PENASARAN.

______________________________

Back to Memory Bibi Channa.

_______________________________

“Jadi apa kau menerima bantuan ku?” tanya Kim Leonard. Kim Hyena masih takut jika nanti Yoon Shi-a berusaha menghabisinya juga karena membantunya.

“Tidak usah khawatir dia tidak akan bisa menyakitiku, aku ini sudah kebal dengan kekerasan dan kelicikan seseorang!” Kim Leonard berusaha meyakinkan Kim Hyena.

“Aku anggap diam mu itu, iya!” lanjutnya. Kim Leonard pergi dengan berjalan mundur.

“Besok aku akan datang ke rumahmu!” ucapnya sambil mengedipkan satu matanya lalu pergi.

“Dasar pria aneh.” Ucap Kim Hyena lalu masuk kedalam rumahnya. Bibi Channa yang melihatnya merasa senang dan tertawa kecil melihat tingkah Kim Leonard yang seperti menggoda Kim Hyena, tapi tetap saja Kim Hyena datar tanpa senyuman. Kim Hyena terbangun dari tidurnya setelah itu turun dan sarapan bersama bibi Lili. Kini sudah jam 10:00 pagi, selesai makan Kim Hyena istirahat sebentar lalu latihan menari di ruangan latihan khususnya. Sedangkan Kim Leonard baru saja tiba di rumah Kim Hyena, dan kebetulan sekali ada bibi Lili dan bibi Channa yang sedang asik mengobrol. Dengan senyuman Kim Leonard menyapanya.

“Selamat pagi Bibi-Bibi!” sapa Kim Leonard yang sangat ramah. Bibi Channa yang sudah tahu siapa Kim Leonard, tapi dia tidak tahu namanya.

“Perkenalkan nama ku Kim Leonard! Kedatangan ku kemari untuk menjadi Malaikat penolong sang penari Kim Hyena!” jelas Kim Leonard tersenyum. Bibi Channa dan bibi Lili tersenyum melihat keramahan dan kesopanan Kim Leonard.

“Panggil saja aku bibi Channa!” ucap bibi Channa.

“Dan aku bibi Lili!” ucap bibi Lili.

“Baiklah.” Kata Kim Leonard yang tidak melihat Kim Hyena sama sekali di rumah itu.

“Bibi, dimana penari dingin itu?” tanya Kim Leonard.

“Dia sedang latihan menari di ruang latihannya!” jawab bibi Lili.

“Apa aku boleh masuk menemui Kim Hyena?”

ucap Kim Leonard meminta ijin. Bibi Lili mengijinkan nya masuk untuk menemui Kim Hyena. Kim Leonard yang tadinya tidak tahu di mana ruang latihannya Kim Hyena, kini tahu karena mendengar musik yang begitu indah. Segera dia mengikuti musik tersebut. Kim Leonard yang sudah di depan pintu ruang latihan Kim Hyena, hanya melihatnya menari. Di dalam ruangan Kim Hyena menari dengan sangat indah, tidak lama kemudian Kim Hyena terjatuh karena tidak bisa menahan tangisannya. Dia yang kini terduduk di lantai sambil menangis.

“Hiksss. Ibu, ayah, bibi yoona. Kenapa kalian pergi begitu cepat?” ucap Kim Hyena dengan suara yang sedikit tinggi. Kim Leonard yang tadinya hanya melihat saja kini dia segera menghampiri Kim Hyena dan langsung memeluknya. Kim Hyena tidak sadar dan membalas pelukannya sambil menangis.

“Sudah... Berhentilah menangis!” ucap Kim Leonard berusaha menenangkan Kim Hyena yang masih menangis di pelukannya. Kim Hyena yang sadar tengah memeluk seseorang, dengan cepat dia menjauh dan berhenti menangis, lalu berdiri.

“Kau. Kenapa kau disini?” Kim Hyena gugup sambil menghapus air matanya.

“Aku sudah bilang, aku akan datang besok!”

jawab Kim Leonard tanpa dosa.

“Kenapa kau menangis?” tanya Kim Leonard yang pura-pura tidak tahu.

“Tidak, lagi pula ini bukan urusanmu. Kau pergilah pulang, hari ini tidak terjadi apa-apa!” jawab Kim Hyena yang langsung pergi masuk ke kamarnya. Kim Leonard yang merasa penasaran berniat ingin tahu semua yang terjadi pada kehidupan Kim Hyena. Dia segera menemui bibi Channa dan bibi Lili yang masih ada di teras.

“Bagaimana? Kau sudah bertemu dengannya?” tanya bibi Channa.

“Bibi! Aku ingin tahu alasan Kim Hyena bertengkar dengan temannya dan juga tentang orang yang dia cintai!” ucap Kim Leonard. Tidak ada pilihan lain bibi Channa menceritakan semuanya tentang konflik yang terjadi antara Kim Hyena dan Yoon Shi-a, juga tentang orang tuanya dan bibi Yoona. Kim Leonard kini mengerti alasan di balik kesedihan sang penari tersebut.

“Karena semua itu sampai saat ini senyuman Kim Hyena hilang dan menjadi dingin, dia pernah bicara bahwa tidak akan ada orang yang bisa membuatnya tersenyum lagi.” Jelas bibi Channa.

“Apa selama ini dia pernah mengalami kecelakaan?” tanya Kim Leonard.

“Yoon Shi-a selalu berusaha mencelakai Kim Hyena, tapi untungnya Kim Hyena selalu selamat dari kecelakaan tersebut.” jawab bibi Channa. Kim Leonard tersenyum, karena sudah mengetahui semuanya dia segera pamit pulang, karena ada yang ingin ia rencanakan besok. Kim Hyena yang selesai latihan, matanya melirik ke arah Kim Leonard yang ternyata masih ada di rumahnya.

“Bukankah aku menyuruhmu pulang? Kenapa masih ada disini?” tanya Kim Hyena dengan tatapan tajamnya.

“Aku adalah tamu, harusnya kau membawakan ku minuman dan menyambut ku dengan ramah! Bukannya mengusirku! Kau ini jahat sekali!!” jawab Kim Leonard.

“Terserah!” Kim Hyena menjawab dengan sangat datar, dia tidak peduli dengan Kim Leonard, saat menaiki anak tangga, kepala Kim Hyena merasa sangat pusing, mungkin karena efek dari pikirannya yang selalu banyak berpikir membuat kepalanya pusing. Kim Leonard, bibi Channa, dan bibi Lili yang melihat Kim Hyena berhenti sambil berpegangan, merasa khawatir. Mata Kim Hyena mulai berkunang - kunang, serasa semuanya berputar, Kim Hyena tidak bisa menggerakkan tubuhnya, karena tidak kuat mengangkat tubuhnya sendiri, alhasil Kim Hyena terjatuh. Tapi belum sempat tubuhnya menyentuh lantai, Kim Leonard sudah berdiri di belakangnya, dan itu membuat tubuh Kim Hyena bersandar di belakangnya, Kim Hyena tersadar dan menegakkan tubuhnya kembali.

“Kau tidak apa?” tanya Kim Leonard.

“Aku tidak apa!” jawab Kim Hyena, saat mau pergi, langkahnya terhenti oleh suara Kim Leonard.

“Apa ini, kau tidak mengucapkan terima kasih meski aku sudah menolong mu! jika kau tidak ingin mengucapkannya, setidaknya tersenyumlah.” Ucap Kim Leonard merasa kesal dengan sikap Kim Hyena.

“Kalau begitu, kenapa kau menolongku?” tanya Kim Hyena dingin.

“Haishh... Kau ini, susah bicara denganmu, aku hanya berbiat membantumu, dan kau malah bertanya seperti itu!!” jawab Kim Leonard sambil tersenyum tidak percaya.

“Terserah apa mau mu, aku tidak peduli!!” ucap Kim Hyena sambil berjalan menuju kamarnya.

Kim Leonard seketika menoleh ke arah kedua bibi itu, sedangkan kedua bibi itu tersenyum tipis, seperti menandakan bahwa seperti itulah sifat Kim Hyena saat ini.

“Jika kau ingin membantunya, kau harus sabar menghadapi sikapnya saat ini.” ucap bibi Channa memberi tahu Kim Leonard.

“Bibi benar, dia sedikit menyebalkan, tapi jangan khawatir, aku akan memikirkannya!” ucap Kim Leonard tersenyum.

“Kalau begitu aku pulang dulu, dan tolong kirim kan salam ku pada Kim Hyena itu!” ucap Kim Leonard yang sudah berpamitan kepada keuda bibi itu, dan berjalan pergi.

“Bagaimana caraku mengembalikan senyuman orang yang sudah hilang ya ?” gumam Kim Leonard yang sudah berada di depan mobilnya.

“Aku tahu!!” lanjutnya tersenyum, setelah mendapatkan ide bagus.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***