...❤️❤️ Untuk pembaca setia ku tetap semangat ya dan jangan lupa untuk follow ... ❤️❤️...
...❤️❤️ Jangan lupa untuk selalu vote Like dan berikan komentar kalian ya agar aku bisa menulis lebih baik dari yang sekarang... ❤❤...
" Hehehe ... Lupa ma soalnya Fadhil lebih tertarik mendengar percakapan antara mama dan mutiara ,"
" Ayo kita pulang ngobrol nya di mobil aja , Fadhil udah mengurus administrasi agar kita bisa langsung pulang ," lanjut Fadhil seraya membawa barang perlengkapan Mutiara .
" Kamu sudah bisa jalan nak atau mau pakai kursi roda saja ?" tanya Tante Rina sambil menggenggam tangan Cantika agar berjalan disampingnya.
" Aku jalan aja Tante kaki ku sudah kuat kok untuk di ajak jalan ," jawabku seraya turun dari ranjang da berjalan keluar dari kamar meski dengan langkah pelan.
" Kamu duduk di kursi roda untuk sekarang jangan terlalu memaksakan diri !" perintah Fadhil seraya membimbing Mutiara untuk duduk di kursi roda lalu mendorong nya keluar dari rumah sakit menuju mobilnya .
" Ma , Mutiara biar sama aku aja mama dan Cantika ngikutin aja dari belakang sama pak Amin ," ujar Fadhil sembari menggendong Mutiara menuju mobilnya di parkirkan. Meski sedikit kesulitan saat membuka pintu tapi akhirnya pintu itu bisa terbuka , Fadhil meletakkan Mutiara di jok depan dengan hati - hati setelah itu dia menutup pintunya kembali.
" Ya sudah nanti mama ngikutin dari belakang , ayo Cantika bareng Tante aja ya pulang nya ," ujar Tante Rina sambil membawa Cantika masuk ke dalam mobil nya.
" Fadhil nyetir mobil nya pelan - pelan aja ," kata Tante Rina.
" Iya mah ," jawab Fadhil seraya berbalik masuk mobil. Fadhil menghidupkan mesin mobil lalu mulai bergerak meninggalkan rumah sakit.
Fadhil menyetir mobil nya dengan kecepatan sedang mengingat ada mobil mama nya yang mengikuti dari belakang tapi dia tidak sadar kalau perempuan yang duduk di sampingnya sedang merasa kesal.
Aku sendiri rasanya sudah kesal banget tapi Fadhil benar - benar sama sekali tidak peka . Karena sudah tidak tahan akhirnya...
Bugh...Bugh...
" Aduh ... Yank kenapa aku di pukulin sih ," sahut Fadhil seraya menangkap tangan ku karena lengannya aku pukul.
" Kamu tuh bisa - bisanya gendong aku begitu di depan mama kamu aku kan malu nanti mama kamu curiga kalau kita ada hubungan !" ujarku dengan tangan yang masih berada di genggaman nya.
" Ya kenapa harus malu lagian memangnya kenapa mama g boleh tau kalo kita sudah bersama kan mama udah suka banget sama kamu ," ujar Fadhil seraya mencium tangan ku yang berada di genggaman tangan nya.
" Ya kamu lihat sendiri aku yang sekarang berbeda dengan aku yang dulu kalau aku yang dulu mungkin aku masih pantas berada di sisi kamu tapi aku yang sekarang pengangguran ," ucap ku
" Aku gak peduli dengan semua yang kamu ucapkan tadi mulai sekarang kamu ga boleh mikir kayak gitu lagi ya , " ujar Fadhil mengelus rambut ku.
Setelah beberapa menit akhirnya kami sampai di sebuah pemukiman padat penduduk di daerah ini kebanyakan rumahnya kecil - kecil dan banyak laki - laki yang suka berkumpul. Mobil kami tidak bisa masuk karena rumah mutiara berada digang kecil jadi terpaksa aku memarkirkan di depan sebuah minimarket yang dekat dengan gang tersebutkarena tidak mungkin bagi kami untuk parkir di depan gang karena banyak preman yang berkeliaran.
" Cla kamu yakin bisa tinggal di daerah seperti ini nanti kalau kamu diganggu preman bagaimana ?" tanya Fadhil sedikit khawatir.
" Aku pasti bisa kok kamu tenang aja aku gak bakal kenapa-kenapa ," ujarku mencoba menenangkan meski sebenarnya aku sedikit takut untuk tinggal di daerah ini.
Setelah memarkirkan mobil kami pun bergegas menuju rumah mutiara diikuti mama dan Cantika sedang kan Pak Amin menunggu di mobil. Hingga sampai di depan rumah yang walaupun sangat kecil tapi terlihat sangat rapi dengan tanaman yang berjejer di teras.
" Heh... Mutiara kemana aja kalian jangan lupa kalian sudah menunggak uang sewa kontrakan ini 3 bulan saya mau uang nya hari ini juga kalau tidak lebih baik kalian angkat kaki dari kontrakan saya , enak aja mau nunggu tapi gak mau bayar ." bentak ibu - ibu yang ternyata pemilik kontrakan.
" Maaf Bu bukannya saya gak mau bayar tapi saat ini saya juga baru keluar dari rumah sakit saya minta waktu nya satu minggu lagi bu saya janji akan melunasi semua nya ," ucapku sedikit memohon , padahal baru juga datang kesini udah dilabrak aja. Ternyata hidup Mutiara susah banget gak terfikir olehku bagaimana hidup nya selama ini sungguh aku benar-benar salut sama Mutiara.
" Gak bisa kalau kamu gak bisa bayar hari ini lebih baik kamu bawa semua barang kamu keluar dari rumah ini ," ujar ibu itu marah - marah
" Tunggu sudah cukup anda marah - marah disini ... Biar saya yang bayar semuanya , berapa tunggakannya?" sahut Fadhil dengan wajah datar
" 1 bulan 500 ribu Mutiara dan adiknya sudah menunggak 3 bulan jadi 1.500 ribu ," jawab ibu itu tersenyum.
" Didalam amplop ini ada uang 6 juta cukup untuk biaya sewa selama 1 tahun , sekarang lebih baik anda pergi dari sini !" kata Fadhil seraya memberikan amplop coklat yang berisi uang ke tangan ibu itu.
" Nah kalau gitu kan enak , baiklah uang ini cukup untuk tinggal disini selama 1 tahun. Kalau begitu saya permisi dulu ," jawab ibu pemilik kontrakan lalu berbalik pergi.
" Nak kamu yakin mau tinggal disini lingkungan ini gak baik untuk Cantika belum lagi pemilik kontrakan kamu ini kasar sekali ," ujar Tante Rina menatapku yang sedang membuka pintu.
" Silahkan masuk dulu maaf kalau seadanya !" ajakku berjalan masuk ke dalam rumah diikuti Cantika .
" Gak apa-apa sayang...Kamu gak mau pindah aja dari sini Tante khawatir loh sama kalian ,"
" Aku gak apa-apa kok Tante sudah biasa lagi pula tadi fadz juga sudah bayar untuk satu tahun sayang uang nya kalau kami pindah Tante !"
" Ya sudah kalau ada apa-apa segera hubungi Tante atau Fadhil ya !"
" Iya Tante tenang aja ya , makasih karena Tante sudah baik sama aku dan Cantika ," ucapku sambil menggenggam tangan Tante Rina.
" Sama - sama sayang apalagi kalau kamu mau jadi menantu tante pasti Tante tambah sayang sama kalian !" ujar Tante Rina menatapku yang hanya bisa aku balas senyuman.
" Mama ini dari tadi ngomong soal menantu terus lagian tadi kan Fadhil sudah bilang kalau Fadhil setuju ," sahut Fadhil.
" Jadi kamu setuju mama jodoh kan dengan Mutiara ?" tanya mama Rina dengan wajah berbinar-binar.
" Ya kenapa harus gak setuju lagi pula Fadhil ternyata sudah kenal lama dengan Mutiara dan Mutiara juga sudah jadi kekasih Fadhil kok sekarang ," jawab Fadhil tersenyum melihat Mutiara yang wajahnya memerah dan salah tingkah mendengar pernyataan Fadhil.
...❣️❣️❣️❣️❣️❣️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Zhen
memang pedis jadi orang miskin ya😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2021-04-11
2
EL CASANDRA
uwu🥰🥰
2021-02-23
2