...Paginya...
"Hoam, ngantuk banget semalam aku tidur sangat larut."
Gumam sekar ,lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selesai mandi dan berpakaian dengan segera Sekar membereskan ruangan - ruangan yang ada di rumah.
"Sekar "~ panggil Bi Diah.
"Iya wa ada apa?" tanya Sekar.
"Tolong kamu pergi ke papiliun, bantu Marni membereskan sisa jamuan semalam" Seru Bi Diah.
"Oke wa siap, tapi sebelumnya apa boleh aku makan dulu soal nya aku lapar banget wa dari malam belum makan."
Sekar, sambil memegang perut nya yang berbunyi.
"Iya sana makan dulu"
Jawab Diah dengan membelai lembut rambut Sekar.
Sekar pun merasa senang, dengan segera dia langsung mengambil makanan lalu di bawanya ke ruang asisten rumah tangga di sana tampak Deri sedang makan.
"Mas Deri aku temenin makan ya!"
Seru Sekar lalu duduk di kursi di samping Deri.
Deri hanya mengangguk sambil mengunyah makanan.
Mereka pun makan bersama dengan sesekali mengobrol sambil tertawa, bahkan Deri terkadang mencubit pipi Sekar karena merasa gemas.
Tanpa mereka sadari diambang pintu ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan wajah kesalnya, dengan tangan yang di kepalkan menahan kemarahan.
Setelah makanan habis Sekar dan Deri terus mengobrol, hingga sebuah deheman keras menghentikan mereka.
"Hmmm"
"Pak Pras "~ Deri dan Sekar secara bersamaan, mereka langsung berdiri memandang ke arah Pras.
"Kalian itu di bayar di sini untuk bekerja bukan mengobrol."
Pras, dengan suara yang meninggi dengan wajah yang kesal.
"Iya pak maap, tadi kami hanya makan bersama kemudian sedikit mengobrol."
Jawab Deri kepalanya sedikit menunduk karena hormat.
"Aku tidak tanya? keluar kerjakan urusan mu!"
Pras, dengan mode datar nya namun dengan sorot mata yang tajam ke arah Deri.
"Baik pak."
Jawab Deri dengan tenang, lalu meninggalkan ruangan asisten rumah tangga.
"Dan kamu, mau kemana?"
Tanya Pras, yang melihat Sekar yang hendak mengikuti Deri.
"Saya mau mengerjakan urusan saya pak, bukan kah bapak bilang saya di bayar untuk bekerja!"
Jawab Sekar dengan lantang, karena dia sudah terbiasa dengan sikap dingin dan ketus bos nya itu, lalu berjalan keluar dari ruangan asisten rumah tangga.
Namun saat melewati Pras, dengan segera Pras menarik tangan nya dan menyeretnya kembali masuk ke dalam ruangan.
"Pak lepaskan!"
Sekar yang sudah bisa memprediksi apa yang akan di lakukan oleh Pras.
Pras menyeret tubuh Sekar hingga mentok di dinding, tangan Pras memegang kuat kedua lengan Sekar.
"Pak ,sakit."
Sekar dengan lirih.
Pras melepaskan cengkraman nya dan mulai mengangkat dagu Sekar yang sedang menunduk, memandangnya secara intens, menelusuri pipi dan hidungnya.
"Sekar kamu tahu, kamu itu sangat menggoda
bibir mu ini membuat ku tidak tahan selalu ingin mengecup nya."
Ucap Pras, dengan menyentuh lembut bibir Sekar.
Sekar semakin gemetar dan takut.
"Pak lepaskan saya."
Sekar dengan lirih, ada sedikit rasa takut di hatinya.
Tapi perkataan Sekar itu membuat Pras semakin bergairah. karena hembusan nafas Sekar sangat terasa begitu menggairahkan, karena jarak keduanya yang begitu dekat.
Pras mulai mendekatkan wajah nya ,dan
semakin dekat hendak mencium Sekar.
Sementara Sekar dalam hatinya bergumam,
"Semoga saja ada yang datang kemari dan menolong ku dari ke adaan ini."
"Pak, bukan kah bapak sudah punya kekasih kenapa bapak tidak Segera menikah saja, bukan nya mengganggu saya." Ujar Sekar lirih, yang membuat Pras menghentikan niat nya.
"Huuh " Pras menarik nafasnya dalam- dalam
"Ya aku pasti akan segera menikah, dengan seorang wanita cantik yang sangat aku cintai" Jawab Pras, dengan menatap intens wajah Sekar, yang terlihat jelas perubahan mimik wajah nya.
Melihat itu Pras tersenyum licik.
" Kamu kenapa? apa kamu cemburu? "
Tanya Pras, dengan sorot mata yang menyelidik.
"Apaan sih pak? hah, bapak itu bukan tipe ku!" Jawab Sekar sambil memalingkan wajahnya, karena merasa risih di pandangi terus oleh Pras.
"Oke, lalu kenapa semalam kamu mengintip?"
Pras, semakin senang karena melihat Sekar yang mulai salah tingkah.
"Mengintip maksud bapak apa?" ~ Sekar.
"Apa semalam pak Pras melihat ku ya? aduh gawat." Gumam sekar dalam hatinya.
"Iya. Kamu mengintip saat aku sedang mengobrol dengan Amira semalam kan? aku melihat kamu mengintip dari balik pintu dan saat aku mengobrol dengan ibu dan Dimas
kamu pun ada di balik sofa. "
"Hahaha kamu itu suka mengintip dan juga menguping rupanya!"
Pras tergelak.
" Pak, aku..."
Sekar yang gugup tidak bisa membantah nya.
" Kamu itu bilang saja kalau kamu jatuh cinta sama saya, dengan senang hati saya akan menerima kamu kok."
Pras, sambil mentoel hidung Sekar gemas.
" Hah. " Sekar melongo sejenak, lalu menutup kembali mulutnya.
"Sekar ayo waras, pak Pras hanya ingin mengerjai mu saja, mana mungkin dia suka sama gadis kampung seperti kamu "
bisik Sekar dalam hatinya.
" Siapa bilang saya suka sama bapak, saya itu suka nya sama mas Deri, biar pun supir dia itu ganteng dan baik banget."
Ceplos Sekar, sengaja mengatakan itu untuk membalas Pras yang kepedean kalau dirinya suka.
"Mas Deri maap kan aku, sudah mengambing hitam kan kakak" Gumam sekar dalam hatinya.
Mendengar perkataan Sekar, Pras sangat kesal. Namun segera mengendalikan dirinya dan mengubah wajahnya kedalam mode datar.
"Hahaha, apa kamu pikir aku beneran tadi ngomong gitu sama kamu ! "
"Tentu saja tidak, karena aku sudah punya wanita yang aku cintai. Fia tinggi, cantik dan seksi"
* Pras, dengan penekanan pada kata- kata sexy.
Pras pun berlalu dari ruangan asisten rumah tangga. Ada sebuah seringai licik di bibirnya. Namun di hatinya membawa segudang kekecewaan mendengar perkataan Sekar.
...****************...
Di papiliun tampak Deri sedang membantu Marni membereskan sisa jamuan, karena hari ini dirinya tidak di minta kemana-mana.
Sekar datang menghampiri Deri dan membantu pekerjaan nya,
" Mas Deri aku minta maaf ya?"
*Sekar, dengan wajah yang memerah karena malu.
"Untuk apa?"
Tanya Deri, lalu berhenti dari pekerjaannya.
"Tadi aku bilang pada pak Pras, aku ini suka sama kakak. maap ya. "
Ujar Sekar dengan wajah memelas.
"Hah, kamu ini, tahu tidak ini hanya akan membuat kakak dalam masalah saja. "
Jawab Deri sambil memencet hidung Sekar. Bagi Deri Sekar seperti adik nya sendiri.
"Maap, kakak bisa kan berpura -pura suka sama aku kalau ada pak Pras? "
* Sekar, masih dengan wajah memelas nya.
"Euuh, akan kakak coba. Ya sudah ayo cepat bereskan pekerjaan nya "
Deri dengan buru - buru mengangkut bekas acara jamuan semalam.
" Oke. "~ Sekar
Sementara Sekar membereskan yang lain nya.
...****************...
...Di kamar Dimas...
"Halo sayang kita ada pemotretan siang ini di studio yah, jangan lupa"
Dimas.
"Oke honey, aku bahkan sudah ada di kantor sepagi ini, tapi kamu di mana kok belum datang?"
*Clara.
"Aku lagi di jalan, tunggu ya "~ Dimas
"Bohong dikit gak apa lah hehehe"
Gumam dimas dalam hatinya, karena dirinya masih berada di rumah.
Dengan segera Dimas bersiap - siap untuk pergi ke studio nya.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
...*Dikamar Pras*...
Pras yang sedang berdiri di balkon memandang ke arah papiliun memperhatikan Sekar yang sedang bekerja bersama Deri. Pras merasa kesal karena sesekali melihat Sekar tertawa bahagia bersama Deri.
"Oh, shitt"
"Apa benar perkataan Dimas kalau aku mencintai sekar. aaah mana mungkin!"
"Tapi setiap aku dekat dengan nya aku tidak bisa mengendalikan diriku. Kenapa aku selalu memikirkan dia" gumam Pras.
...🌼 Bersambung......
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
🌹
🌹
Terima kasih sudah menyimak sejauh ini,
dukungan kalian sangat berarti bagi Author 🤗
Jangan lupa untuk like dan vote ya
tinggalkan jejak kalian di kolom komentar
...Terima kasih...
...Salam...
...mirastory...
...🙏🙂🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Ahmad Opa
up lagi doooong!
2020-12-11
0