Pulang
28
Perhatian
29
Sekamar
30
Usaha Ken
31
Perhatian
32
Mulai ada rasa
33
Manis
34
Yakin
35
Kencan Pertama
36
Gagal
37
Pacaran
38
Sarapan spesial
39
Ketemu Andin
40
Dia istriku
41
Ke Pantai
42
Wisuda
43
Pergi
44
Tempat baru
45
Penyesalan
46
Pekerjaan Baru
47
Ulangtahun Bagas
48
Dia Putriku
49
Miss You
50
Mengejar vira
51
Aku Menemukan Mu
52
Cobaan
53
Ketakutan Bagas
54
Pengakuan
55
Awal hubungan baru.
56
Saling memahami
57
Menemui Bagas
58
Bendera perang
59
Rumah eyang.
60
Pengakuan
61
Bertemu Mertua
62
Terbongkar
63
Rencana Fitria
64
Bahagia
65
Es krim
66
Makan siang
67
Kembali ke jakarta
68
Memasak makan malam
69
Pengganggu
70
Fitting baju
71
Penculikan
72
Kesedihan Bram.
73
Titik Terang
74
Penjelasan Fitria
75
Penyerangan
76
Tertembak
77
Selamat
78
Menjenguk Bagas
79
Jujur
80
Ziarah
81
Sadar
82
Gemeeees
83
Ijab kabul
84
Bukan Malam Pertama
85
Malam Bahagia
86
Manis
87
Honeymoon
88
Honeymoon (2)
89
Ke rumah nenek
90
Tim sepak bola
91
Lelah
92
Akmal
93
Hamil
94
Kejutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!