10. Nasib Anak Baru

Sreet!

Bu Putri membuka pintu depan kelas dengan cara menggesernya. Sebelum ia dan murid baru melangkah masuk, tiba-tiba....

“Hati-hati ada ranjau, Bu!” teriak seorang siswa berkepala botak memperingatkan.

Peringatan itu membuat Bu Putri dan siswi baru berhenti melangkah, tidak jadi masuk. Namun, tidak ada hal-hal aneh yang terjadi.

“Hahaha!” tertawalah siswa berkepala botak yang merupakan ketua di kelas itu, namanya Sadewo Kutro. Lalu katanya, “Bercanda, Bu!”

Bu Putri akhirnya hanyat tersenyum lega. Ia dan siswi baru lalu melangkah masuk.

“Kamu berdiri di sini!” kata Bu Putri kepada siswi baru sambil menunjuk titik di depan kelas, sementara ia terus pergi ke kursi guru, tapi ia tidak duduk dan tetap berdiri menghadap kepada para siswa.

Siswi baru berdiri tepat di depan kelas menghadap kepada para siswa.

“Assalamu ‘alaikum, salam sejahtera semuanya,” ucap Bu Putri.

“Wa ‘alaikum salam, salam sejahtera!” balas sebagian murid-murid dengan tertib.

Di kelas itu, ada sepuluh anak yang beragama non-Islam.

“Teman baru adalah satu hal yang harus kita senangi. Karena, dengan adanya teman baru, akan timbul sikap saling membantu, saling mengisi, dan hadirnya suasana dengan bumbu baru. Di semester akhir ini kelas kalian kedatangan warga baru. Sebagai tradisi, maka siswi baru wajib memperkenalkan dirinya secara lengkap, dari nama, TTGL, hingga nama kucing kesayangannya,” ujar Bu Putri. Ia lalu berkata kepada siswi baru yang juga memandangnya, “Silakan!”

Seraya tersenyum setengah malu-malu, siswi baru pun mulai berbicara, “Nama saya Ratih Anggraini.”

“Bu!” Lucy tiba-tiba angkat tangan kanan.

“Ya, Lucy?” tanya Bu Putri.

“Maaf, Bu, di bawah kursi Ibu tadi ada surat,” kata Lucy santun.

Bu Putri lalu melihat ke bawah kursinya. Di sana memang ada sepucuk amplop berwarna merah muda. Bu Putri lalu turun berjongkok untuk mengambil amplop tersebut.

“Aaa!”

Procc, procc, procc...!

Belum lagi tangan Bu Putri menyentuh amplop itu, tiba-tiba terdengar jeritan tinggi yang membuatnya terkejut. Bu Putri cepat berpaling kepada sumber jeritan yang berasal dari siswi baru.

Siswi baru yang bernama Ratih itu kini berdiri diam mematung dengan kondisi mengenaskan. Rambut, wajah, baju, rok, hingga sepatu tiba-tiba telah berlumur cairan telor, lengkap dengan cangkang telor yang juga hancur. Sejumlah telor juga menyasar ke dinding dan whiteboard kelas. Seketika bau amis menyebar sengit ke seantero kelas.

“Haaa...!”

Ratih Anggraini menangis keras setelah dilempari beramai-ramai dengan telor mentah oleh para siswa. Kejadian itu terjadi saat Bu Putri fokus kepada amplop merah muda di bawah kursinya.

“Hahaha...!”

Meledaklah tawa para murid seperti tawa para setan yang tidak kenal iba sedikit pun. Orang yang paling keras tertawanya adalah Lucy, tokoh yang memiliki ide pelemparan itu. Idenya disetujui oleh mayoritas siswa 12A, kecuali beberapa orang saja, termasuk Marlina dan Sinta.

“Hentikan!” teriak Bu Putri keras dengan wajah marah.

Suara tawa yang lepas riuh membahana itu seketika reda, kecuali menyisakan tawa cekikikan yang masih ditahan-tahan. Lucy dan beberapa siswa lainnya masih tertawa tertahan. Namun mereka menyaksikan, untuk pertama kalinya Bu Putri marah besar, itu terlihat dari ekspresi wajahnya.

“Siapa yang melakukannya?!” tanya Bu Putri membentak dengan tatapan liar menyapu wajah-wajah muridnya. Sementara Ratih dibiarkan terus berdiri menangis terisak-isak.

“Mely!” jawab para murid bersamaan sambil serentak menunjuk ke satu orang murid.

Hampir semua menunjuk kepada seorang siswi yang duduk tepat di depan meja guru. Seorang siswi yang satu-satunya mengenakan jilbab di kelas itu, bahkan di sekolah itu. Ia bertubuh gemuk berkulit putih bersih. Hampir mirip dengan Ratih besar tubuhnya. Ia memiliki alis yang panjang dan hidung yang mancung. Bibirnya merah alami.

Siswi bernama lengkap Melisa Nuraini itu jadi bingung ketika melihat teman di sisinya menunjuk kepadanya. Ketika ia menengok, ternyata hampir semua menunjuknya, padahal ia tidak ikut melempar telor sebagaimana yang lain.

“Ini pesta kecil sambutan untuk teman baru, Bu. Semua sepakat penanggungjawabnya adalah Mely!” kata Lucy.

“Tapi, Bu....” kata Mely, tapi terputus oleh perkataan sang ketua kelas.

“Mely! Tidak boleh ingkar, gadis salehah tidak boleh ingkar dari janji. Kamu kan sudah janji sebagai penanggung jawab!” kata Sadewo dengan nada dilembut-lembutkan.

“Betuuul...!” sahut beberapa siswa berbarengan menguatkan Sadewo.

“Siapa yang punya ide konyol seperti ini?!” tanya Bu Putri masih membentak.

“Mely!” jawab separuh jumlah siswa sambil lagi-lagi menunjuk Mely.

Mely akhirnya hanya bisa merengut. Sepertinya ia sudah pasrah. Ia tahu karakter teman-teman sekelasnya dan ia tahu posisinya di kelas itu.

“Mely, ada pembelaan?” tanya Bu Putri kepada Mely.

“Tidak ada, Bu,” ucap Mely lemah, membuat Lucy dan teman-teman lainnya tertawa kecil.

Bu Putri lalu berbicara kepada murid-muridnya, “Apapun alasan kalian, tapi jelasnya bahwa perbuatan kalian keterlaluan. Ini adalah bentuk perendahan terhadap diri orang lain. Ibu tidak mau hanya karena masalah ini pelajaran Ibu harus tertunda. Dan pelajaran tidak bisa dilaksanakan dalam kondisi jorok dan amis seperti ini. Sadewo, urus perizinan penggunaan kelas cadangan kalian, semua yang bertanggung jawab membersihkan kelas ini dan tidak boleh ada lagi bau amis telor!”

“Siap, Bu!” pekik Sadewo sambil berdiri memberi hormat.

“Mely, bawa Ratih untuk membersihkan diri. Kamu dan Ratih, Ibu tunggu di kelas cadangan!” perintah Bu Putri.

“Baik, Bu,” kata Mely patuh. Ia segera bangun dari duduknya.

Procc! Procc!

“Hahaha!”

Mely yang baru berjalan menghampiri Ratih yang masih terisak, mendadak berhenti. Dua butir telor mentah tiba-tiba mendarat di bahu dan dada Mely. Sontak para murid kembali tertawa.

“Ada apa, Mely?” tanya Bu Putri, karena memang serangan itu tidak terlihat olehnya, sebab terhalang oleh tubuh Mely sendiri.

Mely tidak menjawab. Ia hanya memutar tubuhnya kepada ibu guru, menunjukkan jilbab putihnya yang kotor oleh lumuran telor.

Hal itu membuat Bu Putri semakin marah, tapi guru itu hanya menarik napas dalam-dalam.

“Dalam lima menit, semua murid harus sudah siap mengikuti proses mata pelajaran Ibu di kelas cadangan!” kata Bu Putri lalu berjalan pergi melewati Mely dan Ratih untuk keluar dari kelas yang bau amis itu.

Baru saja Bu Putri keluar dari kelas untuk pergi ke kelas cadangan, para siswa pun dengan gembira berhamburan. Beberapa siswi dan siswa sambil tertawa-tawa menyerang Ratih dengan menaburkan tepung putih ke kepala Ratih dan tubuhnya.

“Hei!” pekik Mely terkejut melihat serangan itu sambil respek bergerak menghindari taburan tepung.

“Hahaha!” tawa Lucy dan teman-temannya sambil terus menaburkan tepung.

“Kita goreng, kita goreng!” teriak Tony sambil tertawa menikmati penaburan itu.

Setelah itu, mereka berlari kecil keluar dari kelas untuk menuju ke kelas cadangan.

Tinggallah Ratih berdiri terpaku, kembali menangis keras. Wajah dan rambutnya penuh telor bercampur tepung. Wajah gemuk lucunya sudah tidak bisa dikenali.

Sekolah SMA Gemas sangat mengedepankan proses belajar mengajar. Salah satu langkah untuk menunjang itu, disediakan beberapa kelas cadangan yang bisa dipakai jika kondisi kelas utama tidak memungkinkan.

Untuk membersihkan kelas, tidak dibebankan kepada murid, tapi ada petugas khusus kebersihan. Adapun untuk kegiatan kebersihan ekstra seperti yang terjadi di kelas 12A saat ini, bukan tanggung jawab petugas kebersihan. Namun biasanya, murid-murid akan menggunakan jasa petugas kebersihan sekolah dan membayar mereka. Karenanya, terkadang murid-murid satu kelas bisa membuat kesepakatan untuk melakukan hal-hal yang terlarang meskipun berisiko membuat kotor kelas, seperti yang murid-murid kelas 12A lakukan pagi ini terhadap siswi baru.

Virna berlari lalu berhenti dan berjalan di samping Bu Putri.

“Bu, setahu saya, murid baru yang masuk pagi ini pakai jilbab dan tidak gendut?” kata Virna sekaligus bertanya.

“Anak baru hari ini ada dua orang. Yang pakai jilbab masuk di kelas 12B,” jawab Bu Putri.

“Oh.” (RH)

Terpopuler

Comments

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

selamat si Mas

2023-10-20

0

S Anonymous

S Anonymous

Nyicil 10 like Kak

Salam kenal dari (Calon Istri vs Mantan Istri) 👋

Semangat terus yaa💪

2021-02-05

0

Bagus Effendik

Bagus Effendik

aku suka nih cerita

2021-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Penyergapan di Malam Ramadan
2 2. Di Mana Badar?
3 3. Muslimah Sapu Tangan Putih
4 4. Triple Band
5 5. "Saya Jatuh Hati"
6 6. SMA Generasi Emas (Gemas)
7 7. Masnaini
8 8. Ular di Tengah Upacara
9 9. Kelas 12A
10 10. Nasib Anak Baru
11 11. Jaminan dari Ketua Yayasan
12 12. Sahabat Sejilbab
13 13. Siswi Baru yang Cantik
14 14. Kemarahan Jenderal Bagas
15 15. Ruang Makan SMA Gemas
16 16. Ketegangan di Ruang Makan
17 17. Masnaini Ditodong
18 18. Gombalan Ronin
19 19. Ketua Baru Geng LC Girls
20 20. Pesan Serius di Parkiran
21 21. Masnaini, I Love You
22 22. Silva Monica
23 23. Rina Berjilbab atau Tidak?
24 24. Heboh Si Tomboy Berhijab
25 25. Serangan Silva yang Aneh
26 26. Memata-matai Barada
27 27. Operasi Ksatria Brussels
28 28. Tentara Ilusi
29 29. Operasi Cuci Putih
30 30. Keluarga Haji Luttu
31 31. Pertemuan Pertama Marlina-Masnaini
32 32. Operasi Besar
33 33. Menangkap Pemain Ular
34 34. Semua untuk Marlina
35 35. Masnaini Viral
36 36. Panggung Dadakan
37 37. Bidadari Mimpi
38 38. Ungkapan Cinta Norel
39 39. Jawaban Cinta dari Masnaini
40 40. Pelajaran Tentang Bulan
41 41. Kunci Teka-teki yang Bikin Tegang
42 42. Sahabat yang Merana
43 43. Petunjuk di Tengah Malam
44 44. Rapat Geng LC Girls
45 45. Pertarungan Singkat di Lift
46 46. Pemburu Misterius
47 47. Barada atau Masnaini?
48 48. Aksi Kejar-kejaran
49 49. Marlina Diculik
50 50. Pantauan dari Ruang Peri Data
51 51. Pertarungan Jalanan
52 52. Kunjungan Dadakan Jenderal Bagas
53 53. Hadiah untuk Pahlawan
54 54. Misi Terakhir
55 55. Pertemuan Penuh Air Mata
56 56. Kejutan Penuh Cinta
57 CSDN 1: Penyergapan
58 CSDN 2: Sandera Kelapa Muda
59 CSDN 3: Wina Auriel
60 CSDN 4: Keluarga Idris Efendi
61 CSDN 5: Pisang Bandung
62 CSDN 6: Operasi Pembuntutan Ksatria Rabat
63 CSDN 7: Fathul Akbar
64 CSDN 8: Salam untuk Bu Sarima
65 CSDN 9: Pengintaian
66 CSDN 10: Penangkapan Pengedar Sabu
67 CSDN 11: Pengintai Komodo Timur
68 CSDN 12: Informasi Mobil Biru
69 CSDN 13: Diamuk Massa
70 CSDN 14: Patah Hati di Pinggir Jalan
71 CSDN 15: Sopir Baru
72 CSDN 16: Malam Perkenalan
73 CSDN 17: Sopir Plus Bodyguard
74 CSDN 18: Kekesalan Wina
75 CSDN 19: Dikuntit
76 CSDN 20: Kabar Gembira Buat Dahlia
77 CSDN 21: Dihadang Preman
78 CSDN 22: Curhatan Mama Muda
79 CSDN 23: Bertemu Muslimah Cantik
80 CSDN 24: Garis Merah
81 CSDN 25: Badar
82 CSDN 26: Geng Bintang Tujuh
83 CSDN 27: Misi Baru
84 CSDN 28: Muslimah Jepang
85 CSDN 29: Jadi Sopir Neng Yeva
86 CSDN 30: Pegangan Tangan Pertama
87 CSDN 31: Kondangan
88 CSDN 32: Orderan Rocky
89 CSDN 33: Menculik Kekasih
90 CSDN 34: Pilih Gadis atau Janda?
91 CSDN 35: Pahlawan yang Panik
92 CSDN 36: Penyelamatan yang Gagal
93 CSDN 37: Melacak Ketidakwajaran
94 CSDN 38: Penyelamatan Sandera
95 CSDN 39: Yeva Nirwies Berjilbab
96 CSDN 40: Rahasia Dalam Buku Shalat
97 CSDN 41: Menyergap Kucing Garong
98 CSDN 42: Kasihan Bu Sarima
99 CSDN 43: Macan Sutra Tertangkap
100 CSDN 44: Curhatan Neng Wina
101 CSDN 45: Tangis Dua Nona
102 CSDN 46: Pamit Mau Nikah
103 CSDN 47: Tawaran Menikahi Yeva
104 CSDN 48: Tangis Dahlia Minta Papa
105 CSDN 49: Nasihat Orangtua
106 CSDN 50: Kesepakatan Cinta
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Penyergapan di Malam Ramadan
2
2. Di Mana Badar?
3
3. Muslimah Sapu Tangan Putih
4
4. Triple Band
5
5. "Saya Jatuh Hati"
6
6. SMA Generasi Emas (Gemas)
7
7. Masnaini
8
8. Ular di Tengah Upacara
9
9. Kelas 12A
10
10. Nasib Anak Baru
11
11. Jaminan dari Ketua Yayasan
12
12. Sahabat Sejilbab
13
13. Siswi Baru yang Cantik
14
14. Kemarahan Jenderal Bagas
15
15. Ruang Makan SMA Gemas
16
16. Ketegangan di Ruang Makan
17
17. Masnaini Ditodong
18
18. Gombalan Ronin
19
19. Ketua Baru Geng LC Girls
20
20. Pesan Serius di Parkiran
21
21. Masnaini, I Love You
22
22. Silva Monica
23
23. Rina Berjilbab atau Tidak?
24
24. Heboh Si Tomboy Berhijab
25
25. Serangan Silva yang Aneh
26
26. Memata-matai Barada
27
27. Operasi Ksatria Brussels
28
28. Tentara Ilusi
29
29. Operasi Cuci Putih
30
30. Keluarga Haji Luttu
31
31. Pertemuan Pertama Marlina-Masnaini
32
32. Operasi Besar
33
33. Menangkap Pemain Ular
34
34. Semua untuk Marlina
35
35. Masnaini Viral
36
36. Panggung Dadakan
37
37. Bidadari Mimpi
38
38. Ungkapan Cinta Norel
39
39. Jawaban Cinta dari Masnaini
40
40. Pelajaran Tentang Bulan
41
41. Kunci Teka-teki yang Bikin Tegang
42
42. Sahabat yang Merana
43
43. Petunjuk di Tengah Malam
44
44. Rapat Geng LC Girls
45
45. Pertarungan Singkat di Lift
46
46. Pemburu Misterius
47
47. Barada atau Masnaini?
48
48. Aksi Kejar-kejaran
49
49. Marlina Diculik
50
50. Pantauan dari Ruang Peri Data
51
51. Pertarungan Jalanan
52
52. Kunjungan Dadakan Jenderal Bagas
53
53. Hadiah untuk Pahlawan
54
54. Misi Terakhir
55
55. Pertemuan Penuh Air Mata
56
56. Kejutan Penuh Cinta
57
CSDN 1: Penyergapan
58
CSDN 2: Sandera Kelapa Muda
59
CSDN 3: Wina Auriel
60
CSDN 4: Keluarga Idris Efendi
61
CSDN 5: Pisang Bandung
62
CSDN 6: Operasi Pembuntutan Ksatria Rabat
63
CSDN 7: Fathul Akbar
64
CSDN 8: Salam untuk Bu Sarima
65
CSDN 9: Pengintaian
66
CSDN 10: Penangkapan Pengedar Sabu
67
CSDN 11: Pengintai Komodo Timur
68
CSDN 12: Informasi Mobil Biru
69
CSDN 13: Diamuk Massa
70
CSDN 14: Patah Hati di Pinggir Jalan
71
CSDN 15: Sopir Baru
72
CSDN 16: Malam Perkenalan
73
CSDN 17: Sopir Plus Bodyguard
74
CSDN 18: Kekesalan Wina
75
CSDN 19: Dikuntit
76
CSDN 20: Kabar Gembira Buat Dahlia
77
CSDN 21: Dihadang Preman
78
CSDN 22: Curhatan Mama Muda
79
CSDN 23: Bertemu Muslimah Cantik
80
CSDN 24: Garis Merah
81
CSDN 25: Badar
82
CSDN 26: Geng Bintang Tujuh
83
CSDN 27: Misi Baru
84
CSDN 28: Muslimah Jepang
85
CSDN 29: Jadi Sopir Neng Yeva
86
CSDN 30: Pegangan Tangan Pertama
87
CSDN 31: Kondangan
88
CSDN 32: Orderan Rocky
89
CSDN 33: Menculik Kekasih
90
CSDN 34: Pilih Gadis atau Janda?
91
CSDN 35: Pahlawan yang Panik
92
CSDN 36: Penyelamatan yang Gagal
93
CSDN 37: Melacak Ketidakwajaran
94
CSDN 38: Penyelamatan Sandera
95
CSDN 39: Yeva Nirwies Berjilbab
96
CSDN 40: Rahasia Dalam Buku Shalat
97
CSDN 41: Menyergap Kucing Garong
98
CSDN 42: Kasihan Bu Sarima
99
CSDN 43: Macan Sutra Tertangkap
100
CSDN 44: Curhatan Neng Wina
101
CSDN 45: Tangis Dua Nona
102
CSDN 46: Pamit Mau Nikah
103
CSDN 47: Tawaran Menikahi Yeva
104
CSDN 48: Tangis Dahlia Minta Papa
105
CSDN 49: Nasihat Orangtua
106
CSDN 50: Kesepakatan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!