15. Ruang Makan SMA Gemas

Iiiuuu...!

Satu lengkingan sirene terdengar hanya sekali tarik, tidak seperti suara sirene ambulans yang berputar-putar nadanya. Itu tandanya sudah waktunya jam makan siang dan istirahat bagi para warga SMA Gemas.

Itulah waktu yang sangat ditunggu oleh Melisa di hari ini, sebab ia sangat ingin makan bersama dengan sahabat sejilbabnya dan berbincang banyak dengannya. Selama ini, Melisa merasa sendiri di sekolah itu. Ia tidak memiliki sahabat dekat yang bisa diajak makan bersama, bicara bersama, dan bersenda gurau bersama. Karakternya yang cukup pendiam, menjadi kombinasi yang hampir sempurna dengan jilbabnya untuk membuatnya semakin terkucilkan di kelas dan sekolah. Ditambah fisiknya yang tidak ideal bagi seorang gadis.

Melisa langsung bangkit dari duduknya dan berbalik hendak pergi ke kursi Masnaini. Namun, ia hentikan niatnya ketika melihat Lucy dan teman-teman satu gengnya sudah mengerumuni Masnaini dan mejanya.

Masnaini kini dikerumuni oleh  Lucy, Anri, Susan dan dua siswi lain yang bernama Rosa dan Leni, semuanya adalah anggota Geng LC Girls. Dengan seenaknya Lucy duduk di meja Masnaini, tepat di depan wajah gadis berjilbab itu.

“Anak baru, kalau kamu tepati janji beri kami dua juta di ruang makan, kamu selamat dari keusilan kita sampai pulang. Tapi kalau tipu, jangan harap bisa pulang tepat waktu!” ancam Lucy dengan suara pelan sambil letakkan tangan kanannya pada bahu kiri Masnaini.

“Tentu, saya tidak akan ingkar janji,” kata Masnaini tersenyum paksa melihat pengepungan terhadap dirinya itu.

“Oh oh oh! Ada apa nih ramai-ramai?!” seru seorang siswa sambil menyelip di antara pengepungan Geng LC Girls. Siswa itu tidak lain adalah Ronin. Lalu katanya kepada Lucy, “Lus, Aini dalam lindungan saya. Kamu dan gengmu ini, jangan coba berbuat yang macam-macam kepada Aini.”

“Kamu ngancam kita, Jaguar?” tanya Lucy mendelik cantik kepada Ronin yang punya julukan Jaguar. Mendadak dia berteriak memanggil Marlina, “Marlina! Cowok kamup!”

Teriakan Lucy tersumbat oleh gerak cepat tangan besar Ronin yang membekap mulutnya. Lucy hanya mendelik terkejut. Buru-buru ia menepis tangan Ronin dari wajahnya.

Sementara itu, Marlina bersama Sinta dan Virna yang sudah berada di pintu jadi menengok karena namanya disebut oleh Lucy. Ia melihat Ronin berada di tengah-tengah Geng LC Girls.

“Sudah, tidak usah pedulikan, yang naksir kamu bukan cuma Jaguar!” kata Virna.

“Jangan sembarangan kalau ngomong!” hardik Marlina lalu berlalu pergi meninggalkan  kelas itu.

Lucy sudah turun dari meja Masnaini.

“Sembarangan kamu ngobok-ngobok muka cantik saya!” maki Lucy.

“Lucy sayang, ngapain ramah tamah sama playboy macam Ronin?” kata Tony tiba-tiba muncul di sisi Lucy sambil tangannya merangkul belakang bahu Lucy.

Duk!

“Hukh!” keluh Tony saat sikutan Lucy menusuk perutnya.

“Hahaha!” tawa anggota Geng LC Girls lainnya.

“Ayo!” ajak Lucy memberi komando sambil melangkah pergi.

Pengepungan terhadap Masnaini pun berakhir.

“Terima kasih,” ucap Masnaini kepada Ronin.

“Ahahaha! Tidak perlu sungkan,” kata Tony yang justru tertawa sambil merangsek hendak mendekat ke sisi Masnaini.

“Eit! Jangan dekat-dekat, bukan famili!” seru Ronin sambil menunjuk Tony.

Tony langsung berhenti yang membuat Masnaini tertawa.

“Bukan famili, bukan muhrim!” sungut Tony meralat salah kata Ronin, lalu berjalan pergi. Lalu dumelnya, “Selalu saja menghalangi.”

“Jaguar! Ayo makan!” teriak Afghan dari dekat pintu kelas.

Ronin menengok sebentar kepada Afghan. Lalu katanya kepada Masnaini, “Ayo makan bareng!”

“Jazakallahu, terima kasih,” ucap Masnaini seraya tersenyum manis. “Maaf, saya harus selesaikan satu urusan dahulu, baru ke ruang makan.”

“Oke, kami tunggu di ruang makan, ya?” kata Ronin.

Masnaini hanya tersenyum mengangguk. Ronin pun berbalik pergi meninggalkan Masnaini sendiri.

Ruang kelas itu pun berubah sepi, tapi masih ada Melisa yang sejak tadi berdiri menunggu.

Masnaini bangkit dan melangkah tersenyum mendatangi Melisa.

“Mau makan bareng?” tanya Melisa menawarkan.

“Maaf, saya sedang puasa,” jawab Masnaini.

“Oh ya? Yah, sayang sekali,” ucap Melisa kecewa.

“Tapi kalau Mely minta ditemani, saya bisa kok. Apa lagi saya ada urusan sama anak geng itu. Mely pergi dahulu, nanti saya menyusul. Oh ya, setahu saya di sini ada ATM?”

“Ada di dekat ruang makan. Ayo bareng!” jawab Melisa.

Dengan senyum persahabatan yang akrab, keduanya berjalan meninggalkan kelas.

“Aini, Jaguar naksir kamu, ya?” tanya Melisa.

“Jaguar siapa?” tanya Masnaini sambil tertawa kecil.

“Ronin, yang tadi bela kamu dari Geng LC,” jelas Masnaini.

“Oh, hahaha!” Masnaini tertawa agak keras. Lalu katanya, “Ya tidaklah, Sayang. Saya kan belum sehari sekolah, belum kelihatan wujud aslinya, hahaha!”

Melisa tertawa. Lalu katanya, “Tapi kan, kebanyakan cinta itu hadir saat pandangan pertama.”

Masnaini hanya tertawa.

“Kamu hebat, Mely,” puji Masnaini.

“Hebat apanya?” tanya Melisa dengan wajah melongo lucu.

“Bisa bertahan dengan jilbab seorang diri di sekolah sebesar ini. Pasti memerlukan ketahanan jiwa yang kuat untuk bisa melalui masa tiga tahun,” ujar Masnaini.

“Sebenarnya sejak kelas 10 saya sudah tidak tahan, tapi Mama selalu memberi dorongan spirit kepada saya. Setiap saya mendapat serangan verbal gara-gara jilbab saya, saya selalu mengadu ke Mama, dan selalu Mama menyemangati dan membela saya. Jika saya sampai tidak tahan dan memaksa lepas jilbab, Mama mengancam akan memindahkan saya ke sekolah lain. Meski saya menjadi siswi yang terkucilkan, tapi saya sangat bangga bersekolah di sini. Di sini saya bisa menyalurkan hobi saya dan bisa merakit jalan menuju ke cita-cita saya.”

“Apa hobi dan cita-cita kamu?” tanya Masnaini.

“Hobiku bermain gitar. Saya mau jadi gitaris berjilbab dan bisa mencipta lagu sendiri,” jawab Melisa.

“Masya Allah,” puji Masnaini.

Mereka memilih lewat tangga untuk sampai ke ruang makan yang ada di lantai dua.

SMA Gemas memiliki ruang makan yang luas. Ruang makan dikelompokkan menjadi lima ruang yang saling terhubung, yaitu ruang makan untuk jajaran Kepala Sekolah dan Dewan Guru, untuk murid kelas 10, kelas 11, kelas 12, dan ruang makan untuk satpam dan staf lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan makan itu, sekolah memiliki bagian dapur layaknya dapur restoran besar.

Untuk masuk ke ruang makan hanya melalui satu pintu besar. Tidak jauh dari pintu besar itu terdapat beberapa ATM bank yang berbeda.

“Tungguh sebentar, Mel,” kata Masnaini lalu pergi masuk ke salah satu ATM.

Melisa menunggu. Tidak berapa lama Masnaini telah selesai urusannya dan telah mengantongi segepok uang.

“Masya Allah!” ucap Masnaini ketika mulai memasuki ruang makan.

Ini pertama kalinya Masnaini melihat aktivitas makan yang ramai dan luas seperti itu.

Ketika pertama masuk ke ruang makan, siswa akan masuk ke ruang makan kelas 10. Di sisi kanan ruang makan kelas 10 adalah ruang makan untuk satpam dan staf lain, ke ruang paling kanan adalah untuk para guru yang memiliki fasilitas lebih bagus.

Di sebelah kiri ruang makan kelas 10 adalah ruang makan untuk kelas 11, lebih ke kiri lagi adalah ruang makan kelas 12. Setiap ruang disekat oleh dinding kaca tebal dan dihubungkan oleh dua pintu terbuka. Setiap ruang memiliki layanan penyediaan makanan dan minuman masing-masing. Jenis makanannya pun boleh dipilih.

“Seperti cara makan asrama,” bisik Masnaini.

“Ini mencontoh luar negeri,” kata Melisa.

Untuk sampai ke ruang makan kelas 12, Masnaini dan Melisa harus melewati ruang makan kelas 10 dan 11.

Biasanya, jika hanya Melisa yang lewat, tidak akan ada yang memperhatikannya. Namun, karena kali ini ada siswi baru nan cantik dan anggun dengan jilbabnya, maka nyaris semua mata memperhatikan keduanya berlalu.

“Semuanya melihat kita,” kata Melisa berbisik kepada Masnaini.

“Tidak apa-apa, nikmati saja,” kata Masnaini sambil pandangannya balas memandang kepada para siswa kelas 10.

Sambil berjalan mengikuti Melisa, Masnaini mencoba mencari wajah siswa yang dikenalinya. Namun, tidak ada di ruang makan itu.

Melisa sendiri merasa tidak nyaman karena hampir semua mata memandang kepada mereka. Karenanya ia berjalan lebih cepat dengan kepala tertunduk sambil tangannya menarik tangan Masnaini.

“Sepertinya tidak mungkin jika dilakukan oleh kelas 10. Kemungkinan besar ada di kelas 12,” membatin Masnaini.

Memasuki ruang makan kelas 11, Masnaini memperlambat langkahnya. Pandangannya mengitar. Ia melihat sebagian siswa tampak senyum-senyum memandangnya.

“Kamu mencari seseorang, Ain?” tanya Melisa heran.

“Iya,” jawab Masnaini singkat. “Tapi feeling saya orangnya ada di kelas 12.”

Tiba-tiba.

“Ya habibi, ya habibi, ya nurul ‘ain (Hai kekasihku, hai kekasihku, hai cahaya mata)!”

Seorang siswa kelas 11 tiba-tiba bernyanyi Arab sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah Masnaini.

“Hahaha!”

Ramailah tawa kelas 11 oleh tingkah teman mereka yang menggoda Masnaini yang berlalu. Sementara Masnaini hanya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya yang membius mata lelaki.

Prank!

Seorang siswa yang bertemu pandang dengan Masnaini langsung tertusuk panah pandangan pertama, hingga-hingga jadi salah tingkah dan tak sengaja tangannya menyenggol piring makanannya. Piring dan makanannya pun jatuh berantakan.

“Hahaha!”

Semakin meledak tawa para siswa kelas 11 melihat teman mereka yang kehilangan kesadaran sejenak.

“Boy ngompol di pandangan pertama!” teriak teman semeja siswa tersebut kepada teman-temannya yang lain.

“Hahaha!”

Tawa mereka semakin menggila, sampai-sampai siswa kelas 10 dan 12 memandang ke ruangan itu, penasaran apa yang terjadi.

“Huuu...!” para siswi kelas 11 menyoraki teman mereka.

“Siapa yang ngompol?!” teriak siswa tadi sewot, karena dituding kencing di celana, padahal itu hoax.

Seiring gaduhnya kelas 11, Masnaini dan Melisa memasuki ruang makan kelas 12. Seketika keduanya pun menjadi pusat perhatian, semakin membuat Melisa gelisah dan malu. Sementara Masnaini memilih berhenti melangkah.

“Pergilah lebih dulu mengambil makanan!” bisik Masnaini kepada Melisa.

“Iya,” jawab Melisa lalu segera berlari kecil pergi ke tempat pelayanan makanan. (RH)

Terpopuler

Comments

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

eh.. meli hobby kita sama tp aku gak mahir2 amat sih standar aja 😅😅

2023-10-20

0

Bagus Effendik

Bagus Effendik

ini yang aku dari dulu suka kalau masa SMA ada geng ceweknya hahaha

2021-01-05

0

Erniwati

Erniwati

visual nya dunk Thor.. biar semgat bacanya

2020-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Penyergapan di Malam Ramadan
2 2. Di Mana Badar?
3 3. Muslimah Sapu Tangan Putih
4 4. Triple Band
5 5. "Saya Jatuh Hati"
6 6. SMA Generasi Emas (Gemas)
7 7. Masnaini
8 8. Ular di Tengah Upacara
9 9. Kelas 12A
10 10. Nasib Anak Baru
11 11. Jaminan dari Ketua Yayasan
12 12. Sahabat Sejilbab
13 13. Siswi Baru yang Cantik
14 14. Kemarahan Jenderal Bagas
15 15. Ruang Makan SMA Gemas
16 16. Ketegangan di Ruang Makan
17 17. Masnaini Ditodong
18 18. Gombalan Ronin
19 19. Ketua Baru Geng LC Girls
20 20. Pesan Serius di Parkiran
21 21. Masnaini, I Love You
22 22. Silva Monica
23 23. Rina Berjilbab atau Tidak?
24 24. Heboh Si Tomboy Berhijab
25 25. Serangan Silva yang Aneh
26 26. Memata-matai Barada
27 27. Operasi Ksatria Brussels
28 28. Tentara Ilusi
29 29. Operasi Cuci Putih
30 30. Keluarga Haji Luttu
31 31. Pertemuan Pertama Marlina-Masnaini
32 32. Operasi Besar
33 33. Menangkap Pemain Ular
34 34. Semua untuk Marlina
35 35. Masnaini Viral
36 36. Panggung Dadakan
37 37. Bidadari Mimpi
38 38. Ungkapan Cinta Norel
39 39. Jawaban Cinta dari Masnaini
40 40. Pelajaran Tentang Bulan
41 41. Kunci Teka-teki yang Bikin Tegang
42 42. Sahabat yang Merana
43 43. Petunjuk di Tengah Malam
44 44. Rapat Geng LC Girls
45 45. Pertarungan Singkat di Lift
46 46. Pemburu Misterius
47 47. Barada atau Masnaini?
48 48. Aksi Kejar-kejaran
49 49. Marlina Diculik
50 50. Pantauan dari Ruang Peri Data
51 51. Pertarungan Jalanan
52 52. Kunjungan Dadakan Jenderal Bagas
53 53. Hadiah untuk Pahlawan
54 54. Misi Terakhir
55 55. Pertemuan Penuh Air Mata
56 56. Kejutan Penuh Cinta
57 CSDN 1: Penyergapan
58 CSDN 2: Sandera Kelapa Muda
59 CSDN 3: Wina Auriel
60 CSDN 4: Keluarga Idris Efendi
61 CSDN 5: Pisang Bandung
62 CSDN 6: Operasi Pembuntutan Ksatria Rabat
63 CSDN 7: Fathul Akbar
64 CSDN 8: Salam untuk Bu Sarima
65 CSDN 9: Pengintaian
66 CSDN 10: Penangkapan Pengedar Sabu
67 CSDN 11: Pengintai Komodo Timur
68 CSDN 12: Informasi Mobil Biru
69 CSDN 13: Diamuk Massa
70 CSDN 14: Patah Hati di Pinggir Jalan
71 CSDN 15: Sopir Baru
72 CSDN 16: Malam Perkenalan
73 CSDN 17: Sopir Plus Bodyguard
74 CSDN 18: Kekesalan Wina
75 CSDN 19: Dikuntit
76 CSDN 20: Kabar Gembira Buat Dahlia
77 CSDN 21: Dihadang Preman
78 CSDN 22: Curhatan Mama Muda
79 CSDN 23: Bertemu Muslimah Cantik
80 CSDN 24: Garis Merah
81 CSDN 25: Badar
82 CSDN 26: Geng Bintang Tujuh
83 CSDN 27: Misi Baru
84 CSDN 28: Muslimah Jepang
85 CSDN 29: Jadi Sopir Neng Yeva
86 CSDN 30: Pegangan Tangan Pertama
87 CSDN 31: Kondangan
88 CSDN 32: Orderan Rocky
89 CSDN 33: Menculik Kekasih
90 CSDN 34: Pilih Gadis atau Janda?
91 CSDN 35: Pahlawan yang Panik
92 CSDN 36: Penyelamatan yang Gagal
93 CSDN 37: Melacak Ketidakwajaran
94 CSDN 38: Penyelamatan Sandera
95 CSDN 39: Yeva Nirwies Berjilbab
96 CSDN 40: Rahasia Dalam Buku Shalat
97 CSDN 41: Menyergap Kucing Garong
98 CSDN 42: Kasihan Bu Sarima
99 CSDN 43: Macan Sutra Tertangkap
100 CSDN 44: Curhatan Neng Wina
101 CSDN 45: Tangis Dua Nona
102 CSDN 46: Pamit Mau Nikah
103 CSDN 47: Tawaran Menikahi Yeva
104 CSDN 48: Tangis Dahlia Minta Papa
105 CSDN 49: Nasihat Orangtua
106 CSDN 50: Kesepakatan Cinta
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Penyergapan di Malam Ramadan
2
2. Di Mana Badar?
3
3. Muslimah Sapu Tangan Putih
4
4. Triple Band
5
5. "Saya Jatuh Hati"
6
6. SMA Generasi Emas (Gemas)
7
7. Masnaini
8
8. Ular di Tengah Upacara
9
9. Kelas 12A
10
10. Nasib Anak Baru
11
11. Jaminan dari Ketua Yayasan
12
12. Sahabat Sejilbab
13
13. Siswi Baru yang Cantik
14
14. Kemarahan Jenderal Bagas
15
15. Ruang Makan SMA Gemas
16
16. Ketegangan di Ruang Makan
17
17. Masnaini Ditodong
18
18. Gombalan Ronin
19
19. Ketua Baru Geng LC Girls
20
20. Pesan Serius di Parkiran
21
21. Masnaini, I Love You
22
22. Silva Monica
23
23. Rina Berjilbab atau Tidak?
24
24. Heboh Si Tomboy Berhijab
25
25. Serangan Silva yang Aneh
26
26. Memata-matai Barada
27
27. Operasi Ksatria Brussels
28
28. Tentara Ilusi
29
29. Operasi Cuci Putih
30
30. Keluarga Haji Luttu
31
31. Pertemuan Pertama Marlina-Masnaini
32
32. Operasi Besar
33
33. Menangkap Pemain Ular
34
34. Semua untuk Marlina
35
35. Masnaini Viral
36
36. Panggung Dadakan
37
37. Bidadari Mimpi
38
38. Ungkapan Cinta Norel
39
39. Jawaban Cinta dari Masnaini
40
40. Pelajaran Tentang Bulan
41
41. Kunci Teka-teki yang Bikin Tegang
42
42. Sahabat yang Merana
43
43. Petunjuk di Tengah Malam
44
44. Rapat Geng LC Girls
45
45. Pertarungan Singkat di Lift
46
46. Pemburu Misterius
47
47. Barada atau Masnaini?
48
48. Aksi Kejar-kejaran
49
49. Marlina Diculik
50
50. Pantauan dari Ruang Peri Data
51
51. Pertarungan Jalanan
52
52. Kunjungan Dadakan Jenderal Bagas
53
53. Hadiah untuk Pahlawan
54
54. Misi Terakhir
55
55. Pertemuan Penuh Air Mata
56
56. Kejutan Penuh Cinta
57
CSDN 1: Penyergapan
58
CSDN 2: Sandera Kelapa Muda
59
CSDN 3: Wina Auriel
60
CSDN 4: Keluarga Idris Efendi
61
CSDN 5: Pisang Bandung
62
CSDN 6: Operasi Pembuntutan Ksatria Rabat
63
CSDN 7: Fathul Akbar
64
CSDN 8: Salam untuk Bu Sarima
65
CSDN 9: Pengintaian
66
CSDN 10: Penangkapan Pengedar Sabu
67
CSDN 11: Pengintai Komodo Timur
68
CSDN 12: Informasi Mobil Biru
69
CSDN 13: Diamuk Massa
70
CSDN 14: Patah Hati di Pinggir Jalan
71
CSDN 15: Sopir Baru
72
CSDN 16: Malam Perkenalan
73
CSDN 17: Sopir Plus Bodyguard
74
CSDN 18: Kekesalan Wina
75
CSDN 19: Dikuntit
76
CSDN 20: Kabar Gembira Buat Dahlia
77
CSDN 21: Dihadang Preman
78
CSDN 22: Curhatan Mama Muda
79
CSDN 23: Bertemu Muslimah Cantik
80
CSDN 24: Garis Merah
81
CSDN 25: Badar
82
CSDN 26: Geng Bintang Tujuh
83
CSDN 27: Misi Baru
84
CSDN 28: Muslimah Jepang
85
CSDN 29: Jadi Sopir Neng Yeva
86
CSDN 30: Pegangan Tangan Pertama
87
CSDN 31: Kondangan
88
CSDN 32: Orderan Rocky
89
CSDN 33: Menculik Kekasih
90
CSDN 34: Pilih Gadis atau Janda?
91
CSDN 35: Pahlawan yang Panik
92
CSDN 36: Penyelamatan yang Gagal
93
CSDN 37: Melacak Ketidakwajaran
94
CSDN 38: Penyelamatan Sandera
95
CSDN 39: Yeva Nirwies Berjilbab
96
CSDN 40: Rahasia Dalam Buku Shalat
97
CSDN 41: Menyergap Kucing Garong
98
CSDN 42: Kasihan Bu Sarima
99
CSDN 43: Macan Sutra Tertangkap
100
CSDN 44: Curhatan Neng Wina
101
CSDN 45: Tangis Dua Nona
102
CSDN 46: Pamit Mau Nikah
103
CSDN 47: Tawaran Menikahi Yeva
104
CSDN 48: Tangis Dahlia Minta Papa
105
CSDN 49: Nasihat Orangtua
106
CSDN 50: Kesepakatan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!