"Mas, Queen selalu bertanya tentang kamu. Kali ini aku mohon temui dia walaupun hanya sekali seumur hidupmu. Mas apa tidak ingin bertemu dengan Queen?" Ucap Farah melalui sambungan telepon kepada Ayah kandung nya Queen .
"Farah, aku sudah bilang sama kamu. Aku tidak menginginkan anak itu, saat ini syukur-syukur aku mau membiayai nya. Jangan meminta lebih kepadaku, aku takut reputasi ku akan hancur. Bagaimana dengan anak istriku..!" Jawab Ayah nya Queen dari seberang sana.
"Aku sudah menyuruhmu untuk menggugurkan anak itu. Tetapi, kamu bertekad untuk tetap membiarkannya hidup. Kita sudah sepakat Farah, katakan saja kepadanya bahwa aku sudah meninggal dunia."
Farah menelan salivanya saat mendengar ucapan ayah kandung Queen.
"Baiklah Mas, apabila itu yang kamu mau." Ucap Farah. Lalu, ia mengakhiri panggilan teleponnya.
Farah tidak kuasa untuk menahan emosinya. Lalu, ia menangis di ruang kerjanya.
Bukan kehadiran Queen yang Farah sesali. Tetapi, kebodohannya lah yang ia sesali. Andai kan waktu itu ia tidak bermain-main dengan lelaki beristri, mungkin saja ia tidak akan terjebak dengan situasi yang seperti ini.
"Far lu kenapa?" Tanya Nia yang kebetulan mampir keruangan Farah.
Farah buru-buru mengusap air matanya dan tersenyum menatap Nia.
"Nggak kenapa-napa kok Nia, yuk makan siang bareng." Ucap Farah sambil beranjak dari kursinya.
Tetapi, Nia merasakan, Farah sedang tidak baik-baik saja. Lalu, Nia memeluk Farah dengan erat.
"I love you." Bisik Nia di telinga Farah.
Farah terdiam saat Nia memeluk tubuhnya. Tanpa ia sadari, air matanya pun mengalir dengan deras saat di pelukan Nia.
"Gue tidak minta lu untuk cerita, gue yakin apa yang lu alami selama ini cukup berat dan mungkin gue sendiri pun belum tentu sanggup untuk menjalani hidup seperti yg elu jalani Far. Tetapi, gue yakin lu adalah perempuan yang hebat, yang kuat dan tangguh. Gue sayang sama lu Far, gue nggak bisa memberikan apa-apa selain pelukan disaat lu membutuhkan gue."
Ucapan Nia membuat tangisan Farah semakin meledak. Nia hanya bisa mengusap-ngusap punggung Farah untuk menyampaikan betapa pedulinya dirinya kepada Farah.
"Terima kasih ya Nia. Yuk, kita makan siang sebelum waktunya lewat." Ucap Farah sambil mengusap air mata nya saat dirinya sedikit merasa tenang.
Nia tersenyum. Lalu, ia mengeluarkan kotak bedaknya dan membubuhi bedak tersebut di pipi Farah yang terlihat belang karena terkena air mata.
"Nah, begini lebih cantik." Ucap Nia. Lalu, ia menggandeng tangan Farah menuju kantin kantor.
.....
"Bobby, kamu ke mana saja sih? nggak pernah masuk sekolah?" Tanya Siska, siswi yang sangat menyukai Bobby.
"Lagi sibuk gue Sis." Sahut Bobby yang sedang duduk di kantin sekolah.
"Ada yang lihat kamu jalan dengan Mbak-mbak kantoran. Itu pacar kamu Bob?" Tanya Siska, dengan nada suara yang terdengar sangat cemburu.
Bobby menatap Siska dengan malas. Lalu, ia tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Bobby sambil membubuhi beberapa sendok sambal di atas mangkok bakso nya.
"Bob, lu tahu kan kalau gue suka sama lu. Kenapa sih lu lebih milih Mbak-Mbak itu daripada gue?" Tanya Siska dengan nada yang kesal.
"Sis, gue sudah bilang kita hanya teman biasa. Cinta tidak bisa dipaksakan Sis."
"Kamu jahat Bobby! kamu buat aku jatuh cinta dan ternyata kamu hanya menganggap aku teman biasa!" Siska berteriak kepada Bobby sambil menahan tangis nya.
"Sis, dari awal gue menganggap lu itu teman biasa, tidak lebih. Gue tidak pernah merasa membuat lu jatuh cinta kepada gue. Gue juga tidak pernah menyuruh lu untuk jatuh cinta kepada gue." Ucap Bobby sambil menatap kedua mata Siska.
"Lu memang brengsek!" Hardik Siska. Lalu, gadis itu beranjak dari hadapan Bobby dan berlari menuju kelasnya.
Banyak gadis yang salah paham dengan kebaikan Bobby. Pesonanya dan pembawaan nya yang lembut serta sopan kepada perempuan membuat banyak hati yang merasa jatuh hati dan juga patah hati oleh Bobby.
Seperti Siska yang belakangan ini dekat dengan Bobby. Perhatian Siska disambut baik oleh Bobby. Hal itu bukan berarti Bobby membalas perasaan Siska. Bobby selalu berusaha bersikap baik kepada siapa saja. Hal itulah yang membuat Siska merasa percaya diri bahwa Bobby juga mencintai dirinya.
Tapi saat Siska mengungkapkan perasaannya dan ternyata ditolak oleh Bobby. Penolakan itu membuat Siska merasa sakit hati dan merasa terabaikan. Melihat Siska yang selalu mengejarnya, Bobby pun kini menjaga jarak kepada Siska.
Karena itulah yang membuat Siska merasa semakin diabaikan oleh Bobby.
"Lihat saja Bobby, gue akan memberikan pelajaran kepada lu dan mbak-mbak yang sedang dekat dengan elu." Gumam Siska saat dirinya berada di kelas nya.
Beberapa hari yang lalu, Siska melihat Bobby yang sedang bolos sekolah, duduk di warung mie ayam di belakang sekolahnya. Lalu, kemarin Siska juga melihat Bobby sedang membonceng wanita yang sama, waktu ia sedang di jalan.Siska benar-benar merasa sakit hati dan patah hati.
Siska adalah siswi yang cukup populer di sekolah. Ayahnya adalah seorang pejabat dan Siska merasa ia bisa melakukan apa saja yang ia mau dan menaklukkan lelaki mana saja yang ia mau.
Selain kaya raya, Siska juga sangat cantik. Hal itu membuat Siska sedikit jumawa dengan kekayaan dan kecantikannya. Baru kali ini lah, ada lelaki yang menolak dan mengabaikan dirinya. Lelaki itu adalah Bobby, siswa yang baru saja pindah ke sekolahnya enam bulan yang lalu.
"Bagaimanapun elu harus bertekuk lutut di bawah kaki gue Bobby!" Gumam Siska, dengan penuh dendam.
...
Tok..Tok..Tok..!
Nia mengetuk pintu ruangan Roy, setelah mendengar Roy mempersilahkan dirinya masuk. Ia pun membuka pintu itu dengan perlahan.
"Selamat sore Pak, nanti kita berangkat pukul berapa ya?" Tanya Nia, saat ia menghampiri Roy di depan meja lelaki itu.
"Pukul tujuh malam, kita harus sudah sampai di sana." Ucap Roy dari balik meja kerjanya.
"Oh, baik Pak kalau begitu berarti saya tidak pulang dulu." Ucap Nia dengan sopan.
"Tetapi, kamu membawa gaun yang pantas kan untuk pergi ke sana?" Tanya Roy sambil menatap Nia dengan seksama.
"Saya bawa Pak." Ucap Nia.
"Good, nanti pukul enam kamu keruangan saya lagi." Ucap Roy sambil tersenyum kepada Nia.
"Baik Pak, saya permisi dulu." Ucap Nia. Lalu, ia beranjak meninggalkan ruangan Roy.
Sebenarnya Nia tidak mengerti, mengapa Roy mengajak dirinya. Sedangkan ia tidak ada hubungannya sama sekali dengan alasan yang di berikan Roy sebelumnya.
Tetapi, dia tidak mampu untuk menolak ajakan Bossnya itu. Karena ia adalah pegawai baru di sana. Nia kembali ke ruangannya dan memperhatikan gaun milik nya yang tergantung di samping meja kerja nya.
"Kenapa harus gue ya?" Gumam Nia. Ia pun kembali duduk di balik meja kerja nya sambil menunggu pukul enam sore.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
susi 2020
😍😍😍
2023-06-04
1
susi 2020
🥰
2023-06-04
1
nacita
jgn2 s sisca anaknya ayah kandung queen lagi 😂
2022-10-17
1