Yolan Terluka

Perjalanan pun berakhir pas depan pintu gerbang, Divani tersenyum melihat sang suami yang juga melihatnya.

"Kenapa?" tanya Fando heran.

"He.. he.. he.. " tawa Vani lagi.

"Ini kok malah makin serem ya" Fando.

"Ihh.. apa sih,, emang, muka Vani hantu.. serem gitu" sahut Vani, Fando mengelus pelan puncak kepala sang istri.

"Iya, tumben aja yank" Fando tersenyum.

"Ihh,, aku lupa narik kemarin" balas Vani.

Gadis cantik itu, memang, belum pernah meminta uang jajan sama Fando karena uang dari sang papa masih ada. Namun, karena hari ini. uang cas gadis cantik itu habis,maka mau tidak mau dirinya harus meminta uang suaminya. Toh. Fando itu juga harus.menafkahi dirinya.

Fando, segera mengeluarkan dompetnya dan membukanya. Diambilnya, uang biru sebanyak sepuluh lembar.

"Ini, uang jajan selama seminggu" Fando memberinya kepad Vani. gadis cantik itu menatap suaminya dengan tersenyum.

"Siap.. pak bos.." Vani segera menyalami Fando dan berlalu masuk dalam sekolah meninggalkan suaminya.

...********...

Sekeliling Vani. Semua, sedang manatap gadis cantik itu, hingga para sahabatnya datang menghampiri.

"Van ..," panggil mereka bareng. Langkah Gadis itu seketika terhenti dan berbalik.

"Ehh kalian" kata Vani tersenyum.

"Idih.. apa lo sakit?" tanya Keyla.

"Iya tumbenan banget dateng sepagi ini" timpal Yolan dan Vani lagi-lagi senyum.

"Pengen aja" jawab Vani.

Sedang Nayla tampak berpikir.

"Ehh.. apa.. lo udah mikirin tentang yang kita omongin di rumah lo kemarin?" ujar Nayla mengingatkan.

"Belom" Vani menggelengkan kepalanya.

"Lah kok belom sih" heran Amoyra.

"Ya padahal kan waktu kita sisa dua hari Van.. lo gimana sih" nyolot Keyla.

"Gue sibuk semalem..tapi tenang aja ya" timpal Vani santai.

"Lah.. kok tenang lagi" Keyla tak terima.

Dan Vani mengangkat kedua bahunya.

"Tenang aja, gue bisa cari solusinya asal ada,, kalian" balas Vani santai. membuat sahabatnya menatapnya pasrah.

"Serah lo deh" kesal Keyla.

"Iya gue ngikut baiknya" Keyla.

"Tau nih, tapi awas yah kalo gagal, mulut lo, bakal gue sobek" nyolot Yolan. Divani hanya membalasnya dengan tersenyum.

"Iye iye dah tau gue" balas Vani.

Mereka. kemarin itu pergi ke rumah Vani juga membicarakan hal penting. tentang ulang tahun SMA Sentosa yang sisa hari dua hari lagi jadi itu yang membuat Vani bingung akan rencana tersebut.

Tiba-tiba geng TIC datang menghampiri.

"Ehh.. ada siswa berprestasi" ujar Intan.

"Wih iya.. suatu kebanggaan ada mereka disini gaes" lanjut Trisa.

"Kebanggaan yang tak terduga" Clara.

VANKY melototi mereka dengan tatapan serius secara bergantian.

"Gaes.. disini kok.. ada suara ya tapi kok nggak ada orangnya" Yolan mencari-cari sumber suara tersebut.

"Tau nih.. ihh.. jangan-jangan ada hantu" tambah Keyla berpura-pura ketakutan.

"Serem banget deh" gerutu Nayla seolah ketakutan.

"Biarin aja ntar juga setannya diem gaes, santuy aja" ucap Amoyra menenangkan.

"Iya gaes, yuk cabut, ntar setannya kesal lhhh, Vani.. takut deh" Vani berlalu diikuti semua sahabatnya. menghiraukan, geng TIC yang ada disana.

Geng TIC. melihat VANKY dengan penuh amarah yang membara-bara.

"Ihh, kok dia malah bilang kita hantu sih" kata Intan melihat teman-temannya.

"Iya lo yang hantunya" sewot Clara. Trisa begitu marah sambil mengepal tangan.

"Gue nggak terima ini.. tunggu aja kalian gue bakal balas mereka" kata Trisa.

...********...

Fando berjalan menelusuri koredor kelas bersama para sahabatnya, dan kini telah tiba di dalam kelas. Semua. tatapan pun tertujuh pada mereka.

Putri. berlari merangkul Fando. Lelaki itu mengimbaskan tangan Putri.

"Ihh.. bebeb Fando kok, kasar sih" gerutu Putri tidak terima.

"Makanya,, jadi cewek jangan genit dong Put" kata Sandra yang tiba-tiba datang.

"Eh.. mau-mau, gue dong.. orang.. bebeb Fando bentar lagi jadi pacar Putri" nyolot Putri diangguki kedua sahabatnya.

"Bener tuh" ujar Amel dan Nisa kompak.

"Jangan ngarep deh lo" balas Sandra.

Geon tiba-tiba mendekati Putri yang ada disebelah Fando.

"Udahlah Put, nggak usah ganggu Fando kan disini ada abang Geon" ucap Geon.

"Ihh.. gue.. sama lo?" tanya Putri dibalas anggukan sama Geon.

"Oggahhh," lanjut Putri lagi yang berhasil membuat Geon cemberut.

"Loh kok gitu sih beb.. orang aku ini juga ganteng kek Fando.. terus aku juga kaya kurang apa lagi coba!!" balas Geon tidak terima.

Sedangkan Putri menghela napas.

"Kamu bilang.. kurang kamu apa?" tanya Putri dan lagi-lagi Geon menggangguk.

"Buanyak,, kamu dan Fando beda banyak jadi jangan sekali-kali lagi kamu banding bandingkan bebeb Fando sama lo" Putri. Sandra pun menatap tajam Putri.

"Udah syukur ya.. lo.. ada yang suka dari pada,, nggak ada sama sekali" sambung Sandra yang diangguki mereka semua.

"Bener" Fando membenarkan.

"Nah kan bang Geon juga bilangnya apa, Fando, udah restuin kita berdua beb Put" Geon kembali tersenyum.

"Ihh.. kok.. bebeb Fando.. bilang gitu sih" kata Putri menatap serius Fando. Fando membuang muka dan berlalu duduk.

Semua siswa melihat itu. ikut tersenyum apa lagi geng Sandra, karena Sandra pun sama seperti Putri, yang menyukai lelaki tampan itu juga.

Sandra pun menghampri Fando.

"Ndo.. kita perluh bicara" kata Sandra.

"Iya kenapa Ndra?" tanya Fando serius.

"Ultah sekolah kan.. udah deket.. apa lo udah ada rencana?" tanya Sandra lagi.

Dan Fando mengagguk.

"Tenang aja,, nanti istirahat suruh semua anak Osis kumpul di basecamp ya" ucap Fando yang diangguki Sandra.

"Baiklah kalo gitu gue cabut mau masuk kelas" ujar Sandra yang diangguki Fando dan Sandra pun berlalu.

Sandra memang termasuk anak Osis dia bersampingan kelas Fando. yang berada dikelas sebelas mia dua.

...*******...

Pembelajaran pun kini tiba semua siswa kembali fokus, dalam belajar. Begitu pun dengan VANKY.

Namun disela-selah pembelajaran Yolan menyenggol Vani yang emang sebangku dengan gadis cantik itu.

"Nape lu?" cuek Vani.

"Toilet yuk.. gue kebelet nih" kata Yolan.

"Tahan bentar, ini gue lagi nyatet catatan Yol".

"Ihh nggak bisa Van udah diujung tanduk soalnya" jawab Yolan.

"Iya deh,, iya" Yolan juga Vani pun berlalu menuju toilet setelah diizinkan guru.

Vani berjalan santai sementara Yolan. Ia berjalan, sangat buru-buru. menuju toilet hingga mereka pun tiba.

Dengan segera, Yolan masuk dan Divani, ia, hanya memutuskan untuk menunggu Yolan diluar toilet sesuai perintah Yolan.

Gadis itu menatap ke bawa sambil main ponsel karena bosan menunggu Yolan.

"Hi Van" sapa Raja yang tiba-tiba muncul entah dari mana membuat Vani terkejut.

"Astaga Ja.. ngagetin gue aje lo" Vani.

"He.. He.. He.. sorry" kata Raja.

"Oh iya lo disini lagi ngapain Van?" tanya Raja menatap serius Vani.

"Lo nggak liat.. gue lagi ngapain ini".

"Iya.. lagi main handphone" jawab Raja.

"Nah.. itu lo pinter" cuek Vani.

Sedang Raja hanya bisa tersenyum.

"Lo main handphone di depan toilet Van, kalo siswa liatin lo gini, ntar lo di gosipin yang tidak-tidak loh" timpal Raja lagi.

"Iya biarin aja.. itu urusan mereka bukan urusan gue.. mau dia,, bilang itu kek.. itu urusan mereka" kesal Vani.

Raja mengernyitkan alisnya.

"Oh gitu.. terus lo.. disini sendiri,,?" tanya Raja serius namun tiba-tiba Yolan keluar dari toilet hingga di depan pintu Yolanda terjatuh.

Namun. Raja spontan meraih tangannya Yolan, hingga mereka berdua berpelukan dan saling tatap-menatap.

Jlebbb

Jantung dua insan ini seketika berdegup kencang dan masih berada dalam posisi mereka berdua yang saling menatap.

"Ternyata.. gadis cabe ini,, rupanya imut juga kalo diliatin dari deket gini" Raja.

"Raja kok.. jadi tampan.. sama romantis gini sih terus ini juga jantung gue malah terhipnotis gara-gara Raja giniin gue"

"Ihh.. kalo begini terus ntar gue bakalan jatuh cinta beneran nih.. sama nih anak kadal" batin Yolan menatap Raja.

Semua orang yang ada disana ikut kaget melihat adegan didepan mata mereka.

"Cieeeh,," sahut semua kompak. Yolanda yang sadar lalu mencubit tangan Raja.

"Woy,, lepasin" teriak Yolan yang berhasil membuat Raja melepas pelukannya, dan kini Yolan pun terjatuh dilantai.

"Aww sakit bege" lirih Yolan kesakitan.

"Lo yang bilang lepasin, jadi gue lepasin" balas Raja santai.

"Iya,, tapi nggak langsung dilepesin juga" jawab Yolan berusaha berdiri namun tak bisa berdiri akibat kakinya yang terkilir.

"Yeh.. salah lo sendiri" nyolot Raja.

Vani melihat itu. segera memapah Yolan yang terlihat kesulitan berdiri.

"Kenapa Yol.. apa kaki lo sakit?" Vani.

"Iya Van.. sepertinya sih gitu".

"Aduh.. itu gawat dong Yol, kalo lo begini terus,, ntar gue encok nih sampai kelas".

Raja, Leon dan Dimas menatap gadis itu dengan tatapan sedikit ibah.

"Bawa di UKS aja Van" usul Raja berhasil diangguki gadis cantik itu.

"Iya juga ya.. tumben, otak lo encer" kata Vani memapah Yolan pergi.

Sedang ketiga cowok itu terus-terus ada mengikuti Vani dan Yolan dari belakang.

"Van.. kalo lo capek.. istirahat aja" lanjut Raja menatap Vani yang terlihat lelah.

"Enak aja.. udah nanggung gini lo nyuruh gue lepasin Yolan kalo lo mau bantu gue sekalian aja kali" nyolot Vani pada Raja.

Raja yang takut akan Vani kelelahan pun melangkah, dan merendahkan tubuhnya. tepat dihadapan Yolan.

"Ayo.. buruan naik.. gue..nggak mau kalo Vani capek gara-gara bantuin lo" Raja.

"Ihh.. ogah banget" cuek Yolan.

Sedang Vani menggangguk.

"Udahlah Yol lo naik aja beneran gue dah nggak sanggup lanjutin ini lagi" ujar Vani dengan nada ngos-ngosan.

Yolanda melihat Vani pun yang memang terlihat sudah kelelahan itu ikut pasrah.

"Iya udah.. ini, gue lakuin gara-gara Vani" kata Yolan lalu naik dipunggung Raja.

"Iya.. bawel lo," balas Raja segera berlalu meninggalkan teman-temannya.

Tak lama mereka pun tiba di UKS segera Raja, menurunkan Yolan tepat setelah ia berada diatas kasur UKS.

"Kaki lo.. yang sakit mana?" tanya Raja.

"Nggak usah tanya deh.. mending.. sono lo pergi jauh-jauh dari gue" usir Yolan.

"Yeh, enak aja lo, gue udah mau tolongin lo juga tapi lo malah kek gini dasar cewe nggak tau, kata terima kasih" nyolot Raja menatap tajam Yolan.

"Biarin".

Raja beranjak mencari-cari sesuatu.

"Kok.. lo masih disini.. sana, lo pergi aja" ucap Yolan lagi-lagi mengusir Raja.

"Nyari.. kotak P3K-lah memang apa lagi" balas Raja cuek.

"Oh lo nggak tahu letak P3K dimana Oh.. itu berarti,, lo.. baru sekali ini yah dateng ke sininya" kata Yolan menatap Raja.

"Iyalah.. buat apa juga,, gue kesini buang tenaga.. sama waktu gue aja tau nggak" kesal Raja.

Yolanda tersenyum menunjuk letak P3K yang berada di atas lemari tembok yang memang tak terlihat bagi orang baru.

"Noh" tunjuk Yolan mengarahkan Raja.

"Ohh.. itu,, dari tadi kek" Raja seketika. ia berjalan menuju arah P3K itu setelah dia meraihnya lelaki itu kembali ke Yolan.

Raja membuka kotak P3K itu lalu segera mengambil perban, kapas dan betadine.

"Yol.. sebelah mana nih?" tanya Raja lagi dan kali ini diapun sudah meraih kaki kiri Yolan yang terlihat sedikit bengkak.

"Aww.. pelan-pelan dong Ja" lirih Yolan.

Raja pun mengoleskan kapas yang telah di baluti betadine ke kaki Yolan yang kini terlihat bengkak itu dengan pelan-pelan.

Sedang Yolan menatap serius Raja.

"Anak ini.. romantis juga.. mungkin juga karena cuma.. kasihan aja sih, jadi Raja ngebantuin gue" batin Yolan.

"Kalo nggak karena Vani gue nggak mau bantuin lo ya Yol.. ini semua,, gue, lakuin cuma untuk Vani, itu doang nggak lebih" kata hati Raja.

"Tapi.. gue juga merasa bersalah sih ma nih cewek gara-gara gue lepasin dia jadi dia seperti ini" lanjut batin Raja.

Sedangkan Vani Dion dan Dimas mereka ada diluar UKS, nungguin Raja dan Yolan karena batas masuk UKS cuma dua saja jadi mereka pun harus menunggu diluar.

"Aduh.. gimana ini.. apa Yolan baik-baik aja sama Raja?" kata Vani cemas.

"Udahlah Van.. lo.. nggak usah khawatir" timpal Deon.

"Tau ihh.. orang Raja temen kita itu baik jadi gue yakin kalo Yolan baik-baik saja" sahut Dimas ikut menimpali.

"Iya itu kata lo.. tapi gue, nggak percaya" balas Vani.

Dan setelah beberapa saat, Raja kembali hadir. Namun, tak bersama Yolan karena Yolan harus beristirahat dulu takutnya ia malah membuat kakinya, semakin parah ketika memaksa untuk berjalan.

"Yolan udah aman gaes" kata Raja.

"Beneran.. tapi Yolan mana Ja kok Yolan nggak keluar sih" cemas Vani.

Raja mengelah napas.

"Yolan masih di dalem.. gue suruh Yolan biar istirahat dulu, karena kaki Yolan pun telah sedikit membengkak takutnya kalo Yolan berjalan, kakinya tambah bengkak lagi" jelas Raja dan Vani seketika paham akan semua perkataan Raja.

"Tapi.. beneran kan.. kalo Yolan di dalem baik-baik aja" tanya Vani masih ragu.

"Iya Van apa lo nggak percaya sama gue walaupun gue anak nakal tapi gue punya hati juga Van" tutur Raja serius.

Namun tampak dari wajah Divani masih tidak percaya akan Raja.

"Tau nih.. kita-kita walau nakal,, tapi rajin salat lo Van" timpal Dimas lagi.

"Iya itu mah ellu,, kalo mereka gue nggak percaya" balas Vani. Raja tampak sedikit kecewa akan penuturan Vani.

"Iya sudah.. kalo nggak percaya,, sana lo masuk,, cek Yolan sendiri biar lo percaya sama gue" imbuh Raja tak mau kalah.

Vani mendegus pasrah.

"Pastinya dong.. tanpa lo suruh gue juga bakal masuk kali" Vani pun berlalu.

"Untung gue.. nggak pernah nerima Raja kalo pernah.. gue,, nggak bakal ampunin diri gue sendiri" gerutu batin Vani.

Vani berjalan menuju tempat Yolan dan tampak disana Yolan sedang berbaring.

"Yol.." teriak Vani berlari kearah Yolan.

"Vani.." balas Yolan ikutan berteriak

"Lo beneran nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Vani seketika Yolan mengangguk.

"Iya Van.. gue baik kok" jawab Yolan.

"Ha.. ha.. ha gue kiranya Raja tadi boong soal.. kondisi lo," Yolan tampak beranjak duduk ikut dibantu sama Vani.

"Emang,, lo dibilangin apa sama dia" ujar Yolan serius menatap Vani.

"Iya Raja cuma bilangnya lo di dalamnya sudah istirahat terus dia juga bilang kaki lo sudah membengkak gitu" jelas Vani.

Dan mendengar itu Yolan tersenyum.

"Ehh.. malah senyum aje lo" tegur Vani.

"Iya lucu aja sih.. pasti, ekspresi lo sama Raja,, beda jauh.. satunya khawatir, terus satunya lagi santai" jelas Yolan.

"Ha.. ha.. ha.. iya Yol muka Raja padahal ganteng.. tapi tadi.. terlihat begitu serius saat dia keluar dari ruangan" kata Vani.

Sedang Yolan masih belum percaya.

"Hah!! serius gimana,, maksud lo?" tanya Yolan penasaran dan Vani tersenyum.

"Iya gitu deh kek Raja juga,, khawatirin lo Yol" goda Vani pada Yolanda.

"Yeh.. masa iya Raja khawatirin gue.. ihh dan buang waktu, sama tenaganya saja" sindir Yolan membuat Vani tersenyum.

"Iya kali aja kan,, Raja beralih suka sama lo Yol" canda Vani lagi.

...********...

Dikelas sisa sahabat Vani dan Yolan pun tampak khawatir memikirkan mereka.

"Usssttt" kode Nayla berbisik.

"Kalian,, nggak ngerasa aneh apa.. Yolan sama Vani belum balik nih" bisik Nayla.

"Iya nih.. gue juga,, ngerasa gitu" tambah Amoyra berbisik menatap sahabatnya.

"Sama all.. gue juga, nggak tau.. apa lagi jam istirahat.. sebentar lagi,, tapi mereka kok belum dateng-dateng" cetus Keyla.

Sontak Nayla mengangkat bahunya.

"Ekmm.. apa kita,, coba nyusulin mereka aja, kali aja kan mereka digangguin geng itik lagi" imbuh Keyla mulai khawatir.

"Iya bisa jadi sih,," kata Nayla lagi namun Amoyra tampak menatap jamnya.

"Nggak gaes.. sebaiknya.. kita, perginya,, setelah bel aja, nanggung soalnya sudah mau, bel istirahat juga" Amoyra. Spontan semua menatap jam tangannya. Mereka pun mengangguk.

*

*

*

*

*

!!Bersambung!!

Untuk para Readrs harap stay selalu yah dan jangan lupa tinggal kan jejaknya😅

Terpopuler

Comments

Andariasrtka

Andariasrtka

baru mampir lagi, like 5 episode terbaru

2020-12-20

1

Nay⚘

Nay⚘

like

2020-12-20

1

M⃠Biradya🕸

M⃠Biradya🕸

hai kk, aku hadir dikarya terbaik mu tetap semangat dan mari saling mendukung karya sesama thor😁😁😁
aku datang tiidak dengan tangan kosong melain kn membawa bommm like disemua episode

2020-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!