Patah Hati

...Di rumah Ami...

Sesampainya di rumah, Ami tampak bingung dan murung.

"Udah Mi, Kamu ini jangan begini. Besok juga kan bisa ketemu lagi." Ibu berusaha menenangkan Ami yang tampak sangat galau.

"Ya...kalau dia datang, kalau enggak?" Ami berkata dengan pelan, tersirat binar kesedihan di wajah nya.

"Kalau dia memang serius pasti dia datang menemui kamu mi!" Jawab ibu dengan penuh penekanan.

"Coba Ami punya..." Ami tidak melanjutkan perkataannya.

"Punya apa Mi? hp ?" Tanya ibu, sementara Ami hanya nyengir.

"Kamu tahu kan hp itu mahal, jadi jangan banyak mau dulu." Ibu mengelus kepala Ami.

Padahal alasan ibu dan bapak tidak mau membelikan hp. Takut, Ami jadi malas ngaji. Karena, asik main hp seperti anak tetangga nya.

Meski di desa, orang tua Ami tidak susah. Dia memiliki hektaran kebun dan sawah.

Apa lagi Amar, Kakak nya menjadi salah satu pengusaha sukses di kota.

"Ami cuma asal ngomong aja kok bu, maap ya bu!" Ami berkata dengan nada penuh rasa penyesalan.

Ibu memeluk Ami.

"Ibu berharap kamu bisa secepatnya dapat jodoh Mi, menikah dengan orang yang baik dan mapan supaya kamu bahagia." Ibu menasehati Ami.

Ami terdiam sejenak.

"Kenapa aku gak jawab saat itu juga ya, dasar bodoh. Kan sekarang perasaan jadi gak jelas mau ketemu juga gak tahu." Ucap nya dalam hati.

...*keesokan harinya*...

Pagi - pagi sekali Ami sudah bangun, seperti biasa Ami membereskan rumah lalu menyiapkan sarapan. Dia tidak ingin hari ini terlambat menemui Andi seperti kemarin.

Ami berharap hari ini andi akan datang kembali ke taman desa tempat mereka janjian kemarin.

"Mi, wah ada apa nak baru jam 4 pagi tapi semua kerjaan rumah udah beres?" Sapa ibu yang baru bangun dari tidurnya dengan sebuah pertanyaan.

"Enggak Bu, enggak ada apa -apa Ami cuma mau cepet beres aja kok." Jawab Ami sambil duduk dan minum teh manis hangat buatan nya.

"Gak usah bohong sama ibu, ibu tahu kamu takut terlambat lagi kaya kemarin kan? kamu ingin bertemu dengan si Andi itu ?" Tanya ibunya sambil tersenyum menggoda Ami.

"Aduuuh, kok tebakan ibu bener ya. Aku harus jawab apa." *G*umam Ami dalam hatinya.

"Gak usah bingung gitu, ibu ngerti kok." Ibu berkata sambil tertawa kecil, sedangkan Ami hanya tersenyum simpul.

"Ya udah ibu mau mandi dulu sebentar lagi adzan subuh." Ujar ibu nya sambil berlalu menuju kamar mandi. Sementara Ami hanya mengangguk dan tersenyum malu.

...sore nya...

Kali ini Ami datang lebih awal, dia menunggu kedatangan Andi sampai hampir magrib. Tapi tidak ada tanda - tanda kedatangan nya. Akhirnya Ami pun pulang dengan langkah gontai dan sedih.

Sesampainya di rumah ia langsung mengurung diri di kamar. Membaringkan tubuhnya, namun tidak bisa tidur karena hatinya merasa gelisah.

Setiap hari Ami selalu pergi ke tempat itu, hingga tak terasa 10 hari sudah penungguan Ami.

...S**ore hari sekitar jam 3**...

"Tok...tok...tokkk " Terdengar suara ketukan pintu rumah Ami.

Ami segera membukakan pintu, Ami sangat terkejut melihat seseorang yang ada di depan pintu rumah nya. Pria yang selama sepuluh hari ini di tunggu-tunggu nya dan sekarang ada di hadapannya.

Hatinya senang dan berbunga-bunga, Ami berjanji pada hatinya untuk mengungkapkan rasa yang di pendam nya.

"Mas Andi ayo masuk mas." Ajak Ami dengan senyuman manis yang lebar merekah di bibir nya.

Berbagai macam pertanyaan berkecamuk di hati Andi. " Kenapa sikap Ami seperti yang senang menyambut kedatangan nya? apakah dia menyukainya? kalau benar kenapa saat itu dia tidak datang untuk memberikan jawaban?"

"Aaah sudah lah jangan berkhayal kalau Ami suka padamu Andi." Gumam nya dalam hati.

"Gak usah, di sini aja. Saya cuma mau antar undangan saja kok." Jawab Andi dengan suara lesu tanda tak senang harus mengucapkan itu.

"Undangan, undangan apa?" Ami merasa bingung karena setahunya Andi adalah anak semata wayang. Ataukah di suruh salah satu kerabat nya pikir Ami.

"Undangan pernikahan..." Andi berhenti sejenak, dadanya terasa sesak untuk mengatakan hal ini.

"Huuuh." Andi menghela nafasnya panjang, sebenarnya dia tidak mau mengatakan hal ini.

"Undangan siapa?"

Suara Ami mulai bergetar, takut dugaan nya menjadi kenyataan.

"Pernikahan ku." Jawab Andi pelan, sambil membuang muka karena tak sanggup menatap Ami.

"Hah! menikah? Kamu? Bukannya Kamu bilang waktu itu kamu menunggu jawaban ku tapi..."

Ami terkejut dan sangat marah merasa di permainkan. Hatinya bagai terbakar, air matanya mulai mengalir di pipinya dengan deras bagaikan sungai.

Melihat itu Andi jadi semakin yakin kalau sebenarnya Ami juga ada rasa.

"Tapi kamu gak datang untuk memberikan jawaban mu." Andi berkata dengan sedih nya.

Andi berhenti sejenak.

"Saat itu aku menunggu sampai magrib, berharap kamu datang menjawab ya, tapi kamu gak muncul -muncul." Lanjut Andi, dengan suara bergetar menahan sesak di dadanya.

"Saat itu aku ada panen di kebun, ku akui aku salah, aku lupa dan baru ingat malam nya. Tapi keesokan nya aku datang dan berharap kamu akan datang kembali. Bahkan sampai kemarin sore aku masih datang, itu artinya sudah 10 hari ini aku terus-terusan datang mengharapkan kamu, tapi ternyata kamu gak sungguh - sungguh. Aku kecewa." Ami tak kuasa lagi menahan sesak di dadanya hingga tangisan nya pun pecah.

Sebenarnya orang tua Ami mendengar pembicaraan mereka, tapi mereka membiarkan Ami dan Andi yang menyelesaikan masalah nya.

"Maap kan aku mi, sebenarnya aku di jodohkan. Tapi aku minta pada orang tua ku untuk memberikan ku waktu mencari pasangan sendiri. Aku yakin sama kamu sehingga aku berani menyatakan perasaan ku itu." Ucap Andi yang berusaha menjelaskan keadaan yang sebenarnya.

Berhenti sejenak.

"Waktu ku gak banyak hanya 2 hari saja. Setelah 2 hari itu aku pikir jawaban mu tidak, jadi terpaksa aku terima perjodohan itu." Lanjut Andi, dengan mata yang berkaca-kaca.

Diam sejenak

Hening

"Sekarang semuanya sudah terlambat mungkin kita memang tidak berjodoh. Maapkan aku mi, Aku juga terluka apalagi setelah aku tahu kamu juga menyukai ku." Andi pun pergi dengan perasaan sedih dan melow meninggalkan Ami sendirian di teras rumah nya.

Ami hanya menangis terisak, memegang undangan yang merobek hatinya.

Lalu ibunya keluar, memapah Ami masuk kedalam rumah.

Ami tersungkur di pelukan sang ibu sambil menangis tersedu -sedu.

"Itulah cinta sayang, bisa membuat hatimu terluka jika kamu kecewa. Sudahlah ini adalah pengalaman hidup, hidup tidak hanya manis tapi juga pahit." Bapak nya menasehati dengan bijak, walau hatinya sebenarnya ikut terluka melihat kesedihan sang anak.

"Ami mau ke kamar dulu ya bu,pak." Tanpa menunggu jawaban Ami langsung masuk ke kamarnya mengunci diri.

...Beberapa saat kemudian...

"Tok...tok...tok..." Suara pintu di ketuk

"Ada tamu pak, siapa lagi yang datang ya?" ujar ibu.

"Biar bapak saja yang buka" Ujar Bapak, sambil beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju pintu.

"Ceklek " Suara pintu dibuka.

"Diah!"

"Bu! Diah, Bu!" Seru bapak nya.

Dengan Segera ibu Ami pun berjalan ke luar.

"Mbak Diah." Ibu Ami langsung memeluk Diah dengan senang nya.

"Ayo masuk mba!" Ajak ibu Ami.

Diah adalah kakak dari ibu Ami, kebetulan dia mengambil cuti dari pekerjaan nya selama 3 hari. Dia bekerja sebagai pembantu di kota besar.

"Bagaimana kabar kalian semua?" tanya Diah

"Baik, kami baik -baik saja," jawab bapak.

Sementara ibu Ami pergi ke dapur membuatkan teh manis untuk mereka bertiga.

"Mana Ami, kok gak kelihatan. Masa jam segini udah tidur?" Tanya Diah, sambil lirik sana sini berharap melihat Ami.

"Ya itu mbak, Ami lagi sedih." Jawab ibu yang datang membawa teh manis, ubi dan jagung rebus.

"Loh, emang sedih kenapa?" Diah merasa heran.

"Itu loh patah hati, karena pujaan hatinya mau nikah 2 hari lagi." Ibu berkata dengan suara pelan, karena merasakan kesedihan anaknya.

"Jangan di biarkan berlarut -larut, nanti bisa stres loh! lebih baik ikut mbak aja besok ke kota, kebetulan majikan tempat mbak bekerja lagi butuh pembantu baru, soal nya pembantu lama baru mengundurkan diri." Ujar Diah, sambil menyuapkan ubi rebus ke mulut nya.

"lumayan dapat uang, dari pada disini nanti dia susah lupa sama cowok nya. Kalau di sana dia bisa sibuk kerja dan jauh dari orang yang sudah bikin hatinya luka. Siapa tahu juga nanti dapat jodoh di kota, apalagi Ami itu kan cantik." Lanjut Diah, lalu menyeruput teh manis nya.

"Menurut bapak gimana?" Ibu dan Diah menoleh ke arah bapak.

"Kalau itu sih terserah Ami, biar dia aja yang memutuskan." Bapak dengan mode datar, ada rasa khawatir jika puteri nya itu setuju pergi ke kota.

"Tapi katanya mbak cuti 3 hari, tapi kok udah mau balik lagi?" tanya ibu Ami.

"Iya. Kan mbak dari kota langsung ke rumah mbak, ketemu sama anak cucu nginep di sana udah dua hari," jawab Diah.

"Nah ini hari ketiga, sengaja mbak datang kemari karena kangen sama kalian

terutama sama Aminah, mana anak nya panggil sana!" ujar Diah.

"Iya sebentar saya panggil dulu." jawab ibu, lalu ibu pun pergi ke kamar Ami untuk mengajak nya menemui uwa nya.

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Patah hati pasti sakit banget ya...

...Rasanya lebih pedih dari tertusuk duri...

...Tapi melangkah lah maju kedepan,...

...jangan karena patah hati membuat mu tak berdaya....

...Terima kasih telah membaca cerita saya...

...Tunggu episode berikutnya......

...Kalau bisa bantu untuk memberi like dan vote ya terima kasih....

...salam...

...mirastory...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

🫧Alinna 🫧

🫧Alinna 🫧

5 Like sudah meluncur. Nanti balik lagi ya

2021-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 JKVBA Aminah
2 Genderuwo
3 2 Tahun Kemudian
4 Takut
5 Patah Hati
6 Pergi Ke Kota"
7 Sekar
8 JKVBA " Cium "
9 JKVBA " Cantik "
10 JKVSBA " Mesum "
11 JKVBA " Pergi Ke Kantor Pras "
12 JKVBA "Sengaja"
13 JKVBA " Antar Saya Pulang "
14 JKVBA " kok manis ya "
15 JKVBA " Sopir Baru "
16 JKVBA " Makan siang "
17 JKVBA "Cemburu"
18 JKVBA "Bertemu Kembali"
19 JKVBA "Kolam Renang"
20 JKVBA " Cinta Yang Yersembunyi "
21 JKVBA " Mengerjai Bos Galak "
22 JKVBA " BERDEBAR "
23 JKVBA " Kemana Kamu "
24 JKVBA " kegelisahan Pras "
25 JKVBA " Hah...bukan Sekar...! "
26 JKVBA " Di tolak "
27 JKVBA " SAHABAT KAKAK KU "
28 JKVBA " Rumah Makan Sunda "
29 JKVBA " Calon Menantu "
30 JKVBA " MENGINAP DI DESA "
31 JKVBA " Kamu itu Sempurna "
32 JKVBA " I LOVE YOU SEKAR "
33 JKVBA " Dia orangnya sangat baik "
34 JKVBA " Kejutan Ulang Tahun Untuk Pras "
35 JKVBA " Kejutan Ulang Tahun Untuk Pras 2 "
36 JKVBA " Pras Milik ku "
37 JKVBA " Aku tidak Mencintaimu "
38 JKVBA " Aku Sudah Terbiasa "
39 JKVBA "Perpisahan"
40 JKVBA " Calon Pengantin "
41 JKVBA " Aku memang Bodoh "
42 JKVBA " Sakit "
43 JKVBA " Bertemu Pacar Konrak "
44 JKVBA " Kau Pasti Sedang Berbohong "
45 JKVBA " Pengakuan Pras "
46 JKVBA " Gadis Kecil Yang Lucu "
47 JKVBA " Sekar itu kekasih saya "
48 JKVBA " Selalu Saja Dia Yang Menggangu Ku "
49 JKVBA "Cuapin Dong"
50 JKVBA " Dia itu Genit dan Suka Godain Kamu "
51 JKVBA " Fhoto Freewed "
52 JKVBA " Kalian Terlihat Sangat Serasi "
53 JKVSBA " Sedang Apa Kamu?"
54 Di baca ya "REVISI"
55 JKVBA " Mau Ngajak Kamu Nikah "
56 JKVBA " Lepaskan Dia"
57 JKVBA " Kenalkan ini Calon Mami nya Aura "
58 JKVBA " Liontin "
59 JKVBA " Ada apa dengan Pras? "
60 JKVBA " HANYA ACTING "
61 JKVBA " Dasar Playboy "
62 JKVBA " Semoga Aku Bisa Cepat Melupakan mu "
63 JKVBA " Main Kuda - Kudaan "
64 JKVBA " Sebaiknya Kita Pulang "
65 JKVBA " Bisa Kita Bicara "
66 JKVBA " Siapa Namanya "
67 JKVBA " Pasti Hanya Bercanda "
68 JKVBA Kegelisahan Pras Part 1
69 JKVBA Kegelisahan Pras Part 2
70 JKVBA Telpon dari Kak Amar
71 JKVBA Maapkan Kakak
72 JKVBA Aku Menyukai Adik mu
73 JKVBA Bukan Salah Ku
74 JKVBA Pernikahan Pras-Clarisa Part 1 (Terlambat)
75 JKVBA Pernikahan Pras-Clarisa Part 2 Ijab Qobul
76 JKVBA Ada Apa dengan Om Wigu?
77 JKVBA Resepsi Pernikahan Pras-Clarisa
78 JKVBA Resepsi Pernikahan
79 JKVBA Tidak Mencintaimu
80 JKVBA Terlalu berlebihan
81 JKVBA Malam Pertama
82 JKVBA Kangen
83 JKVBA Pindah Ke Apartemen Part 1
84 JKVBA Pindah Ke Apartemen Part 2
85 JKVBA Kisah Wiguna Part 1
86 JKVBA Kisah Wiguna Part 2
87 JKVBA Sekar Galau
88 JKVBA Kemarahan Sekar
89 SUMI Wiguna Pulang
90 JKVBA Penebus Kesalahan
91 JKVBA Jadilah Teman Ku
92 JKVBA Patah Hati
93 JKVBA Sekar ~ Clarisa
94 JKVBA Hamil
95 JKVBA Rencana Sekar 1
96 JKVBA Jangan Jatuh Hati
97 JKVBA Rencana Sekar 2
98 JKVBA Masih berdebar
99 JKVBA Masih Baik
100 JKVBA Suami ku Seutuh nya
101 JKVBA Merasa Kehilangan
102 JKVBA Pertemuan
103 JKVBA Pernikahan Dimas- Vina
104 JKVBA Menjenguk Aura part 1
105 JKVBA Menjenguk Aura part 2
106 JKVBA Gak Ada Hak
107 JKVBA Kamu Sudah Punya Isteri
108 JKVBA ANAK
109 JKVBA Isteri Ke Dua Ku
110 sayang ku
111 JKVBA Kesedihan Clarisa
112 JKVBA MAAP YA SEMENTARA HIATUS DULU, MENYELESAIKAN OBSESI CINTA DULU
113 Mulai update lagi
114 Menemui Sekar
115 Penjelasan
116 Kedatangan Teman
117 Aku tak seperti Itu
118 Ingin Dia Jadi Jodoh ku
119 Rumah Baru Wiguna
120 Dua Pria
121 Tak Sedangkal Perasaan Mu
122 Perasaan Berbeda
123 Baby Siter
124 Harus di Akhiri
125 Menikahlah dengan Pras
126 Menikah lah dengan Ku
127 Telpon dari Ibu
128 Risih
129 Sebuah kenyataan
130 Menikahlah denganku
131 Akad Nikah
132 Janji Pras
133 Apa kamu menyesal?
134 Menemui Keluarga Besar
135 Pengakuan Pras
136 Pras dan Clarisa
137 Wiguna dan Sekar
138 Hampir Saja
139 Pergi Liburan
140 Kenangan Menyesakkan
141 Tak tahan
142 Sekar Ngambek Part 1
143 Sekar Ngambek Part 2
144 Apa Kamu Baik- baik saja?
145 Satu Nama di Hatiku
146 Bolehkah?
147 S2! Siapa itu?
148 S2 : Kedatangan Salsa
149 Cemburu, marah dan Curiga ( 21+)
150 Cemburu, marah dan Curiga ( 21+)
151 Ancaman dari Wiguna
152 Peringatan dari Amar
153 Posesif
154 Season 2 Wiguna dan Sekar : Jangan Lihat Dia!
155 Season 2 Wiguna dan Sekar : Jangan Panggil Aku Om!
156 Season 2 Sekar Wiguna : Menemui Sekar
Episodes

Updated 156 Episodes

1
JKVBA Aminah
2
Genderuwo
3
2 Tahun Kemudian
4
Takut
5
Patah Hati
6
Pergi Ke Kota"
7
Sekar
8
JKVBA " Cium "
9
JKVBA " Cantik "
10
JKVSBA " Mesum "
11
JKVBA " Pergi Ke Kantor Pras "
12
JKVBA "Sengaja"
13
JKVBA " Antar Saya Pulang "
14
JKVBA " kok manis ya "
15
JKVBA " Sopir Baru "
16
JKVBA " Makan siang "
17
JKVBA "Cemburu"
18
JKVBA "Bertemu Kembali"
19
JKVBA "Kolam Renang"
20
JKVBA " Cinta Yang Yersembunyi "
21
JKVBA " Mengerjai Bos Galak "
22
JKVBA " BERDEBAR "
23
JKVBA " Kemana Kamu "
24
JKVBA " kegelisahan Pras "
25
JKVBA " Hah...bukan Sekar...! "
26
JKVBA " Di tolak "
27
JKVBA " SAHABAT KAKAK KU "
28
JKVBA " Rumah Makan Sunda "
29
JKVBA " Calon Menantu "
30
JKVBA " MENGINAP DI DESA "
31
JKVBA " Kamu itu Sempurna "
32
JKVBA " I LOVE YOU SEKAR "
33
JKVBA " Dia orangnya sangat baik "
34
JKVBA " Kejutan Ulang Tahun Untuk Pras "
35
JKVBA " Kejutan Ulang Tahun Untuk Pras 2 "
36
JKVBA " Pras Milik ku "
37
JKVBA " Aku tidak Mencintaimu "
38
JKVBA " Aku Sudah Terbiasa "
39
JKVBA "Perpisahan"
40
JKVBA " Calon Pengantin "
41
JKVBA " Aku memang Bodoh "
42
JKVBA " Sakit "
43
JKVBA " Bertemu Pacar Konrak "
44
JKVBA " Kau Pasti Sedang Berbohong "
45
JKVBA " Pengakuan Pras "
46
JKVBA " Gadis Kecil Yang Lucu "
47
JKVBA " Sekar itu kekasih saya "
48
JKVBA " Selalu Saja Dia Yang Menggangu Ku "
49
JKVBA "Cuapin Dong"
50
JKVBA " Dia itu Genit dan Suka Godain Kamu "
51
JKVBA " Fhoto Freewed "
52
JKVBA " Kalian Terlihat Sangat Serasi "
53
JKVSBA " Sedang Apa Kamu?"
54
Di baca ya "REVISI"
55
JKVBA " Mau Ngajak Kamu Nikah "
56
JKVBA " Lepaskan Dia"
57
JKVBA " Kenalkan ini Calon Mami nya Aura "
58
JKVBA " Liontin "
59
JKVBA " Ada apa dengan Pras? "
60
JKVBA " HANYA ACTING "
61
JKVBA " Dasar Playboy "
62
JKVBA " Semoga Aku Bisa Cepat Melupakan mu "
63
JKVBA " Main Kuda - Kudaan "
64
JKVBA " Sebaiknya Kita Pulang "
65
JKVBA " Bisa Kita Bicara "
66
JKVBA " Siapa Namanya "
67
JKVBA " Pasti Hanya Bercanda "
68
JKVBA Kegelisahan Pras Part 1
69
JKVBA Kegelisahan Pras Part 2
70
JKVBA Telpon dari Kak Amar
71
JKVBA Maapkan Kakak
72
JKVBA Aku Menyukai Adik mu
73
JKVBA Bukan Salah Ku
74
JKVBA Pernikahan Pras-Clarisa Part 1 (Terlambat)
75
JKVBA Pernikahan Pras-Clarisa Part 2 Ijab Qobul
76
JKVBA Ada Apa dengan Om Wigu?
77
JKVBA Resepsi Pernikahan Pras-Clarisa
78
JKVBA Resepsi Pernikahan
79
JKVBA Tidak Mencintaimu
80
JKVBA Terlalu berlebihan
81
JKVBA Malam Pertama
82
JKVBA Kangen
83
JKVBA Pindah Ke Apartemen Part 1
84
JKVBA Pindah Ke Apartemen Part 2
85
JKVBA Kisah Wiguna Part 1
86
JKVBA Kisah Wiguna Part 2
87
JKVBA Sekar Galau
88
JKVBA Kemarahan Sekar
89
SUMI Wiguna Pulang
90
JKVBA Penebus Kesalahan
91
JKVBA Jadilah Teman Ku
92
JKVBA Patah Hati
93
JKVBA Sekar ~ Clarisa
94
JKVBA Hamil
95
JKVBA Rencana Sekar 1
96
JKVBA Jangan Jatuh Hati
97
JKVBA Rencana Sekar 2
98
JKVBA Masih berdebar
99
JKVBA Masih Baik
100
JKVBA Suami ku Seutuh nya
101
JKVBA Merasa Kehilangan
102
JKVBA Pertemuan
103
JKVBA Pernikahan Dimas- Vina
104
JKVBA Menjenguk Aura part 1
105
JKVBA Menjenguk Aura part 2
106
JKVBA Gak Ada Hak
107
JKVBA Kamu Sudah Punya Isteri
108
JKVBA ANAK
109
JKVBA Isteri Ke Dua Ku
110
sayang ku
111
JKVBA Kesedihan Clarisa
112
JKVBA MAAP YA SEMENTARA HIATUS DULU, MENYELESAIKAN OBSESI CINTA DULU
113
Mulai update lagi
114
Menemui Sekar
115
Penjelasan
116
Kedatangan Teman
117
Aku tak seperti Itu
118
Ingin Dia Jadi Jodoh ku
119
Rumah Baru Wiguna
120
Dua Pria
121
Tak Sedangkal Perasaan Mu
122
Perasaan Berbeda
123
Baby Siter
124
Harus di Akhiri
125
Menikahlah dengan Pras
126
Menikah lah dengan Ku
127
Telpon dari Ibu
128
Risih
129
Sebuah kenyataan
130
Menikahlah denganku
131
Akad Nikah
132
Janji Pras
133
Apa kamu menyesal?
134
Menemui Keluarga Besar
135
Pengakuan Pras
136
Pras dan Clarisa
137
Wiguna dan Sekar
138
Hampir Saja
139
Pergi Liburan
140
Kenangan Menyesakkan
141
Tak tahan
142
Sekar Ngambek Part 1
143
Sekar Ngambek Part 2
144
Apa Kamu Baik- baik saja?
145
Satu Nama di Hatiku
146
Bolehkah?
147
S2! Siapa itu?
148
S2 : Kedatangan Salsa
149
Cemburu, marah dan Curiga ( 21+)
150
Cemburu, marah dan Curiga ( 21+)
151
Ancaman dari Wiguna
152
Peringatan dari Amar
153
Posesif
154
Season 2 Wiguna dan Sekar : Jangan Lihat Dia!
155
Season 2 Wiguna dan Sekar : Jangan Panggil Aku Om!
156
Season 2 Sekar Wiguna : Menemui Sekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!