7# Bobby dan Camer

Bobby menghentikan laju sepeda motor nya di depan rumah Nia. Ia celingukan melihat keadaan rumah Nia yang sepi.

"Apa Tante Nia belum pulang kerja ya?" Gumam nya.

Lalu, Bobby memarkirkan sepeda motor nya di depan gerbang rumah Nia. Ia duduk di atas motor sambil memandangi martabak telur yang ia beli di ujung komplek perumahan Nia.

Aroma martabak telur tersebut menari-nari di lubang hidung Bobby. Yang membuat Bobby yang belum sempat makan malam menjadi merasa lapar.

"Woiii bocah! ngapain lu di depan pagar rumah gue!" Terdengar suara lantang dari teras rumah Nia yang terlihat gelap karena lampu teras nya yang dimatikan.

Bobby terkejut mendengar suara Bapak nya Nia. Lalu, Bobby turun dari sepeda motor nya dan mengintip dari celah pagar.

"Lu siapa? mau maling lu ya!" Bentak Bapak nya Nia sambil bergegas menghampiri Bobby yang berdiri di depan pagar.

"Assalamualaikum Bapak mertua. Eh, Pak." Sapa Bobby kepada Bapak nya Nia.

"Ngapain lu di depan rumah gue?" Bapak nya Nia memandang curiga kepada Bobby.

"Saya teman nya Tante Nia, eh Mbak Nia." Ucap Bobby, ia tersenyum manis kepada Bapak nya Nia.

"Nia punya teman model begini? ngada-ngada lu. Masa anak gue punya teman bocah ingusan begini?" Ucap Bapak nya Nia.

"Benar Pak, saya teman nya Mbak Nia. Akrab malah Pak." Ucap Bobby, berbohong.

Bapak nya Nia menatap Bobby dengan menyelidik.

"Nia belum pulang. Lu ada urusan apaan?"

"Mau main Pak, kalau Mbak Nia belum pulang ya sudah, saya main sama Bapak saja." Ucap Bobby sambil cengengesan.

"Ini bocah ngapain ya, kok kayak nya ngebet amat sama anak gue." Gumam Bapak nya Nia.

"Lu naksir ya sama anak gue?" Tanya Bapak nya Nia lagi.

"Ini yang saya suka, punya calon mertua pengertian. Suka benar tebakan nya kayak dukun di kampung saya." Ucap Bobby, bertingkah konyol.

"Jadi beneran lu naksir anak gue?"

Bobby hanya cengar-cengir mendengar pertanyaan dari Bapak nya Nia.

"Lu masuk dulu deh, kita ngobrol di dalam. Ngomong-ngomong lu bawa apaan ke sini?"

Bapak nya Nia mempersilakan Bobby untuk masuk kedalam rumah nya sambil melirik ke bungkusan martabak telur yang tergantung di stang sepeda motor milik Bobby.

"Oh iya, sampai lupa saya, saking terpesona nya dengan karisma Bapak." Ucap Bobby sambil meraih bungkusan martabak dari stang sepeda motor nya.

"Bisa aja lu, bikin gue geer." Ucap Bapak nya Nia sambil tersenyum bangga.

"Ini Pak, martabak spesial telor bebek empat!" Bobby menyerahkan bungkusan martabak itu kepada Bapak nya Nia.

"Lu kok tau kesukaan gue? Apa jangan-jangan lu minta spoiler dari Nia nih." Ucap Bapak nya Nia.

"Enggak kok Pak, saya pake feeling. Kebetulan feeling saya tepat. Itu tanda nya Bapak sehati dengan saya." Ucap Bobby sambil tersenyum bangga.

"Hehehehe, gue suka gaya lu anak muda!" Bapak nya Nia meraih bungkusan martabak itu dari tangan Bobby.

"Darlingggg oh darling..!"

Bapak nya Nia memanggil istrinya yang sedang rebahan di ruang keluarga sambil menonton sinetron kesayangan nya dengan setoples peyek kacang di samping nya.

"Apaan honey..!" Sahut Emak sambil beranjak dengan malas menuju ruang tamu.

"Ini ada teman nya Nia, bawain martabak untuk kita. Lu taruh piring gih..!"

Emak memperhatikan Bobby yang tersenyum manis sambil mengulurkan tangan nya hendak mencium tangan Emak.

"Ganteng amat dah, lu Dilan bukan? yang pacar nya Milea." Emak menyambut tangan Bobby dengan suka cita.

"Bukan Bu, saya Bobby. Adik kandung nya Dilan."

"Ah, kagak percaya gue. Jauh lah, gue kan cuma geer geerin elu doang." Ucap Emak sambil terkekeh.

"Saya juga bohong kok Bu, saya juga bukan Adik kandung nya Dilan."

Emak dan Bapak nya Nia pun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Bobby.

"Jadi lu kerja apa?" Tanya Bapak nya Nia kepada Bobby.

"Saya baru niat kerja Pak, setelah lulus sekolah." Ucap Bobby ragu.

"Hah...! Lu masih sekolah..! Gimana caranya anak gue bisa di taksir sama anak sekolah? Kelas berapa lu tong?"

Tanya Bapak nya Nia dengan wajah yang serius.

"Kelas tiga SMA Pak." Ucap Bobby.

"Astaga Tong, anak gue itu jauh lebih tua dari elu, umur nya sudah tiga puluh dua tahun. Kagak pantes lah elu sama anak gue." Ucap Bapak nya Nia sambil menatap Bobby tak percaya.

"Apalah arti umur Pak, bila saya bisa membuat anak Bapak bahagia." Ucap Bobby dengan santai.

"Iya juga ya. Sebenarnya gue kasihan sama anak gue. Sudah umur segitu, tapi belum nikah-nikah." Ucap Bapak nya Nia dengan wajah yang murung.

"Kalau bisa sih Pak, beberapa bulan lagi saya lulus sekolah. Terus, rencananya mau kuliah sambil bekerja. Tapi, bisa sih saya tambahkan rencana menikah di dalam rencana saya Pak." Ucap Bobby dengan percaya diri.

"Memang nya lu sudah pacaran sama anak gue?" Tanya Bapak nya Nia dengan wajah yang serius sambil menatap Bobby.

"Belum lah Pak, anak bapak limited edition makanya saya beranikan kesini. Barangkali kan Bapak bisa suport saya." Ucap Bobby sambil tersenyum jahil.

"Gue sih terserah anak gue. Kalau dia mau sama lu ya sudah. Di keluarga gue bebas, enggak kolot." Ucap Bapak nya Nia sambil mengunyah martabak telur.

Bobby tersenyum merasa mendapatkan angin segar.

"Eh, Tong. Lu kan mau ketemu Nia, kebetulan dia belum pulang. Gimana kita main catur saja." Ucap Bapak nya Nia kepada Bobby.

"Ok lah Pak. Tapi, kalau Bapak kalah jangan ngambek sama saya ya Pak. Nanti ngambek, malah saya gak boleh ketemu Nia lagi."

Bapak nya Nia terkekeh mendengar ucapan Bobby.

"Gue kok suka liat elu ya bocah!" Ucap Bapak nya Nia sambil membuka papan catur nya.

Lalu, mereka berdua bermain catur sambil menunggu Nia pulang.

...

"Jadi lu masih single Nia?" Tanya Farah kepada Nia.

"Iya nih, belum sold out juga gue." Ucap Nia sambil tersenyum geli kepada Farah.

"Sama, gue jomblo abadi banget deh. Waktu gue habis buat bekerja dan untuk Queen saja. Sama ngurus keponakan gue itu si Bobby!" Ucap Farah mengingat nasib nya yang kurang beruntung dalam asmara.

"Ya sudah, lu pacaran sama gue aja deh." Ucap Nia kepada Farah.

Mereka pun tertawa terbahak-bahak.

"Sumpah, gue kayak orang linglung waktu lu menghilang Nia. Rasanya hidup gue kayak gak ada semangat-semangatnya gitu." Ucap Farah dengan wajah nya yang terlihat lucu di mata Nia.

"Sekarang kan gue sudah ada di sini, Gue masih jadi sahabat lu Far. Bila lu butuh tempat berbagi, ada gue Far. Contoh nya berbagi makanan dan barang-barang mewah yang gak terpakai gitu." Ucap Nia sambil tersenyum jahil.

"Jiahhhhhh...!" Farah tertawa. Lalu, melempar Nia dengan bantal sofa.

"Eitttt gak kena." Ucap Nia dengan wajah konyol nya.

Mereka pun terlihat sangat bahagia malam itu. Dari dulu, di antara persahabatan mereka. Nia memang lebih condong ke Farah dalam hal apa pun. Begitu pun Farah yang terlihat lebih nyaman dengan Nia dalam segi apa pun itu.

Nia melirik jam tangannya, jarum jam sudah menunjukan pukul sebelas malam. Nia pun pamit pulang, karena esok hari mereka harus kembali bekerja.

Farah melepaskan Nia dengan berat hati. Ia merasa menemukan kembali bagian dari dirinya yang hilang. Nia pun berjanji suatu saat dirinya akan menginap di rumah Farah.

"Sampai jumpa di kantor besok ya."

"Bye."

"Bye."

Nia melangkah masuk kedalam taksi online pesanan nya dan meninggalkan rumah Farah menuju ke kediamannya.

Terpopuler

Comments

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

Aduh gaya banget sih enyak babe manggilnya darling honey wkwkwkwk

2023-08-14

0

susi 2020

susi 2020

🙄🙄🙄

2023-06-04

1

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1# Kembali ke Indonesia
3 2# Interview kerja
4 3# Perkenalan yang unik
5 4# Bobby
6 5# Pertemuan dengan Farah
7 6# Keponakan Nakal
8 7# Bobby dan Camer
9 8# Undangan makan malam
10 9# Pengganggu yang tampan
11 10# Hari Ayah
12 11# Siska
13 12# Calon istri?
14 13# Kabar buruk
15 14# Siapa pelaku nya?
16 15# Roy
17 16# Saya suka kamu
18 17# Orang tua atau anak yang salah?
19 18# Naya
20 19# Nia vs Bobby
21 20# I Love You
22 21# Bapak
23 22# Andreas
24 23# Bapak Gunawan
25 24# Tidak ada damai..!
26 25# Fakta
27 26# Pesan aneh
28 27# Maafkanlah
29 28# Belajar mencintai
30 29# Teman curhat
31 visual
32 30# Jujur Nia..!
33 31# Pertemuan dengan Fathur dan Rara
34 32# Naya dan Andreas
35 33# Bobby dan Camer (2)
36 34# Salah tingkah
37 35# Bobby VS Roy
38 36# Will you marry me, Naya?
39 37# I love you Tante..!
40 38# Dilamar?
41 39# Malam yang indah bagi Roy
42 40# Tell me about Bobby.
43 41# Ungkapan hati Bapak
44 42# Farah, will you marry me?
45 43# I love you brondong..!
46 44# you are my bee
47 45# Putus
48 46# Emak Bar-bar
49 47# Resign
50 48# Farah, kamu di pecat..!
51 49# Kencan pertama
52 50# Do'a Fathur untuk Nia
53 51# Gue yang gila..!
54 52# Happy birthday Bobby
55 53# Reuni
56 54# Iya, kami berpacaran
57 55# Restu dari Farah
58 56# Pernikahan Naya dan Andreas
59 57# Would you be my wife?
60 58#. Rumah impian
61 59# Nia dan pikiran nya
62 60# Nia bukan wanita seperti itu..!
63 61# Kamu tidak pantas..!
64 62# Gue memang tidak pantas
65 63# Putus? Jangan?
66 64# Pupus
67 65# Bunga dari future husband
68 66# Lelaki itu adalah aku
69 67# OTW melamar
70 68# Lamaran
71 69# Pernikahan Farah
72 70# Gue di jodohin gesss..!
73 71# Kita harus menerima takdir
74 72# Alasan Bapak
75 73# Akad akan segera dimulai
76 74# Pernikahan Nia dan Bobby
77 75# MP
78 Pengumuman
79 76# Pisau cukur dan dosa pertama
80 77# Nia dan kebahagiaan nya. (End)
81 pengumuman
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
1# Kembali ke Indonesia
3
2# Interview kerja
4
3# Perkenalan yang unik
5
4# Bobby
6
5# Pertemuan dengan Farah
7
6# Keponakan Nakal
8
7# Bobby dan Camer
9
8# Undangan makan malam
10
9# Pengganggu yang tampan
11
10# Hari Ayah
12
11# Siska
13
12# Calon istri?
14
13# Kabar buruk
15
14# Siapa pelaku nya?
16
15# Roy
17
16# Saya suka kamu
18
17# Orang tua atau anak yang salah?
19
18# Naya
20
19# Nia vs Bobby
21
20# I Love You
22
21# Bapak
23
22# Andreas
24
23# Bapak Gunawan
25
24# Tidak ada damai..!
26
25# Fakta
27
26# Pesan aneh
28
27# Maafkanlah
29
28# Belajar mencintai
30
29# Teman curhat
31
visual
32
30# Jujur Nia..!
33
31# Pertemuan dengan Fathur dan Rara
34
32# Naya dan Andreas
35
33# Bobby dan Camer (2)
36
34# Salah tingkah
37
35# Bobby VS Roy
38
36# Will you marry me, Naya?
39
37# I love you Tante..!
40
38# Dilamar?
41
39# Malam yang indah bagi Roy
42
40# Tell me about Bobby.
43
41# Ungkapan hati Bapak
44
42# Farah, will you marry me?
45
43# I love you brondong..!
46
44# you are my bee
47
45# Putus
48
46# Emak Bar-bar
49
47# Resign
50
48# Farah, kamu di pecat..!
51
49# Kencan pertama
52
50# Do'a Fathur untuk Nia
53
51# Gue yang gila..!
54
52# Happy birthday Bobby
55
53# Reuni
56
54# Iya, kami berpacaran
57
55# Restu dari Farah
58
56# Pernikahan Naya dan Andreas
59
57# Would you be my wife?
60
58#. Rumah impian
61
59# Nia dan pikiran nya
62
60# Nia bukan wanita seperti itu..!
63
61# Kamu tidak pantas..!
64
62# Gue memang tidak pantas
65
63# Putus? Jangan?
66
64# Pupus
67
65# Bunga dari future husband
68
66# Lelaki itu adalah aku
69
67# OTW melamar
70
68# Lamaran
71
69# Pernikahan Farah
72
70# Gue di jodohin gesss..!
73
71# Kita harus menerima takdir
74
72# Alasan Bapak
75
73# Akad akan segera dimulai
76
74# Pernikahan Nia dan Bobby
77
75# MP
78
Pengumuman
79
76# Pisau cukur dan dosa pertama
80
77# Nia dan kebahagiaan nya. (End)
81
pengumuman
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!