"Bundaaaaaa..!" Queen berlari ke pelukan Bundanya, saat Farah baru saja tiba di rumah.
"Anak bunda yang cantik, maaf ya, Bunda pulang nya terlambat." Ucap Farah sambil menggendong tubuh mungil Queen.
"Tidak apa-apa kok Bunda, Queen kan di jagain sama Mbak." Ucapan polos Queen membuat Farah menjadi sedih.
"Maafkan Bunda ya, Bunda hanya punya waktu sedikit untuk Queen." Gumam Farah sambil menatap Queen dengan tatapan iba nya.
"Bunda sudah makan? apa kabar Bunda hari ini?"
"Bunda belum makan, kabar bunda baik. Queen sudah makan? kita makan bareng yuk." Ucap Farah dengan menahan tangisnya.
"Queen sudah makan Bunda, tadi disuapin sama Mbak. Kalau Bunda mau makan Queen temani ya." Ucap Queen sambil memainkan rambut Farah.
"Boleh, ayo temani Bunda makan." Farah menggendong Queen menuju ruang makan.
Semenjak memiliki Queen, perasaan sedih dan bahagia selalu menghampiri hari-hari Farah. Farah sangat bahagia memiliki Queen, walaupun awalnya ia tidak menginginkan Queen hadir di dalam hidupnya.
Sedangkan satu sisi lain nya, ia merasa sangat sedih melihat Queen yang harus tumbuh tanpa seorang Ayah. Queen juga harus ia tinggalkan karena harus bekerja untuk masa depan mereka berdua.
Sebenarnya, Farah sudah sangat lelah dengan situasi seperti ini. Ia merasa sangat bersalah kepada Queen yang harus tumbuh dengan pengasuh. Queen pasti sangat kesepian. Dengan bekerja, waktu Farah untuk Queen tidaklah cukup.
"Bunda, di sekolah Queen ada acara Bunda."
"Acara apa sayang?" Tanya Farah saat ia menyendokkan nasi ke dalam piring nya.
"Hari ayah, Bunda. Jadi, Ayah dan Bunda harus hadir ke acara sekolah Queen. Tetapi, Queen kan tidak punya Ayah. Ayah nya Queen kemana sih Bunda?" Tanya Queen dengan polos.
Pertanyaan ini, memang lah bukan pertanyaan yang pertama dari Queen. Semenjak Queen yang masuk di sekolah PAUD, pengenalan tentang anggota keluarga adalah materi yang pertama kali diperkenalkan untuk anak PAUD. Hal itu membuat Queen baru menyadari, bahwa ada yang kurang dari anggota keluarganya.
Selama ini, Farah selalu mengatakan bahwa Ayah Queen sedang bekerja jauh dari rumahnya. Farah tahu dia telah membohongi Queen. Tetapi, tidak ada kata yang pantas lagi selain mengatakan Ayahnya sedang bekerja jauh dari rumah.
"Bunda kenapa pertanyaan Queen tidak dijawab? Desak Queen.
Farah menatap kedua mata Queen yang bulat. Air matanya hampir saja terjatuh di pipinya. Ia baru menyadari langkahnya yang salah, akan berefek panjang di dalam hidupnya.
"Queen sayang, ayah bilang Ayah masih bekerja. Jadi, Ayah tidak bisa datang. Do'akan ya, suatu saat Ayah akan datang menemui kita." Ucap Farah dengan suara yang tercekat.
"Kok Ayah kerja terus sih Bunda? apa Ayah tidak rindu kepada Queen dan Bunda?"
Air mata terjatuh di pipi Farah. Dengan segera, ia menghapus air matanya agar tidak diketahui oleh Queen. Tetapi, ternyata Queen sudah melihat bulir air mata yang mengalir di pipi Farah.
"Bunda kok menangis? Bunda kangen ya sama Ayah ya? Queen juga kangen kok sama Ayah. Tetapi, Queen berusaha untuk tidak menangis."
"Bunda tidak menangis kok, mata Bunda kemasukan debu." Ucap Farah sambil mengusap-usap kedua matanya.
"Oh, Queen kira Bunda menangis."
"Enggak kok Sayang. Bunda makan dulu ya." Ucap Farah mengalihkan pembicaraan.
"Ya sudah, makan yang banyak ya Bunda."
"Iya sayang." Ucap Farah sambil berusaha untuk tersenyum.
..
"Lu berapa bersaudara sih?" tanya Nia kepada Bobby.
"Dua." ucap Bobby sambil mengunyah kerupuk yang baru saja ia ambil dari toples di depan nya.
"Adik atau Kakak?" Tanya Nia, penasaran.
"Adik laki-laki sekarang dia sudah SMP. Kalau Tante sendiri berapa bersaudara?"
"Gua anak tunggal. Jadi, Emak gue itu sudah telat menikah. Terus setelah dia menikah selama tujuh atau delapan tahun gitu, gue lupa. Terus, baru deh Emak hamil gue." Terang Nia.
"Oh, begitu." Ucap Bobby sambil mengangguk-angguk paham.
"Kalau sekarang Tante sudah punya pasangan atau single?"
Nia terdiam sejenak. Lalu, ia meraih segelas air putih di hadapannya dan meminumnya sampai tinggal setengah gelas.
"Gue single." Ucap Nia dengan nada suara yang pelan.
"Oh." Sahut Bobby sambil terus mengunyah nasi gorengnya.
"Kalau lu sendiri, sudah punya pacar belum?" Tanya Nia yang mulai penasaran dengan kehidupan pribadi Bobby.
"Pernah pacaran dulu di Surabaya, kalau sekarang jomblo. Tetapi, bukan karena tidak laku ya Tante. Di sekolah banyak yang suka sama saya. Hanya saja, saya malas menanggapi mereka."
"Ya Allah, sok ganteng dan ke"pede"an amat bocah tengil ini ya." Gumam Nia.
"Kenapa malas menanggapi mereka?" Tanya Nia, penasaran.
"Karena mereka pikirannya masih anak-anak, masih banyak ngambek nya. Pacaran sama mereka sama saja nyusahin diri sendiri, harus bujuk-bujuk lah, harus inilah, harus itulah. REWEL. Saya lebih suka dengan perempuan yang pikirannya dewasa. Tetapi, tetap asyik diajak jalan." Ucap Bobby.
"Gaya lu Bobby, Bobby. Kayak lu dewasa saja Bob!" Ucap Nia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Yang Tante lihat kan hanya luarnya saya saja. Tante kan belum melihat dalamnya saya." Ucap Bobby sambil menyendok kan suapan terakhir nasi gorengnya.
"Memangnya dalamnya lu kayak apa?"
Tanya Nia sambil mengernyitkan dahinya dan menatap Bobby.
Bobby membalas tatapan Nia. Lalu, ia tersenyum manis. Bobby pun mendekatkan tangannya ke wajah Nia dan mengusap lembut dagu Nia.
"Apaan sih..!" Nia buru-buru menepis tangan Bobby yang baru saja mengusap dagunya.
"Maaf Tante, ada sisa nasi tadi di dagu Tante." Ucap Bobby sambil tersenyum dan menatap wajah Nia dengan seksama.
Nia terdiam sesaat, saat mendengar alasan Bobby mengusap dagunya.
"Lu kan bisa ngomong ama gue." Ucap Nia ketus.
"Kelamaan Tante, kalau ngomong." Bobby tersenyum menatap Nia.
Kali ini senyuman lelaki itu tidak lagi terasa menjengkelkan di mata Nia. Melainkan Nia merasa senyuman Bobby cukup manis untuk dinikmati oleh mata nya.
"Kalau Tante pasti sudah banyak pengalaman pacaran nya ya?"
Nia terdiam mendengar pertanyaan Bobby. Sejak Nia baru saja lulus SMP, ia bertemu dengan Fatur di SMA. Sejak itu, selama sebelas tahun, Nia tidak bisa mencintai orang lain selain Fathur. Artinya, Nia belum pernah memiliki hubungan dengan siapapun selama ia bersekolah.
Namun, saat Nia tinggal di Inggris. Nia mencoba untuk menjalin hubungan dengan lelaki setempat dan hanya satu lelaki. Yang artinya Nia baru sekali pernah mempunyai hubungan spesial dengan lelaki.
"Master gua mah." Ucap Nia.
"Wuihhh...! ajarin dong Tante, gimana sih caranya menaklukan wanita kayak tante?"
"Maksudnya gimana? lu naksir sama cewek yang modelnya kayak gue?"
Ucap Nia sambil menggeser piring kosongnya dan meraih gelas yang berisi air putih di depan nya, untuk ia minum.
"Bisa dibilang seperti itu." Ucap Bobby sambil terus menatap wajah Nia, tanpa enggan melepaskan pandangannya dari wajah Nia sedetikpun.
Melihat Bobby yang selalu menatap wajah nya, pipi Nia pun mulai bersemu merah.
"Sudah ah, sudah selesai. Ayo, cabut. Gue mau pulang." Ucap Nia sambil mengeluarkan dompetnya.
"Tidak usah Tante, biar saya saja yang bayar." Bobby mencegah Nia untuk membayar dua porsi nasi goreng yang telah dipesan oleh nya.
"Kan, lu bilang gue disuruh bayar hutang. Hutang traktir sudah gue penuhi, sekarang kenapa gue dilarang membayar?" Tanya Nia.
Nia merasa kesal, karena ia takut Bobby akan menagih hutang kembali dan mengganggu nya lagi.
"Apa jangan-jangan, lu modus mau gue berhutang terus? Terus, lu dengan bebas ntar neror gue lagi? nyamperin Gue lagi? ganggu gue lagi gitu?" Tanya Nia dengan nada suara yang terdengar menahan kesal.
"Maaf ya Tante, sudah mengganggu Tante. Tetapi, serius, laki-laki enggak pantas dibayarin makanan nya sama perempuan." Ucap Bobby sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Nia. Lalu, ia mengeluarkan selembar uang seratus ribu rupiah dari dompetnya dan memberikannya kepada pedagang nasi goreng tersebut.
Sambil menunggu uang kembalian, Nia terdiam menatap Bobby yang berdiri di sampingnya.
"Bujugg...ini bocah, lama-lama bahaya juga. Ngeri meleleh gue nih." Gumam Nia.
"Ayo Tante, saya antarkan pulang." Bobby meminta Nia untuk mengikutinya melangkah menuju sepeda motor nya. Tanpa banyak bicara, Nia pun menuruti Bobby dan naik ke atas boncengan sepeda motor Bobby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
susi 2020
😂😂😂
2023-06-04
1
susi 2020
🤣🤣🤣
2023-06-04
1
Wati Simangunsong
kira cp y suami farah
2021-12-16
1