...🌼Ruang gim🌼...
Dari depan kaca besar itu Pras menatap keluar, memandangi seorang gadis yang berjalan ke arah nya dengan membawa sebuah nampan berisi gelas air putih.
Gadis dengan rambut panjang, hitam bergelombang, kulit kuning langsat yang halus, yang pernah di sentuh nya tadi malam, memakai dress lengan pendek berwarna peach dengan panjang selutut.
Dres itu terlihat begitu pas di tubuh nya yang ramping, terlihat lekuk tubuh nya. Apalagi bagian dada yang berukuran tidak berlebihan tampak begitu sempurna, di tambah bokong yang sintal padat berisi juga ukuran nya tidak berlebihan.
Kaki mulus yang jenjang, tubuhnya tidak terlalu tinggi sekitar 160cm saja. Ditambah angin malam yang berhembus menyibakkan rambutnya, membuat nya tampak begitu sexi dimata seorang Pras.
"Oh my God, aku gim supaya aku bisa menurunkan gairah ku karena telah menyentuh gadis itu tadi. Tapi kenapa malah dia yang datang memberikan ku air minum!" Pras terkejut.
"Huuuh" Napasnya mulai memburu kembali, celana pendek yang di pakai nya tiba -tiba saja mengetat.
"Aku sudah tidak tahan"
"Tidak, jangan datang ke sini"
"gumam nya,dengan nafsu dan hasrat yang menggejolak"
Sementara Sekar tidak sadar ada nafsu membara yang sedang mengintai nya, dengan polos nya dia bercermin di depan kaca itu.
"Wah lumayan juga, aku gak jelek -jelek amat "
Gumam Sekar sambil senyum -senyum, dia berlenggak-lenggok. Tanpa dia sadari kalau kelakuan nya di depan cermin itu jelas terlihat dari dalam ruangan gim.
Dari dalam ruangan Pras semakin tertarik kepada Sekar yang berlenggak-lenggok di depan nya.
Lalu Sekar pun mengetuk pintu kaca yang ada di depan nya.
"Tok...tok...tok...."
"Masuk" Terdengar suara jawaban dari dalam dengan suara yang agak berat. Suara Pras seperti itu bukan karena dia kecapean sesudah gim, tapi karena dia memiliki hasrat dan nafsu yang menggebu.
"Ceklek" Sekar membuka pintu, sementara tangan yang lain nya memegang nampan.
Dilihat nya dari ambang pintu seorang pria sedang di duduk dengan kepala tertunduk karena sedang memainkan ponsel nya.
Pria yang tampak lebih tampan malam ini, dengan memakai kaus tipis berwarna putih, tubuh nya yang atletis tampak jelas terlihat. Dengan mengenakan celana pendek selutut yang memperlihatkan kaki nya yang berbulu.
"Bukan nya itu pria yang tadi mau...." gumam Sekar.
"Ya ampun, kenapa aku harus antar minum sama dia sih" Gumam Sekar kembali dalam hatinya. Tampak jelas pipinya berubah jadi merah tomat Karena malu.
"Pak ini air nya"~ ujar Sekar.
"Oke, simpan aja. Sana kamu pergi kalau sudah kamu simpan!" Pras berkata tanpa menoleh kearah Sekar, dengan suara yang datar.
Sebenarnya Pras pura -pura memainkan ponsel nya supaya tidak menatap gadis bernama Sekar yang menggoda iman nya.
Sekar segera menyimpan nampan berisi segelas air dan segera pergi keluar dari ruang gim.
"Huuuh..., untung orang itu gak lihat muka aku
kalau dia lihat, emm bisa malu aku."
"Aku gak tahu apakah dia nantinya akan marah atau gimana." Dengan segera Sekar masuk ke kamar nya dan tidur pulas.
Sementara Prass menghela nafas panjang dan bersyukur karena bisa mengendalikan suasana.
"Kenapa ada pelayan kok secantik itu bahkan lebih cantik dari model -model nya si Dimas" gumam nya.
...🌾🌾🌾🌾🌾...
...🌼paginya🌼...
Wa Diah sudah selesai menyiapkan sarapan, dia memberitahukan tugas - tugas yang harus di kerjakan Sekar.
Sekar bertugas membersih kan area dalam rumah, membereskan kamar nyonya, pak Pras, pak Dimas dan ruangan -ruangan lain nya.
"Oke wa siap!"~Jawab Sekar ketika Diah selesai bicara.
Sekar mulai mengerjakan pekerjaan nya, Saat waktu menunjukkan jam 7 pagi. Semua bagian rumah sudah di bersih kan nya, tinggal kamar saja.
Untuk membersihkan kamar, Sekar tidak sembarangan dia harus menunggu kamar kosong atau ijin dari majikan.
"Sekar..."~panggil ibu Mila
"Ya....Bu"~ Dengan sigap menghampiri nya
"Kamu bersihkan kamar ku dengan cepat ya, lalu kamar Dimas dan setelah Pras pergi ke kantor kamu bisa bersihkan kamar nya."
"Siap Bu" ~ Jawab Sekar dengan lantang sambil tersenyum.
Sekar naik ke atas dan mulai membersihkan kamar majikan nya satu persatu,
"Nah tinggal kamar ini yang belum, apa sudah pergi ya?" Sekar mendekat kan telinganya di pintu, tak ada tanda-tanda orang didalam.
"Ah ,pasti sudah pergi. " gumam Sekar.
"Ceklek...." Sekar membuka pintu.
"Aww... ~Sekar kaget dengan apa yang di lihatnya.
Dengan segera dia menutup matanya, dari dalam kamar tampak seorang pria tanpa busana sedikit pun, sungguh telanjang. Dia segera menarik tangan Sekar masuk kedalam kamar.
"Whatt...!"
"Apa kau sudah gila, kau mengintip ku!" Pekik Pras, sambil menghempaskan tangan Sekar hingga jatuh terduduk di atas ranjang.
Sekar membuka matanya, sungguh memalukan pria tanpa busana berdiri di depan nya. Bahkan saat membuka matanya bagian bawah pria itu tepat di depannya.
"Aww gajah!" Jerit sekar dengan segera Sekar mengambil selimut yang ada di atas kasur lalu menutupkan nya ke badan Pras.
"Ada apa ?apa yang salah?" Prass terlihat kebingungan.
"Hei ! otakmu tuan yang salah, kau telanjang mengapa malah menarik ku kedalam kamar mu!" Pekik Sekar, pipi nya sampai merah tomat saking malunya dengan apa yang di lihat nya barusan.
"Oh...biasa saja, lagian itu bukan salah ku. Kamu yang tidak sopan masuk kekamar ku." Pras berbicara dengan muka tanpa dosa dan datar.
"Hah " Sekar hanya bengong.
"kok ada ya orang yang kek gini, gak tahu malu. dasar muka tembok." *g*erutu Sekar.
"Kenapa menganggap aku gak tahu malu atau muka tembok? hah...gak ngaruh!" Ujar Pras dengan datar namun ada seringai kecil di ujung bibirnya.
Tanpa malu Pras membuka selimut yang menutupi nya dan memakai baju nya di depan Sekar,
"Pak...pak Pras !" Pekik Sekar
"Hemm" Jawab Pras
"Aku ada disini !" Sekar menunjuk hidungnya.
"Iya, aku tahu. emang kenapa?" Pras dengan mode datar dan tak peduli.
Sekar hanya menutup mata dengan kedua tangan nya sambil menggerutu.
"Kau sudah menodai kedua mataku, dasar muka tembok"
Prass tak perduli dengan perkataan Sekar
dia sekarang sudah selesai berpakaian.
"Silahkan bersihkan kamar nya,"
"Aku mau makan,"
Prass keluar dari kamarnya.
"Huuuuh...."
Di depan pintu Pras menghela nafas panjang
muka nya merah karena malu.
oh shitt...
kenapa hal memalukan ini terjadi, untung aku bisa mengendalikan keadaan dengan pura -pura tidak malu. Bahkan sekarang aku punya julukan dari gadis itu *SI**MUKA TEMBOK"
Bisik Prass dalam hati nya*
Sekar tahu kalau Prass sudah keluar dari kamar, perasaannya mulai tenang
dia mulai membereskan kamar Pras. Saat melihat sebuah album photo, Sekar penasaran
di buka nya lembar demi lembar album tersebut.
"Wajah pak Pras memang sangat tampan"
Sekar senyum-senyum sendiri, hingga melihat sebuah photo yang terselip di album tersebut, lalu di ambilnya photo itu.
" Siapa dia wanita yang bersama pak Pras?"
Fhoto itu merupakan fhoto Pras dengan seorang wanita yang cantik dan mereka terlihat begitu mesra.
Sekar segera menyelipkan kembali Fhotonya kedalam album, dan menyimpan kembali album pada tempatnya.
Selesai membereskan kamar Pras, Sekar segera keluar dan kembali ke ruang asisten rumah tangga.
Sekar duduk sembari makan camilan
"Ehem " Terdengar sebuah deheman dari suara yang tidak asing,
"Pak " Sekar berdiri dan menundukkan pandangan nya. Karena malu mengingat kejadian tadi.
"Ada yang perlu saya bantu?" Masih tetap menunduk.
"Kenapa menunduk, kamu malu?" Tanya Prass dengan sedikit menyeringai.
Entah kenapa Sekar begitu terlihat cantik ketika sedang malu seperti itu.
"CANTIK " Kata -kata itu tiba -tiba saja terlontar dari mulut Pras.
Sekar mendelik
"Hah "
CK...CK...
Prass hanya berdecak, memaki dirinya yang tidak sadar mengucapkan hal itu.
"Apa..., jangan geer kamu! itu kucing ku sangat cantik!" Pras segera mengambil kucing nya yang berada di kolong meja tempat Sekar duduk.
"Oh shitt " Suatu pemandangan yang rugi jika di lewat kan begitu saja.
🌼 Bersambung...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ayo.... penasaran kan?🤔
Apa yang dilihat Pras di kolong meja....?
ehm....ehm!
Baca kelanjutannya di episode berikutnya...😊
Terima kasih sudah membaca sejauh ini
...Salam...
...mirastory...
...🙏😊🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments