Eh.. Tuan Muda?

Setelah usai, akan permasalahan Nayla Mereka. beralih.,menceritakan kisahnya masing-masing.

Tampak Amoyra menatap semuanya.

"Gaes.. kemarin.. gue ketemu Alex anak SMA Damai" ujar Amoyra memberitahu.

"Yang bener lo.. dimana?" tanya Keyla.

"Biasalah di tempat les bahas" Amoyra.

"Hah!! ngapain Alex disana?" kata Nayla.

"Ekmm.. katanya sih tempat les itu, milik bokapnya" jelas Amoyra lagi.

Keempat sahabatnya melongok terkejut akan perkataan Amoyra, mengenai Alex. Bukannya kenapa-kenapa, cuma tempat les itu tempat les termahal di kota A.

"Ciusan lo,?" kali ini Yolan yang bertanya dan Amoyra menggangguk pelan.

"Katanya,, itu cabang milik papanya gitu" jawab Amoyra lagi. membuat semuanya kembali terkejut.

"Wihh.. Alex keren abis dong" ujar Yolan sedang Vani tampak seperti berpikir.

"Lo pada belum tahu suami gue.. kalo lo udah tau lo pasti akan ikut kepincut lagi sama my husband" batin Vani bercerita.

Sementara Vani berpikir. Tiba-tiba, Keyla datang.

"Woyy lo napa bengong" teriak Keyla dan spontan Divani terkejut.

"Eh monyet, kadal, cicik," gagap Vani ikut menyebutkan, nama-nama hewan. Keyla tampak begitu bahagia mengerjai Divani yang sekarang terlihat begitu kesal.

"Benernya cicak bukan cicik" ucap Nayla membenarkan dan semuanya tertawa.

"Iya tau nih.. lo entar di demo sama para cicak karena.. mencemarkan, nama baik mereka" ujar Yolan memberitahu Vani.

"Biarin gue liatin aja," ujar Vani dan Keyla pun tersenyum mengejek Vani.

"Wlekkk"

"Sekalian,, buaya daratan juga Van" tegur Keyla masih cengegesan tanpa dosa.

Sedang gadis cantik itu mulai geram.

"Ehh.."

"Enak aja lo yah.. lo pikir ngagetin gue, lo bakal ketawa nggak gue bakal gigit leher lo Key sampe jadi vanpir sekalian" Divani beranjak berdiri mengejar Keyla.

Dan. Terjadilah, aksi kejar-kejaran antara tukang usil dan penjaga kebon binatang.

"Dasar bocah.." cetus Yolan menggeleng pelan kepalanya melihat Vani dan Keyla.

"Tangkep Van" teriak Nayla gregetan.

"Sikat sissttt" Amoyra ikut berteriak.

Setelah capek berlari Vani dan Keyla pun berhenti lalu berbaring, dipangkuan paha milik ke dua sahabatnya. Vani tersimpun dipangkuan Yolan sedangkan Keyla saat ini tersimpun dipangkuan Amoyra.

"Huffft" mereka berdua ngos-ngosan.

"Kenapa berhenti?" tanya Yolan dan Vani menatap Yolan dengan tatapan tajam.

"Capek Yol.." balas Vani masih mengatur napasnya yang belum stabil. Sedangkan Keyla sama halnya gadis cantik itu.

"Tumben banget.. biasanya aja, lo nggak mau kalah dari kita" timpal Amoyra. Vani menggeleng pelan kepalanya.

"Entahlah badan gue rasanya encok deh" jelas Vani membuat semuanya tertawa.

"Itu namanya, lo udah tua Van" sambung Keyla pada Vani. Vani lalu melihat tajam kesampingnya yang ada Keyla disana.

"Enak aja.."

"Terus lo apa? lansia!!" ujar Vani dan lagi dan lagi, Vani yang menjawabnya sendiri membuat semuanya tertawa.

Sedang Keyla mendegus kesal menatap gadis cantik yang sedang menatapnya.

"Gue bukan lansia" elak Keyla datar.

"Terus apa dong?" timpal Nayla serius.

"Tapi,, omah omah" Keyla dan semuanya seketika tertawa akan candaan mereka.

Hingga tak terasa kini malam sudah tiba memunculkan dirinya dihadapan semua.

Divani membereskan semua barangnya.

"Gaes gue harus cabut" pamit Vani pada sahabatnya.

Seketika Yolan menatap tajam Vani.

"Loh Van,, kok cepet" tegur Yolan kepada Vani yang terlihat sudah bersiap pulang.

"Iya nih.. abis,, sopir gue sudah di depan" jelas Vani membuat semuanya paham.

Sebenarnya bukan sopir pribadinya yang di depan, tapi lebih tepatnya sang suami yang tak lain dan tak bukan Fando.

Dan Divani. Sudah buat janji, sama sang suami untuk pergi ke suatu tempat yang sampai saat ini gadis cantik itu juga tak tahu akan pergi kemana.

"Ekm.. nggak asyiiik nih padahal kita-kita rencana mau nginep disini buat nemenin gadis cabe ini" ucap Amoyra cemberut.

Dan Vani menghela napas kasarnya.

"Maaf gaes.. maafin gue tapi kali ini gue harus cabut takut dimarahin papa" ucap Vani berbohong lagi.

"Ekmm,, iya udah deh kali ini kita maafin" cecar Yolan tersenyum.

"Iya salam buat papa Mahen mama Sora dan Bangs*t yah Van" pinta Keyla. Divani mengagguk dan segera berlalu.

"Hati-hati" ujar mereka barengan dibalas anggukan oleh gadis cantik itu.

Saat Vani keluar suara klakson mobilnya pun berbunyi tiga kali, Vani segera keluar gerbang dan telah melihat sang suami.

"Malam sayang.." sapa Fando membuka pintu mobilnya. Vani melihat itu senyum dan segera masuk mobil.

Fando menatap sang istri, sudah masuk mobil segera mengikuti, masuk juga dan saat ini mereka pun berlalu.

Di sepanjang perjalanan Vani terus-terus menatap suaminya dengan penuh tanda tanya akan dibenaknya sendiri.

"Fando.. mau.. bawa gue dimana ini, kok jalannya agak sedikit aneh gini si,, nggak ada penerangannya lagi" batin Vani.

Lelaki tampan itu tersenyum saat Divani menatapnya begitu serius.

"Udah.. enjoy aja" sahut Fando dan Vani mendengus kesal.

"Gimana mau enjoy orang aku nggak tau kita mau kemana" cemberut Vani.

Fando pun tersenyum menatap Vani.

"Tenang, entar juga kamu bakal tau kok".

Seusai menepuh perjalanan yang sedikit lama akhirnya mereka pun tiba ditempat yang penuh, dengan pemandangan yang sangat indah.

Dengan mata. yang begitu takjub. Fando dan Vani saling tatap-menatap sehingga mereka seketika saling berpelukan.

"Makasih yank.." ucap Vani masih dalam pelukan sang suami. Fando tersenyum.

"Iya yank.. apa sih, yang nggak, buat istri cantik aku ini" Lalu Fando, lalu mencubit pelan pipi sang istri hingga Divani ikutan mencubit pelan pipi sang suami.

"Ihh emmes deh" ucap Vani tersenyum.

Setelah bermesraan. Mereka pun, segera turun menikmati pemandang indah yang ada dihadapan mata mereka.

Fando menuntun Divani. Berjalan sambil menunjuk kanan kiri, yang terlihat begitu indahnya. Iya. Saat ini, mereka di puncak gunung, sambil,menunjuk bintang. Serta pemandangan seluruh kota tampak bisa dilihat disana dan Vani sangat bahagia.

"Kok.. kamu bisa nemuin ini sih?" Divani beranjak duduk bersama Fando disana.

"Iya akunya iseng. Cari di om gugel" ujar Fando tersenyum.

"Oh.. itu berarti,, kamu juga baru dateng hari ini ya, kesininya?" kata Vani. Fando lagi-lagi tersenyum dan menggangguk.

Vani yang tampak dingin terus menutupi tubuh dan menggosok-gosok tubuhnya.

Fando yang takut akan istrinya sakit pun akhirnya, ngebuka jaketnya. Memberinya pada sang istri yang tampak kedinginan.

"Ini yank.. For you.." Fando lalu menutupi tubuh sang istri dengan jaketnya itu, dan Vani tersenyum.

"Makasih".

"Terus,, kamu gimana? disini dingin lohh" Vani menatap serius sang suami. Fando melihat itu pun menggeleng kepala.

"Udah pakai aja,, lagian aku kebal dingin" jawab Fando menatap istrinya. Vani pun tampak berpikir.

"Yank" panggil Vani.

"Iya kenapa?" tanya Fando.

"Deketan dikit deh" pintah Divani dituruti suaminya. hingga tak ada jarak diantara mereka berdua.

"Masuk sini" Vani melebarkan jaket sang suami hingga bisa memuat dua orang.

Fando pun tersenyum dan ikut, memakai jaketnya, bersama istrinya. Mereka. saat ini menghabiskan malamdan berpelukan bersama, sejaket berdua hehehe cocwit.

"Yank" kali ini Fando yang memaggil.

"Ekmm" balas Vani.

"Tahu nggak.. aku pernah.. begini, sekali sama wanita" tutur Fando, yang berhasil membuat Vani menatapnya tajam.

"Benarkah..?" tanya Vani mencoba stabil dan dibalas anggukan oleh suaminya.

"Di gedung" santai Fando.

"Terus terus" ucap Vani penasaran.

"Iya.. aku sangat menyayangi dia" imbuh Fando lagi berhasil membuat Vani kesal.

"Oh, jadi gitu" cuek Vani. Fando menatap serius sang istri, yang terlihat kesal. Dan seketika Fando menyentuh bibir Vani.

"Dah mulutnya nggak usah dimanyungin gitu" tegur Fando dipelototi sama Vani.

"Lo itu nyebelin pake banget" pekik Vani.

"Loh kok nyebelin" Fando menatap Vani.

"Au ah,, gue males ngobrol" Fando hanya tersenyum masih menatap istrinya.

"Lah kok jadi lo gue,, aku kamunya mana nih?" tanya Fando. Vani tak mengubris.

Vani saat ini merasa sangat kesal. Sang suami menceritakan seorang cewek. Itu yang membuat hati Divani cemburu.

Fando seketika memeluk erat istrinya.

"Udah ngambeknya.. aku kan, udah milik kamu" ujar Fando namun Vani masih tak mengubris sang suami.

Fando melihat Vani hanya tersenyum.

"Kalo mau.. besok sepulang sekolah kita ketemu sama wanita itu,,gimana?" tanya Fando menatap Vani tapi lagi-lagi Divani hanya terdiam.

"Itu kan, bener.. dugaan aku ke Fando itu bener.. dia,, punya wanita lain selainaku"

"Tapi kok.. dia tampak biasa saja.. nggak ada rasa bersalahnya sama sekali sama istrinya sendiri" batin Vani bingung.

Setelah mesara cukup puas disana. Vani dan Fando pun memutuskan pulang tapi karena malam semakin larut. dan Fando juga sudah mengantuk, akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di hotel.

Fando menghentikan mobilnya di depan hotel, Vani yang bingung hanya pasrah.

"Ayo" Fando segera turun dari mobil dan disusul Vani dibelakangnya.

"Kenapa kesini?" tanya Vani masih heran menatap suaminya.

"Aku ngantuk.. mau istirahat dulu" jawab Fando dan mereka pun masuk.

Usai memesan kamar pasutri itu menuju kamar dimana mereka akan beristirahat.

Fando membuka gagang pintu. Beranjak masuk setelah pintunya terbuka. Pasutri itu seketika merebahkan badannya yang memeng terasa sangat lelah di kasur.

"Yank" panggil Fando pada Vani.

"Ekmm".

"Kamu masih marah?" tanya Fando.

"Nggak.. cuma lelah doang".

Fando nelihat istrinya membelakanginya pun segera memeluknya dari belakang.

"Ih,, lepasin" kesal Vani tapi Fando hanya mengeratkan pelukannya.

"Lepasin nggak," ujar Vani lagi, suaminya hanya menggeleng kepalanya. Vani. Pun hanya pasrah akan tingkah suaminya itu yang bertingkah kek baby besar.

"Aku nggak maulepasin kamu kalo kamu belum lihat aku" ujar Fando. Divani, yang merasa pengap. Akan pelukan suaminya akhirnya beranjak menatap suaminya.

"Udah" cuek Vani.

"Nah ini baru istri aku walau masih agak kesal sedikit sih" tutur Fando.

"Biarin".

Fando tersenyum menatap istrinya yang masih terlihat kesal sekaligus murung.

"Cepetan tidur gih.. besok kan,, kita akan ketemu sama cewek itu. tapi aku mohon sama kamu nggak boleh kasar sama dia ya yank".

"Plisss,, aku mohon" pintah Fando serius dan Vani memilih tak mengubirnya.

"*Tergantung sih kalo dia lebih cantik dari aku.. aku bakalan, cakar-cakar wajahnya sampai wajahnya jelek"

"Kita liat aja, besok" ujar batin Vani kesal akan perkataan suaminya*.

Setelah berperan bersama pikirannya itu, Vani pun terpulas dalam tidurnya segera menyusul sang suami yang sudah tidur.

Subuh. Pukul lima, Fando terbangun dan melihat istrinya yang masih terlelap, lalu sebelum Fando pergi, dia terlebih dahulu melakukan kewajibannya (salat), namun kali ini tak membangunkan istrinya.

Saat telah selesai Fando tersenyum, dan seketika membopong tubuh Divani, yang masih tidur dalam gendongan suaminya itu Fando hanya tersenyum, hingga telah mendudukan Divani dalam mobilnya.

Fando melanjutkan perjalanannya. Yang semalam terhentikan akibat kelelahan.

Ditengah perjalanan gadis cantik itu pun terbangun. dan sudah melihat suaminya yang sudah duduk fokus menyetir.

"Kita dimana ini?" tanya Vani bingung.

"Pulang ke apartemen".

"Kok bisa sih" Fando tersenyum melihat wajah istrinya yang kebingungan.

"Aku menggendongmu.." wajah Vani pun menatap suaminya.

"Udah nggak usah panikan gitu sebentar lagi kita akan bakal tiba di apartemen".

Ucapan Fando, membuat Vani tak dapat berbicara lagi, Vani hanya fokus melihat kearah depan menatap setiap jalanan.

Hingga pukul enam mereka pun tiba dan berjalan cepat masuk ke apartemen, apa lagi mereka sudah di himpit waktu untuk pergi sekolah.

Dengan secepat kilat mereka mandi dan bersiap-siap dan tidak lupa untuk segera makan roti untuk sarapannya hari ini.

Seusai bersiap-siap. dan perutnya sudah terisi, mereka kembali otw untuk menuju ke sekolah masing-masing. hingga tidak mereka kini tiba di sekolah. Vani dengan segera berlari menuju gerbang sekolah.

Fando senyum. Melihat istrinya., tampak terburu-burunya walau di hati Fando, ada rasa sedikit kecewa karena istrinya tidak berpamitan padanya sebelum pergi.

Tapi lelaki tampan itu menerimanya ulah dirinya sendiri, siapa suruh mempermain kan hati kecil, milik sang istri. Fando pun segera berlalu memasukkan mobilnya.

...*********...

Pembelajaran di mulai namun Vani tidak konsen menerima pembelajaran guru itu dengan hati yang terus memikirkan sang suami yang katanya akan pergi bersama untuk bertemu wanita itu.

Vani begitu yakin. Kalo wanita itu adalah wanita lain selain dirinya, di hidup Fando hingga membuat Vani bad mood.

Keempat sahabat Vani pun ikutan dibuat penasaran akan tingkah Vani sedikit ada perbedaan, karena mengetahui kalo Vani udah mood diawal berarti Vani pun akan keterusan bersedih, hingga para sahabat nya yang sudah tahu. Vani, orang seperti itu pun memilih hanya diam.

Bel. tanda istirahat pun berbunyi, dengan sigap. Mereka ,bergegas mencari makan dan mereka memutuskan otw kedai lagi.

Seperti biasanya mereka tiba disana dan tampak, semua siswa memadati tempat duduk kedai itu kecuali meja yang depan tempat dimana kemarin mereka duduk.

Dan. belum lama mereka berdiri mencari tempat duduk, kini para pelayan datang.

"Permisi nona" sapa pelayan lelaki itu.

"Ehh iya mas" balas mereka serentak.

"Silahkan duduk disana saja" pelayan itu menunjuk meja bessr itu lagi.

"Ekmm.. kok gitu mas, kita kan baru tiba nggak enak dong sama teman lain" kata Amoyra menatap para siswa.

"Itu nggak masalah nona kah soalnya ini juga perintah dari tuan muda kami" ucap pelayan satunya, membuat kelima siswa cantik itu saling menatap.

"Eh,, tuan muda?" ujar mereka barengan.

"Iya nona.. jadi.. tolong, lakukan itu demi kami" ucap pelayan itu lagi.

Keempat sahabatnya itu tampak bingung sedang Vani santai-santai saja.

"Baiklah mas,," cuek Vani menuju tempat tersebut disusul para teman-temannya.

Dan Yolan seperti berpikir.

"Gaes ini mah ada keanehan" kata Yolan menatap bergantian para sahabatnya.

"Iya Yol lo bener" tutur Keyla.

"Tuan muda? kalo.. nggak salah.. berarti tuan muda itulah pemilik kedai ini wahh" girang Nayla seperti menghayal.

Sedang Vani hanya diam, dia seperti tau orang yang ada dibalik semua ini. Divani langsung memikirkan suami tampannya tersebut dengan penuh kekesalan.

*

*

*

*

*

!!Bersambung!!

Jangan lupa vote..like dan dukungannya ya para Readers (Suamiku Anak Ustadz).

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

hadir😍

2020-12-16

1

Rosni Lim

Rosni Lim

Like semua episode

2020-12-15

2

Nikma

Nikma

Like👍

2020-12-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!