Nia melangkahkan kakinya keluar dari terminal kedatangan penumpang di Bandara Soekarno Hatta. Hari ini ya baru saja tiba di Indonesia, setelah lima tahun ia tinggal dan berkuliah sambil bekerja di Inggris.
Nia menghirup dalam-dalam udara Negara tercintanya yang sudah bertahun-tahun ia rindukan.
"Akhirnya sampai juga gue di Indonesia." Ucap Nia sambil tersenyum sendiri. Lalu Nia masuk ke dalam taksi yang sudah ia pesan sebelumnya dan dengan perlahan taksi itu pun beranjak meninggalkan bandara menuju rumah orang tuanya.
Macetnya lalu lintas di Ibukota, menyambut kedatangan Nia di Jakarta. Seperti biasa, ia harus bersabar dengan lamanya waktu yang harus ia lalui menuju rumahnya.
"Dari mana mbak?" Tanya supir taksi itu kepada Nia. Itulah kelebihan dari rakyat Indonesia, sikap yang ramah kepada siapa saja sudah menjadi budaya bagi rakyat kita.
"Sorry?" Tanya Nia dengan aksen Inggris ala Cinta Laura.
"Oh mbaknya bule ya, saya kira orang Indonesia." Ucap sopir taksi itu.
"Of course, saya orang Indonesia cuma sudah terlalu lama di Inggris." Ucap Nia menyombongkan diri.
"Oh orang Indonesia, saya kira tadi orang Inggris." Ucap sopir taksi itu lagi, sambil melirik Nia dari spion tengah mobil nya. Nia membalas tatapan sopir taksi itu lalu mencebikkan bibirnya.
"Iya mas saya orang Indonesia, udah lama jadi TKI di Inggris." Ucap Nia, merasa sebal.
"Oh begitu." Ucap supir taxi itu.
Lalu, Nia menggunakan headset dan mendengarkan lagu-lagu dari ponselnya. Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan lain dari sopir taksi itu.
Satu jam setengah kemudian, akhirnya Nia sampai di rumah orangtuanya.
"Mas sebentar ya, saya minta duit dulu sama Emak. Nggak ada uang rupiah soalnya." Ucap Nia, lalu ia mengetuk pintu rumahnya.
"Assalamualaikum!!!! Mak! Emak! Nia pulang Mak! Ini Nia Mak! Mak! Buka pintunya Mak!" Panggil Nia sambil mengetuk pintu rumahnya.
"Kemana sih Emak. Ck! Malah harus bayar taksi lagi." Gumam Nia.
Supir taksi mengeluarkan barang-barang Nia dari bagasi. Lalu, menunggu gadis itu untuk membayar tagihan taksinya.
"Mas sebentar ya, Emak saya nggak tahu kemana nih."
"Emang nya Mbak nggak punya uang apa?" Tanya supir taksi itu, tak sabar.
"Bukan nggak punya uang, saya belum menukar uang dolar ke rupiah, sabar kenapa." Ucap Nia sambil menatap supir taksi itu dengan kesal.
"Niaaaaaa! anak Emak sudah pulang!" Seru Emak, yang baru saja tiba sehabis belanja.
"Emakkkkkk! I miss you..!" Ucap Nia sembari menghampiri Emak nya dan memeluk tubuh Emak dengan erat.
"Ya Allah anak gue, sehat-sehat lu kan?" Ucap Emak sambil membalas pelukan Nia.
"Sehat Mak, Emak dari mana aja sih? Dari tadi Nia panggil-panggil juga." Ucap Nia.
"Gue beli jengkol sama pete kesukaan lu. Karena tahu lu mau datang, makanya gua beli pete sama jengkol."
"Ih Emak so sweet memang." Ucap Nia sambil mengecup kedua pipi Emak.
"Ehemmmm!"
Sopir taksi itu pun berdahem, mengisyaratkan agar Nia segera membayar tagihan taksinya. Nia melirik supir taksi tersebut. Lalu, ia pun mulai merengek kepada Emak nya.
"Mak bagi duit, buat bayar taksi." Ucapnya sambil mengedipkan matanya, dengan manja.
"Ya Allah, lu jauh-jauh ke Inggris pulang-pulang minta duit sama emak lu. Berapa sih?" Ucap Emak sambil mengeluarkan dompetnya.
"Tiga ratus ribu Bu." Ucap sopir taksi itu.
"Mahal amat!" Emak menggerutu.
"Pinjam dulu Mak, nanti Nia ganti deh satu juta."
"Bener lu ya."
"Iya."
Ucap Nia mencoba meyakinkan Emak.
Dengan berat hati, Emak mengeluarkan uang pecahan seratus ribu sebanyak tiga lembar. Lalu, memberikan nya kepada sopir taksi tersebut.
"Nih, makasih ya."
"Sama-sama Bu." Ucap sopir taksi tersebut sambil meraih uang dari tangan Emak.
"Ya sudah, yuk masuk. Bawa oleh-oleh apa lu buat emak?" Tanya Emak dengan antusias.
"Celana dalam V*ct*ria secret Mak, biar Emak tambah seksi di depan Bapak." Ucap Nia, sambil tertawa.
"Ngawur aja lu, gua udah kendur sana sini juga, pakai yang seksi segala. Daster gitu kek, kerudung gitu kek atau apa kek."
"Yaelah Mak, mana ada yang jual di sana." Ucap Nia sambil menatap Emak dengan sebal.
"Lagi elu ada-ada aja sih. Eh, tapi ada renda-rendanya nggak? Warna apa?" Tanya Emak sambil tersipu malu.
"Et dah...!" Ucap Nia. Lalu, ia tertawa terbahak-bahak.
Emak membuka pintu rumah. Lalu, mempersilahkan Nia untuk masuk.
"Bapak kemana Mak?" Tanya Nia.
"Biasa, Bapak lu lagi nagih kontrakan.
"Oh." Nia mengangguk-angguk paham.
"Lu istirahat dulu di kamar, biar Emak yang masak. Luruskan dulu badan lu biar fresh." Ucap Emak. Nia pun memandang wajah Emak dengan penuh kasih sayang.
"Terima kasih ya Mak." Ucap Nia. Lalu, ia memeluk tubuh Emak sekali lagi sebelum ia beranjak ke kamarnya.
"Iya, lu pasti capek di pesawat." Ucap Emak sambil tersenyum.
Nia membuka pintu kamarnya. Lalu, ia melihat ke sekeliling kamarnya yang terlihat bersih dan rapi.
"Pasti Emak membereskannya sebelum Gue pulang." Gumam Nia.
Nia menghampiri meja belajar nya. Lalu, ia menatap foto-foto dirinya bersama kelima sahabatnya yang terpajang di atas meja belajar.
"Apa kabar kalian semua? sudah lama sekali tidak bertemu, gue kangen tahu."
Ucap Nia sambil mengusap kaca pigura tersebut.
Selama ini Nia tidak pernah lagi berkomunikasi dengan sahabat-sahabatnya. Ia sengaja menghindari sahabat-sahabatnya. Hal itu karena ia mencoba melupakan Fatur cinta pertamanya sekaligus sahabatnya yang menikah dengan Rara yang juga sahabatnya.
Selama di Inggris Nia sudah banyak melupakan Fatur. Perlahan ia sudah mulai bisa menerima bahwa Fatur lebih memilih Rara. Nia juga sempat mempunyai hubungan dengan seorang lelaki di Inggris. Tetapi, hubungan mereka gagal karena berbeda prinsip dan kultur.
Nia merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia mencoba memejamkan kedua matanya. Lalu, Nia tertidur dengan pulas.
...
"Noh Nia sudah bangun..!" Emak menunjuk Nia dengan bibirnya yang di majukan. Saat Nia muncul di ruang makan setelah selesai mandi.
"Eh, anak Bapak sudah pulang." Ucap Bapak nya Nia. Nia pun menghampiri Bapak nya lalu mencium tangan Bapak.
"Sehat pak? Nia kangen." Ucap Nia.
"Sehat Alhamdulillah, lu gimana sehat?"
"Alhamdulillah, Nia sehat Pak." Ucap Nia sambil tersenyum.
"Ya sudah makan dulu, nanti saja kangen-kangenan nya. Ini Emak sudah memasakkan semur jengkol sama lalapan pete, kesukaan Nia." Ucap Emak sambil menyendokkan sepiring nasi untuk Nia.
"Terimakasih ya Mak. Emak memang the best." Ucap Nia sambil menerima sepiring nasi dari tangan Emak.
"Siapa dulu dong, Emak nya elu." Ucap Emak dengan bangga.
Nia menatap kedua orangtuanya, ia begitu merindukan suasana kekeluargaan seperti ini. Sudah lama Nia tidak merasakan suasana seperti ini dan sudah lama ia tidak merasakan masakan Emak.
Nia menyendok kan semur jengkol dan lalap pete. Lalu, Nia menaruh nya ke piring dan Nia pun dengan segera menyantap masakan emak dengan lahap.
"Rasanya mantap Mak..!"
Ucap Nia sambil mengacungkan kedua jempol nya.
Emak pun tersenyum senang melihat Nia menyantap masakannya dengan lahap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
susi 2020
🙄🙄🙄
2023-06-04
1
susi 2020
😲😲
2023-06-04
1
dina
jauh jauh ke Inggris, tetep jengkol Pete is the best🤭😁
2023-02-12
1