2# Interview kerja

"Mau kemana lu Nia? Pagi-pagi begini sudah rapi banget." Tanya Emak kepada Nia yang sedang menggunakan high heels nya.

"Mau interview kerja, Mak." Ucap Nia. Lalu, ia berdiri dan menyandang tasnya dan bersiap-siap untuk pergi interview.

"Lu kan baru sampai kemarin, kok udah mau kerja saja. Memangnya kapan melamar kerja nya?" Tanya Emak penasaran.

"Zaman sekarang melamar pekerjaan mah gampang Mak, tinggal ngirim email, tunggu balasan, terus interview deh." Terang Nia.

"Oh begitu, ya sudah hati-hati ya." Nia mengangguk dan mencium tangan emak. Lalu, ia bergegas menuju ke garasi. Saat Nia membuka garasi, ia terkejut saat melihat mobilnya tidak ada di dalam garasi.

"Mak, sini deh Mak! mobil Nia hilang!" Seru Nia, panik.

"Enggak hilang, mobil lu dijual sama Bapak." Ucap Emak, cuek.

"Lah, kenapa dijual? Nia pergi pakai apaan? Nggak ada mobil lagi kan." Ucap Nia, panik.

"Kata Bapak lu, dibiarin lama-lama rusak tuh mobil. Lagian, Bapak lu kan tidak bisa menyetir. Terus, siapa yang mau menjalankan mobilnya?" Ucap Emak.

Nia mendengus kesal.

"Ya sudah deh, Nia berangkat. Assalamualaikum."

"Lu naik apaan?"

"Gampang lah, taksi banyak." Ucap Nia. Lalu, ia bergegas pergi menuju jalan raya.

"Duh, malah belum ada internet lagi. Gak bisa memesan taksi online deh." Gumam Nia.

Nia berdiri di tepi jalan raya di depan perumahan nya. Lalu, ia menoleh ke kiri dan ke kanan untuk melihat taksi yang melintas di jalan itu. Tetapi, tidak ada satupun taksi yang kosong.

Nia melirik jam tangannya, waktu sudah sangat mepet. Kurang dari satu jam dari sekarang, interview akan segera dimulai. Nia sangat takut terlambat. Karena, ia sangat membutuhkan pekerjaan ini.

Tiba-tiba saja ia melihat seorang lelaki muda menepikan sepeda motornya. Lelaki itu tampak sedang menerima telepon dari seseorang. Setelah bercakap-cakap melalui sambungan telepon beberapa saat, lelaki itu kembali memasukkan ponselnya kedalam kantong jaket nya dan berniat untuk melajukan kembali perjalanan nya.

"Stop!" Seru Nia sambil menghalangi motor lelaki itu dengan merentangkan kedua tangannya.

Dengan sigap, lelaki itu langsung kembali menghentikan sepeda motornya.

"Duh..! hampir saja ketabrak. Ini mbak-mbak kenapa sih." Gumam lelaki itu.

"Abang nya ojek bukan? anterin saya ke gedung L di daerah Jakarta Pusat ya." Ucap Nia.

Tanpa basa-basi Nia naik ke boncengan sepeda motor lelaki tersebut. Lelaki itu tampak kebingungan saat orang yang tak di kenal nya naik ke boncengan motornya.

"Tunggu apa lagi? buruan Bang! Saya sudah terlambat." Ucap Nia, panik.

"Tetapi saya bukan ojek, Mbak!" Ucap lelaki itu sambil menoleh ke belakang menatap wajah Nia.

"Ah, terserah mau ojek apa bukan, yang penting anterin gue ya!" Ucap Nia sambil menepuk bahu lelaki itu.

"Tetapi saya nggak bawa helm satu lagi, bisa kena tilang nanti." Ucap lelaki itu.

"Sudah, Nanti mampir ke toko helm. Buruan jalan! Cepat! gue sudah terlambat ini." Ucap Nia dengan gemas.

Lelaki itu menoleh ke belakang dan menatap wajah Nia sekali lagi.

"Memangnya mau ngapain sih buru-buru?" Tanya lelaki itu.

"Sudah jalan saja cepat!" Perintah Nia.

"Tetapi saya mau sekolah lho Mbak, Nanti terlambat." Ucap lelaki itu dengan gusar.

"Sudah lu bolos saja, nanti gue traktir mie ayam. Terserah lu mau makan berapa mangkok, gerobaknya pun nggak apa-apa lu makan. Ntar gue yang bayar!" Ucap Nia sambil kembali menepuk pundak lelaki itu lagi.

Lelaki itu tersebut tersenyum kecil mendengar ucapan Nia. Lalu, ia menyalakan sepeda motornya dan bergegas mengantar Nia ke tujuannya.

"Gue kira lu tukang ojek, ternyata pelajar." Ucap Nia saat mereka berhenti di lampu merah.

"Sembarangan amat di kira tukang ojek." Ucap lelaki itu.

"Lah, mana gue tahu, seragam lu nggak kelihatan." Ucap Nia sambil bersungut-sungut.

"Pakai jaket, panas, ntar item." Ucap lelaki muda tersebut. Lalu, ia kembali menjalankan motornya setelah lampu hijau menyala. Nia mencebikkan bibirnya saat mendengar ucapan lelaki itu.

Lelaki itu menepikan kendaraannya didepan sebuah toko helm murah. Lalu, ia menatap Nia mengisyaratkan Nia untuk turun dari motornya. Nia membalas tatapan lelaki itu sambil mengernyitkan dahinya.

"Kok berhenti? gue buru-buru." Ucap Nia, kesal.

"Katanya mau beli helm, Nanti kalau ke tilang, motor saya disita. Memangnya Mbak mau menebus motor saya?" Nia terdiam mendengar ucapan lelaki itu.

"Oh iya." Ucap Nia sambil tersenyum salah tingkah. Lalu, Nia pun turun dari motor lelaki itu.

Dengan cepat, Nia masuk kedalam toko helm dan menyambar helm yang tergantung di pajangan. Lalu, dengan terburu-buru ia membayar helm tersebut.

"Ya sudah, ayo berangkat." Ucap Nia, sambil mengenakan helmnya. Lelaki itu menggelengkan kepalanya saat melihat Nia bersusah-payah mengancingkan helmnya.

"Pakai helm saja nggak bisa." Ucap lelaki itu. Lalu, ia mengulurkan tangannya untuk membantu Nia mengancingkan tali helmnya. Nia terdiam mendapatkan perlakuan tersebut dari lelaki itu. Nia memberanikan diri untuk menatap mata indah lelaki mudah tersebut.

"Boleh juga nih cowok, cuma sayang nya masih pelajar." Gumam Nia.

"Boleh juga nih Mbak-mbak. Wajahnya cantik, kelakuan nya koplak, kayak masih anak muda." Gumam lelaki itu.

Setelah itu, mereka kembali bergegas menuju kantor tujuan Nia. Lelaki itu mengendarai motornya dengan cepat. Sehingga mau tidak mau, Nia memeluk pinggang lelaki itu dari belakang.

Empat puluh menit kemudian, akhirnya mereka sampai di gedung perkantoran tujuan Nia. Dengan tergesa-gesa, Nia membuka helmnya. Lalu, merapikan rambutnya yang sedikit terlihat berantakan. Nia mendorong tubuh lelaki itu, demi untuk dapat berkaca di spion motor milik lelaki itu.

"Ampun deh Ini Mbak-Mbak." Gumam lelaki itu sambil memperhatikan Nia yang sibuk merapikan rambutnya.

"Gimana gue sudah cantik belum?" Tanya Nia kepada lelaki itu.

"Sudah." Ucap lelaki itu dengan malas.

"Ya sudah, nih buat jajan. Helmnya buat lu aja, makasih!" Ucap Nia sambil menyerahkan selembar uang seratus ribu rupiah kepada lelaki muda itu.

Dengan ragu, lelaki itu menerima uang dari Nia. Setelah uangnya diterima oleh lelaki muda itu, Nia pun berlari menuju pintu masuk gedung kantor tersebut.

Dengan tergesa-gesa Nia menuju meja resepsionis yang berada di depan pintu masuk gedung perkantoran itu.

"Selamat pagi Mbak, Mbak interview belum dimulai kan.?" Tanya Nia sembari mengatur nafasnya.

"Selamat pagi Mbak sebentar lagi interview akan segera dimulai. Atas nama Mbak siapa ya? absen dulu nanti baru dipanggil." Ujar resepsionis tersebut.

"Saya Nia Mbak."

"Oke Mbak Nia, silakan tunggu di lantai sepuluh, di sana interview nya di adakan." Ucap resepsionis tersebut.

"Terima kasih Mbak." Ucap Nia. Lalu, ia bergegas menuju lift yang ada di lobby tersebut.

Sesampainya di lantai yang ia tuju, Nia melihat ada beberapa kandidat yang juga menunggu interview dimulai. Setelah sekian menit berlalu akhirnya interview pun dimulai. Satu per satu kandidat dipanggil, masuk dan keluar silih-berganti dari ruangan interview.

Walaupun saat ini bukanlah interview pertama bagi Nia. Tetapi, ia tetap merasa gugup setiap akan menghadapi interview.

Hingga akhirnya, Na pun dipanggil untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Nia menarik napas. Lalu, menghembuskan nya dengan perlahan sebelum ia masuk ke dalam ruangan dimana dirinya akan di interview.

"Saudari Nia?"

Nia memandang lelaki yang duduk di balik meja di ruangan tersebut. Lalu, ia membaca papan nama di atas meja lelaki itu.

"Roy hartawan. CEO."

Nia tercengang, Ia tidak menyangka bahwa interview langsung menghadap pemilik perusahaan tersebut.

"Iya saya Nia, Pak." Ucap Nia.

"Silakan duduk."

CEO yang bernama Roy itu mempersilahkan Nia untuk duduk di depannya. Roy memperhatikan wajah Nia, lalu ia membaca profil Nia di selembar kertas yang diprint oleh sekretaris nya.

"Berarti baru menyelesaikan study S2 ya di Inggris?" Tanya Roy.

"Iya Pak." Jawab Nia. Lalu, lelaki itu kembali membaca selembar kertas di tangannya itu.

Setelah beberapa saat, Roy pun tersenyum dan kembali menatap Nia.

"Sepertinya Anda adalah orang yang saya cari. Apakah Anda bersedia untuk bekerja di perusahaan saya mulai besok?"

Nia terkejut dan menatap Roy dengan tak percaya.

"Saya diterima Pak?" Nia mencoba memastikan apa yang baru saja ia dengar.

"Iya, besok mulai kerja ya." Ucap Roy.

"Terima kasih Pak! saya berjanji akan bekerja dengan baik di perusahaan Bapak." Ucap Nia sambil tersenyum sumringah.

"Kalau begitu buktikan janjimu."

"Baik Pak, saya permisi dulu."

"Silakan."

Nia menjabat tangan Roy. Lalu, ia meninggalkan ruangan Roy dengan perasaan yang sangat gembira.

"Alhamdulillah..!" Seru Nia di dalam hati.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-06-04

1

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-06-04

1

De'Ran7

De'Ran7

wkwk dijual.kan bisa latihan ngemudi.malah dijual😅

2022-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1# Kembali ke Indonesia
3 2# Interview kerja
4 3# Perkenalan yang unik
5 4# Bobby
6 5# Pertemuan dengan Farah
7 6# Keponakan Nakal
8 7# Bobby dan Camer
9 8# Undangan makan malam
10 9# Pengganggu yang tampan
11 10# Hari Ayah
12 11# Siska
13 12# Calon istri?
14 13# Kabar buruk
15 14# Siapa pelaku nya?
16 15# Roy
17 16# Saya suka kamu
18 17# Orang tua atau anak yang salah?
19 18# Naya
20 19# Nia vs Bobby
21 20# I Love You
22 21# Bapak
23 22# Andreas
24 23# Bapak Gunawan
25 24# Tidak ada damai..!
26 25# Fakta
27 26# Pesan aneh
28 27# Maafkanlah
29 28# Belajar mencintai
30 29# Teman curhat
31 visual
32 30# Jujur Nia..!
33 31# Pertemuan dengan Fathur dan Rara
34 32# Naya dan Andreas
35 33# Bobby dan Camer (2)
36 34# Salah tingkah
37 35# Bobby VS Roy
38 36# Will you marry me, Naya?
39 37# I love you Tante..!
40 38# Dilamar?
41 39# Malam yang indah bagi Roy
42 40# Tell me about Bobby.
43 41# Ungkapan hati Bapak
44 42# Farah, will you marry me?
45 43# I love you brondong..!
46 44# you are my bee
47 45# Putus
48 46# Emak Bar-bar
49 47# Resign
50 48# Farah, kamu di pecat..!
51 49# Kencan pertama
52 50# Do'a Fathur untuk Nia
53 51# Gue yang gila..!
54 52# Happy birthday Bobby
55 53# Reuni
56 54# Iya, kami berpacaran
57 55# Restu dari Farah
58 56# Pernikahan Naya dan Andreas
59 57# Would you be my wife?
60 58#. Rumah impian
61 59# Nia dan pikiran nya
62 60# Nia bukan wanita seperti itu..!
63 61# Kamu tidak pantas..!
64 62# Gue memang tidak pantas
65 63# Putus? Jangan?
66 64# Pupus
67 65# Bunga dari future husband
68 66# Lelaki itu adalah aku
69 67# OTW melamar
70 68# Lamaran
71 69# Pernikahan Farah
72 70# Gue di jodohin gesss..!
73 71# Kita harus menerima takdir
74 72# Alasan Bapak
75 73# Akad akan segera dimulai
76 74# Pernikahan Nia dan Bobby
77 75# MP
78 Pengumuman
79 76# Pisau cukur dan dosa pertama
80 77# Nia dan kebahagiaan nya. (End)
81 pengumuman
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
1# Kembali ke Indonesia
3
2# Interview kerja
4
3# Perkenalan yang unik
5
4# Bobby
6
5# Pertemuan dengan Farah
7
6# Keponakan Nakal
8
7# Bobby dan Camer
9
8# Undangan makan malam
10
9# Pengganggu yang tampan
11
10# Hari Ayah
12
11# Siska
13
12# Calon istri?
14
13# Kabar buruk
15
14# Siapa pelaku nya?
16
15# Roy
17
16# Saya suka kamu
18
17# Orang tua atau anak yang salah?
19
18# Naya
20
19# Nia vs Bobby
21
20# I Love You
22
21# Bapak
23
22# Andreas
24
23# Bapak Gunawan
25
24# Tidak ada damai..!
26
25# Fakta
27
26# Pesan aneh
28
27# Maafkanlah
29
28# Belajar mencintai
30
29# Teman curhat
31
visual
32
30# Jujur Nia..!
33
31# Pertemuan dengan Fathur dan Rara
34
32# Naya dan Andreas
35
33# Bobby dan Camer (2)
36
34# Salah tingkah
37
35# Bobby VS Roy
38
36# Will you marry me, Naya?
39
37# I love you Tante..!
40
38# Dilamar?
41
39# Malam yang indah bagi Roy
42
40# Tell me about Bobby.
43
41# Ungkapan hati Bapak
44
42# Farah, will you marry me?
45
43# I love you brondong..!
46
44# you are my bee
47
45# Putus
48
46# Emak Bar-bar
49
47# Resign
50
48# Farah, kamu di pecat..!
51
49# Kencan pertama
52
50# Do'a Fathur untuk Nia
53
51# Gue yang gila..!
54
52# Happy birthday Bobby
55
53# Reuni
56
54# Iya, kami berpacaran
57
55# Restu dari Farah
58
56# Pernikahan Naya dan Andreas
59
57# Would you be my wife?
60
58#. Rumah impian
61
59# Nia dan pikiran nya
62
60# Nia bukan wanita seperti itu..!
63
61# Kamu tidak pantas..!
64
62# Gue memang tidak pantas
65
63# Putus? Jangan?
66
64# Pupus
67
65# Bunga dari future husband
68
66# Lelaki itu adalah aku
69
67# OTW melamar
70
68# Lamaran
71
69# Pernikahan Farah
72
70# Gue di jodohin gesss..!
73
71# Kita harus menerima takdir
74
72# Alasan Bapak
75
73# Akad akan segera dimulai
76
74# Pernikahan Nia dan Bobby
77
75# MP
78
Pengumuman
79
76# Pisau cukur dan dosa pertama
80
77# Nia dan kebahagiaan nya. (End)
81
pengumuman
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!