9# Pengganggu yang tampan

"Sssttt..! Far..!" Nia memanggil Farah yang sedang sibuk di meja kerjanya saat Nia hendak pulang, tepat pukul lima sore hari ini.

Farah melihat ke arah Nia yang sedang memanggil dirinya.

"Apaan?" Sahut Farah, saat mereka bertemu pandang.

"Lu gak pulang." Tanya Nia kepada Farah dengan bahasa isyarat nya.

Farah menggelengkan kepalanya dan menunjuk tumpukan pekerjaan nya di atas meja kerjanya.

"Lembur?" Tanya Nia lagi dengan menggerakkan bibirnya tanpa suara.

Farah hanya mengangguk sambil cemberut. Nia tersenyum jahil dan melambaikan tangan nya kepada Farah. Farah hanya bisa menatap Nia dengan sebal.

Farah terpaksa lembur karena banyak nya pekerjaan dan perubahan jadwal yang harus ia susun untuk Roy pada minggu ini. Farah meremas rambut nya sendiri dan menatap nanar ke agenda dan dokumen-dokumen yang harus ia ketik.

Nia melangkahkan kaki nya menuju jalan raya di depan kantornya, dimana ia akan menunggu taxi online yang akan ia pesan.

Grung...Grungg..Grung..Grungg..!

Terdengar raungan sepeda motor yang tak asing di telinga Nia. Nia menoleh ke arah suara sepeda motor itu. Nia menatap malas melihat Bobby dengan sepeda motor tua nya saat menghampiri dirinya.

"Astaga.. makhluk ini lagi." Gumam Nia. Lalu, ia berpura-pura tidak melihat Bobby.

"Hai Tante cantik, Bobby datang menjemput Tante." Ucap Bobby sambil menyerahkan helm yang waktu itu Nia beli di toko helm murah.

Nia masih pura-pura tuli dan tidak melihat hadir nya Bobby di hadapan nya.

"Tante, ini helm nya. Buruan naik ke boncengan Bobby. Ini sepeda motor sengaja Bobby cuci biar kinclong, sekinclong Tante Nia." Ucap Bobby.

Tetapi, Nia tetap tak bergeming. Ia masih sibuk memperhatikan aplikasi taxi online nya yang tak kunjung mendapatkan driver di jam pulang kerja seperti ini.

"Tante..!" Panggil Bobby lagi.

Bobby pun merasa dirinya sedang di acuhkan oleh Nia. Bobby pun turun dari sepeda motornya. Lalu, ia berdiri di hadapan Nia sambil melambaikan tangan nya tepat di depan wajah Nia.

"Tante."

"Arghhhh...! apaan sih ini anak, ganggu banget." Gumam Nia.

"Hmmm, mau nyuekin gue." Gumam Bobby.

Tiba-tiba Bobby tertawa terbahak-bahak dan berjoget-joget di hadapan Nia. Nia tetap bergeming dan berusaha seperti tidak melihat adanya Bobby di depan nya.

"Asik, saya gak kelihatan sama Tante Nia. Mumpung gak kelihatan, saya cium saja lah." Bobby perlahan mendekati wajah nya ke wajah Nia. Aksi Bobby membuat Nia mulai ingin menghindari wajah lelaki itu yang perlahan semakin mendekati wajah nya.

Kini wajah Bobby sudah berjarak lima senti saja dari wajah Nia.

Plokkkk..!

"Aduhhh..!" Bobby mengusap-usap pipi nya yang terasa perih karena tamparan Nia.

"Kan gak lihat! kok menampar?" Ucap Bobby sambil mengusap-usap pipi nya.

"Apaan sih lu! ganggu tahu gak lu!" Bentak Nia, kesal.

"Lagian, pura-pura gak ngelihat segala." Ucap Bobby, sambil meringis.

"Ngapain sih lu? nongol lagi, nongol lagi di depan gue. Gak ada kerjaan yang lain apa?"

Bobby tersenyum. Lalu, menata rambut nya di depan Nia.

"Tante, saya mau menagih hutang Tante." Ucap Bobby sambil tersenyum licik kepada Nia.

"Masya Allah, hutang apa lagi." Nia mengerutkan keningnya dan menatap Bobby.

"Tante, uang jajan saya habis gara-gara Tante bilang mau mentraktir saya mie ayam. Tetapi, Tante tidak jadi bayarin mie ayam nya. Jadi, saya deh yang di tagih sama Pak min tukang mie ayam di sekolah saya." Ucap Bobby sambil menggerakkan kedua alis nya berulang kali.

"Ya ampun, kan elu yang ngajak gue kabur waktu itu. Ya mana sempat lah, gue ngeluarin dompet." Ucap Nia sambil melotot kepada Bobby.

"Ya sudah, kalau begitu Tante traktir saya nasi goreng saja bagaimana?"

"Gak mau, nih gue bayar saja hutang gue." Ucap Nia sambil mengeluarkan selembar uang seratus ribu rupiah.

"Saya tuh gak bisa diginiin Tante, bukan masalah uang nya. Tetapi, masalah janji Tante kepada saya. Kalau mentraktir, orang nya harus ikut makan bersama orang yang di traktir."

Nia mendengus kesal mendengar kata-kata Bobby. Nia kembali memperhatikan aplikasi taksi onlen diponselnya yang kunjung mendapatkan driver pesanan nya.

"Ya Allah.." Gumam Nia.

"Tante, gimana?" Desak Boby lagi.

Nia menatap Bobby dengan tatapan dingin. Lalu, ia mengulurkan tangannya untuk meminta helm yang sedang di pegang oleh Bobby.

"Gue traktir lu, setelah itu please lu jangan ganggu gue lagi."

Bobby tersenyum sumringah. Lalu, ia menyerahkan helm di tangan nya kepada Nia.

"Janji gak lu!" Nia mencoba memastikan Bobby untuk tidak menggangunya lagi.

"Iya." Sahut Bobby yang sudah bersiap untuk mengendarai sepeda motor nya.

"Awas lu kalo bohong!" Ancam Nia. Lalu, ia naik ke boncengan sepeda motor milik Bobby. Bobby hanya tersenyum mendengar ancaman Nia.

"Sudah siap?" Tanya Bobby kepada Nia.

"Kalau lu suruh gue turun lagi, gue gak akan mau naik lagi nih!" Ucap Nia, kesal.

"Dih, siapa yang mau nyuruh Tante turun? Saya cuma mau bilang...."

"Bilang apaan?" Ucap Nia.

"Tolong peluk saya dong Tante. Bukan apa-apa sih, saya cuma takut nanti Tante terjatuh."

"Nih gue peluk." Nia mencubit pinggang Bobby.

"Aduh, aduh, Aduh." Bobby mengeluh kesakitan.

"Gimana rasanya? masih mau songong sama yang lebih tua?" Tanya Nia.

"Rasanya, kayak lagi di cubit pacar, Tante."

"Ihh....! gue turun nih..!" Nia berusaha turun dari boncengan sepeda motor Bobby.

"Tidak, tidak, tidak. Saya bercanda kok Tante, Ok kita jalan ya." Ucap Bobby. Lalu, ia mengendarai sepeda motor nya dengan kecepatan sedang.

"Lu gak pernah belajar gitu sepulang sekolah?" Tanya Nia kepada Bobby yang sedang konsentrasi mengendarai sepeda motor nya.

"Belajar kok Tante." Sahut Bobby sambil melirik Nia dari spion sepeda motor nya.

"Apaan yang lu pelajari?" Tanya Nia penasaran.

"Bagaimana caranya mencontek tanpa di sadari oleh teman sebangku." Ucap Bobby dengan santainya.

"Ya Allah, lu itu orang bukan?"

"Orang lah Tante."

"Kok begini amat ya, Emak lu dulu ngidam apaan sih?" Ucap Nia, kesal.

Bobby hanya tertawa. Lalu, mempercepat laju sepeda motor nya.

Dua puluh menit kemudian, Bobby pun menghentikan laju sepeda motor nya di depan sebuah warung tenda yang menjual nasi goreng.

"Memangnya enak disini?" Tanya Nia sambil memperhatikan warung tenda tersebut.

"Cobain saja, yuk." Bobby meraih tangan Nia dan menggandeng nya masuk kedalam warung tenda tersebut.

"Apaan sih." Nia menepis tangan Bobby, saat tangan nya di gandeng oleh Bobby.

Bobby hanya tersenyum geli melihat ekspresi wajah Nia.

"Jangan galak-galak, nanti cepat tua." Ucap Bobby.

Nia hanya bersungut-sungut mendengar ucapan Bobby.

"Pak, Nasi goreng dua ya."

"Ok, Nasi goreng apa?" Tanya pedagang nasi goreng itu.

"Tante mau nasi goreng apa?" Tanya Bobby kepada Nia.

"Nasi goreng biasa saja." Ucap Nia.

"Nasi goreng biasa dua Pak."

"Ok." Sahut pedagang nasi goreng.

"Duduk yuk." Bobby menarik kursi untuk Nia. Lalu, ia membersihkan kursi tersebut dengan selembar tissue yang Bobby ambil dari atas meja dan setelah itu Bobby mempersilahkan Nia untuk duduk di sebelah nya.

Nia menatap Bobby, ia tak percaya saat lelaki itu bersikap dewasa di depan nya.

Nia pun duduk di samping Bobby. Lalu, kembali menatap wajah tampan lelaki yang lebih muda empat belas tahun dari dirinya itu.

"Kenapa Tante?" Tanya Bobby, dengan senyuman di bibirnya.

"Gak ada apa-apa kok." Sahut Nia.

Mendadak Nia merasa mulai mencair dengan Bobby. Ia mulai ingin tahu tentang lelaki yang duduk di samping nya itu.

Nia memperhatikan wajah Bobby dengan seksama. Bobby memiliki hidung yang mancung sempurna, rambut yang lurus dan sehat, sepasang mata hitam pekat nan indah, serta bibir tipis dan tulang rahang yang sempurna.

Bobby juga memiliki badan yang tidak kurus dan juga tidak gemuk. Serta tinggi badan sekitar seratus tujuh puluh lima sentimeter. Semua yang ada pada Bobby terlihat sangat pas dan sempurna.

"Tuhan... ternyata bocah ini cakep bener yak." Gumam Nia.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-06-04

1

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-06-04

1

ama luph endhe

ama luph endhe

my baby Bobby ath,gmn ga ganteng😍😍

2022-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1# Kembali ke Indonesia
3 2# Interview kerja
4 3# Perkenalan yang unik
5 4# Bobby
6 5# Pertemuan dengan Farah
7 6# Keponakan Nakal
8 7# Bobby dan Camer
9 8# Undangan makan malam
10 9# Pengganggu yang tampan
11 10# Hari Ayah
12 11# Siska
13 12# Calon istri?
14 13# Kabar buruk
15 14# Siapa pelaku nya?
16 15# Roy
17 16# Saya suka kamu
18 17# Orang tua atau anak yang salah?
19 18# Naya
20 19# Nia vs Bobby
21 20# I Love You
22 21# Bapak
23 22# Andreas
24 23# Bapak Gunawan
25 24# Tidak ada damai..!
26 25# Fakta
27 26# Pesan aneh
28 27# Maafkanlah
29 28# Belajar mencintai
30 29# Teman curhat
31 visual
32 30# Jujur Nia..!
33 31# Pertemuan dengan Fathur dan Rara
34 32# Naya dan Andreas
35 33# Bobby dan Camer (2)
36 34# Salah tingkah
37 35# Bobby VS Roy
38 36# Will you marry me, Naya?
39 37# I love you Tante..!
40 38# Dilamar?
41 39# Malam yang indah bagi Roy
42 40# Tell me about Bobby.
43 41# Ungkapan hati Bapak
44 42# Farah, will you marry me?
45 43# I love you brondong..!
46 44# you are my bee
47 45# Putus
48 46# Emak Bar-bar
49 47# Resign
50 48# Farah, kamu di pecat..!
51 49# Kencan pertama
52 50# Do'a Fathur untuk Nia
53 51# Gue yang gila..!
54 52# Happy birthday Bobby
55 53# Reuni
56 54# Iya, kami berpacaran
57 55# Restu dari Farah
58 56# Pernikahan Naya dan Andreas
59 57# Would you be my wife?
60 58#. Rumah impian
61 59# Nia dan pikiran nya
62 60# Nia bukan wanita seperti itu..!
63 61# Kamu tidak pantas..!
64 62# Gue memang tidak pantas
65 63# Putus? Jangan?
66 64# Pupus
67 65# Bunga dari future husband
68 66# Lelaki itu adalah aku
69 67# OTW melamar
70 68# Lamaran
71 69# Pernikahan Farah
72 70# Gue di jodohin gesss..!
73 71# Kita harus menerima takdir
74 72# Alasan Bapak
75 73# Akad akan segera dimulai
76 74# Pernikahan Nia dan Bobby
77 75# MP
78 Pengumuman
79 76# Pisau cukur dan dosa pertama
80 77# Nia dan kebahagiaan nya. (End)
81 pengumuman
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
1# Kembali ke Indonesia
3
2# Interview kerja
4
3# Perkenalan yang unik
5
4# Bobby
6
5# Pertemuan dengan Farah
7
6# Keponakan Nakal
8
7# Bobby dan Camer
9
8# Undangan makan malam
10
9# Pengganggu yang tampan
11
10# Hari Ayah
12
11# Siska
13
12# Calon istri?
14
13# Kabar buruk
15
14# Siapa pelaku nya?
16
15# Roy
17
16# Saya suka kamu
18
17# Orang tua atau anak yang salah?
19
18# Naya
20
19# Nia vs Bobby
21
20# I Love You
22
21# Bapak
23
22# Andreas
24
23# Bapak Gunawan
25
24# Tidak ada damai..!
26
25# Fakta
27
26# Pesan aneh
28
27# Maafkanlah
29
28# Belajar mencintai
30
29# Teman curhat
31
visual
32
30# Jujur Nia..!
33
31# Pertemuan dengan Fathur dan Rara
34
32# Naya dan Andreas
35
33# Bobby dan Camer (2)
36
34# Salah tingkah
37
35# Bobby VS Roy
38
36# Will you marry me, Naya?
39
37# I love you Tante..!
40
38# Dilamar?
41
39# Malam yang indah bagi Roy
42
40# Tell me about Bobby.
43
41# Ungkapan hati Bapak
44
42# Farah, will you marry me?
45
43# I love you brondong..!
46
44# you are my bee
47
45# Putus
48
46# Emak Bar-bar
49
47# Resign
50
48# Farah, kamu di pecat..!
51
49# Kencan pertama
52
50# Do'a Fathur untuk Nia
53
51# Gue yang gila..!
54
52# Happy birthday Bobby
55
53# Reuni
56
54# Iya, kami berpacaran
57
55# Restu dari Farah
58
56# Pernikahan Naya dan Andreas
59
57# Would you be my wife?
60
58#. Rumah impian
61
59# Nia dan pikiran nya
62
60# Nia bukan wanita seperti itu..!
63
61# Kamu tidak pantas..!
64
62# Gue memang tidak pantas
65
63# Putus? Jangan?
66
64# Pupus
67
65# Bunga dari future husband
68
66# Lelaki itu adalah aku
69
67# OTW melamar
70
68# Lamaran
71
69# Pernikahan Farah
72
70# Gue di jodohin gesss..!
73
71# Kita harus menerima takdir
74
72# Alasan Bapak
75
73# Akad akan segera dimulai
76
74# Pernikahan Nia dan Bobby
77
75# MP
78
Pengumuman
79
76# Pisau cukur dan dosa pertama
80
77# Nia dan kebahagiaan nya. (End)
81
pengumuman
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!