"VANKY IS THE BEST" (nama grup WA)
Isi chat pukul delapan pagi.
Amoyra : Van posisi?
Nayla : hari ini kita jadi ke puncak
Keyla : Paman bilang kita otw sore
Amoyra : sepulang sekolah nanti capsus
Yolan : Bener lo ikut kan Van?
Keyla : Lo dimana sih?
Amoyra : Iya lo kok nggak masuk🙄
Mereka : Apa lo sakit?
Nayla : Van bales napa
Yolan : Gaes percuma
Mereka : Kenapa?
Yolan : Vani-nya nggak aktif
Nayla : Oh iya nggak ada diinfo
Amoyra : Tumben banget
Keyla : Lo nggak pa-apa kan Van?
Yolan : Van lo sakit?
Nayla : Bener apa lo sakit?
Yolan : Ekm.. apa lo diculik?
Amoyra : Usstt jaga omongan lo
Keyla : Iya bicara lo kelewatan Yol
Yolan : He.. he.. he.. sorry
Nayla : Dasar mulut cabe
Yolan : Biarin. (berakhir jam sebelas)
Isi chat pukul empat sore.
Keyla : (mengirim foto saat di bus)
Nayla : Van lo beneran nggak ikut?
Keyla : Kita udah mau berangkat ini
Yolan : Tanpa lo nggak rame tau
Amoyra : Bener masa lo nggak ikut sih?
Nayla : Masih nggak aktif gaes
Yolan : Kemana si tuh bocah😑
Mereka : Nggak tahu
Keyla : Paling jalan sama papa Mahen
Yolan : Bisa jadi sih.
Amoyra : Sayang banget lo nggak ikut
Nayla : iya tahu nih. (berakhir jam lima)
Isi chat pukul enam malam
Yolan : Van kita udah nyampe nih
Amoyra : (mengirim foto depan Villa)
Nayla : Disini keren banget Van
Yolan : Iya dan juga dingin buanget
Nayla : Persis di korea gitu
Keyla : Lo nyusul kesini aja ya Van
Yolan : Bener tuh
Nayla : Iya sayang tau kalo lo nggak ikut
Amoyra : Kedatangan lo ditunggu😘
Yolan : Awas ya kalo lo nggak dateng
Nayla : Cepetan. (berakhir jam tujuh)
Isi chat jam sembilan malem
Yolan : (mengirim foto api unggun)
Amoyra : Ihh dingin banget
Yolan : Lebih dingin sikap lo sama doi
Amoyra : Enak aja lo tuh
Yolan : Ihh.. emang lo juga
Nayla : Nyimak
Keyla : 2
Nayla : Van lo udah jalan nggak?
Amoyra : Sepi tau nggak ada lo
Yolan : Iya tau nih bocah🙄
Nayla : Lo jadi bahan gosipan tau nggak
Yolan : Terus para guru nyari lo mulu
Keyla : Terutama paman Van.. always
Amoyra : Makanya lo otw cepetan ya!!
Yolan : Kehadiran lo kita ditunggu ya😉
Mereka : True. (berakhir jam sepuluh)
...********...
"Oh nooo,," teriak Vani setelah membaca isi chat VANKY membuat Fando terkejut akan hal itu.
"Astaghfirullah"
"Lo kenapa tiba-tiba teriak?" kata Fando.
Divani menghela napas.
"Ini semua gara-gara lo" teriak Vani.
"Kok jadi gue?" tanya Fando bingung.
"Iya gara-gara lo hari ini gue nggak pergi" lirih Vani tidak terima.
Fando mendengar itu semakin bingung hingga mendekatkan diri kepada Divani.
"Emang ada apa sih?" tanya Fando telah memandangi sang istri disampingnya.
Sedang Divani menghela napas pasrah.
"Ini,, lo baca aja" balas Vani memberikan ponselnya kepada Fando. Fando melihat itu hanya tersenyum segera meraihnya.
Setelah membaca semua chat itu Fando kembali mengembalikan ponsel istrinya.
"Ohh"
"Temen-temen lo di puncak?" sambung Fando.
Sedangkan Vani spontan memukul dada bidang Fando yang ada disampingnya.
"Awww"
"Ini sakit Van" lirih Fando kesakitan yang dibalas Vani dengan senyum miring.
"Biarin"
"Itu memang buat lo" kesal Vani.
Fando pun menghela napas.
"Huffft"
"Belum cukup sehari kita nikah lo sudah KDRT ini namanya" ujar Fando lagi yang membuat gadis cantik itu tambah kesal.
"Bodo" cuek Vani.
Fando yang mendengar jawaban istrinya hanya memilih tidur tak menggubrisnya.
"Good night my wife" gumam Fando.
Vani mendegar itu pun tambah marah, ia gimana tidak marah orang teman-teman lainnya pergi di puncak sedang dia tidak.
"Huffft"
"Lo.. kok lo tidur sih?".
"Ini gimana? gue mau ke puncak".
"Refan bangun nggak".
"Ihh nyebelin deh" ujar Vani bermonolog.
Gadis cantik itu semakin marah namun karena ia juga lelah akan hari ini, ia pun memutuskan untuk ikut menyusul sang suami yang terlihat sudah menuju alam mimpi.
Tidak memakan waktu yang lama kedua pasutri baru itu tertidur saling memeluk.
Sebenarnya, Fando memang sudah suka kepada istrinya setelah Fando diberitahu ayahnya mengenai Divani. Entah kenapa sewaktu Fando diceritakan tentang Vani, hatinya memang sudah merasa cocok.
Ekm emang efek jodohlah:V
Sedang Vani yang notaben-nya memang sangat manja, tidak mau dikalah, sangat posesife dan juga judes. Gadis cantik itu susah membuka hati kepada lelaki baru.
Divani tipe cewek seperti itu jadi jangan heran kalo Divani suka bermain kasar:V
...********...
Pukul lima subuh lelaki itu bangun untuk segera menunaikan kewajibannya, lelakii tampan itu mengerjapkan matanya telah mendapat istrinya didalam pelukannya.
Fando menyentuh dengan lembut wajah istrinya yang terlihat begitu cantiknya, ia pun beranjak mengambil wudhu setelah menatap puas sang istri.
Awalnya lelaki itu mau shalat berjamaah kepada sang istri, namun karena melihat wajah sang istri terlihat lelahnya dia pun mengurungkan niatnya akan hal itu.
Seusai melakukan aktivitas rutinnya. Dia pun kembali ke tempat awalnya sembari memeluk sang istri yang masih tertidur.
...*******...
Pagi itu sinar matahari sudah memasuki kamar pasutri itu. Vani yang merasa ada yang berat dibagian perutnya, mengerjap dan melihat ada lelaki yang tidur disana.
"Akhhhh" teriak Divani bangun melempar bantal kearah Fando. Fando pun terkejut ikutan bangun dengan mata tertutup.
"Ehh siapa lo?" tanya Vani ke Fando.
Lelaki tampan yang setengah sadar itu pun kemudian mengerjapkan matanya, menatap fokus sang istri.
"Apa sih Van orang gue masih tidur juga"
"Ehh"
"Lo siapa kok ada di kamar gue? mama.. mama.. tolong" teriak Vani, sedang sang suami segera menutup mulut istrinya.
"Eeemmmm" gumam Vani berteriak.
Fando pun menghela napas.
"Okey"
"Gue,, lepasin lo tapi dengan satu syarat" balas Fando yang diangguki Divani.
"Lo, harus diem,, supaya yang lain nggak denger teriakan lo ini yang sangat-sangat mengganggu"
"Gimana? deal" tanya Fando lagi dibalas anggukan lagi oleh istrinya.
Perlahan Fando segera melepas tutupan tangannya dari mulut istrinya. Divani tak lagi berteriak karena dirinya sudah ingat.
"Maaf.. maaf gue lupa tadi" ucap Vani.
Sedang Fando hanya tersenyum melihat sang istri yang terlihat dengan wajahnya yang begitu menyesal.
"Iya nggak pa-apa kok" balas Fando lalu merapikan rambut sang istri yang terliat sedikit berantakan.
"Lo nggak marah?" tanya Vani ke Fando. Fando mendengar itu pun tersenyum.
"Nggak dong.. gue juga mengerti, malah" jawab Fando yang membuat Vani ikutan tersenyum.
"Gimana"
"Gue,, yang duluan mandi ato lo aja nih?" tanya Fando kepada istrinya yang Divani balas dengan gelengan kepala, pertanda membiarkan suaminya yang diluan.
"Ok" Fando berdiri menuju kamar mandi.
Divani yang mengingat perkataan mama Sora tentang kewajiban seorang istri lalu berdiri untuk merapikan tempat tidurnya.
Usai selesai merapikannya. Gadis cantik tersebut lalu mengambil beberapa koper untuk mempersiapkan beberapa bajunya yang akan dibawa ke rumah suaminya.
Tidak lama setelah mempersiapkan baju suaminya pun muncul, dengan memakai handuk yang melilit dipinggangnya serta rambut yang masih basah, hingga Divani menelan paksa salivanya ketka dia tidak sengaja melihat perut sixpek Fando.
Fando, yang memiliki ketampanan super duper tampan itu membuat tampilannya terlihat begitu cool hari ini hingga Divani saja dibuat begitu gemas akan hal itu.
Vani masih aja fokus memandangi sang suami, dengan mata terbelalak, tak ingin mengalihkan pandangannya dari Fando.
Dasar cewek bar-bar:V
"Kenapa? liatian gue gitu? lo terkesima?" ujar Fando lalu sontak dibalas anggukan oleh sang istri, hingga Fando melihatnya ikut tertawa.
"Oh iya,, itu semuanya baju yang bakal lo bawa?" tanya Fando.
"Iya" singkat Vani.
"Banyak bener, udah nggak usah di bawa semuanya entar gue yang ngurus" jawab Fando yang dibalas anggukan sang istri.
"Sekarang.. lo pergi mandi aja" sambung Fando dan seketika itu Vani pun bangkit untuk masuk kamar mandi.
Sedang Fando melihat itu hanya senyum menatap istrinya yang terlihat aneh, kalo menjadi pendiam seperti ini.
Bukan aneh lagi sih tapi lebih ke horor:V
Sembari menunggu sang istri keluar dari kamar mandi Fando memutuskan hanya memainkan poselnya dengan mengecek keadaan sekolahnya melalui grup chat.
Karena memang sebagai ketua Osis, dia harus memantau, seluruh aktifitas siswa dengan memasuki semua grup chat dari semua kelas yang ada di sekolahnya.
Begitulah, cara lelaki tampan itu sebagai ketua Osis yang baik menjalankan tugas sebagai ketua Osis sedangkan sang istri bertolak belakang darinya, yang memilih hanya bersantai riah akan tugasnya.
Setelah sekian lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu pun datang dengan menggukan baju dress berwarna birunya dengan rambut sedikit basah, keluar dari kamar ganti.
Fando yang menyadari istrinya keluar itu pun memberhentikan aktivitasnya lalu ia berdiri meraih sisir yang di pegang samg istri saat berada di depan meja riasnya.
"Sini biar gue bantu" ucap Fando dibalas anggukan sang istri. Vani hanya terdiam melihat pantulan sang suami dari sudut cermin yang lagi menyisir rambutnya.
Hati Divani rasanya begitu sejuk melihat suaminya, yang begitu perhatian kepada dirinya. Ekm mungkin karena sudah sah.
Setelah sekian lama akhirnya rambutnya Divani pun terlihat begitu rapi, dari sudut cermin. Gadis cantik itu terlihat cantik.
"Selesai" ucap Fando tersenyum sedang Vani ikut tersenyum menatap dirinya.
"Makasih" singkat Divani.
*
*
*
*
*
!!Bersambung!!
Harap para Readers tinggalkan jejak ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like
2021-02-20
1
triana 13
lanjut
2020-12-08
1
Ratri (ig:mahesti_ratri)
lanjut...
2020-12-05
1