Seusai sarapan, gadis cantik itu pun berpamitan kepada keluarganya dan segera berlalu menuju sekolah dengan menggunakan mobil mewahnya.
Setibanya di parkiran sekolah, gadis cantik itu sudah disambut oleh tatapan tajam keempat sahabatnya yang sedari tadi memang sengaja menunggu kedatangannya.
"Van.. Van.." teriak mereka barengan melambaikan tangan kearah Divani.
Divani tersenyum melangkah kearah sahabatnya.
"Lama deh" sahut Amoyra menatap kehadiran Vani.
"Sorry.. sorry.. gue telat" tutur Vani tanpa dosa.
"Iya emang lo telat" sewot Keyla sinis.
"Iya Van.. nungguin lo kek nungguin jodoh tau nggak".
"Sama-sama nggak jelas soalnya" sambung Yolan dengan mulut pedasnya.
Nayla menggangguk pelan, "Bener tuh" balas Nayla.
"Itu masih mending sih daripada melihat doi bersama pacar barunya" sindir Keyla pada Nayla. Nayla yang sadar akan sindiran itu sontak melototi Keyla.
Nayla dulunya memang sangat mengidolakan satu lelaki yang tidak bukan dan yang tidak lain adalah teman sekelasnya sendiri yang bernama Dion tapi karena Dion berpacaran sama orang lain dan bukan dirinya, ia pun merasa tersakiti hingga gadis cantik itu sudah tidak mau lagi berhubungan dengan para lelaki.
"Lo nyindir gue?" tanya Nayla menunjuk dirinya.
"Nggak siapa juga yang nyindir lo.. dasar kepedean lo jadi orang" nyolot Keyla ikut kesal.
"Terus yang tadi apa?" kata Nayla.
"Oh itu.. anu.. gue.. anu" ucap Keyla mencari-cari alasan namun tak kunjung mendapatkan alasan yang tepat sedang Nayla terlihat sudah mengagguk paham akan maksud Keyla.
"Gue tau kalo lo boong" nyolot Nayla lagi yang dibalas Keyla dengan mengangkat kedua bahunya.
"Serah lo deh" cuek Keyla.
Ketiga sahabat lainnya hanya bisa menyimak kedua sahabatnya itu yang lagi-lagi sedang bertengkar. Mereka menatapnya intens sembari menghela napas.
Diantara mereka berlima memang Nayla dan juga Keyla yang suka beradu mulut karena memang mereka itu sepupuan tapi anehnya mereka jarang akur.
Hari ini jadwal mereka sengaja di kosongkan karena mereka disuruh oleh Kepsek untuk mengikuti lomba di sekolah sebelah yakni di SMA Damai.
SMA Damai adalah sekolah yang berada persis dihadapan SMA Sentosa. SMA Damai ini terkenal akan sekolahnya yang sangat-sangat elite dan juga akan kepintaran para siswanya hingga sekolah itu selalu mengalahkan SMA Sentosa.
SMA Sentosa juga seperti SMA Damai sama-sama sekolah kaum elite namun SMA Damai lebih diatas SMA Sentosa hingga membuat sekolah itu saling bersaing.
Mereka berlima sengaja ditunjuk oleh kepala sekolah untuk mengikuti sebuah lomba debat karena mereka memang terkenal memiliki kemampuan multitalenta.
Mereka sebenarnya bisa semua pelajaran tapi Divani lebih menonjol dalam perhitungan, disusul Amoyra yang menguasai tiga bahasa (Jerman, Inggris dan Arab), Nayla yang jagonya dalam pengetahuan umum, lalu Meyla yang aktifnya dalam kesenian dan yang terakhir ada Yolan yang ahli sejarah.
Hingga kalo masalah berdebat merekalah jagonya karena setiap kali pembelajaran mereka selalu berdebat soal pelajaran walaupun itu hanya masalah sepeleh.
"Oh iya Van.. lo napa telat?" tanya Yolan mengalihkan pembicaraan.
"Biasalah ada perdebatan dikit".
"Sama Bangs*t lagi?" sahut Amoyra penasaran yang dibalas anggukan oleh gadis cantik tersebut.
Bangs*t adalah singkatan nama dari Bang Satria, itu pun pemberian nama dari Yolan kepada Divani agar bisa membalas olokan sang abang bila mereka bertengkar.
"Kenapa?" tanya mereka barengan.
"Ekm panjang ceritanya" balas Divani yang membuat mereka semua menggangguk.
Derttt
Derttt
Spontan handphone mereka bergetar bersamaan membuat mereka sedikit terkejut. Kelima gadis cantik itu pun segera mengeceknya dan rupanya itu adalah pesan dari grup Whattshapp "Hari Ini Debat" yang didalamnya ada para guru yang mengajarinya dan juga ada sang kepala sekolah SMA Sentosa.
Mengetahui hal tersebut, mereka berlima pun saling memandang antara satu dan lainnya sembari mengode akan rencananya untuk mengerjai sang kepala sekolah yang sedang mencari mereka.
"Hari Ini Debat"
Kepala Sekolah : Dimana kalian?
Divani : Di parkiran pak
Kepala Sekolah : Mana yang lain?
Divani : Belum pada dateng pak
Kepala Sekolah : Kok bisa?
Amoyra : Kejebak macet pak
Nayla : Pak, Nayla izin bolos
Yolan : Bosen belajar pak
Keyla : Kasurnya anget
Kepala Sekolah : Apa-apaan ini?
Nayla : Mau liburan dong pak
Mereka : Betul pak
Yolan : Iya pak bosen sekolah mulu
Amoyra : Bener pak
Kepala Sekolah : Kalian mau liburan?
Mereka : Iya pak😎
Kepala Sekolah : Oke
Kepala Sekolah : Menangkan debat ini dulu
Mereka : Itu doang pak?
Kepala Sekolah : Iya
Mereka : Gampang
Divani : Janji kan pak🤭
Kepala Sekolah : Iya bapak janji
Kepala Sekolah : Sejak kapan sih bapak boong?
Mereka : Iya kali aja kan pak
Keyla : Btw kemana pak?
Kepala Sekolah : Puncak aja yang deket
Nayla : Seriusan pak?
Amoyra : Gaes gue nggak mimpi kan?
Yolan : Nggalah
Divani : Nggak boongkan pak?
Yolan : Nggaklah bege
Mereka : Ha.. Ha.. Ha..
Keyla : Awas ya pak kalo boong
Kepala sekolah : Siap
Yolan : Yuhhhuyyy
Mereka : Yeahhh
Keyla : Akhirnya liburan gratis gaes
Yolan : Iya kapan lagi coba
Divani : Sikat sist semongko
Amoyra : Udah nggak sabar gue
Kepala Sekolah : Nggak usah ngebac*t
Kepala Sekolah : SEKARANG
Kepala Sekolah : Cepet ke kantor bapak
Keyla : Siap pak komandi
Yolan : Komando bege
Keyla : He.. He.. He.. maksud gue itu
Mereka : Garing lo
Keyla : Biarin yang penting gurih
Nayla : Receh
Mereka : Serah lo Key (chat berakhir).
Tok
Tokk
Mereka sedari tadi membalas grup chat sembari berjalan menuju ruang kepala sekolah hingga saat ini kelima gadis cantik itu pun tiba di depan ruangan sang kepala sekolah.
"Iya masuk" teriak pak Adam dalam ruangannya.
Adam Jordan adalah kepala sekolah SMA Sentosa. Pak Adam terkenal tegas dan berwibah tapi kalo sudah bersama para anak elite sekolahnya, ia pun telah berubah menjadi sosok yang humoris.
Pak Adam juga sangat mengenal kelima gadis cantik tersebut karena pak Adam memang sangat dekat kepada mereka ditambah mereka semua adalah anak Osis SMA Sentosa.
"Hai pak" balas mereka barengan yang berhasil membuat pak Adam terpingkal begitu terkejutnya.
"Bukankah kalian masih di rumah?" tanya pak Adam.
Sontak mereka menggeleng pelan kepalanya.
"Nggak dong paman.. orang kita berlima ada di parkiran dari tadi" jujur Keyla.
"Jangan panggil saya paman, setidaknya bukan di sekolah" balas pak Adam pada Keyla yang memang keponakannya.
"Asyyiap pak" ucap Keyla tersenyum sambil hormat.
Pak Adam berdecak kesal memantap kelima gadis cantik tersebut.
"Jadi kalian boongin bapak? iya?" kesal pak Adam membuat semuanya tertawa.
"Sekali-kali doang pak" timpal Divani.
Namun pak Adam tersenyum miring.
"Sekali-kali apanya.. orang kalian sudah berulang kali membuat bapak marah" kata pak Adam lagi.
"Argggh.. pak Adam lebbay deh" judes Yolan.
Sebenarnya pak Adam memang sangat membenci yang namanya berbohong, apa lagi itu dari para siswanya namun karena hari ini mereka akan berjuang demi mengharumkan nama SMA Sentosa, akhirnya pak Adam memakluminya.
Mereka berlima saling beradu pandang seketika memfokuskan satu arah kearah pak Adam.
"Emang.. ada apa sih pak?" tanya Vani to the point.
"Iya pak.. sampai kita disuruh kesini?" timpal Nayla.
Kelima gadis itu masih menatap tajam pak Adam yang terlihat begitu seriusnya.
"Adakah?" canda mereka tiba-tiba membuat pak Adam menghela napas.
"Kalian sudah siap kan?" tanya pak Adam menatap kelima gadis cantik yang ada didepannya itu sedang mereka pun sontak tersenyum karena sudah paham akan maksud ucapan dari sang kepala sekolah.
"Bapak sungguh akan menepati janji bapak akan liburan itu jikalau kalian benar-benar menang dari sekolah sebelah" jelas pak Adam lagi.
"Itu urusan gampang pak" sombong Amoyra.
"Betul.. betul.. betul" balas mereka barengan.
"Itu nggak masalah pak kami usahakan agar sekolah kita kali ini mengalahkan sekolah sebelah" tutur Vani tersenyum menatap keempat sahabatnya.
"Iya pak" sorak mereka bersemangat.
Yolan tersenyum miring, "Tenang aja pak kita bakal membuat siswa sebelah salut akan kejagoan kita, jadi pak Adam nggak usah khawatir" kata Yolan.
Keyla tampak seperti berpikir, "Ekm pak" panggil Keyla kepada sang paman.
"Iya Key ada apa?" tanya pak Adam.
"Kalo semisal kami gagal menang apa yang akan terjadi?" ucap Keyla lagi.
Pak Adam mendengus pasrah.
"Ekm".
"Itu yang bapak takutkan.. kalo sampai kalian gagal maka sekolah kita akan tertinggal lebih jauh lagi dari sekolah sebelah" jelas pak Adam mendapat anggukan paham dari kelima gadis cantik itu.
"Oh gitu pak" balas mereka barengan.
"Iya.. makanya bapak sangat berharap agar kalian bisa menang" sambung pak Adam lagi.
Kelima gadis cantik itu lalu tersenyum.
"Oke gaes, kalo gitu kita akan tunjukkan kalo sekolah kita lebih elite dari sekolah sebelah" Vani antusias.
Dan VANKY saling menatap.
"Setuju" sorak mereka begitu kompak.
Sedang pak Adam hanya tersenyum menatap kelima gadis cantik itu yang terlihat begitu semangatnya.
"Pak" panggil Amoyra kepada pak Adam.
"Iya Moy" jawab pak Adam.
"Nanti jam berapa pak?" tanya Amoyra sedang pak Adam segera menatap jam tangannya.
"Sembilan.. sebentar lagi kita akan kesana bersama guru lainnya" jawab pak Adam yang mendapat anggukan oleh kelima gadis cantik itu.
Divani, Amoyra, Keyla, Nayla dan Yolan saling mengode dengan mengedipkan matanya seraya merencanakan sesuatu.
"Pak.. kalo gitu kita pamit duluan ya pak" pamit Vani kepada pak Adam.
"Mau kemana?" tanya pak Adam.
"Raja Ampat" canda Keyla membuat semuanya terkekeh.
"Iya.. mau ke sekolah sebelah dong pak" judes Yolan.
"Buat apa?" tanya pak Adam yang belum mengerti.
"Nyari ubur-ubur pak" pekik Nayla datar.
"Di sekolah sebelah ada ubur-uburnya?" tanya pak Adam lagi membuat semuanya menghela napas.
Namun bukannya mereka menjawab pertanyaan pak Adam, kelima gadis cantik itu malah berlalu meninggalkan pak Adam yang masih terlihat bingung menunggu jawaban dari pertanyaannya.
Pak Adam menatap kepergian kelima gadis cantik itu sembari tersenyum miring.
"Dasar anak ini" kesal pak Adam seraya menggeleng pelan kepalanya menatap kepergian VANKY.
*
*
*
*
*
Para Sahabat Divani.
1. Amoyra Bryenda (Cantik, judes, pinter, humoris, blasteran Turki dan wakil Osis)
2. Keyla Anastasya (Cantik, pinter, suka melawak walau garing, judes, cuek dan sekretaris Osis)
3. Nayla Kurnia Maulana (Cantik, pinter, sigadis kecamata, wakil sekretaris satu)
4. Yolanda Adityawarman (Cantik, pinter, si pemilik mulut pedas, judes, paling tak suka diganggu dan wakil sekretaris dua)
*
*
*
*
*
!!Bersambung!!
Harap para Readers untuk meninggalkan jejak ya gaes🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
R_armylove ❤❤❤❤
aku suka tokohnya sebagai ayahnya 😀
2021-02-10
1
anggita
like dlu, bca blakangan👌
2021-02-09
1
J.Lux❣️🗝️❄️
cantik cantik
2021-01-29
1