20. Pesan Serius di Parkiran

*Masnaini Muslimah Rekayasa*

Telepon seluler di atas meja samping tempat tidur menyala dan berbunyi musik angklung yang nyaring. Tak berapa lama, dari dalam kamar mandi keluar seorang pria tua berpiyama putih berbulu halus dengan wajah segar, menunjukkan bahwa ia baru selesai mandi.

Pria yang tidak lain adalah Profesor Saduya Renta Buana itu segera mendatangi meja dan meraih ponselnya.

“Hallo?” sapa Profesor seraya menempelkan gawainya tersebut ke telinga kanan.

“Assalamu ‘alaikum, Pak!” salam suara wanita dari dalam telepon.

“Wa ‘alaikum salam, siapa ini?” jawab Profesor dengan kening berkerut dan langsung bertanya. Ia tidak mengenali suara itu.

“Saya Masnaini, Pak. Murid baru yang Bapak tahu rahasianya,” jawab gadis yang adalah Masnaini.

“Oh, ya!” seru Profesor agak keras, ia langsung ingat dan langsung mencerna maksud dari telepon di waktu maghrib itu. “Kamu sudah dapat petunjuk?”

“Jefry 12D. Itu pelakunya,” jawab Masnaini.

“Baik... baik.... Kerja bagus, Masnaini,” puji Profesor.

“Tugas saya selesai, Pak. Assalamu ‘alaikum.”

“Wa ‘alaikum salam,” jawab Profesor mengakhiri komunikasinya. Frofesor berdiri terdiam di kamar hotelnya. Dalam hatinya bertanya-tanya, “Siapa sebenarnya anak itu?”

Sementara itu, Masnaini yang baru saja selesai melaksanakan salat Maghrib di ruangan musik bersama Melisa, meraih tasnya. Melisa sudah berdiri di pintu kelas yang sudah kosong dari orang lain.

“Ain, pulang ikut saya saja, yuk?” ajak Melisa.

“Aaa, pasti mobilmu terlalu mewah buat saya,” kata Masnaini sambil tertawa kecil. “Saya tetap naik sepeda saja.”

“Jangan gitu ah, saya kan jadi malu mau tawarin lagi,” kata Melisa sedikit merengut imut menggemaskan dengan wajah gemuknya.

Masnaini hanya tertawa kecil sambil mencubit pelan pipi Melisa. Ia lalu menggandeng tangan kanan sahabat sejilbabnya itu dan mengajaknya pergi meninggalkan kelas musik.

“Mulai besok, kamu tidak perlu lagi merasa terintimidasi dengan Geng LC Girls,” kata Masnaini.

“Sudah lama saya tidak merasa demikian, karena saya sudah terbiasa dengan tingkah memuakkan orang-orang yang berpikiran seolah dunia bisa diatur oleh kelakukan sok jagoan seperti itu,” kata Melisa.

“Tapi kali ini beda, Mely. Mereka tidak akan mengejek, mengintimidasi, atau meminta uang ke kamu,” tandas Masnaini.

“Kok bisa?” tanya Melisa seraya memandang Masnaini yang berjalan di sisinya.

“Karena, sekarang Ketua Geng LC Girls adalah saya!” kata Masnaini agak kencang, seolah memberi kejutan kepada Melisa.

“Hah!” kejut Melisa sambil berhenti berjalan dengan wajah mengerenyit kaku dan lucu memandang Masnaini. “Tipu, ah!”

Melisa kembali berjalan. Masnaini segera mendahului lalu berjalan mundur di depan langkah Melisa.

“Coba lihat, Mel!” kata Masnaini sambil menunjuk ke atas kepalanya yang tidak ada apa-apa. “Apakah ada setan yang menari di atas kepala saya? Buat apa bohong jika hanya untuk bercanda?”

“Lalu kamu serius kalau kamu sekarang yang jadi ketua geng?”

“Ya.”

“Kok bisa?” tanya Melisa dengan wajah yang kini separuh percaya.

“Lucy saya hajar waktu anak buahnya culik saya dengan taruhan tahta dia sebagai ketua geng. Jadi sekarang sayalah ketua gengnya. Bagaimana, mau daftar jadi anggota gengku?” ujar Masnaini masih berjalan mundur menuju tangga turun yang akan langsung ke pintu utama gedung.

“Tidak mau, saya tidak mau jadi bandel!” tolak Melisa yang hanya membuat Masnaini tertawa lalu kembali berjalan normal dan mereka menuruni tangga.

Di luar gedung, kondisi alam sudah gelap, tapi cahaya lampu membuat sekolah itu seolah selalu siang.

Sebagian besar warga sekolah elit itu sudah keluar dari gedung dan meninggalkan area sekolah dengan kendaraannya masing-masing. Namun, tidak sedikit pula siswa yang memilih pulang agak belakangan dengan dalih masing-masing. Seperti Masnaini dan Melisa yang pulang lebih belakang karena harus melaksanakan salah Maghrib dulu.

“Selama ini kamu salat Maghrib di mana, Mel?” tanya Masnaini saat Melisa mengaku tidak punya tempat salat khusus di sekolah itu.

“Dirumah, jamak dengan salat Isya. Sebab, pernah saya salat Maghrib di sini, saya justru di kerjai habis-habisan oleh anak geng itu,” kilah Melisa.

Di sekolah itu memang tidak ada ruang khusus untuk melaksanakan salat. Karenanya Masnaini berinisiatif sendiri untuk melakukan salat di kelas musik setelah kelas itu bubar.

Masnaini mengantar Melisa hingga di depan pintu gerbang.

Sebuah mobil sedan mewah berwarna merah cerah berharga lebih Rp1 miliar berhenti di depan gerbang. Sopir yang adalah seorang pria agak tua menengok kepada Melisa. Di kursi belakang duduk seorang wanita bertubuh agak gemuk dan berjilbab mewah, ia juga memandang kepada Melisa dan Masnaini.

“Gak mau ikut, Ain?” tanya Melisa menawarkan.

“Kalau saya ikut, sepeda saya siapa yang bawa?” kilah Masnaini seraya tersenyum. Ia mengulurkan tangan kepada Melisa sebelum gadis gemuk itu pergi.

Seraya tertawa kecil, Melisa menjabat tangan Masnaini. Masnaini dengan akrab melakukan cipika cipiki yang membuat Melisa hanya mendelik takjub. Apa yang dilakukan Masnaini kepadanya terasa begitu membuat mereka kian lebih bersahabat.

Maka dengan perasaan bahagia, Melisa meninggalkan Masnaini.

“Assalamu ‘alaikum!” seru Masnaini agak keras.

Salam perpisahan itu membuat Melisa berhenti di bawah anak tangga dan berbalik kepada Masnaini seraya tertawa.

“Wa ‘alaikum salam!” jawab Melisa.

Masnaini lalu membungkuk hormat. Cara itu dibalas serupa oleh Melisa, membuat keduanya jadi tertawa sendiri. Setelah itu Melisa pergi ke mobil mewah yang sudah menunggunya.

Setelah Melisa naik, mobil langsung berjalan pergi. Tampak Melisa begitu gembira menemui ibunya di dalam mobil.

Masnaini meninggalkan tempatnya langsung menuju ke area parkir motor. Area parkir motor mulai sepi, tidak sepadat waktu pagi. Deretan motor-motor keren yang terparkir tinggal sedikit.

Masnaini langsung menuju tempat ia memarkir sepedanya. Namun, ia harus agak terkejut ketika tiba di lokasi parkir sepedanya. Sepeda kuning berkeranjang miliknya kini terpotong dua, terpisah menjadi potongan depan dengan roda depan dan potongan belakang dengan roda belakang. Masnaini menghampiri bangkai sepedanya dan memperhatikan beberapa patahan yang membuat sepeda itu membelah diri.

“Potongannya rapi. Pasti pakai alat pemotong besi,” membatin Masnaini.

Masnaini lalu berdiri dari jongkoknya dan memperhatikan area parkir itu. Beberapa siswa tampak sibuk dengan urusannya sendiri untuk segera pulang. Tidak ada orang yang dianggapnya mencurigakan.

Ia pun akhirnya berbalik pergi, karena kenyataannya sepedanya sudah tidak bisa dipakai. Tidak mungkin ia memikul bangkai sepeda itu.

“Woi! Cewek berjilbab!” teriak seorang lelaki tiba-tiba.

Teriakan memanggil itu membuat Masnaini berhenti dan menengok ke samping. Ia melihat seorang satpam berdiri di dekat pos penjaga parkir memanggil dengan melambai tangan kepadanya. Dengan menyimpan pertanyaan, Masnaini tanpa ragu mendatangi pos parkir.

“Assalamu ‘alaikum, Pak!” salam Masnaini seraya tersenyum lalu membungkuk hormat.

“Wa ‘alaikum salam,” jawab satpam yang masih tergolong muda itu seraya tertawa kecil. “Eh, ada pesan buat kamu.”

“Dari siapa, Pak?” tanya Masnaini.

“Jefry, anak 12D. Saya disuruh kasih pesan ke siswi berjilbab yang parkir sepeda di sini. Itu kamu, kan?” ujar satpam tersebut.

“Iya,” jawab Masnaini tetap tersenyum, meskipun ada kecurigaan.

“Katanya, besok pagi jangan lupa telepon mobil jenazah.”

“Oooh, yayaya. Tentu, Pak,” tanggap Masnaini seraya tertawa kecil untuk mencegah adanya kecurigaan dari satpam, meskipun ia belum tahu jelas apa arti pesan itu.

“Memangnya arti pesannya apa, Neng?” tanya satpam.

“Oh, mungkin ada kerabat yang meninggal hari ini,” kilah Masnaini. “Hanya itu pesannya ya, Pak?”

“Iya.”

“Terima kasih, Pak. Assalamu ‘alaikum!” kata Masnaini lalu membungkuk hormat.

“Wa ‘alaikum salam.” (RH)

Terpopuler

Comments

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

lanjut ah

2023-10-21

0

Bagus Effendik

Bagus Effendik

aku bayangkan punya cewek kayak masnaini asyik kali ya hahaha

2021-01-05

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

Nada dering aklung memang terkesan menarik dan klasik🎉

2021-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Penyergapan di Malam Ramadan
2 2. Di Mana Badar?
3 3. Muslimah Sapu Tangan Putih
4 4. Triple Band
5 5. "Saya Jatuh Hati"
6 6. SMA Generasi Emas (Gemas)
7 7. Masnaini
8 8. Ular di Tengah Upacara
9 9. Kelas 12A
10 10. Nasib Anak Baru
11 11. Jaminan dari Ketua Yayasan
12 12. Sahabat Sejilbab
13 13. Siswi Baru yang Cantik
14 14. Kemarahan Jenderal Bagas
15 15. Ruang Makan SMA Gemas
16 16. Ketegangan di Ruang Makan
17 17. Masnaini Ditodong
18 18. Gombalan Ronin
19 19. Ketua Baru Geng LC Girls
20 20. Pesan Serius di Parkiran
21 21. Masnaini, I Love You
22 22. Silva Monica
23 23. Rina Berjilbab atau Tidak?
24 24. Heboh Si Tomboy Berhijab
25 25. Serangan Silva yang Aneh
26 26. Memata-matai Barada
27 27. Operasi Ksatria Brussels
28 28. Tentara Ilusi
29 29. Operasi Cuci Putih
30 30. Keluarga Haji Luttu
31 31. Pertemuan Pertama Marlina-Masnaini
32 32. Operasi Besar
33 33. Menangkap Pemain Ular
34 34. Semua untuk Marlina
35 35. Masnaini Viral
36 36. Panggung Dadakan
37 37. Bidadari Mimpi
38 38. Ungkapan Cinta Norel
39 39. Jawaban Cinta dari Masnaini
40 40. Pelajaran Tentang Bulan
41 41. Kunci Teka-teki yang Bikin Tegang
42 42. Sahabat yang Merana
43 43. Petunjuk di Tengah Malam
44 44. Rapat Geng LC Girls
45 45. Pertarungan Singkat di Lift
46 46. Pemburu Misterius
47 47. Barada atau Masnaini?
48 48. Aksi Kejar-kejaran
49 49. Marlina Diculik
50 50. Pantauan dari Ruang Peri Data
51 51. Pertarungan Jalanan
52 52. Kunjungan Dadakan Jenderal Bagas
53 53. Hadiah untuk Pahlawan
54 54. Misi Terakhir
55 55. Pertemuan Penuh Air Mata
56 56. Kejutan Penuh Cinta
57 CSDN 1: Penyergapan
58 CSDN 2: Sandera Kelapa Muda
59 CSDN 3: Wina Auriel
60 CSDN 4: Keluarga Idris Efendi
61 CSDN 5: Pisang Bandung
62 CSDN 6: Operasi Pembuntutan Ksatria Rabat
63 CSDN 7: Fathul Akbar
64 CSDN 8: Salam untuk Bu Sarima
65 CSDN 9: Pengintaian
66 CSDN 10: Penangkapan Pengedar Sabu
67 CSDN 11: Pengintai Komodo Timur
68 CSDN 12: Informasi Mobil Biru
69 CSDN 13: Diamuk Massa
70 CSDN 14: Patah Hati di Pinggir Jalan
71 CSDN 15: Sopir Baru
72 CSDN 16: Malam Perkenalan
73 CSDN 17: Sopir Plus Bodyguard
74 CSDN 18: Kekesalan Wina
75 CSDN 19: Dikuntit
76 CSDN 20: Kabar Gembira Buat Dahlia
77 CSDN 21: Dihadang Preman
78 CSDN 22: Curhatan Mama Muda
79 CSDN 23: Bertemu Muslimah Cantik
80 CSDN 24: Garis Merah
81 CSDN 25: Badar
82 CSDN 26: Geng Bintang Tujuh
83 CSDN 27: Misi Baru
84 CSDN 28: Muslimah Jepang
85 CSDN 29: Jadi Sopir Neng Yeva
86 CSDN 30: Pegangan Tangan Pertama
87 CSDN 31: Kondangan
88 CSDN 32: Orderan Rocky
89 CSDN 33: Menculik Kekasih
90 CSDN 34: Pilih Gadis atau Janda?
91 CSDN 35: Pahlawan yang Panik
92 CSDN 36: Penyelamatan yang Gagal
93 CSDN 37: Melacak Ketidakwajaran
94 CSDN 38: Penyelamatan Sandera
95 CSDN 39: Yeva Nirwies Berjilbab
96 CSDN 40: Rahasia Dalam Buku Shalat
97 CSDN 41: Menyergap Kucing Garong
98 CSDN 42: Kasihan Bu Sarima
99 CSDN 43: Macan Sutra Tertangkap
100 CSDN 44: Curhatan Neng Wina
101 CSDN 45: Tangis Dua Nona
102 CSDN 46: Pamit Mau Nikah
103 CSDN 47: Tawaran Menikahi Yeva
104 CSDN 48: Tangis Dahlia Minta Papa
105 CSDN 49: Nasihat Orangtua
106 CSDN 50: Kesepakatan Cinta
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Penyergapan di Malam Ramadan
2
2. Di Mana Badar?
3
3. Muslimah Sapu Tangan Putih
4
4. Triple Band
5
5. "Saya Jatuh Hati"
6
6. SMA Generasi Emas (Gemas)
7
7. Masnaini
8
8. Ular di Tengah Upacara
9
9. Kelas 12A
10
10. Nasib Anak Baru
11
11. Jaminan dari Ketua Yayasan
12
12. Sahabat Sejilbab
13
13. Siswi Baru yang Cantik
14
14. Kemarahan Jenderal Bagas
15
15. Ruang Makan SMA Gemas
16
16. Ketegangan di Ruang Makan
17
17. Masnaini Ditodong
18
18. Gombalan Ronin
19
19. Ketua Baru Geng LC Girls
20
20. Pesan Serius di Parkiran
21
21. Masnaini, I Love You
22
22. Silva Monica
23
23. Rina Berjilbab atau Tidak?
24
24. Heboh Si Tomboy Berhijab
25
25. Serangan Silva yang Aneh
26
26. Memata-matai Barada
27
27. Operasi Ksatria Brussels
28
28. Tentara Ilusi
29
29. Operasi Cuci Putih
30
30. Keluarga Haji Luttu
31
31. Pertemuan Pertama Marlina-Masnaini
32
32. Operasi Besar
33
33. Menangkap Pemain Ular
34
34. Semua untuk Marlina
35
35. Masnaini Viral
36
36. Panggung Dadakan
37
37. Bidadari Mimpi
38
38. Ungkapan Cinta Norel
39
39. Jawaban Cinta dari Masnaini
40
40. Pelajaran Tentang Bulan
41
41. Kunci Teka-teki yang Bikin Tegang
42
42. Sahabat yang Merana
43
43. Petunjuk di Tengah Malam
44
44. Rapat Geng LC Girls
45
45. Pertarungan Singkat di Lift
46
46. Pemburu Misterius
47
47. Barada atau Masnaini?
48
48. Aksi Kejar-kejaran
49
49. Marlina Diculik
50
50. Pantauan dari Ruang Peri Data
51
51. Pertarungan Jalanan
52
52. Kunjungan Dadakan Jenderal Bagas
53
53. Hadiah untuk Pahlawan
54
54. Misi Terakhir
55
55. Pertemuan Penuh Air Mata
56
56. Kejutan Penuh Cinta
57
CSDN 1: Penyergapan
58
CSDN 2: Sandera Kelapa Muda
59
CSDN 3: Wina Auriel
60
CSDN 4: Keluarga Idris Efendi
61
CSDN 5: Pisang Bandung
62
CSDN 6: Operasi Pembuntutan Ksatria Rabat
63
CSDN 7: Fathul Akbar
64
CSDN 8: Salam untuk Bu Sarima
65
CSDN 9: Pengintaian
66
CSDN 10: Penangkapan Pengedar Sabu
67
CSDN 11: Pengintai Komodo Timur
68
CSDN 12: Informasi Mobil Biru
69
CSDN 13: Diamuk Massa
70
CSDN 14: Patah Hati di Pinggir Jalan
71
CSDN 15: Sopir Baru
72
CSDN 16: Malam Perkenalan
73
CSDN 17: Sopir Plus Bodyguard
74
CSDN 18: Kekesalan Wina
75
CSDN 19: Dikuntit
76
CSDN 20: Kabar Gembira Buat Dahlia
77
CSDN 21: Dihadang Preman
78
CSDN 22: Curhatan Mama Muda
79
CSDN 23: Bertemu Muslimah Cantik
80
CSDN 24: Garis Merah
81
CSDN 25: Badar
82
CSDN 26: Geng Bintang Tujuh
83
CSDN 27: Misi Baru
84
CSDN 28: Muslimah Jepang
85
CSDN 29: Jadi Sopir Neng Yeva
86
CSDN 30: Pegangan Tangan Pertama
87
CSDN 31: Kondangan
88
CSDN 32: Orderan Rocky
89
CSDN 33: Menculik Kekasih
90
CSDN 34: Pilih Gadis atau Janda?
91
CSDN 35: Pahlawan yang Panik
92
CSDN 36: Penyelamatan yang Gagal
93
CSDN 37: Melacak Ketidakwajaran
94
CSDN 38: Penyelamatan Sandera
95
CSDN 39: Yeva Nirwies Berjilbab
96
CSDN 40: Rahasia Dalam Buku Shalat
97
CSDN 41: Menyergap Kucing Garong
98
CSDN 42: Kasihan Bu Sarima
99
CSDN 43: Macan Sutra Tertangkap
100
CSDN 44: Curhatan Neng Wina
101
CSDN 45: Tangis Dua Nona
102
CSDN 46: Pamit Mau Nikah
103
CSDN 47: Tawaran Menikahi Yeva
104
CSDN 48: Tangis Dahlia Minta Papa
105
CSDN 49: Nasihat Orangtua
106
CSDN 50: Kesepakatan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!