Otw Rumah Suami

Kedua pasutri itu menuruni anak tangga dengan memasang wajah yang bahagia.

Mereka lalu segera menuju ruang makan untuk bertemu keluarga Mahendra. Ayah Hendra dan bunda Suci, memang pulang semalam karena ada urusan dadakan.

"Selamat pagi semua" sapa pasutri.

Semua yang disana spontan tersenyum.

"Pagi sayang" balas ayah Mahen.

"Morning too sayang" kata mama Sora.

"Pagi onty Vani angkel Pan" jawab Aqila dengan suara khas anak kecil.

"Pagi" balas yang lainnya.

Difani dan Fando segera mendudukkan dirinya disamping meja Satria memang masih kosong.

Spontan Vani membuka piring suaminya yang memang masih kosong itu, dengan mengisinya nasi dan lauk pauknya.

Hingga. Membuat semua orang, lagi-lagi yang ada disana tersenyum menatapnya dengan tatapan yang tak percaya karena gadis itu sudah mengetahui semuanya.

"Onty Vany" panggil Aqila kepada Vani.

"Iya kenapa sayang?" tanya Vani.

"Onty cama angkel balu cocok deh" kata Aqila yang berhasil membuat semuanya tertawa akan ucapannya.

Memang, anak yang berusia baru masuk tiga tahun itu sangat pintar dan aktif jadi selalu membuat keluarganya tertawa.

"He.. he.. he.. maacih cayang,," ujar Vani. Aqila melihat itu tersenyum dan berjalan mendekati Fando.

"Angkel angkel" panggil Aqila ke Fando.

Fando melihat itu menatap Aqila dengan tersenyum seketika menggendongnya.

"Iya sayang" balas Fando setelah meraih Aqila.

"Ekm angkel"

"Tadi Aqila dengel dicini kalo angkel Pan mau bawa onty Vani ya?" tanya Aqila.

Lelaki tampan itu pun mengangguk, juga semua orang yang disana menyimaknya dengan tatapan menahan tawa.

"Iya sayang angkel hari ini bakalan bawa onty Vani pergi ke rumah angkel tampan jadi Aqila jangan khawatir ya" ujar Fando membuat Aqila tersenyum.

"Angkel,, bukan Aqila yang perlu khawatil tapi Aqila yang khawatilin angkel" imbuh Aqila menggertakan suarnya ke Fando.

"Kok jadi angkel nak?" tanya Fando lagi.

Gadis kecil pun cantik berbisik ke kuping Fando sehingga membuat lelaki tampan itu tersenyum dan mencium pipi Aqila.

"Siap sayang" mereka pun saling tos.

Semua orang disana pun ikut penasaran melihat Aqila dan Fando yang saling adu pandang seperti ada yang disembunyiin.

Divani yang melihat sang ponakan mulai curiga akan tingkah keponakan dan juga suaminya hingga ikut berdiri mengambil alih sang ponakan dari gendongan sang suami.

"Emang anak onty ini bilang apa nak tadi sama angkel" tanya Vani.

"Onty kepo deh" kata Aqila, semua orang disana pun tertawa kecuali Vani yang kini mengerucutkan bibirnya.

Divani berjalan mendekati Sania segera memberi Aqila kepada sang maminya.

"Anak mami yang cantik"

"Jangan bandel ya ntar onty Vany marah lo" lanjut Sania dan Aqila mangagguk.

"Nggak kak, onty Vani nggak marah kok" Vani tersenyum.

Semua orang melanjutkan makanannya yang belum sempat dihabiskan dan kini sudah usai.

Seusai makan, semua orang pun baralih keruang keluarga sambil bercanda tawa dengan kebiasaan keluarga Hermawan.

"Dek" panggil Jordan kepada Divani.

"Iya bang" balas Vani tersenyum.

"Kesana jam berapa?" tanya Jordan lagi yang dibalas gelengan kepala oleh Vani. Sedang Fando tersenyum.

"Secepatnya bang" jawab Fando.

"Refan nggak sabaran ini" kata Satria.

"Hehehe iya bang" ucap Fando membuat semua orang yang ada disana senyum.

"Oh gitu sayang kalo gitu kalian pergi aja sekarang" kata mama Sora yang dibalas pelototan mata oleh gadis cantiknya.

"Ihhh mama"

"Mama jahat deh" lanjut Vani tak terima.

Mama Sora tersenyum melihat anaknya saat ini mengerucutkan bibirnya dengan tingkah lucunya kalo sedang marah.

"Nggak sayang nggak gitu" jawab mama Sora mencoba menenangkan.

"Terus ini apa kalo mama nggak ngusir?" tanya Vani, membuat semua orang yang ada menahan tawanya.

"Nggak usah lebbay" sahut Satria ikutan menimpali namun gadis cantik tersebut memilih hanya menghiraukannya.

"Bukan gitu sayang"

"Mama.. cuman mau mengingatkan kalo anak mama yang sekarang sudah bukan hak kami lagi tapi itu sudah menjadi hak suamimu"

"Lagian kan.. kalo anak mama rindu bisa suruh nak Refan anterin kamu kesininya" lanjut mama Sora lagi dan Vani paham.

"Terus papa juga mau itu?" tanya Vani ke sang papa yang terlihat biasa saja. Sang papa mendengar itu spontan tersenyum.

"Bang Jordan sama kakak Sania?" tanya Divani lagi yang dibalas anggukan sama kedua pasangan tersebut.

Divani mendapat balas itu mulai pasrah akan jawaban dari semua keluarganya.

"Iya udah deh"

"Iya iya Vani pergi" ucap Vani menunduk sedang Fando yang ada disamping Vani pun tersenyum sembari berdiri.

"Mama Papa kalo gitu Refan pamit mau pergi sekarang ya" pamit Fando di balas anggukan oleh semuanya ikutan berdiri.

"Iya sayang" balas mama Sora.

"Titip anak papa nak" ucap papa Mahen menepuk bahu Fando dan Fando ikutan mengagguk sembari tersenyum.

Sebenarnya, mama Sora juga nggak bisa kalo terlalu jauh sama anak gadisnya itu karena sudah terbiasa bersama-sama.

"Maafkan mama sayang tapi mama juga udah nggak bisa menahanmu sekarang" ucap batin mama Sora.

Divani pun ikut berdiri dengan raut wajah yang kini berubah menjadi sedih.

"Mama" panggil Divani, segera memeluk sang mama. Mama Sora pun membalas pelukan gadis cantik itu.

"Maafin Vani.. yang selama ini bandel ya ma" kata Vani lagi membuat mama Sora meneteskan air matanya.

"Nggak sayang nggak"

"Anak mama.. nggak pernah bandel kok" balas mama Sora melepas pelukannya.

Gadis cantik itu pun mendengus pasrah.

"Maaf.. kalo Divani selama ini merepotin mama" balas Vani, hingga buliran bening yang sedari tadi ia tahan pun ikut keluar.

Mama Sora menggeleng kepalanya.

"Anak mama bicara apa si, mana pernah Vani merepotin mama" ujar mama Sora.

Semua orang yang ada disana pun diam tak mau mengubris, kecuali Satria mulai risih akan drama keluarganya tersebut.

"Udah ya udah"

"Abang maafin kok" sahut Satria berhasil membuat orang-orang tertawa termasuk Vani yang tadinya menangis ikut tertawa ulah abang yang nggak ada akhlak itu.

"Apa sih bang orang Vani belum selesai" ucap Vani manja kepada sang abang.

"Biarin" cuek Satria tanpa dosa.

"Ihhh abang" ucap Vani lagi.

Jordan tersenyum mendekati sang adek yang berada disamping mama Sora.

"Dek"

"Kalo adek, sudah tinggal disana jangan suka ngerepotin mertua" sahut Jordan.

Sedang Divani tersenyum menggangguk sembari menatap suaminya.

"Siap"

"Abang tenang aja ya, kan ada dia" sindir Divani dengan lirikan matanya yang saat ini masih melihat Fando.

Fando yang mengerti akan ucapan sang istri ikutan tersenyum.

"Fan,, kalo Vani bandel langsung jewerin" ujar Satria yang di balas pelototan mata oleh sang adik.

"Enak aja abang tub yang bandel" jawab Vani tidak terima.

"Emang lo bandel buktinya temen-teman lo pada bilang gitu sama gue" ujar Satria lagi membuat papa Mahen bertindak.

"Sudah sudah" pintah papa Mahen tegas membuat semuanya terdiam.

"Kalo gitu.. kalian berdua pergi sekarang aja ya pasti bunda sama ayah nungguin" timpal mama Sora memperingati.

Kedua pasutri itu tersenyum dan berlalu mencium punggung tangan semuanya.

"Oh iya mi.. kalo gitu kami berdua pamit" kata Fando tersenyum, keluar membawa satu koper Divani. Dan sisanya telah ada diluar dibawa oleh supir pribadi keluarga Mahendra.

Semua orang ikut keluar mengantar Vani yang akan dibawa pergi oleh suaminya.

"Hati-hati" ucap Sania tersenyum.

"Jangan ngebut" tambah Jordan.

"Titip salam sama bunda ya nak" timpal mama Sora yang dibalas anggukan oleh Fando.

"Jadi istri jangan durhaka" kata Satria to the point yang lagi-lagi Vani cuek.

"Onty.. Onty Vani, jangan nackal ya" tutur Aqila, yang berhasil membuat semuanya tertawa dengan ucapannya barusan.

"Iya sayang onty janji nggak akan nackal lagi" balas Vani cengengesan yang Aqila balas dengan wajah cemberutnya.

"Janji"

"Kata mami.. kalo olang boong itu,, nanti masuk nelaka lo" sambung Aqila lagi.

"Iya anak Onty yang paling pinterr" jawab Divani dan mencubit pipi Aqila yang saat ini berada digendongan sang mami.

"Aduh"

"Pipi Aqila cakit tahu" lirih Aqila dan Vani segera melepas cubitannya.

"Hehehe soalnya anak onty gemesin deh buat makin sayang" balas Vani.

Satria ikutan menyenggol tangan Fando hingga membuat Fando terkejut.

"Gimana?" tanya Santria kepada Fando.

Sedang Fando yang belum paham hanya terbelalak sembari mengangkat alisnya.

"Semalem udah belum?" bisik Satria lagi namun masih bisa didengar, oleh semua yang ada disana termasuk Divani.

"Gimana udah bang, orang Vani aja yang nggak mau disentuh" jujur Fando, hingga membuat semua orang menatap Divani.

Sedang Vani yang sadar akan itu segera masuk kedalam mobil Fando yang telah dikeluarkan supir dari garasi mobilnya.

"Vani pamit ya.. semua" teriak Vani telah berada dudalam mobil suaminya. Fando melihat itu segera menyusul sang istri.

Pasutri itu pun berlalu hingga membuat semua orang yang mengantarnya sedih.

"Mama"

"Mama nggak usah cemas, Jordan yakin adek bisa jadi istri yang baik disana" ujar Jordan merangkul sang mama.

"Iya ma.. Sania perhatikan.. Refan sama Vani juga sudah akrab, jadinya itu sudah nggak masalah ma" timpal Sania.

Sedang mama Sora mendengus pasrah.

"Mudah-mudahan saja ya sayang" sahut mama Sora mengelus dadanya.

"Aamiin ma" jawab papa Mahen.

Mereka pun beranjak masuk setelah puas menatap kepergian sang anak dan menantunya.

Sedangkan, pasutri tersebut hanya diam disepanjang perjalanan saat menelusuri menuju rumah Fando. Divani pun, hanya fokus melihat keluar jendela sedangkan Fando fokus menyetir namun sekali-kali menatap istrinya yang terlihat berbeda.

Mobil yang di tumpangi mereka pun kini memasuki pagar rumah yang tinggi dan Fando segera menghentikan mobilnya.

"Lo mau turun atau tinggal disini?" tanya Fando sambil membuka pintu mobilnya.

Divani yang sedari tadi melamun, ikutan terkejut mendengar ucapan Fando yang barusan ia sampaikan, sontak Vani pun ikutan turun mengikuti langkah Fando.

Mata Divani begitu takjub saat telah tiba didepan rumah sang suami yang terlihat begitu sangat mewahnya, karena ia pikir rumah suaminya pasti hanya sederhana beda jauh dari rumahnya tapi itu salah.

Rumah Fando, jauh lebih mewah. Malah rumahnya sendiri jauh lebih mewah dari rumah suaminya ini.

*

*

*

*

*

!!Bersambung!!

Harap para readrs untuk tinggalkan jejak ya.. maaf Author baru sempat up karena sibuk kerjain tugas kuliah soalnya😅

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

jejakk

2021-02-20

1

Dian Anggraeni

Dian Anggraeni

Mantap toor 👏👏👏👍👍👍 dobel like pagi ini. Ditunggu ya di Cinta Yang Tabu

2020-12-19

3

HIATUS

HIATUS

Lanjuttt 😀

2020-12-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!