TAKUT.

Hari sudah malam. Kim Hyena dan Kim Leonard akhirnya memutuskan untuk pulang, setelah lama bersenang - senang bersama. Kim Leonard mengantar Kim Hyena pulang, selama perjalanan pulang Kim Leonard membuat lelucon yang membuat Kim Hyena tidak bisa berhenti tertawa sampai pulang. Sampai di depan rumah Kim Hyena, dia merasa lelah karena tertawa terus. Bibi Channa yang mendengar suara mobil Kim Leonard langsung mengintip lewat jendela rumahnya. Bibi Channa tersenyum melihat senyuman di wajah Kim Hyena kini sudah kembali lagi, kini dia sangat lega melihatnya.

“Sudah! Hentikan, aku sudah lelah tertawa terus!” ucap kim Hyena sambil memegang perutnya yang terasa keram karena tertawa.

“Baiklah! Baiklah! ” ucap Kim Leonard berhenti membuat lelucon. Kini mereka saling diam dan menatap dengan senyuman.

“Tetaplah tersenyum kau terlihat cantik!”

tiba-tiba pujian keluar dari mulut Kim Leonard.

Kim Hyena terkejut dengan ucapan Kim Leonard yang memujinya, karena ucapan itu sama dengan ucapan kedua orang tuannya dan juga bibi Yoona. Tidak terasa air mata menetes di pipi Kim Hyena lagi, karena teringat dengan mereka.

“Bagaimana kau tahu?” tanya Kim Hyena.

“Tahu apa?” jawab Kim Leonard, lalu panik melihat Kim Hyena yang sedang meneteskan air matannya.

“hey, kenapa? Apa ucapanku salah?” lanjut Kim Leonard.

“Tidak, hanya saja aku teringat pada ucapan seseorang.” Jawab Kim Hyena mengusap air matannya.

“Kalau begitu ingatlah kata-kata ku, tetep lah tersenyum!” ucap Kim Leonard tersenyum.

“Sudahlah, kau tidak lelah? Dari tadi kau terus mengoceh!!” kata Kim Hyena.

“Tidak, jika itu bisa membuatmu tersenyum!!” jawab Kim Leonard yang terlihat serius. Seketika wajah Kim Hyena dibuatnya malu, karena baru pertama kalinya seorang pria mengatakan itu padanya. Kim Leonard yang melihat wajah Kim Hyena malu-malu kucing ikut tersenyum.

“Kalau begitu masuklah.” Pinta Kim Leonard.

“Tidak kau saja yang pergi duluan!” pinta balik Kim Hyena.

Kim Leonard menuruti ucapan Kim Hyena dan segera pamit pergi.

“Jangan lupa senyuman mu!!” kata Kim Leonard yang menunjukan senyumannya.

Seperti biasa Kim Leonard menggoda Kim Hyena dengan mengedipkan satu matannya lalu dia baru pergi. Kim Hyena menggeleng-geleng kan kepalanya sambil tersenyum tipis melihat tingkah Kim Leonard, setelah Kim Leonard sudah jauh, Kim Hyena masuk kedalam rumahnya. Saat hendak menaiki tangga tiba-tiba seseorang melempar sesuatu ke arah jendela rumah Kim Hyena yang tepat berada di belakang Kim Hyena saat ini.

PYARR. Kaca berserakan di mana-mana membuat bibi Lili terbangun, bibi Channa yang belum tidur juga datang ke rumah Kim Hyena terkejut mendengar suara yang begitu keras. Kim Hyena merasa terkejut sambil menutup kedua telinganya. Saat dia menoleh ke arah jendela, dia merasa syok dan takut, bibi Lili menghampiri Kim Hyena begitu juga bibi Channa yang sudah datang di rumah Kim Hyena.

“Nona muda! Kau tidak apa-apa?” tanya bibi Lili. Kim Hyena tidak bisa bicara apapun hanya bisa mengangguk saja.

“Apa yang sudah terjadi? Ini sangat parah sekali.” Ucap bibi Channa.

Lalu bibi Channa melihat batu yang terbungkus kertas bibi Channa pun mengambilnya dan di berikannya kepada Kim Hyena. Kim Hyena membuka kertas itu dengan sedikit gemetar, dan ternyata itu adalah sebuah surat.

Kau bersenang-senang, aku lihat senyuman mu sudah kembali, itu artinya aku harus menghilangkan nya lagi. Kau tunggu saja Kim Hyena, bukan, tapi sahabatku.

From

Yoon Shi-a.

Kim Hyena terdiam setelah membaca surat itu

tubuhnya merasa lemas dan tidak bisa apa-apa.

“Ada apa Kim Hyena? Apa isinya?” tanya bibi Channa penasaran, tapi Kim Hyena masih diam dia memilih menjatuhkan kertasnya dan masuk kedalam kamarnya. Bibi Channa dan bibi Lili bingung melihat tingkah laku Kim Hyena setelah membaca surat itu. Bibi Channa mengambil surat itu dan membacanya bersama bibi Lili, saat itu juga mereka berdua terkejut dengan ancaman dari Yoon Shi-a lagi. bibi Channa mulai khawatir dengan apa yang akan terjadi seterusnya. Di dalam kamar, lagi - lagi Kim Hyena di buatnya resah oleh Yoon Shi-a, setelah bersenag-senang dan tertawa lebar dengan Kim Leonard, kini tawanya berubah menjadi ketakutan dan keresahan.

“Aku tahu kau akan berusaha membuatku tidak bisa tersenyum, kau akan melakukan apapun, asalkan aku tidak akan pernah tersenyum lagi.” Gumam Kim Hyena.

Kim Hyena menuju ke lemari besarnya, dia membuka lemari tersebut, dan melihat sebuah gaun yang masih berlumuran darah tapi sudah mengering, gaun itu milik Yoon Shi-a yang dulu pernah di berikan kepadanya, setelah kematian Lee Jae Hoo.

“Di matamu aku bersalah, aku tahu, aku yang menabrak Lee Jae Hoo, tapi itu tidak di sengaja! Selain itu, aku masih tidak tahu apa kesalahanku padamu.” Ucap Kim Hyena. Tangan Kim Hyena meremas gaun milik Yoon Shi-a, dengan air mata yang memerah karena tertahan olehnya.

“Apa kesalahanku padamu Yoon Shi-a? Apa?” teriak Kim Hyena. Kim Hyena menutup lemarinya dengan sangat keras, sehingga terdengar sampai ke bawah, dimana bibi Lili dan bibi Channa berada saat ini. Karena mendengar suara yang begitu keras, bibi Channa hendak menghampiri kamar Kim Hyena, tapi di cegah oleh bibi Lili.

“Sebaiknya kita biarkan dia sendirian dulu.” Ucap bibi Lili.

“Kau benar, setelah membaca surat dari Yoon Shi-a, Kim Hyena kembali sedih! Aku tidak tahu bagaimana semua ini akan berakhir, pertengkaran antara dua sahabat yang masih tidak di ketahui konflik yang terjadi!!” ucap bibi Channa ikut resah.

***

Di kediaman Yoon Shi-a, ternyata Yoon Shi-a menyewa seorang pria bayaran yaitu Jin Woo, untuk mencoba mencelakai Kim Hyena. Yoon Shi-a yang tahu akan kedatangan Jin Woo, dia tersenyum tipis, Yoon Shi-a memiliki rumah mewah sendiri, sedangkan ibunya masih tinggal di rumah lamanya sendirian.

“Bagaimana kau sudah melemparkan surat yang aku suruh?” tanya Yoon Shi-a kepada pria suruhannya.

“Sudah!” jawab Jin Woo atau pria suruhannya.

“Kalau begitu besok kau masuklah ke dalam garasi Kim Hyena dan putuskan kabel rem nya

karena aku tahu setelah dia merasa resa dia akan pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri!” pinta Yoon Shi-a sambil menjelaskan nya. Jin Wook mengerti dan hanya menuruti perintah Yoon Shi-a.

“Dan jangan lupa hilangkan jejak mu, jangan sampai ada sedikit jejak di sana!” lanjut Yoon Shi-a.

“Baiklah.” Jawab Jin Woo, lalu pergi dari rumah Yoon Shi-a sambil mengenakan pakaian yang serba hitam dan juga topi.

“Aku akan selalu setia menunggumu sadar Kim Hyena.” Gumam Yoon Shi-a.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***