Benda Ganjil

Fando melirik ke kanan dan juga ke kiri tapi tidak mendapat seseorang disana.

"Cari siapa?" tanya Vani bingung melihat suaminya yang seperti mencari sesuatu.

"Oh ini nyari mas Mamang" balas Fando yang dibalas Vani muka datarnya.

Fando masih terus mencari keberadaan satpam rumahnya itu namun masih tak menemukannya.

"Ooooommmgggg.. ternyata,, suami gue lebih kaya dari gue ternyata" batin Vani.

Divani yang masih takjub akan kekayaan Fando pun masih terbelalak tak percaya.

"Mau masuk atau tinggal diluar aja nih?" ujar Fando yang berhasil membuat Vani cegegesan tanpa dosa.

Fando pun berjalan, mendekati sang istri lalu menuntunnya masuk, Vani yang tadi menolak akhirnya pasrah akan kelakuan suaminya.

Mereka berjalan menuju ruang keluarga, dan benar saja disana sudah ada bunda Suci dan ayah Hendra sedang nonton tv.

"Ayah bunda" sapa pasutri tersebut yang berhasil membuat ayah Hendra dan juga bunda Suci ikut terkejut.

"Ehh"

"Menantu bunda yang cantik dah dateng ternyata" ujar bunda Suci memeluk Vani. Vani pun membalas pelukan mertuanya.

"Iya bunda" balas Vani tersenyum.

Kedua para adam itu hanya menggeleng kepala, melihat tingkah kedua pasangan mereka yang terlihat begitu akurnya.

"Ayah nggak salah memilih menantu ini" ujar ayah Hendra tersenyum sedangkan Fando masih bertingkah sama.

"Ayah bener"

"Bunda,, sangat menyukai menantu yang ayah pilih" balas bunda Suci melepaskan pelukannya dan Vani memilih menunduk karena gadis cantik itu merasa malu.

Bunda Suci tersenyum menatap Divani.

"Vani,, anak bunda nggak usah malu gitu ini juga rumah kamu nak dan kita semua adalah, keluarga baru kamu" ucap bunda Suci membuat Vani tersenyum.

"He.. he.. he.. iya bunda" balas Vani.

Fando menggelengkan pelan kepalanya melihat istrinya yang terlihat canggung.

"Udah"

"Nggak usah canggung gitu" ujar Fando spontan mendapat cubitan ditangannya.

"Ekmm"

"Ih, siapa juga yang canggung orang gue nggak canggung,, iya kan bunda?" Divani berusaha menutupi kecanggungannya.

Ayah Hendra dan juga bunda Suci hanya tersenyum sembari menggeleng kepala.

"Oh iya kalian udah pada makan belum?" tanya bunda Suci menetralkan suasana.

Sedang Vani dan Fando menggelengkan kepalanya sembari menatap bunda Suci.

"Kalo gitu yuk kita makan sekarang yah" imbuh bunda Suci, menuntun Vani pergi ke meja makan meninggalkan semua.

Ayah Mahenda juga Fando hanya ikutan beranjak pergi mengikuti istrinya hingga sampai dimeja makan.

Seketika senyuman terlintas, dari kedua adam itu menatap sang istri yang sibuk menyiapkan makanan.

"Bunda bunda"

"Kalo yang ini dimana?" tanya Vani pada bunda Suci sembari memegang piring.

"Disitu sayang" ucap bunda Suci kearah depan tempat dimana ia berdiri sedang Vani tersenyum.

"Siap bunda" balas Vani bergerak kearah tangan bunda Suci dan bunda Suci yang mengetahui kehadiran suaminya, ikutan tersenyum mendekati sang suami.

"Sayang.. ayo" pintah bunda Suci kepada suaminya sembari memeluknya.

"Iya iya" balas ayah Hendra tersenyum.

Mereka semua duduk di kursi biasa juga ditambah Fando dan Vani yang juga ada mendudukkan dirinya didepan orang tua.

Divani tersenyum, menatap sang suami yang terlihat menatapnya. Vani pun lalu mengambil piring milik suaminya.

"Ini habiskan" ujar Vani setelah memberi isi lauk dan pauk ke piring suaminya.

"Terima kasih sayang" balas Fando dan segera meraih piring dari tangan Divani.

Sedang Vani. hanya tersenyum menatap suaminya yang terlihat bahagia akan hal tersebut. Begitu juga dengan bunda Suci dan ayah Hendra pun ikutan tersenyum.

Seusai makan mereka beranjak pergi ke tempat keluarga, piring mereka letakkan begitu saja karena memang tugas URT.

"Fan" panggil ayah Hendra pada Fando.

"Iya ayah"

"Ayah sudah menaruh sesuatu ke dalam laci kamu" balas ayah Hendra membuat Fando bingung.

"Emang apa yah?" tanya Fando heran.

"Kamu cek aja setelah ada ada dikamar" jawab ayah Hendra dan Fando paham.

Bunda Suci dan Vani melihat itu memilih hanya saling menatap, bergantian saling memberi kode tanda tidak tahu.

"Emangnya apaan sih yah?" tanya bunda Suci ikutan penasaran, juga ayah Hendra seketika membisik istrinya memberitahu akan maksudnya tersebut.

"Oh gitu" balas bunda Suci setelah diberi tahu oleh suaminya akan hal itu.

Divani yang berada disamping suaminya menahan tawa melihat sang suami yang terlihat sudah semakin penasaran.

"Refan" panggil Vani kepada suaminya.

"Iya" balas Fando menatap Vani.

"Kamar yuk aku mau istirahat" sambung Vani membuat Fando menggangguk.

"Baiklah"

"Lagian ku juga penasaran akan ucapan ayah" balas Fando yang berhasil di buat bunda Suci dan ayah Hendra tertawa.

"Kalo gitu Fando pamit ya ayah.. bunda" ucap pasutri itu bersamaan yang hanya dibalas anggukan para orang tuanya.

Fando berjalan mengiringi langkah Vani yang terlihat bingung akan tempat yang mereka telusuri. Memang rumah Fando sangat lah besar hingga mencapai lima lantai dan kamar Fando berada di lantai tiga.

"Rumah sebesar ini apa nggak ada lift?" tanya Vani setelah lelah menaiki tangga.

Sedang Fando mendengar itu tersenyum juga berhenti memegang tangan istrinya yang terlihat sudah begitu lelah.

"Ada sih tapi nanggung lagian kita sudah deket" ujar Fando sedang Vani menahan amarahnya setelah mengetahui hal itu.

"Dasar nyebelin" cibir Vani hanya meraih tangan sang suaminya dan melanjutkan langkahnya mengikuti langkah Fando.

Sedang Fando ikutan menahan tawanya melihat wajah sang istri berubah merah.

"Mau digendong?" tanya Fando dan Vani spontan menggeleng pelan kepalanya.

"Iya sudah kalo nggak mau" lanjut Fando lagi berjalan menuju kamarnya berada.

Fando juga Divani sudah berada diruang kamar yang terlihat dari luar begitu wah.

Dengan cekatan, lelaki tampat itu segera memegang gagang pintu hingga terbuka lebar-lebar. Divani yang sudah ingin tidur lalu masuk dan merebahkan tubuhnya.

"Wah.. akhirnya" ujar Vani setelah dirinya berada diatas kasur Fando.

"Lo capek?" tanya Fando setelah melihat Vani sudah berada di kasurnya, dan Vani membalasnya dengan mengagguk.

"Makanya"

"Lain kali.. kalo,, nggak mau capek pakai lift jangan tangga" ucap Fando lagi yang berhasil membuat Vani kesal.

"Lo yang nggak bilang kalo kamar lo ada dilantai tiga"

"Kok jadi gue orang lo nggak nanya juga"

"Yeh mana gue tahu kalo rumah lo gede"

"Makanya nanya" kata Fando lagi. Divani yang sabar memilih cuek.

"Huffft"

"Serah lo" balas Vani memejamkan mata agar segera menelusuri alam mimpinya.

Fando melihat istrinya hanya tersenyum, segera duduk di tepi laci setelah ia ingat tujuan awalnya segera pergi ke kamar.

"Ayah,, bilangnya di laci ini kan?" gumam Fando membuka pelan laci tersebut dan alangkah Fando dibuat lebih terkekutnya ketika melihat benda aneh itu sudah ada didalam kamarnya.

"Ayah"

"Bisa-bisanya naro beginian didalam sini kalo Vani liat ini bisa gawat ini, bisa-bisa dia mengira gue.. cowok apaan" gumam Fando segera memindahkan benda itu.

Iya benar saja, benda itu yang tak bukan dan tak lain, benda untuk membuat para aman akan dari perbuatannya.

Fando pun, segera memindahkan benda itu ke laci dalam lemari miliknya supaya Divani tak bisa menemukannya. Setelah semuanya beres, lelaki tampan itu pergi ke kamar mandi, mengambil wudhu dan segera melakukan aktivitasnya (salat).

Setelah melakukan aktivitasnya tersebut Fando yang juga lelah ikut berbaring dan mengikuti aktivitas sang istri, hingga dia pun terlelap dalam tidurnya.

Sore harinya bunda Suci datang. Segera masuk ke dalam kamar pasutri tersebut karena bunda Suci ingin membawa Vani menemani dirinya, pergi mall tapi malah tidak jadi, setelah melihat menantu juga sang anak tidur saling berpelukan.

"Anakku.. persis seperti ayahnya" imbuh bunda Suci kembali ke kamarnya lagi.

Ayah Hendra melihat kedatangan bunda Suci kembali menggeleng kepalanya.

"Sayang".

"Ada ketinggalan?" tanya ayah Mahendra yang bunda Suci balas dengan tawanya.

"Nggak".

"Terus kenapa balik?".

"Anakmu" balas bunda Suci meredahkan tawanya.

"Refan? Refan kenapa sayang?".

"Anakmu sepertinya dah melakukannya" jawab bunda Suci dan ayah Hendra ikut tersenyum tak percaya akan hal itu.

"Iya anakmu sedang bermesraan disana bersama,, menantu cantik bunda" imbuh bunda Suci lagi.

"Iya bagus dong sayang"

"Itu berarti.. sebentar lagi,, kita bakal jadi kakek nenek dong" balas ayah Hendra.

Sedang bunda Suci kembali tersenyum.

"Iya yah"

"Refan persis kamu yang nggak sabaran selalunya mau buru-buru huft" sambung bunda Suci, sedang ayah Hendra segera berdiri memeluk sang istri.

"Biarin yang penting kamu cintanya aku" bisik ayah Hendra tepat di kuping kanan bunda Suci hingga membuatnya geli.

"Iya cinta si cinta tapi nggak usah deket banget gini, dong yah" balas bunda Suci sedang ayah Hendra senyum licik.

"Gimana.. kalo hari ini aku minta jatah?" imbuh ayah Hendra dan bunda Suci pun terkejut segera melototkan matanya.

"Ayah bicara apa sih orang kita sebentar lagi dapet cucu juga" bantah bunda Suci sedang ayah Hendra masih bertingkah.

"Iya biar.. emang bunda mau dapet dosa menolak.. kemauan suami?" tanya ayah Hendra membuat bunda Suci pasrah.

...********...

Perjalanan menuju pulang, teman-teman Vani sibuk bernyanyi biar tak bosan. Key menatap ponsel miliknya.

"Tumben banget" ucap Keyla.

"Kenapa Key?" tanya Amoyra pada Keyla yang terlihat kesal.

"Tau nih.. nggak usah sembarangan deh" nyolot Nayla.

"Nggak usah pake urat buk" imbuh Yolan memperingati.

"Maaf.. maaf"

"Gue cuma nge khawatirin Vani.. tumben banget nggak ikut party kita" balas Keyla menatap bergantian para sahabatnya.

"Iya juga sih" balas Nayla seperti berpikir akan suatu hal.

"Apa jangan-jangan Vani gimana-gimana lagi" ucap Keyla membuat semua makin panik kecuali Yolan.

"Kalian nggaj usah parnoan gitu deh gue yakin seratus persen sen sen. Vani pasti aman" balas Yolan santai.

"Tapi Yol ... " ucap Amoyra terpotong.

"Udah nggak usah pikirin aneh-aneh deh" jawab Yolan lagi, sedang semuanya ikut diam, berharap apa yang di bilang Yolan semuanya benar.

*

*

*

*

*

!!Bersambung!!

Harap untuk para readrs tinggalkan jejak sebanyak-banyaknya ya😉

Terpopuler

Comments

Whidie Arista 🦋

Whidie Arista 🦋

Aku mampir kak, semangat berkarya 💪

2021-01-16

1

Noejan

Noejan

😍 Hadir ~

2021-01-09

1

Ratri (ig:mahesti_ratri)

Ratri (ig:mahesti_ratri)

aku mampirrr

2020-12-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!