Pagi sekali Vira sudah bangun, seperti biasa dia selalu masuk ke kamar Bram.
Kamar Bram gelap gulita, Vira berjalan dan menghidupkan lampu. Ternyata kamarnya kosong. Vira berlalu ke kamar mandi. Sama, kamar mandi juga kosong.
Berarti om Bram tidak pulang semalam. Bathinnya.
Vira menutup pintu kamar mandi, membuka tirai dan merapikan ruangan kamar Bram.
Dua puluh menit kemudian dia menutup pintu dan kembali turun kebawah. Berjalan ke dapur membantu Nancy menyiapkan sarapan.
Vira gadis yang rajin, walau para pelayan menghormatinya dan menganggap dirinya nona dirumah ini, namun Vira bersikap biasa saja. Terkadang malah dia suka membantu pelayan lain mengerjakan tugas mereka.
Saat ini Vira membantu Bik Minah membuat sarapan. Nasi goreng dan omlette.
Bram memasuki rumah dengan langkah cepat. Masuk ke kamarnya. Kamar sudah bersih dan rapi. Paman Danu mengikuti langkahnya dan berdiri di depan pintu kamar Bram.
"Paman..panggilkan yome " ucap Bram.
"Apa saja yang dia lakukan hingga dia lupa menyediakan pakaian untukku" guman Bram sedikit kesal.
Paman Danu segera turun kebawah untuk memanggil Vira.
'Nona, anda di panggil tuan Bram" ucapnya sopan.
Vira kaget. Dia segera meletakkan spatula di tangannya dan berjalan menuju kamar Bram.
"Bik, tolong siapkan masakan Vira ya" ucapnya kepada Bik Minah juru masak di rumah Bram.
" Baik.non." jawab Bik Minah.
Vira segera berlari menaiki tangga menuju kamar Bram, sebelum orangnya mengamuk.
Vira masuk kedalam kamar. Terdengar suara gemericik air di kamar mandi.
Vira berjalan ke walk in closed, memilih pakaian yang akan dipakai oleh Bram. Jas, kemeja plus celana bahan, jam tangan, kaos kaki dan terakhir adalah dasi.
"Selesai" ucap Vira tersenyum dan meletakkannya diatas tempat tidur.
Ternyata Bram sejak tadi sudah keluar dari kamar mandi memperhatikan Vira yang memilih pakaian untuknya.
Bram berjalan mendekat sambil mengibaskan rambutnya, berdiri tepat di belakang Vira, dan pada saat yang sama Vira berbalik.
Reflek Vira menabrak tubuh Bram. Dan terjatuh, karena tubuhnya yang mungil bertabrakan langsung dengan tubuh Bram yang besar.
"Auw...." ucap Vira mengaduh kesakitan.
Bram tidak menoleh apa lagi menolongnya. Bram membiarkan Vira bangkit dan berjalan dengan sudah payah.
Vira keluar kamar sambil sedikit menggerutu.
"Bukannya menolong, melihat saja tidak, dasar Om Bram. Kapan sikapnya akan berubah manis padaku." ucap Vira sedih.
Vira berdiri di depan pintu dan hendak melangkah turun. Namun panggilan Bram menghentikan langkahnya.
" Yome.." panggil Bram keras.
Vira tertegun. Apalagi yang kurang bukankah semua sudah aku ambilkan. bathinnya.
Belum juga melangkah masuk kembali ke kamar, Bram sudah kembali berteriak.
" Mana sepatuku?" ucapnya.
Vira baru sadar jika dia lupa mengambilkan sepatu untuk tuan galaknya.
Dengan cepat Yome berlari menuju walk ini closed lalu mengambil sepatu untuk Bram. Karena terburu buru, lagi lagi Vira menabrak Bram.
Namun kali ini Vira tidak terjatuh, karena secara refleks Bram langsung memeluk pinggang Vira.
Vira tertegun, matanya menatap netra Bram, begitu juga sebaliknya. Mata keduanya saling mengunci beberapa saat. Hingga akhirnya Vira menunduk dan mengakhiri aksi saling tatap diantara mereka.
"Maaf, Om." ucap Vira bangkit dari posisinya dan meletakkan sepatu yang dia bawa.
Bram sendiri masih bengong.
"Ini Om, sepatunya." ucapnya lagi.
Bram mengambilnya dan memakainya. Kali ini Bram tidak marah marah. Dia hanya diam dan memakai sepatunya, lalu berjalan meninggalkan Vira yang masih bengong.
like vote dan koin seiklasnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Neulis Saja
Vira enough for you to lower your head
2023-03-23
0
Ida Kristyati
Br
2023-02-08
0
Nuris Wahyuni
awas saja klau Bram bucin jgn dihiraukan yome bikin nyesek jg
2022-05-09
0