MEMORY [INGATAN]
DERTT... DERTT... Suara ponsel berbunyi milik Sofia. Sofia berusaha meraih ponselnya, dengan mata yang masih tertutup karena ngantuk. Dia mengangkatnya dengan keadaan setengah sadar.
“Halo, siapa ini?” tanya Sofia malas.
“Rangga! apa kau tidak mau naik daun haaa? lagi pula ini sudah jam berapa? kenapa kau masih tidur?” bentak seseorang yang menelfon Sofia.
“Oh– Pak Rangga! ada apa? apa maksud bapak?” lirih Sofia yang masih tidak sadar dan malas bangun.
“Cepat datang ke perusahaan novel sekarang juga! Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu dan memberimu kesempatan untuk menjadikanmu penulis terkenal!” pinta pak Rangga itu. Seketika Sofia terbangun membuka matanya lebar-lebar, karena mendengar bahwa dirinya akan di jadikan penulis terkenal.
“Benarkah?” Sofia yang kini berdiri sambil tersenyum lebar, masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
“Iya! Cepatlah datang, jangan membuatnya menunggu.” Ucap pak Rangga.
Dengan perasaan yang sangat bahagia Sofia
langsung menutup telfonnya, dan melempar
nya ke kasur. Pak Rangga mendengus kesal, karena sofia selalu mematikan telfon tiba-tiba.
“Haish, dasar anak itu selalu saja!” gumam pak Rangga. Selalu saja Sofia mematikan
telfonnya tanpa berpamitan dulu. Sofia melompat-lompat kegirangan, di samping tempat tidurnya, hingga suara kakinya terdengar sampai ke bawah.
“Yeah!!!” seru Sofia.
“Sofia! kau ingin rumah ini roboh.” Teriak
kakaknya yang sangat keras, membuat Sofia
kaget dan berhenti melompat. Ini rumah
satu-satunya yang dia punya, jika roboh, dia dan keluarganya akan tinggal dimana, karena Sofia harus hemat dengan uang gajinya.
“Baiklah Sofia, saatnya bagimu untuk naik daun!” serunya pada diri sendiri. Sofia tidak mau membuang waktu berharganya dan langsung pergi bersiap-siap.
Saat dia sudah bersiap, Sofia segera turun ke bawah, tapi langkahnya dihentikan oleh ibunya.
“Kau mau kemana, buru-buru?” tanya ibunya yang ternyata sibuk menyiapkan sarapan dengan kakaknya.
“Iya, kau mau kemana? biasanya sore nanti kau bangun dari tidurmu.” Ledek kakaknya seraya terseringai sambil menyantap makanan yang ada nya di atas meja. Sofia tidak peduli dengan ejekan kakaknya itu, yang terpenting saat ini, dia harus segera datang ke perusahaan novel.
“Aku ada sesuatu yang akan membuat masa depanku ceria!!” jawab Sofia.
“Aku pergi dulu ya, bye!” teriak Sofia, lalu segera pergi. Tapi langkahnya di hentikan oleh suara ibunya.
“Makan sarapan mu sedikit.” Pinta ibunya. Sofia berhenti, berbalik badan. Lalu mengambil roti tawar dan berjalan pergi lagi.
.........................
Di perusahaan Novel.
Sofia kini sudah sampai di perusahaan novel, dia merasa dirinya sudah terlambat. TOK, TOK TOK. Suara ketukan pintu yang dibuat oleh sofia, lalu membuka sedikit pintu itu, dan benar kini dirinya sudah sangat terlambat.
“Masuklah! kau sudah sangat terlambat!” ucap pak Rangga. Sofia segera masuk dengan langkah pelan dan menghadap di depan pak Rangga. Pria yang lebih tua dari umur Sofia.
“Maaf pak. ” Ucap Sofia dengan senyuman manis.
“Sudahlah! duduk. ” Pinta pak Rangga. Sofia menurut, dan duduk di samping bosnya itu.
“Kenalkan dia adalah tuan Kim Leonard,
pengusaha novel terbesar di Jerman!” jelas pak Rangga yang memperkenalkannya pada Sofia menggunakan bahasa Inggris.
“Dan tuan Kim Leonard dia adalah Sofia, penulis yang selalu digemari oleh semua orang karena novelnya yang selalu menarik!”
jelas pak rangga kepada Kim Leonard. Tuan Kim Leonard dan Sofia bersalaman dan saling mengenalkan diri masing-masing. Sofia terpanah dengan ketampanan Kim Leonard, namun dia tidak tertarik karena Kim Leonard sepertinya lebih tua darinya. Meski begitu, dia masih terlihat sangat tampan, dengan mengenakan jas berwarna putih dan bicaranya yang sangat sopan terhadap orang lain. Perbincangan antara Sofia dan tuan Kim Leonard menggunakan bahasa Inggris, karena tuan Kim Leonard tidak bisa berbahasa Indonesia.
“Saya bisa menjadikan anda menjadi penulis terkenal, tapi sebelum itu anda harus membuat novel yang sangat menarik dan menyentuh hati!” jelas tuan kim leonard. Bagi Sofia itu hal yang gampang, tapi saat ini dia masih tidak bisa berimajinasi dan memikirkan apa-apa.
“Oke! saya akan membuat novel yang anda inginkan.” Balas Sofia tanpa ragu, meski dia tidak ada imajinasi yang harus ia tulis, dia tidak mau sampai kesempatannya terbuang begitu saja.
“Tapi, setelah saya selesai membuat novel seperti yang anda inginkan, anda harus menepati janji anda.” Ujar Sofia tersenyum.
“All right (baiklah)!” jawab Kim Leonard,
sepakat dengan perjanjian Sofia. Setelah itu mereka berbincang dan membahas hal-hal yang lain.
***
Selesai berbincang beberapa jam, Sofia pergi ke taman,di sana dia berpikir begitu keras, untuk membuat novel tentang cerita yang akan ia tulis nanti.
“Haa! Kenapa disaat seperti ini aku tidak bisa berfikir?” tanyanya geram sendiri dengan pemikirannya, sambil memukul pelan kepalanya. Sofia memutuskan duduk di kursi taman, disana ada empat anak remaja perempuan yang berbincang. Sofia yang awalnya menghiraukan perbincangan mereka, mulai tertarik dengan apa yang di ceritakan oleh salah satu anak itu. Akhirnya dia memutuskan untuk menguping sedikit. Anak remaja itu membicarakan tentang penari asal Korea 8 tahun lalu yang turun drastis karena cinta.
“Aku ingin tahu apa cita-cita mu?” tanya remaja satu ke salah satu temannya.
“Emm..., aku ingin menjadi penari yang sangat terkenal!” jawab tamannya.
“Apa? Apa kau yakin ingin menjadi penari terkenal?” perkataan remaja satu, membuat temannya merasa penasaran.
“Iya! memangnya kenapa?” tanya temannya.
“Apa kau tidak tahu berita 8 tahun lalu,
seorang penari internasional asal Korea turun drastis karena cinta, dan aku juga dengar tanpa alasan dia tega memenjarakan sahabatnya sendiri.” Jelas remaja satu kepada teman-temannya.
“Benarkah? Sayang sekali kenapa dia tega melakukan itu ke sahabatnya sendiri?”
tanya temannya.
“Tidak ada yang tahu. Banyak yang bilang dia sedikit gila, karena beban yang begitu banyak, aku takut kalau kau nantinya menjadi seperti penari yang menyedihkan itu.” Ucapnya kepada temannya.
“Tidak akan, tenang saja!” jawab temannya. Sofia yang mendengar cerita mereka, menjadi penasaran sendiri.
“Apa aku mencari tahu tentang penari itu ya? Dan menulis ceritanya? Sepertinya menarik!!” batin Sofia tersenyum-senyum seperti orang gila. Sekejap senyuman Sofia hilang, dia mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi temannya putri yang tahu tentang segala hal, seperti mbah Google, karena sofia tahu kalau temannya itu suka sekali dengan yang berhubungan dengan korea, apa lagi dia gemar dengan K-pop. Mereka putuskan untuk janjian akan bertemu di cafe terdekat.
.....................
TERIMA KASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH MEMBACA MEMORY [INGATAN] 🙏💞
JANGAN LUPA.
• LIKE👍
• COMENT💬
• VOTE❤️
• RATE ⭐ LIMA
• DAN MASUKKAN KE FAVORIT KALIAN😘
LAIN KALI, SAYA AKAN BUAT CERITA YANG LEBIH BAGUS LAGI, JANGAN LUPA MAMPIR,
MESKI BUTUH PERJUANGAN MENUNGGU SETIAP EPISODENYA😁😁😁
SEKALI LAGI TERIMA KASIH🙏❤️❤️🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Lilyyanna_Zoex
aku tertarik, wauuu🤩🤩🤩
semangaaattt😗
2024-04-11
1
Sakura🌸
Menarik
2021-11-14
0
🌹감사 해요🌹
masih nyimak.
2021-11-01
0