8. Ular di Tengah Upacara

Teng...! Teng...! Teng...!

Terdengar suara dentingan seperti suara lonceng gereja di zaman dulu. Suaranya terdengar luas. Itu adalah suara yang memulai hitungan menuju ke sepuluh menit ke depan sebelum upacara dimulai. Sepuluh menit ke depan, seluruh warga sekolah harus sudah berbaris rapi di lapangan upacara yang dilanjutkan dimulainya upacara.

Jika upacara hari Senin sudah dimulai atau jam belajar sudah dimulai untuk di hari yang lain, seluruh pintu masuk ke dalam sekolah akan ditutup, sehingga siswa atau guru yang terlambat tidak diperkenankan masuk, kecuali dengan alasan yang kuat.

“Gua udah jamin kok, ularnya sudah bersih,” kata seorang siswa yang sedang menelepon tidak jauh dari pintu keluar parkiran.

Masnaini yang saat itu melintas, terus berjalan sambil sejenak memandangi siswa berambut model kulit durian itu. Karena ada siswi asing yang melihat kepadanya, siswa itu jadi berhenti berkata-kata, tapi matanya tak berkedip memandangi Masnaini. Pandangannya bukan pandangan kagum, tapi pandangan tidak suka karena merasa kata-katanya dicuri dengar oleh Masnaini.

Di saat para siswa mulai berkumpul di lapangan secara berkelompok menurut kelasnya masing-masing, Masnaini pergi ke bagian informasi yang posisinya berada di pintu masuk utama di gedung sekolah yang bangunannya sendiri membentuk letter U.

“Assalamu ‘alaikum, Bu,” salam Masnaini seraya tersenyum kepada wanita muda di belakang meja besar bagian informasi. Meski muda, tapi wajahnya lebih dewasa dari Masnaini sendiri. Masnaini tidak lupa membungkuk ojigi lagi.

“Wa ‘alaikum salam. Ya?” jawab wanita berambut dikucir kuda itu dengan balas tersenyum lalu bertanya. Dalam hati ia merasa lucu, karena baru kali ini ada orang yang membungkuk hormat kepadanya.

“Saya murid baru, Bu. Saya mau ke bagian kesiswaan,” ujar Masnaini.

“Murid baru. Namamu siapa?” tanya wanita itu seraya mengambil pena siap untuk menulis di buku.

“Masnaini.”

“Ruang Kesiswaan ada di lantai dua, Mas. Kamu naik tangga lalu belok kanan. Setelah empat pintu ruangan, itulah ruangannya. Kamu bisa bertemu dengan Bu Nirmala. Namun saran saya, kamu sebaiknya ikut upacara dulu, karena lima menit lagi, semuanya pun ikut upacara. Tas bisa kamu titip di sini dulu, Mas.”

“Panggil saja Aini, Bu,” kata Masnaini.

“Oh, baik. Kamu bisa panggil Ibu dengan nama Linda.”

“Baik, Bu Linda.”

Masnaini lalu menitipkan tasnya.

Tampak puluhan siswa mengalir menuruni tangga menuju ke lapangan. Dalam waktu singkat, ratusan siswa sudah berbaris rapi di lapangan.

“Kamu siswi baru tingkat berapa?” tanya Linda.

“Dua belas.”

“Aini bisa ikut berbaris di bagian baris perempuan yang itu!” tunjuk Linda ke lapangan, ke arah salah satu barisan perempuan. Bagian informasi memang bisa melihat luas langsung ke lapangan.

“Jazakillah, Bu!” ucap Masnaini seraya tetap tersenyum ramah lalu berbalik pergi ke lapangan.

Masuknya Masnaini ke lapangan dan berbaur bersama siswa-siswi lainnya cukup menjadi pusat perhatian. Pakaian muslimahnyalah yang membuat ia tampil beda dari yang lain. Nyaris tidak ada yang semodel dia pakaiannya. Namun, Masnaini sudah terbiasa tampil asing di tengah keramaian demi mempertahankan sesuatu yang sangat prinsip, yaitu berpakaian menutup aurat.

Masnaini memilih berdiri di barisan paling belakang di barisan siswi tingkat 12. Beberapa siswi yang berbaris di depannya menyempatkan diri menengok memandangi Masnaini yang hanya memberi lemparan senyum manis.

Jajaran guru dan staf sudah berbaris rapi di area khususnya. Pasukan Kibar Bendera Merah Putih sudah siap satu pasukan, bukan tiga orang, tapi 22 orang siswi. Sama seperti Paskibra, kelompok paduan suara dan marching band merupakan petugas tetap yang terdiri dari gabungan berbagai kelas dan tingkat.

Dalam hal upacara, SMA Gemas juga menunjukkan kelas keelitannya. Hal itu terlihat dari lengkapnya berbagai unsur utama dan penunjang sempurnanya pelaksanaan upacara bendera. Bukan hanya petugas yang terlihat begitu tertib dan disiplin, tapi barisan para siswa secara umum rapi dan tertib dari baris depan hingga belakang, laksana barisan pelajar akademi kemiliteran.

Sejak tahun ajaran ini, pelaksanaan dan format upacara SMA Gemas menjadi percontohan bagi berbagai sekolah negeri dan swasta asal Jakarta dan sekitarnya, bahkan ada yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Upacara dimulai dengan lancar.

“Kepada, Pembina Upacara, hormaaat..., grak!” pekik Pemimpin Upacara. Petugas Pemimpin Upacara adalah seorang pemuda yang tidak lain Ronin.

Serentak semua menaikkan tangan kanan ke sisi kanan dahi memberi hormat, kecuali pembawa nampan bendera merah putih.

Kali ini pembina upacaranya adalah Ketua Yayasan Gema Emas, Prof. Dr. Saduya Renta Buana, MM., seorang pakar di bidang manajemen. SMA Generasi Emas adalah salah satu lembaga yang berada di bawah pengelolaan Yayasan Gema Emas.

Sosok Profesor Saduya adalah seorang pria berusia 61 tahun berbadan kurus berkulit putih. Meski seorang profesor, tetapi rambutnya tumbuh lebat dan disisir rapi menyamping dengan warna yang sudah memutih sebagian.

Saat penghormatan itu, Masnaini melihat satu hal yang mencurigakan. Dari baju seragam seorang siswi yang agak dikeluarkan dari lingkaran pinggang roknya, keluar sesuatu yang berbentuk panjang lalu jatuh secara utuh ke lantai lapangan. Masnaini terkejut dalam hati saat meyakini benda panjang seperti tali besar itu bergerak meliuk. Jelas itu adalah seekor ular yang kemudian merayap di antara kaki-kaki siswi.

“Tegaaak..., grak!” pekik Pemimpin Upacara.

Serentak semuanya menurunkan tangan dengan posisi berdiri tetap siap sempurna.

“Aaa...! Ulaaar...!” jerit seorang siswi di barisan siswi tingkat 12.

“Ular ular ular!” jerit siswi-siswi yang lainnya.

Sontak barisan itu buyar berlarian saat beberapa dari mereka memang melihat seekor ular hitam merayap meliuk di antara kaki-kaki mereka.

Peserta upacara yang lain pun seketika terkejut dan beralih memandang ke sumber kekacauan.

“Ada ular!” teriak dari barisan siswa tingkat 10.

Barisan itu juga terlihat langsung bubar berantakan menjauhkan diri dari tempat mereka berbaris.

“Aaa...!” jerit siswi perempuan di barisan pengibar bendera.

“Ular!” pekik siswi Paskibra lainnya.

Spontan barisan itu buyar, karena memang tahu-tahu ada ular bersisik hijau di tengah-tengah barisan mereka.

“Ak!” pekik Marlina tertahan yang sempat terpaku sejenak dalam kekacauan yang berlangsung cepat itu.

Marlina merasakan ada benda yang menusuk sisi belakang pergelangan kaki kanannya seperti tusukan jarum. Spontan ia terjongkok.

Pekikan Marlina membuat Sinta terkejut. Cepat Sinta menghampirinya dan menuntunnya menyingkir ke pinggir lapangan. Marlina tampak berjalan agak pincang. Kaos kaki sebelah kanan Marlina yang berwarna putih hingga ke bawah lutut, tampak berubah warna menjadi merah pada bagian pergelangan.

Alangkah terkejutnya Sinta mengetahui kaki kanan Marlina berdarah. Marlina sendiri tampak mengerenyit menahan sakit yang berdenyut-denyut di pergelangan kakinya.

Sinta cepat berteriak kepada jajaran dewan guru yang kebingungan dengan kekisruhan yang terjadi, “Pak, Marlina berdarah!”

Dua guru, pria dan wanita segera berlari mendatangi posisi Marlina dan Sinta.

“Tandu!” teriak guru pria keras kepada petugas medis sekolah yang memang siap di posisinya, berjaga jika ada siswa yang jatuh pingsan atau sakit di saat berlangsungnya upacara.

Sementara itu Prof. Saduya berupaya menenangkan murid-murid, sebab lokasi munculnya ular ada enam tempat, dan semuanya di tengah-tengah barisan.

“Perhatian! Harap tenang anak-anakku, harap tenang!” seru profesor dari atas podium menggunakan pelantang di depannya.

Seruan itu harus ia ucapkan berulang-ulang. Kepala Sekolah SMA Gemas Drs. Norman Milan, Spd., MM, segera mendampingi Ketua Yayasan untuk menenangkan para siswa.

Di sisi lain, Masnaini berdiri bingung di tempatnya. Ia tidak menyangka ada hal seperti itu yang terjadi di dalam pelaksanaan upacara. Ia langsung menyimpulkan bahwa itu adalah hal yang disengaja oleh seseorang atau sekelompok oknum. (RH)

Terpopuler

Comments

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

jadi tujuannya apa itu?

2023-10-20

0

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

weh.. kehebohan yg embuh pasti 😅😅

2023-10-20

0

Sejahtera

Sejahtera

Semangat Kakak ^_^

2021-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Penyergapan di Malam Ramadan
2 2. Di Mana Badar?
3 3. Muslimah Sapu Tangan Putih
4 4. Triple Band
5 5. "Saya Jatuh Hati"
6 6. SMA Generasi Emas (Gemas)
7 7. Masnaini
8 8. Ular di Tengah Upacara
9 9. Kelas 12A
10 10. Nasib Anak Baru
11 11. Jaminan dari Ketua Yayasan
12 12. Sahabat Sejilbab
13 13. Siswi Baru yang Cantik
14 14. Kemarahan Jenderal Bagas
15 15. Ruang Makan SMA Gemas
16 16. Ketegangan di Ruang Makan
17 17. Masnaini Ditodong
18 18. Gombalan Ronin
19 19. Ketua Baru Geng LC Girls
20 20. Pesan Serius di Parkiran
21 21. Masnaini, I Love You
22 22. Silva Monica
23 23. Rina Berjilbab atau Tidak?
24 24. Heboh Si Tomboy Berhijab
25 25. Serangan Silva yang Aneh
26 26. Memata-matai Barada
27 27. Operasi Ksatria Brussels
28 28. Tentara Ilusi
29 29. Operasi Cuci Putih
30 30. Keluarga Haji Luttu
31 31. Pertemuan Pertama Marlina-Masnaini
32 32. Operasi Besar
33 33. Menangkap Pemain Ular
34 34. Semua untuk Marlina
35 35. Masnaini Viral
36 36. Panggung Dadakan
37 37. Bidadari Mimpi
38 38. Ungkapan Cinta Norel
39 39. Jawaban Cinta dari Masnaini
40 40. Pelajaran Tentang Bulan
41 41. Kunci Teka-teki yang Bikin Tegang
42 42. Sahabat yang Merana
43 43. Petunjuk di Tengah Malam
44 44. Rapat Geng LC Girls
45 45. Pertarungan Singkat di Lift
46 46. Pemburu Misterius
47 47. Barada atau Masnaini?
48 48. Aksi Kejar-kejaran
49 49. Marlina Diculik
50 50. Pantauan dari Ruang Peri Data
51 51. Pertarungan Jalanan
52 52. Kunjungan Dadakan Jenderal Bagas
53 53. Hadiah untuk Pahlawan
54 54. Misi Terakhir
55 55. Pertemuan Penuh Air Mata
56 56. Kejutan Penuh Cinta
57 CSDN 1: Penyergapan
58 CSDN 2: Sandera Kelapa Muda
59 CSDN 3: Wina Auriel
60 CSDN 4: Keluarga Idris Efendi
61 CSDN 5: Pisang Bandung
62 CSDN 6: Operasi Pembuntutan Ksatria Rabat
63 CSDN 7: Fathul Akbar
64 CSDN 8: Salam untuk Bu Sarima
65 CSDN 9: Pengintaian
66 CSDN 10: Penangkapan Pengedar Sabu
67 CSDN 11: Pengintai Komodo Timur
68 CSDN 12: Informasi Mobil Biru
69 CSDN 13: Diamuk Massa
70 CSDN 14: Patah Hati di Pinggir Jalan
71 CSDN 15: Sopir Baru
72 CSDN 16: Malam Perkenalan
73 CSDN 17: Sopir Plus Bodyguard
74 CSDN 18: Kekesalan Wina
75 CSDN 19: Dikuntit
76 CSDN 20: Kabar Gembira Buat Dahlia
77 CSDN 21: Dihadang Preman
78 CSDN 22: Curhatan Mama Muda
79 CSDN 23: Bertemu Muslimah Cantik
80 CSDN 24: Garis Merah
81 CSDN 25: Badar
82 CSDN 26: Geng Bintang Tujuh
83 CSDN 27: Misi Baru
84 CSDN 28: Muslimah Jepang
85 CSDN 29: Jadi Sopir Neng Yeva
86 CSDN 30: Pegangan Tangan Pertama
87 CSDN 31: Kondangan
88 CSDN 32: Orderan Rocky
89 CSDN 33: Menculik Kekasih
90 CSDN 34: Pilih Gadis atau Janda?
91 CSDN 35: Pahlawan yang Panik
92 CSDN 36: Penyelamatan yang Gagal
93 CSDN 37: Melacak Ketidakwajaran
94 CSDN 38: Penyelamatan Sandera
95 CSDN 39: Yeva Nirwies Berjilbab
96 CSDN 40: Rahasia Dalam Buku Shalat
97 CSDN 41: Menyergap Kucing Garong
98 CSDN 42: Kasihan Bu Sarima
99 CSDN 43: Macan Sutra Tertangkap
100 CSDN 44: Curhatan Neng Wina
101 CSDN 45: Tangis Dua Nona
102 CSDN 46: Pamit Mau Nikah
103 CSDN 47: Tawaran Menikahi Yeva
104 CSDN 48: Tangis Dahlia Minta Papa
105 CSDN 49: Nasihat Orangtua
106 CSDN 50: Kesepakatan Cinta
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Penyergapan di Malam Ramadan
2
2. Di Mana Badar?
3
3. Muslimah Sapu Tangan Putih
4
4. Triple Band
5
5. "Saya Jatuh Hati"
6
6. SMA Generasi Emas (Gemas)
7
7. Masnaini
8
8. Ular di Tengah Upacara
9
9. Kelas 12A
10
10. Nasib Anak Baru
11
11. Jaminan dari Ketua Yayasan
12
12. Sahabat Sejilbab
13
13. Siswi Baru yang Cantik
14
14. Kemarahan Jenderal Bagas
15
15. Ruang Makan SMA Gemas
16
16. Ketegangan di Ruang Makan
17
17. Masnaini Ditodong
18
18. Gombalan Ronin
19
19. Ketua Baru Geng LC Girls
20
20. Pesan Serius di Parkiran
21
21. Masnaini, I Love You
22
22. Silva Monica
23
23. Rina Berjilbab atau Tidak?
24
24. Heboh Si Tomboy Berhijab
25
25. Serangan Silva yang Aneh
26
26. Memata-matai Barada
27
27. Operasi Ksatria Brussels
28
28. Tentara Ilusi
29
29. Operasi Cuci Putih
30
30. Keluarga Haji Luttu
31
31. Pertemuan Pertama Marlina-Masnaini
32
32. Operasi Besar
33
33. Menangkap Pemain Ular
34
34. Semua untuk Marlina
35
35. Masnaini Viral
36
36. Panggung Dadakan
37
37. Bidadari Mimpi
38
38. Ungkapan Cinta Norel
39
39. Jawaban Cinta dari Masnaini
40
40. Pelajaran Tentang Bulan
41
41. Kunci Teka-teki yang Bikin Tegang
42
42. Sahabat yang Merana
43
43. Petunjuk di Tengah Malam
44
44. Rapat Geng LC Girls
45
45. Pertarungan Singkat di Lift
46
46. Pemburu Misterius
47
47. Barada atau Masnaini?
48
48. Aksi Kejar-kejaran
49
49. Marlina Diculik
50
50. Pantauan dari Ruang Peri Data
51
51. Pertarungan Jalanan
52
52. Kunjungan Dadakan Jenderal Bagas
53
53. Hadiah untuk Pahlawan
54
54. Misi Terakhir
55
55. Pertemuan Penuh Air Mata
56
56. Kejutan Penuh Cinta
57
CSDN 1: Penyergapan
58
CSDN 2: Sandera Kelapa Muda
59
CSDN 3: Wina Auriel
60
CSDN 4: Keluarga Idris Efendi
61
CSDN 5: Pisang Bandung
62
CSDN 6: Operasi Pembuntutan Ksatria Rabat
63
CSDN 7: Fathul Akbar
64
CSDN 8: Salam untuk Bu Sarima
65
CSDN 9: Pengintaian
66
CSDN 10: Penangkapan Pengedar Sabu
67
CSDN 11: Pengintai Komodo Timur
68
CSDN 12: Informasi Mobil Biru
69
CSDN 13: Diamuk Massa
70
CSDN 14: Patah Hati di Pinggir Jalan
71
CSDN 15: Sopir Baru
72
CSDN 16: Malam Perkenalan
73
CSDN 17: Sopir Plus Bodyguard
74
CSDN 18: Kekesalan Wina
75
CSDN 19: Dikuntit
76
CSDN 20: Kabar Gembira Buat Dahlia
77
CSDN 21: Dihadang Preman
78
CSDN 22: Curhatan Mama Muda
79
CSDN 23: Bertemu Muslimah Cantik
80
CSDN 24: Garis Merah
81
CSDN 25: Badar
82
CSDN 26: Geng Bintang Tujuh
83
CSDN 27: Misi Baru
84
CSDN 28: Muslimah Jepang
85
CSDN 29: Jadi Sopir Neng Yeva
86
CSDN 30: Pegangan Tangan Pertama
87
CSDN 31: Kondangan
88
CSDN 32: Orderan Rocky
89
CSDN 33: Menculik Kekasih
90
CSDN 34: Pilih Gadis atau Janda?
91
CSDN 35: Pahlawan yang Panik
92
CSDN 36: Penyelamatan yang Gagal
93
CSDN 37: Melacak Ketidakwajaran
94
CSDN 38: Penyelamatan Sandera
95
CSDN 39: Yeva Nirwies Berjilbab
96
CSDN 40: Rahasia Dalam Buku Shalat
97
CSDN 41: Menyergap Kucing Garong
98
CSDN 42: Kasihan Bu Sarima
99
CSDN 43: Macan Sutra Tertangkap
100
CSDN 44: Curhatan Neng Wina
101
CSDN 45: Tangis Dua Nona
102
CSDN 46: Pamit Mau Nikah
103
CSDN 47: Tawaran Menikahi Yeva
104
CSDN 48: Tangis Dahlia Minta Papa
105
CSDN 49: Nasihat Orangtua
106
CSDN 50: Kesepakatan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!