Bibi Lili menyiapkan makanan dan di bantu oleh Kim Hyena. Sedangkan bibi Channa pulang ke rumahnya karena suaminya akan datang dari kerjanya.
“Bibi.. Bibi duduk saja, aku yang akan memasak, bibi pasti lelah, jadi biarkan aku saja yang masak!!” Kim Hyena menyuruh bibi Lili duduk dan menunggu di meja makan.
“Tapi Nona muda..” Ucap bibi Lili tidak enak dengan majikannya.
“Sudah tidak apa-apa!” Kim Hyena masih menyuruh bibi Lili duduk dan menunggu.
Sedangkan Kim Leonard baru saja datang dari kamar menuju dapur untuk membantu Kim Hyena.
“Apa kau bisa memasak?” tanya Kim Leonard yang kini berada di belakang Kim Hyena, seperti ejekan.
“Tentu saja bisa.” Jawabnya ketus. Memang Kim Hyena bisa memasak tapi tidak banyak yang bisa ia masak. Hanya telur dadar dan salad sayur. Kim Hyena membuat dua masakan itu dan menunjukan nya kepada Kim Leonard, dengan sangat bangga dan percaya diri. Karena memasak telur dan salad tidak membutuhkan waktu lama.
“Hahaha... ! Apa kau hanya bisa memasak ini?” ejek Kim Leonard tertawa terbahak-bahak.
Kim Hyena melihat masakannya, lalu melihat ke arah Kim Leonard yang sedang asik tertawa mengejeknya, rasanya Kim Hyena ingin murka melihat pria di depannya.
“Iya, memang kenapa?” ucap Kim Hyena seperti tidak berdosa.
“Hey, Nona! Kami adalah manusia bukan kambing yang kau beri makan rumput.” Jelas Kim Leonard sambil tertawa.
“Ini bukan rumput, ini sayur, salad!” Kim Hyena tidak suka masakannya di ejek orang, dia semakin kesal dengan Kim Leonard yang masih tertawa lepas. Dengan perasaan kesalnya, Kim Hyena menaruh salad nya ke meja dapur, lalu menyuruh Kim Leonard masak.
“Baiklah kalau kau bisa masak, masaklah!!”
Kim Hyena yang sudah meletakkan makanan nya lalu menyuruh Kim Leonard memasak.
“Baik..!” ucap Kim Leonard yang langsung memasak.
Dengan sangat senang hati Kim Leonard menerima tantangannya, bagi Kim Leonard memasak sangat mudah, karena dia pernah ikut lomba memasak saat berlibur bersama seluruh kariyawan nya, dan hasilnya dia juara pertama. Kim Hyena terpanah dengan gerakan tangan yang begitu cepat dan lincah mengiris bawang juga keahlian nya dalam memasak.
“Sedikit pedas, jangan terlalu asin, aku tidak suka, juga tambahkan sayur sedikit.” Pinta Kim Hyena membuat Kim Leonard berhenti dan menoleh kearahnya. Kim Hyena yang melihat cara masak Kim Leonard dengan duduk di meja dapur sambil melihatnya.
“Kau cerewet sekali, jika kau hanya melihat tidak membantuku bagaimana bisa kau belajar dan bagaimana kau akan memberi suamimu makan suatu hari nanti?” ucapan Kim Leonard membuat Kim Hyena turun dan berahli ke sampingnya ia berdiri menghadap, lalu menjawabnya dengan ketus.
“Ya, aku akan melihatmu memasak lalu kau akan menyuapiku, aaa... !” setelah mengatakan nya Kim Hyena membuka mulutnya dengan sangat lebar.
“Oiya, seperti ini!” Kim Leonard menyuapi hasil masakan nya kepada Kim Hyena. Wajah mereka saling berdekatan dan menatap satu sama lain, Kim Hyena yang masih mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya, sambil menatap mata Kim Leonard. Kim Hyena membulatkan matanya dia terkejut dengan suapan Kim Leonard secara tiba-tiba, dia juga terbawa suasana dengan mengatakan itu semua. Kim Leonard yang merasa hatinya mulai berdebar dia kembali ke posisi awal dan segera meletakkan makanan ke meja makan. Kim hyena masi terdiam cukup lama. Saat Kim Leonard dan bibi Lili sudah duduk di meja makan mereka melihat ke arah Kim Hyena yang sedang diam seperti patung.
“Nona muda, nona tidak makan?” suara bibi Lili membuat Kim Hyena tersadar dan langsung duduk di meja makan segera menyantap makanan nya.
“Bagaimana enak bukan?” tanya Kim Leonard.
“Ini sangat enak!” jawab bibi Lili.
“Biasa saja!!” ucap Kim Hyena tapi masih terus memakannya dengan lahap. Kim Leonard tersenyum melihatnya.
***
Selesai makan bibi Lili mencuci piring setelah itu pamit masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Kim Leonard meminta ijin untuk membaca buku di ruang buku.
(Hangsang chimmug-ui neukkim-iissda)
(selalu ada perasaan dalam kesunyian.)
Kim Leonard yang duduk di depan kobaran api untuk menghangatkan diri sambil membaca buku.
“Sepertinya malam ini kau harus menginap disini, karena hujan nya masih sangat deras..”
Suara Kim Hyena menghentikan Kim Leonard yang asik membaca buku.
“Apa kau tidak nyaman jika aku tinggal disini?” tanya Kim Leonard.
“Tidak juga, aku senang!” jawab Kim Hyena pelan sehingga Kim Leonard tidak bisa mendengarnya. Kim Hyena duduk di samping Kim Leonard sambil memandang buku yang di baca olehnya.
“Kau suka membaca kisah cinta?” tanya Kim Hyena.
“Iya, sedangkan kau juga suka!” perkataan balik oleh Kim Leonard.
“Aku hanya penasaran tapi aku tidak terlalu suka, karena cinta hanya membuatmu lemah!” jawab Kim Hyena.
“Tidak kau salah, justru cinta lah yang membuat mu kuat.” Mereka saling berhadapan.
“Jika begitu kenapa cinta selalu membuatku menangis? Kenapa orang yang aku cintai meninggalkan ku?” pertanyaan Kim Hyena membuat Kim Leonard menghela nafas.
“Itu karena takdir, tapi sekarang kau tidak perlu sedih karena aku ada disini!” lagi-lagi Kim Hyena di buatnya terpaku oleh kata-kata nya.
“Itu hanya perkataan saja!!” balas Kim Hyena masih tidak percaya. Saat Kim Hyena menghadap di depan, Kim Leonard menutup bukunya dan dengan gerakan cepat. Tidak lama kemudian Kim Leonard mendaratkan satu ciuman di bibir Kim Hyena lalu melepasnya.
“Bagaimana dengan ini, kau percaya?” tanya Kim Leonard selesai mencium Kim Hyena.
“Ooo... ” Kim Hyena hanya mengeluarkan suara itu saja, wajahnya masih melongo tidak percaya. Kim Leonard berdiri dan pamit masuk ke dalan kamarnya, sedangkan Kim Hyena masih diam.
“Tidak, ini pasti mimpi!!” gumam Kim Hyena, lalu mencoba mencubit lengannya dengan sangat kuat.
“Aw ... ! Ini bukan mimpi!!” gumamnya juga merasa kesakitan karena cubitannya sendiri.
Kim Hyena yang tadinya diam, perlahan senyuman terukir di wajahnya. Di dalam kamar Kim Leonard memegang dadanya yang terasa berdebar begitu kerasnya.
“Kenapa kau menciumnya dengan gerakan seperti itu?” tanya nya dengan diri sendiri.
“Berhentilah! Oh.. Tidak, tidak, jantungku!!” gumam Kim Leonard yang masih memegang dadanya.
***
Di bawah, Kim Hyena masih senyum - senyum sendiri, karena membayangkan tadi, dia melihat kaca yang ada di meja, saat melihatnya ternyata wajahnya kini sedang memerah.
“Ada apa ini? Tidak, aku kedinginan, iya!” ucapnya dengan menepuk-nepuk pelan pipi merahnya. Ponsel Kim Hyena berbunyi sehingga mengacaukan kesenangan Kim Hyena saat ini.
“Yeoboseyo (Hallo), ada apa?” tanya Kim Hyena.
“Besok datanglah ada yang mau dibahas!” ucap menejer Kim Hyena.
“Baiklah!” Kim Hyena mematikan ponselnya. Kini dia merasa heran, dan mulai berpikir yang saat ini ada di pikiran nya.
“Apa ini soal kecelakaan ku waktu itu?” batin Kim Hyena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
ARA
Kim Leonard 👍👍👍
2021-04-17
1