Gilang Vs Leo

Tanpa membuang waktu lagi pelayan itu kembali dengan membawa makanan.

"Permisi nona!! ini,, makanan nona" ucap pelayan itu meletakkan makanan di atas meja dan semua hanya tersenyum.

"Makasih mas,," jawab mereka barengan tanpa banyak bertanya lagi, Dan pelayan itu tersenyum segera berlalu.

VANKY. Yang emang dari awal lapar, kini segera melahap makanan itu. tanpa ada pertanyaan lain lagi. karena menurutnya makanan tersebut adalah rezeki mereka yang diberikan melalui tuan muda itu.

"Enak banget gaes" ujar Nayla.

"Emang anugra paling muantep" Amoyra menyantap makan itu dan Keyla melihat Amoyra.

"Lo lapar ato doyan?" tanya Keyla.

"Kedua-duanya" sahut Amoyra membuat semuanya tertawa. kecuali Divani sedari tadi hanya diam makanan.

Setelah selesai makan tanpa ada bicara, Vani pun pulang pergi kelas disusul para sahabatnya mengikutinya dari belakang.

"Ada yang aneh" ucap Yolan.

"Merasa aneh mulu lo.. ntar idup lo yang aneh baru tahu rasa" jawab Amoyra.

"Yeh.. sekate-kate banget lo,, nyumpahin hidup gue biar aneh, dasar teman lacnak lo Moy" imbuh Yolan tidak terima.

"Bodo," kata Amoyra lagi. Namun semua beralih menatap Vani yang ada di depan.

"Ekmm" deheman mereka pun kompak.

"Vani,, kenapa sih?" tegur Keyla menatap keanehan gadis cantik yang ada didepan mereka dan spontan mereka juga heran.

"Tempe" tutur Nayla bingung.

"Itu tahu.. bukan tempe.." Yolan, lagi-lagi membenarkan ucapan para sahabatnya.

"Ekmm".

"Nggak tau,, paling bertengkar lagi sama Bangs*t" jawab Amoyra.

"Iya kalo nggak uang jajan Vani dipotong lagi sama papa Mahen" tambah Keyla.

"Ehh,, itu mah ellu bukan Vani orang Vani anak kesayangan papa Mahen juga" ujar Yolan menatap Keyla.

"Au ah.. bingung gue liatnya" kata Nayla.

Setelah tiba dikelas dan bel berbunyi kini mereka kembali belajar. Namun, lagi-lagi Vani tak memperdulikan pembelajaran.

"Lama bener.. bel pulang.. kapan bunyi?? ini gue.. mau pulang woy.. cepetan bunyi napa?" batin Vani ingin segera pulang.

Hingga kini bel pembelajaran berakhir.

"Gaes.. gue cabut duluan ya," seru Divani meninggalkan sahabatnya. Para VANKY. terheran-heran menatap kepergian Vani.

"Dasar,, sahabat nggak pengertian" ucap Yolan menatap kepergian Vani.

"Emang lu pengertian?" tanya Keyla dan dipelototi oleh Yolan.

"Ehh.. maaf mulut gue keseleo Yol" kata Keyla memukul pelan mulutnya.

"Biarin aja.. paling juga besok Vani bakal kembali happy kek biasanya" ujar Nayla.

"Iya.. bener kek lo nggak tahu mood Vani aja sih" timpal Amoyra.

Divani yang sengaja buru-buru pulang itu sengaja. Karena dia mendapat notifikasi chat dari suaminya yang berada didepan menunggunya.

Gadis cantik itu. Begitu penasaran akan pergi kesana bertemu cewek tersebut.

Fando ia menatap kedatangan sang istri yang sedikit ngos-ngosan itu. Lalu ambil tissu, untuk mengusap wajah istrinya.

"Kamu kenapa lagi ini?" tanya Fando.

"Huffft"

"Dah buruan jalan" sahut Vani lagi masih menstabilkan napasnya namun lelaki itu hanya tersenyum seketika kembali pergi setelah Vani merasa baikan.

Disetiap perjalanan, pasutri itu bukannya saling menegur tapi ini malah kesunyian yang tercipta. Hingga saat ini Fando pun memasuki sebuah gedung Panti Asuhan yang bernama Ayo Saling Peduli.

Divani yang merasa bingung akan Fando yang bukannya membawa ke cafee atau tempat lainnya, malah ke Panti Asuhan.

"Kita.. kenapa kesini?" imbuh Vani turun.

"Iya dia ada disini" jawab Fando seketika menggenggam tangan Divani masuk.

Setelah berada didalam Panti Asuhan itu Divani tersenyum. Menatap, semua anak anak yang berlarian dan bermain disana.

Hingga Vani melepas genggaman suami nya itu dan beralih bermain bersama.

Lelaki tampan itu tersenyum lihat Divani bermain bersama anak Panti Asuhan itu hingga seorang wanita paruh baya hadir menghampiri Fando.

"Siang.. nak Fando," sahut wanita itu dan Fando tersenyum, menyalami tangannya seorang wanita paruh baya tersebut.

Wanita seperuh baya itu tersenyum.

"Nak Fando, pasti mencari nak Bintang?" tanya wanita itu. Dan Fando. Hanya bisa menggangguk tanda mengiyakan.

"Ohh nak Bintang ada kok nak, dia ada di taman belakang. Bermain sama lainnya" jawab wanita itu lagi.

Fando mendengar itu memanggil Divani.

"Yank.." panggil Vani dan gadis cantik itu lalu menghampri suaminya.

"Iya kenapa?" tanya Vani yang telah ada.

Sedang lelaki tampan itu tersenyum.

"Ohh iya bu kenalin dia adalah istri saya" seru Fando merangkul Divani.

"Siang bu.. saya Vani istrinya Fando" ujar Vani tersenyum menyalami wanita itu.

"Ohh iya nak.. saya.. ibu Hasana panggil ibu Hana saja" ibu Hana menatap Vani.

"Wah nak Vani sangatlah beruntung bisa menjadi istri nak Fando" kata ibu Hana.

Seketika Vani tersenyum mengangguk.

"He.. He.. He.."

"Iya bu.. alhamdulillah" balas Vani.

Setelah Fando memperkenalkan istrinya, kini Fando mengajak Divani bersama ibu Hana, pergi ke taman belakang. bertemu dengan Bintang.

Tampak dari sana. Bintang sedang main boneka di ayunan bersama temannya.

"Nak Bintang,, ayo, kemari nak" teriak ibu Hana, memanggil Bintang. Gadis mungil itu lalu menoleh kemudian berlari cepat.

"Papi Fando" sapa Bintang lalu memeluk lelaki tampan itu dan Fando ikut jongkok untuk membalas pelukan anak gadis itu.

Divani yang melihat itu. Awalnya terkejut karena gadis mungil yang berusia empat tahun itu berlari kepada suaminya dan ia juga menyebut suaminya papi Fando.

Kini gadis cantik itu tersenyum menatap suaminya yang begitu akrab sama gadis mungil itu ditambah wajah Bintang imut, cantik dan juga pintar.

"Papi Fando kok.. sudah lama sih, nggak main sama Bintang. apa papi Fando dah lupa sama Bintang?" tanya Bintang lagi.

Sedang Fando menggeleng kepalanya.

"Nggak sayang.. papi nggak lupa kok".

"Terus kalo papi nggak lupa kenapa papi nggak kesini?" cemberut Bintang.

"Papi sibuk sayang,, jadi papi nggak bisa kesini buat main sama Bintang, tapi papi janji, minggu ini papi bakal selalu datang kesini, buat main sama Bintang" Bintang yang tadi cemberut kini tersenyum.

"Benelan.. papi nggak boong kan?" tanya Bintang lagi yang di angguki Fando. Vani yang sedari tadi menyimak kini datang.

Gadis cantik itu pun jongkok di samping telat suaminya berada, Dan Bintang ada dihadapan Fando sekarang.

"Hai sayang.. kamu.. pasti Bintang kan?" kata Vani SKSD. yang berhasil diangguki sama Bintang.

"Tante.. tante cantik ini siapa papi?" ujar Bimtang menatap Vani, dan Fando serta Vani tersenyum.

"Kenalin sayang, dia ini Vani mami kamu sekarang.. yuk nak salaman," kata Fando dan Bintang berjalan. menyalami tangan gadis cantik itu.

"Anak mami.. pintel deh" Vani tersenyum mengelus pelan kepala Bintang, sembari tersenyum.

Bintang ikutan tersenyum lalu memeluk Fando dan Vani, dengan posisinya yang berada ditengah.

"Bintang sayang kalian" kata Bintang.

Sedang Vani dan Fando. Membalas erat pelukan gadis mungil itu lalu tersenyum saling menatap antar satu dan lainnya.

"Bintang, seneng banget sekarang punya olang tua apa lagi, olang tua Bintang kek papi Fando sama mami Vani" Bintang.

"Iya nak.. papi juga seneng liat anak papi seneng" ujar Fando, mengelus punggung Bintang dengan lembut.

Ibu Hana melihat itu ikut tersenyum dan berlalu meninggalkan mereka semua.

Mereka saat ini bermain bersama-sama.

"Papi, Papi" panggil Bintang pada Fando.

"Iya sayang" jawab Fando.

"Papi sama mami ketemu dimana?" ujar Bintang lagi membuat Fando dan Divani saling tatap menatap.

"Ekmm.. di sekolah sayang" Bintang pun tersenyum menatap keduanya, yang kini saling menatap.

"Papi.. sama mami.. cocoooook banget" tutur Bintang lagi, membuat mereka pun kembali fokus sama Bintang.

"Cocoknya.. cocok,, gimana nak?" imbuh Vani yang penasaran akan perkataannya Bintang dan Bintang pun tersenyum.

"Iya cocok mi.. papi ganteng terus mami cantik jadi selasi banget deh" Bintang.

Pasutri itu senyum mendengar Bintang.

"Maacih sayang,," sahut mereka kompak yang diangguki Bintang.

Setelah mereka berbincang banyak. Kini seorang lelaki mungil ikut menghampiri.

"Om Fando.. udah lama dateng ya?" ujar lelaki mungil tersenyum. Dan Fando ikut tersenyum, sedang Vani yang tidak tahu lelaki mungil itu siapa hanya menyimak.

"Iya nak" balas Fando. Dan lelaki mungil itu tampak seperti berpikir.

"Ekmm".

"Om.. aku ada yang mau aku sampaikan sama om" kata lelaki mungil itu lagi, dan Fando dan Vani, hanya fokus pada lelaki mungil yang ada dihadapannya.

"Iya nak kamu bilang aja nanti om Fando akan jawab" ucap Fando sedang Bintang kini tampak kesal menatap lelaki mungil itu dengan tatapan sinisnya.

"Gini om.. kan kemalin malem aku sama Bintang main. Telus aku bilang sama dia kalo aku suka Bintang.. dan bakal, jagain Bintang selama-lamanya" kata Gilang.

"Tapi Om Bintang malah bilang gini, kalo dia itu nggak mau sama Gilang gitu deh, jadi hati Gilang kan sakit dengel itu" ujar Gilang panjang lebar. Dengan wajah nya yang tampak cemberut.

Sedang kedua pasutri itu mendengarnya sambil menahawan tawa mereka.

"Nggak pi nggak gitu,, papi kan tahu kalo kalo Bintang nggak suka sama dia" ucap Bintang menunjuk Gilang disampingnya.

"Iya kan pi apa lagi Gilang itu olang yang nakal. Ihh, Bintang nggak suka olang kek Gilang yang sukanya ganggu olang mulu terutama Bintang" lanjut Bintang lagi.

Lelaki mungil itu menghela napas kesal.

"Iya.. tapi kan, aku cuma gangguin kamu doang, nggak dengan wanita lain" imbuh Gilang yang tak mau kalah dari Bintang.

"Gilang stoppp ya.. tapi aku.. nggak suka sama kamu aku sukanya sama Leo" ujar Bintang menunjuk Leo yang bermain.

Leo yang mendengar namanya ada yang panggil akhirnya bergabung ke mereka.

"Tadi.. aku denger, ada yang sebut nama Leo disini" Leo pun hadir.

"Iya Leo, tadi itu aku yang manggil nama kamu" balas Bintang lembut.

"Oh iya.. Bintang.. kenapa manggil nama Leo apa Bintang diganggu sama Gilang? iya?" tanya Leo mengeraskan suaranya.

Dan Bintang perlahan menggangguk.

"Iya.. aku nggak suka sama Gilang.. Leo" Bintang kini beralih pergi bersembunyi di belakang Leo sembari menunjuk Gilang.

Sementara pasutri itu masih betah akan pertunjukan lucu dari ketiga bocah kecil tersebut yang memperbutkan Bintang.

Iya, Bintang memang anak manis, pinter, dan lucu hingga terus-terusdiperebutkan sama kedua lelaki mungil itu. Leo Gilang sama-sama menyukai Bintang.

Tapi Bintang lebih menyukai Leo. Karena Leo orangnya lebih ganteng. Apa lagi dia juga lebih lembut sama Bintang. terbalik sama sikap Gilang yang sedikit kasar.

Namun Gilang anak yang baik. Ia seperti itu karena kecewa. melihat Bintang lebih memilih Leo daripada dia. hingga Gilang pun beralih menjadi kasar.

"Tuh kan om" tunjuk Gilang pada Bintang yang berada dibelakang Leo.

Bintang tersenyum melangkah maju.

"Oh iya Leo, kenalin dia ini mami Bintang namanya, mami Vani" Bintang menunjuk Vani yang bersampingan Fando, dan Leo tersenyum beranjak menyalami Vani dan Fando bergantian.

"Haii angkel Fando.. Onty Vani" sapa Leo pada mereka berdua. Pasutri itu tampak tersenyum menatap ketiga bocah itu.

Setelah Bintang memperkenalkan Divani pada Leo, Bintang pamit pergi bermain.

"Leo.. kita main kesana yuk, disini nggak ada penggaggu,," seru Bintang pergi. Leo pun tersenyum segera berlalu.

Gilang melihat itu melototkan matanya.

"Om.. bibi,, ini Gilang gimana? masa iya? masa iya Gilang kalah dali Leo,, si wajah pas-pasan itu" tunjuk Gilang pada Leo.

Fando jongkok, menepuk pelan bahunya Gilang.

"Gilang.. kalo kamu suka sama anak om maka kamu, harus memperjuangkan dia tapi,, kamu juga nggak boleh sama anak anak om" jelas Fando dan Gilang geleng kepala.

"Ekmm"

"Gilang nggak perna kasarin Bintang kok om cuma Bintang nya aja, mungkin yang ngerasa ke ganggu gra-gara Gilang" kata Gilang menatap senduh, Fando dan Vani tersenyum.

"Gilang.. dengerin bibi ya,, kalo Gilang itu suka sama Bintang, tunjukin semua rasa sayang Gilang,, sama Bintang. Bibi yakin pasti cepat ato lambat, Gilang pasti bisa mendapatkan hati Bintang" jelas Vani.

Gilang spontan menggangguk paham.

"Baik om.. bibi.. mulai,, sekarang.. Gilang akan mempeljuangkan cinta Gilang ama Bintang, dan akan telus berjuang" Gilang antusias.

Pasutri itu lagi-lagi tersenyum menatap tingkah bocah lelaki tampan tersebut.

"Nah, ini baru Gilang yang om kenal" ujar Fando. kembali memukul pelan bahunya Gilang yang terlihat begitu senangnya.

"Iya om.. bibi kalo gitu Gilang pamit mau bermain sama Bintang.. dah, om Fando.. bibi Vani" pamit Gilang, berlalu mengejar Leo dan Bintang yang sedang berlarian.

"Ck!! dasar bocah cilik" decak Divani dan Fando menatap para bocah yang main.

"Kalo liatin mereka, pengennya langsung punya baby ya!" seru Fando dan Vani, dia spontan tersenyum.

"Tungguin aja ya yank,, semoga kita bisa dapat secepatnya" balas Vani dan Fando pun beranjang merangkul sang istri.

"Iya yank mudah,mudahan aja" sambung Fando tersenyum menatap anak-anak.

Setelah sore menjelang. Pasutri kembali pamit, kepada semua orang yang berada di Panti Asuhan termasuk Bintang.

Fando berjongkok. Setelah Bintang telah berdiri di depannya, bersama Gilang juga Leo yang sudah menatapnya.

Lelaki tampan tersebut, mengelus pelan kepala Bintang dengan lembutnya.

"Sayang.. papi sama mami.. mau pulang dulu ya! in sya Allah.. papi Fando.. mami Vani bakal datang lagi kalo hari libur ya!" sahut Fando dan Bintang menggangguk.

"Iya pi.. mi" balas Bintang tersenyum.

"Jangan bandel ya.. awas kalo berantem lagi terutama Bintang sama Gilang" kata Fando lagi dan mereka mengangguk.

"Siap om/angkel" ucap Gilang dan Leo.

Seketika Vani mengelus kepala Bintang.

"Jangan,, cuekin Gilang lagi ya nak" Vani tersenyum menatap Bintang dan Gilang.

"Iya telgantung mi, kalo Gilang kasal lagi Bintang nggak mau deket-dekat dia" ujar Bintang menunjuk Gilang disebelahnya.

"Iya.. aku nggak akan bandel lagi,, Gilang janji,, bibi" jawab Gilang memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Aku juga janji Onty, bakal jagain Bintang kalo Gilang gangguin Bintang lagi" sahut Leo ikutan berbicara.

Dan pasutri itu tersenyum.

"Bagus.. papi sama mami tenang denger nya jadi, kalian disini baik-baik ya" imbuh Fando beranjak berdiri menatap Bintang, Gilang dan Leo bergantian yang berhasil dibalas anggukan oleh sang anak-anak.

"Siap pi,om,angkel" ujar mereka kompak.

Seketia pasutri itu beranjak pergi setelah mendengar pengakuan anak-anaknya ini terlebih Fando kepada Bintang.

Karena Fando memang sudah sangatlah dekat kepada Bintang. dia bahkan sudah menganggap Bintang sebagai anaknya.

Begitu pula dengan Bintang sudah biasa bersama Fando. Bintang. sejak berusiah 1 tahun sudah dititipkan di panti asuhan terlebih Fando pemilik panti asuhan Ayo Peduli Sesama.

Sejak itu. Saat Bintang di titipkan disana, setiap kali Fando ke sana, Lelaki tampan itu terus bermain bersama Bintang.

Ibu Hana awalnya begitu sangat terkejut melihat Fando. Bisa. sangat akrab sama Bintang karena Bintang semasa kecilnya tidak mau didekati oleh orang lain.

Tapi ketika Bintang bersama Fando anak itu begitu ceria hingga di detik ini. Fando pun seperti itu, sangat menyayangi anak yang bernama lengkap Bintang Dries itu.

*

*

*

*

*

!!Bersambung!!

Jangan lupa tinggalkan jejak ya gaes :)

Terpopuler

Comments

Belina Azhari

Belina Azhari

like thor

2020-12-26

1

Zahra

Zahra

like

2020-12-18

1

Anyle Tiwa

Anyle Tiwa

suka banget

2020-12-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!