Janda Kembang VS Bos Arogan
Selamat Membaca
1- AMINAH SEKAR AYU
Semilir angin di pagi hari terasa begitu sejuk berhembus meniup-niup, menusuk sampai ke dalam sanubari.
Suasana pedesaan yang terasa begitu damai dan nyaman, dimana hampir di setiap rumah mempunyai halaman yang cukup luas untuk bermain anak -anak.
Waktu menunjukkan jam 5 pagi, tapi warga desa sudah mulai banyak yang beraktivitas, mulai dari anak -anak, remaja sampai orang tua.
Memang itulah di desa sejak subuh mereka sudah giat bekerja, tidak ada yang namanya bermalas - malasan.
Tampak seorang gadis belia berkulit kuning Langsat sedang menumbuk padi ditemani temannya.
Yang tidak lain gadis itu adalah Aminah bersama dengan temannya yang bernama Ema.
Aminah adalah kembang desa, wajah mulus dan cantiknya, rambut panjang hitam bergelombang dan wajahnya yang lembut dan keibuan di tambah sifatnya yang ceria dan ramah kepada semua orang menambah sempurna kecantikannya.
Di desa para gadis sudah diajarkan sejak kecil untuk bangun pagi dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak dan beres-beres rumah.
****************
Aminah adalah gadis belia berusia delapan belas tahun. Diusia mudanya itu dia sudah dua kali menjanda.
Di kampungnya, anak -anak usia dua belas tahun sudah mulai dinikahkan orang tuanya, dengan alasan supaya ada orang yang bertanggung jawab pada nya. Selain itu, hal itu juga memang sudah tradisi.
Sehingga jika usia dua puluh tahun masih belum menikah, maka mereka akan menyebutnya perawan tua.
****************
Begitu pula dengan Aminah, di usia dua belas tahun dia sudah dinikahkan dengan pemuda dari desa yang sama.
Namun pernikahannya gagal karena usia yang masih sama -sama muda, lebih tepatnya anak - anak.
mereka masih labil sehingga sering kali ribut, akhirnya orang tua mereka memutuskan untuk memisahkan mereka dan akhirnya mereka pun bercerai.
Pernikahan keduanya juga gagal dengan alasan laki - laki yang menjadi suaminya lebih tua dan tidak sanggup menjaga Aminah yang masih bersifat kekanak-kanakan.
Sebenarnya orang tua Aminah ingin menjodohkannya kembali, tapi Aminah menolak.
****************
Sore Hari
"Mi, lebih baik kamu segera menikah lagi! Gak baik anak perempuan lama-lama menjanda," ujar ibunya.
"Iya mi, malu mendengar cibiran dari tetangga." Bapaknya menimpali.
Aminah hanya diam.
"Huuuuh...." Dia hanya menghela napas panjang.
"Ami, belum mau menikah dulu bu, pak !" jawab Aminah, dengan sedikit kesal.
"Lihat yang sebelumnya, pernikahan Ami gagal kan. Udah dua kali loh Ami gagal menikah, itu lebih memalukan lagi,” lanjut Aminah, sedikit kesal.
Orang hanya tuanya diam tak berkata - kata mendengar perkataan anaknya itu.
Mereka sadar, apa yang dikatakan anaknya ada benarnya juga.
"Untuk saat ini Ami mohon banget sama ibu dan bapak untuk tidak menjodohkan Ami lagi. Nanti, jika memang sudah ada jodoh pasti Ami akan menikah lagi, tapi gak sekarang." Ami melanjutkan perkataannya dengan menggebu-gebu.
"Coba ibu dan bapak pikir masa dalam satu tahun aku mau tiga kali nikah, emangnya Ami kucing apa." Ami memasang raut muka cemberutnya.
Tentu saja ibu dan bapaknya jadi ketawa mendengar pembelaan dari Aminah.
"Hahaha,” keduanya tergelak.
"Mi, Mi. Kamu ini bisa aja masa nyamain diri sendiri sama kucing." Bapaknya geleng-geleng kepala, sedangkan ibunya masih tertawa, meski tanpa suara.
"Ami mau ngaji dulu ya bu, pak," sembari beranjak dari duduknya, memilih masuk ke kamar daripada terus mendengarkan ocehan orang tuanya tentang pernikahan.
"Iya siap - siap sana nanti telat," jawab ibu, sedangkan bapak hanya mengangguk.
******************
Di dalam kamar, Aminah mengganti bajunya dengan memakai terusan lengan panjang warna Salem dipadukan kerudung yang senada.
"Ehem, cantik juga aku." Aminah memuji dirinya sendiri sambil senyum-senyum.
Lalu Aminah keluar dari kamar dan berpamitan kepada orangtuanya.
Aminah pun berjalan menuju mushola dekat rumahnya, dan berkumpul bersama teman-teman sebayanya untuk mengaji.
Usai mengaji Aminah pun pulang, saat pulang tiba - tiba turun hujan rintik-rintik. Di tambah penerangan yang buruk di jalanan desa, membuat suasana kian hening dan mencekam.
Apalagi Aminah pulang sendirian, bulu kuduknya mulai berdiri tatkala dirinya melewati sebuah pohon beringin tua dan besar.
Takut, itulah perasaan Aminah. Tapi, ada rasa penasaran ingin menoleh ke arah pohon besar itu.
Aminah pun menoleh oleh sudut matanya. Sontak saja dia kaget bukan kepalang ketika melihat sosok hitam berbulu, tinggi besar dan menyeramkan berdiri di bawah pohon itu sedang melotot ke arahnya.
"Aaaaaa!"
"Ibu, Bapak!" teriak Aminah ketakutan.
Aminah yang ketakutan pun berlari terbirit-birit. Hingga, tiba -tiba roknya seperti ada yang menarik, mau berlari tapi tak bisa.
"Aaah! Jangaan! Jangan tangkap aku!" teriaknya sambil menangis ketakutan.
"Plak"
Ada yang menepuk bahu Aminah yang sedang terduduk sambil membungkuk dan menutupi wajahnya dengan tangan.
"Mi, kamu kenapa nangis?" terdengar suara seseorang yang familiar di telinganya.
Aminah menoleh ke sumber suara, " Bapak!" pekiknya senang.
"Bapak!" Pekik Aminah lagi sambil menangis.
"Kamu kenapa?" tanya bapak heran setahunya tidak ada yang mengganggu Aminah, karena dari tadi dia mengikuti Aminah.
"Tadi aku liat genderuwo di bawah pohon beringin disana, ih serem banget!" S
sambil menunjuk ke arah pohon besar.
"Terus rok minah di tariknya, pak!" lanjut Aminah.
Hik...hik...hik…, Aminah pun menangis lagi.
"Hahaha…," tawa bapaknya pun pecah.
"Anak takut kok bapak malah ngetawain sih. " Ami mencebikkan bibir sembari memasang muka kesal, karena merasa di ejek bapaknya.
Bersambung...
...****************...
...********************************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-05-23
0
💜LAVENDER💜
Aku hadir Thor ☝😁
2021-08-05
0
🫧Alinna 🫧
Aku datang
2021-01-21
0