6# Keponakan Nakal

Tepat pukul lima sore, Nia bersiap-siap untuk pulang. Ia membereskan meja kerja nya dan merapikan baju nya. Lalu, ia memperhatikan wajah nya di cermin kecil yang selalu ia bawa di dalam tas nya.

Nia mengambil bedak nya dan membubuhi di wajah nya yang sudah terlihat mulai kusam karena sudah seharian di kantor. Tidak lupa, Nia memoleskan lipstik di bibir nya. Setelah ia anggap sudah sempurna, Nia kembali memasukan peralatan make up nya kedalam tas tangan milik nya.

"Cilukkk baaaa...!"

Nia terkejut saat Farah tiba-tiba membuka pintu ruangan nya.

"Apaan sih lu Far? Kayak bocah!" Ucap Nia saat melihat Farah tersenyum dari balik pintu.

"Hahahahaha..! Kebiasaan gue, kalau buka pintu pasti ngomong ciluk baa. Maklum gue punya anak kecil." Ucap Farah.

Nia pun menatap Farah dengan malas.

"Jadi gak kerumah gue?" Tanya Farah, sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam tas tangan milik nya.

"Iya jadi." Sahut Nia. Lalu, ia berdiri dari duduk nya dan memegang pinggang nya yang terasa pegal.

Krekkk..! Krekkkk..!

Nia membunyikan sendi-sendinya yang terasa pegal.

"Idihhh! pegel Bu?" Ucap Farah, sambil menatap Nia dengan geli.

"Iya, sudah lama gue gak duduk lama-lama begini di kantor." Jawab Nia.

"Memang di Inggris lu kerja apa?" Tanya Farah penasaran.

"Mulung botol bekas gue." Sahut Nia sambil tertawa.

"Seriusan?" Farah menatap Nia dengan tak percaya.

"Ya enggak lah, ya sudah yuk cabut!" Nia menarik lengan Farah.

"Wait, wait, wait..!" Farah mengangkat ponselnya tinggi-tinggi.

"Say cheese." Ucap Farah di depan Kamera ponsel nya.

Nia mengerutkan keningnya menatap kamera ponsel milik Farah.

"Jengkollllll..."

Ckrekkkk..!

"Ckckckck, Gue kata Cheese, bukan jengkol Nia!"

"Gue gak suka cheese, gue suka jengkol." Ucap Nia sambil melangkah keluar dari ruangan nya.

"Nia! tunggu! ishhh... anak ini ya!"

Farah mengejar Nia yang sudah sampai di depan lift.

"Alay lu!" Ucap Nia sambil menekan tombol lift untuk menuju ke lantai dasar.

"Biarin sih, buat masuk IG." Farah tersenyum manis.

"Ngomong-ngomong lu gak ada medsos lagi ya?" Tanya Farah dengan serius.

"Sudah gue nonaktifkan semua. Malas main medsos." Ucap Nia.

"Kaku hidup lu Nia, kayak kanebo kering." Ucap Farah sambil menatap Nia dengan serius. Nia pun tertawa mendengar perkataan Farah.

"Bukan begitu, gue cuma males aja." Nia mencoba meyakinkan Farah.

Sebenarnya Nia menonaktifkan semua media sosialnya karena ia ingin benar-benar menghilang dan tidak ingin di ketahui oleh Fathur, Rara dan sahabat nya yang lain, termasuk Farah. Tetapi, kini pertemuan nya dengan Farah tidak bisa ia hindari.

"Far."

"Ya."

"Kalau bisa foto gue jangan di upload di medsos ya."

Farah menatap Nia dengan seksama.

"Kenapa?"

"You know lah Far. Gue belum siap ketemu sama Fathur dan Rara." Nia tersenyum getir.

Mendengar alasan Nia, Farah pun menghapus foto mereka berdua yang baru saja akan ia upload di media sosial milik nya.

"Gak gue upload kok, gue paham Nia." Farah tersenyum. Lalu, merangkul pundak Nia.

Nia membalas senyuman Farah. Lalu, mereka berdua berjalan menuju mobil Farah.

"Lu ambil rumah? gak di apartemen lagi Far?"

Tanya Nia saat ia baru saja masuk ke dalam mobil milik Farah.

"Iya, apartemen bahaya Bu. Anak gue terlalu aktif, ngeri saja kalau kenapa-kenapa." Ucap Farah. Lalu, ia menyalakan mesin mobilnya dan membawa kendaraan tersebut menuju kediaman nya.

**

"Kak Bob mau kemana?" Tanya Queen kepada Bobby yang sedang memperhatikan dirinya di depan cermin.

"Eh, Queen cantik nya Kakak Bobby."

Bobby tersenyum melihat Queen. Lalu, ia meraih tubuh kecil Queen dan menggendongnya dengan penuh kasih sayang.

"Ganteng banget Kak Bobby, wangi lagi." Ucap Queen dengan polos.

"Iya dong, Kakak mau pergi sebentar. Lalu, Kakak Bobby akan membawa Kakak cantik untuk Queen." Ucap Bobby dengan bersemangat.

"Ah, gak penting Kakak cantik. Kalau Kakak Bobby pulang bawa permen baru penting." Ucapan Queen membuat semangat Bobby langsung hancur berkeping-keping.

"Waduh, firasat buruk kayak nya nih." Gumam Bobby.

"Queen mau Kakak bawakan permen?"

"Mau Kak...! Mau..!" Ucap Queen dengan bersemangat.

"Kalau begitu, Queen do'akan Kakak ya. Biar Kakak bisa deketin Kakak yang cantik."

"Kalau begitu beliin Queen permen yang banyak ya Kak."

"Iya, janji." Bobby mengangkat jari tengah dan jari telunjuk nya.

"Kalau bohong, do'a Queen juga bohongan." Ucap Queen yang sering mendapatkan janji palsu dari Bobby.

Bobby mengeryitkan dahinya menatap Queen. Lalu, ia tertawa terbahak-bahak.

"Iya janji." Ucap Bobby sambil mengecup pipi Queen dengan gemas.

"Ya sudah Queen do'akan."

"Terimakasih Queen nya Kak Bobby yang cantik jelita." Ucap Bobby. Lalu, ia menurunkan Queen dari gendongan nya.

"Sebentar lagi Bunda pulang, Kakak pergi dulu ya. Dadah Queen." Bobby mengusap-usap rambut Queen. Lalu, ia beranjak menuju halaman dan dengan segera ia menaiki sepeda motor nya.

"Tante, i'm coming..!" Gumam Bobby. Lalu, ia tersenyum malu-malu.

Bobby menyalakan sepeda motor dan bergegas pergi ke rumah Nia.

..

Farah memarkirkan mobil di halaman rumah milik nya. Lalu, ia mengajak Nia untuk mengikuti nya turun dari mobil tersebut. Nia pun menuruti Farah, ia turun dari mobil Farah dan menatap takjub melihat kediaman sahabatnya itu.

"Bagus banget rumah lu Far!" Ucap Nia dengan antusias.

"Bukan gue yang beli, tapi Ayah nya Queen. Kalau gue yang beli gak sanggup." Ucap Farah.

"Hmmm, Ayah nya cukup baik ya Far." Ucap Nia, sangat berhati-hati dengan ucapan nya.

"Ya, untuk saat ini seperti itu. Tapi, gak tahu deh kedepannya. Yah, semoga saja terus seperti ini." Ucap Farah sambil tersenyum.

"Lu hebat Far!" Ucap Nia.

Farah hanya tersenyum menanggapi ucapan Nia.

Nia tidak bertanya apa pun lagi, terutama tentang Ayah nya Queen. Mengingat Queen bukanlah anak dari hubungan Farah yang sah, pasti hal itu sangat sensitif bagi Farah.

"Bundaaaaaa..!"

Queen berlari kepelukan Farah.

"Anak Bundaaaaaa."

Farah membuka lebar-lebar kedua tangannya dan menerima pelukan Queen dengan hangat.

"Apa kabar anak Bunda hari ini?"

"Baik Bunda." Ucap Queen. Lalu, ia mencium kedua pipi Bundanya.

"Perkenalkan, ini sahabatnya Bunda. Namanya Tante Nia."

"Halo tante Nia." Sapa Queen dengan ramah.

"Halo Queen cantik." Sapa Nia sambil mengusap pipi Queen yang membulat.

"Kak Bobby mana?" Tanya Farah kepada Queen.

"Kak Bobby keluar, katanya mau ketemu Kakak cantik." Ucap Queen dengan polos nya.

"Si Bobby itu ya, kebiasaan." Ucap Farah, menahan kesal.

"Bobby?" Tanya Nia, ia seperti tidak asing mendengar nama "Bobby"."

"Itu keponakan gue, dia tinggal disini sama gue. Bandel nya ampunnnn! Stress gue menghadapi anak itu." Keluh Farah.

"Jadi dia itu, hampir saja di keluarkan dari sekolahnya di Surabaya. Karena saking nakalnya. Mama, Papa nya saja sampai menyerah. Apa lagi gue! Bayangin saja nih ya, gue dalam sebulan bisa mondar mandir ke sekolahan itu anak!" Sambung Farah.

"Senakal itu?" Tanya Nia tak percaya.

"Iya, senakal-nakal nya kita dulu ya, masih lewat!" Ucap Farah dengan kesal.

Nia tertawa mendengar keluhan Farah mengenai keponakan nya.

"Jadi curhat kan gue. Duduk dulu deh, mau minum apa?"

"Gak usah repot-repot deh Far, semua yang ada aja keluarin. Gue lapar soal nya." Ucap Nia dengan santai.

Farah tertawa menatap wajah Nia.

"Lu masih saja seperti dulu ya Nia!" Ucap Farah sambil tertawa menuju dapur.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😂😂

2023-06-04

1

susi 2020

susi 2020

🤣

2023-06-04

1

aurel chantika

aurel chantika

lanjut

2021-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1# Kembali ke Indonesia
3 2# Interview kerja
4 3# Perkenalan yang unik
5 4# Bobby
6 5# Pertemuan dengan Farah
7 6# Keponakan Nakal
8 7# Bobby dan Camer
9 8# Undangan makan malam
10 9# Pengganggu yang tampan
11 10# Hari Ayah
12 11# Siska
13 12# Calon istri?
14 13# Kabar buruk
15 14# Siapa pelaku nya?
16 15# Roy
17 16# Saya suka kamu
18 17# Orang tua atau anak yang salah?
19 18# Naya
20 19# Nia vs Bobby
21 20# I Love You
22 21# Bapak
23 22# Andreas
24 23# Bapak Gunawan
25 24# Tidak ada damai..!
26 25# Fakta
27 26# Pesan aneh
28 27# Maafkanlah
29 28# Belajar mencintai
30 29# Teman curhat
31 visual
32 30# Jujur Nia..!
33 31# Pertemuan dengan Fathur dan Rara
34 32# Naya dan Andreas
35 33# Bobby dan Camer (2)
36 34# Salah tingkah
37 35# Bobby VS Roy
38 36# Will you marry me, Naya?
39 37# I love you Tante..!
40 38# Dilamar?
41 39# Malam yang indah bagi Roy
42 40# Tell me about Bobby.
43 41# Ungkapan hati Bapak
44 42# Farah, will you marry me?
45 43# I love you brondong..!
46 44# you are my bee
47 45# Putus
48 46# Emak Bar-bar
49 47# Resign
50 48# Farah, kamu di pecat..!
51 49# Kencan pertama
52 50# Do'a Fathur untuk Nia
53 51# Gue yang gila..!
54 52# Happy birthday Bobby
55 53# Reuni
56 54# Iya, kami berpacaran
57 55# Restu dari Farah
58 56# Pernikahan Naya dan Andreas
59 57# Would you be my wife?
60 58#. Rumah impian
61 59# Nia dan pikiran nya
62 60# Nia bukan wanita seperti itu..!
63 61# Kamu tidak pantas..!
64 62# Gue memang tidak pantas
65 63# Putus? Jangan?
66 64# Pupus
67 65# Bunga dari future husband
68 66# Lelaki itu adalah aku
69 67# OTW melamar
70 68# Lamaran
71 69# Pernikahan Farah
72 70# Gue di jodohin gesss..!
73 71# Kita harus menerima takdir
74 72# Alasan Bapak
75 73# Akad akan segera dimulai
76 74# Pernikahan Nia dan Bobby
77 75# MP
78 Pengumuman
79 76# Pisau cukur dan dosa pertama
80 77# Nia dan kebahagiaan nya. (End)
81 pengumuman
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
1# Kembali ke Indonesia
3
2# Interview kerja
4
3# Perkenalan yang unik
5
4# Bobby
6
5# Pertemuan dengan Farah
7
6# Keponakan Nakal
8
7# Bobby dan Camer
9
8# Undangan makan malam
10
9# Pengganggu yang tampan
11
10# Hari Ayah
12
11# Siska
13
12# Calon istri?
14
13# Kabar buruk
15
14# Siapa pelaku nya?
16
15# Roy
17
16# Saya suka kamu
18
17# Orang tua atau anak yang salah?
19
18# Naya
20
19# Nia vs Bobby
21
20# I Love You
22
21# Bapak
23
22# Andreas
24
23# Bapak Gunawan
25
24# Tidak ada damai..!
26
25# Fakta
27
26# Pesan aneh
28
27# Maafkanlah
29
28# Belajar mencintai
30
29# Teman curhat
31
visual
32
30# Jujur Nia..!
33
31# Pertemuan dengan Fathur dan Rara
34
32# Naya dan Andreas
35
33# Bobby dan Camer (2)
36
34# Salah tingkah
37
35# Bobby VS Roy
38
36# Will you marry me, Naya?
39
37# I love you Tante..!
40
38# Dilamar?
41
39# Malam yang indah bagi Roy
42
40# Tell me about Bobby.
43
41# Ungkapan hati Bapak
44
42# Farah, will you marry me?
45
43# I love you brondong..!
46
44# you are my bee
47
45# Putus
48
46# Emak Bar-bar
49
47# Resign
50
48# Farah, kamu di pecat..!
51
49# Kencan pertama
52
50# Do'a Fathur untuk Nia
53
51# Gue yang gila..!
54
52# Happy birthday Bobby
55
53# Reuni
56
54# Iya, kami berpacaran
57
55# Restu dari Farah
58
56# Pernikahan Naya dan Andreas
59
57# Would you be my wife?
60
58#. Rumah impian
61
59# Nia dan pikiran nya
62
60# Nia bukan wanita seperti itu..!
63
61# Kamu tidak pantas..!
64
62# Gue memang tidak pantas
65
63# Putus? Jangan?
66
64# Pupus
67
65# Bunga dari future husband
68
66# Lelaki itu adalah aku
69
67# OTW melamar
70
68# Lamaran
71
69# Pernikahan Farah
72
70# Gue di jodohin gesss..!
73
71# Kita harus menerima takdir
74
72# Alasan Bapak
75
73# Akad akan segera dimulai
76
74# Pernikahan Nia dan Bobby
77
75# MP
78
Pengumuman
79
76# Pisau cukur dan dosa pertama
80
77# Nia dan kebahagiaan nya. (End)
81
pengumuman
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!